Anda di halaman 1dari 3

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

SYOK ANAFILAKTIF
440/
No. Dokumen :
/SOP/PKM.MW/2018
S
No. Revisi :
O
P
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Irma Wijaya Kusuma

MULTIWAHANA NIP.197907302008012008

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan


terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok
anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no: 440//SOP/PKM.MW/2018 tentang Pelayanan
Klinis
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
b. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta:
2013.
5. Langkah – langkah Alat dan Bahan:
a. Bed Pasien
b. 02 Set
c. Cairan Infus (Kristaloid: Nacl 0,9%, Ringer Laktat; Dextran)
d. Infus Set
e. Adrenalin 1: 1000 (1mg/mL)
f. Spuit 1cc, 3cc, 5cc, dan 10cc

Prosedur:
a. Pasien dengan riwayat reaksi alergi berat dengan respiratory compromise
atau hipotensi, terutama dengan perubahan kulit
b. Idenfitikasi dan hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
c. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
(trendelenburg).
d. Berikan Oksigen 3-5 L/menit.
e. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan
tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat
diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali optimal
dan stabil.

1/2
f. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10
menit.
Jika tidak respon, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10 ml
larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan.
g. Aminofilin: 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV,
dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu, diberikan
apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian adrenalin.
h. Antihistamin: Difenhidramin HCl 5-20 mg IV
i. Kortikosteroid: Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-250mg
IV.
j. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung
(cardiac arrest).
k. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang
lebih 4 jam
l. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
m. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.
6. Bagan
Penatalaksanaan

riwayat reaksi alergi berat dengan


respiratory compromise atau Idenfitikasi dan hentikan pemberian
Berikan O2 via O2 set
hipotensi, terutama dengan obat/ antigen penyebab.
perubahan kulit

Pasang infus dengan cairan plasma


expander (Dextran). Jika cairan
tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat
(RL) atau NaCl fisiologis dapat
diberikan sebagai cairan pengganti
sampai tekanan darah kembali
optimal dan stabil.

7. Ruangan terkait IGD Puskesmas Multiwahana

Farmasi

Ambulans
8. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan
terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.

2/2
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medik
2. Rujukan Pasien
10. Rekaman No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
historisperubahan

3/2

Anda mungkin juga menyukai