SOAL
Studi Kelayakan Apotek Baru (asumsi)
Buat Visi, Misi, dan Motto.
Analisis SWOT
Analisis Potensi Pasar dan distribusi resep
Strategi Pemasaran
Struktur Karyawan (3 jumlah karyawan Apoteker, AA, Karyawan Umum)
Analisis Finansial
o Dan investasi Rp. 100.000.000,-
o Harga rata-rata per R/yaituRp. 100.000,-
o Harga rata-rata OTC Rp. 10.000,-
o Jumlah resep per hari diasumsi kan rata-rata 20 lembar resep
o Disekitar Apotek jumlah penduduk kira-kira 5000 jiwa
o Sarana Penunjang yang diperlukan apotek kira-kira Rp. 50.000.000,-
o Modal kerja kira-kira Rp. 100.000.000,-
o Tetapkan biaya pengelolaan (listrik, air, telepon, pajak penjualan, dll)
o Jasa Profesi Apoteker Rp. 3.500.000,- per bulan
o TTK Rp. 1.000.000,- Per bulan
o Karyawan umum Rp. 500.000,- per bulan
Tugas
1. Hitung Analisis Payback Priode (PP)
2. Hitungan alisis Return Of Invesment (ROI) (% untuk satu tahun) dengan asumsi kredit
untuk investasi berkisar antara 22,5% per tahun.
Hitung Analisis Break Event Point (BEP)
JAWABAN
VISI : Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian secara langsung kepada
pasien secara bermutu, berkualitas, dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan
karyawan ehingga meningkatkan mutu kualitas hidup pasien dan berbasis Pharmaceutical
care.
MISI : a. menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang
bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat, b. Melaksanakan pelayanan
kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceutical
care secara profesional, c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan
pemilik modal.
adalah analisis yang dapat mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk dapat
memutuskan strategi perusahaan yang diinginklan sehingga mendapat keuntungan yang
optimal, Analisis ini didasarkan pada suatu logika/nalar yang dapat menghasilkan suatu
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalisirkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) yang ada didalam sutu
perusahaan.
Kekuatan/Strength
Lokasi yang strategis. Dimana apotek tersebut berada di lokasi yang dekat dengan
pasar.
Apoteker yang selalu stand‐by di apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi
seputar obat.
Apotek yang berbasis pharmaceutical care dan patient oriented
Harga yang bersaing. Dimana harga obat lebih murah jika dibandingkan dengan
apotek lain.
Kelengkapan produk. Dimana apotek ini tidak hanya menyediakan obat, tetapi
menyediakan produk kebutuhan lain, contohnya susu, perlengkapan bayi dan
perlengkapan kebutuhan wanita.
Sudah memiliki izin sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Kelemahan/Weakness
Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat.
Sulitnya mendapatkan tenaga kerja yang kompeten, terutama tenaga kerja
kefarmasian.
Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan atau
waralaba.
Masih kurangnya ketersediaan obat-obatan pada resep yang dibutuhkan pasien.
Kurang peduli dengan ketatnya persaingan.
Peluang/Opportunity
Luasnya pangsa pasar.
Apoteker sebagai sarana pengganti dokter.
Kelonggaran dalam sistem pembayaran.
Produk yang selalu dibutuhkan.
Kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi.
Ancaman/Threaths
Rumitnya perizinan pendirian apotek.
Maraknya penyalahgunaan obat-obatan.
Peningkatan kenaikan tarif pajak terhadap obat-obatan.
Adanya isu tentang makanan dan obat berbahaya.
Ketatnya persaingan dengan apotek lain (Fortuna Apotek & Leo Apotek).
= 992.727.272
e. Perhitungan laba kotor
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙−1
HPP =(100%) − (100% )
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙
1,25−1
= (100%) − (100% )
1,25
= 80%
HPP = 80% x Rp 992.727.272,- = Rp. 794.181.817,-
f. Laba kotor = Total penjualan exclude PPN – HPP
= 992.727.272 - 794.181.817 = Rp. 198.545.455,-
g. Laba bersih
Laba = Laba kotor – Biaya tetap
= 198.545.455- 64.500.000 = 134.045.455,-
PPh 10% = Laba x 10% = 134.045.455,- x 10% = 13.404.545
Laba bersih = Laba – Pajak PPh 10%
= 134.045.455 – 13.404.545 = 120.640.910,-
Laba Netto (laba bersih) = Rp.120.640.910,-
ROI = 48%
Proyek ini LAYAK dilaksanakan karena nilai ROI-nya lebih besar dari 22,5%.
Analisis Break Even Point (BEP) adalah suatu titik yang menggambarkan bahwa
keadaan kinerja apotek berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga
mengalami kerugian. Posisi keadaan kinerja apotek seperti ini disebut sebagai posisi titik
pulang pokok atau titik impas.
TR = TC atau TR – TC = 0
Asumsi harga rata-rata obat yang dibeli konsumen Rp110.000 (harga OTC + Harga
resep), dan variable cost nya 80,00 %. Berikut tahapan dalam menghitung BEP:
TR adalah Total Revenue (total pendapatan)
TR =P×Q
TR = Rp.110.000 × Q
TR = Rp.110.000 x Q
TC adalah Total Cost (total biaya)
TC = FC + (VC setiap konsumen × Q)
= Rp.64.500.000 + (80% × Rp.110.000 Q)
= Rp.64.500.000 + 88.000 Q
BEP
Syarat : TR = TC
Rp.110.000 Q = Rp.64.500.000 + 88.000 Q
Q= (Rp64.500.000)/22.000
Q= 2.932 konsumen
Jadi, BEP terjadi pada jumlah penjualan 2.932 konsumen dengan nilai
(3.284 x Rp 110.000) = Rp 322.520.000 ,-
Kesimpulan:
Berdasarkan analisa finansial, apotik ini dikatakan layak untuk didirikan sebagai apotek baru
yang kompetitif di wilayah yang padat penduduk dengan apotek pesaing yang telah ada
sebelumnya.