Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Psoriasis adalah penyakit-penyakit kronis residif dengan lesi yang khas

berupa bercak-bercak yang khas berupa eritema berbatas tegas, ditutupi oleh

skuama yang tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilap berwarna

transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Penyebab

psoriasis hingga saat ini belum diketahui, tetapi yang pasti pembentukan

epidermis dipercepat. Penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tidak

menular, tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja

sehingga dapat menyebabkan gangguan kosmetik, menurunkan kualitas

hidup, gangguan psikologis (mental), sosial, dan financial.

Psoriasis digolongkan kedalam dermatosis eritematosa, yaitu penyakit

kulit yang terutama ditandai dengan adanya eritema dan skuama. Psoriasis

ditemukan di seluruh dunia. Insiden psoriasis pada pria lebih banyak dari

pada wanita. Prevalensi terjadinya psoriasis di dunia berdasarkan jenis

kelamin, didapatkan data sebagai berikut: Jerman tahun 2005 (pria 2.71%,

wanita 2.31%), Norwegia tahun 2007-2008 (pria 12.10%, wanita 10.80%),

United Kingdom tahun 2009 (pria 1.80%, wanita 1.90%), Spanyol tahun

2013 (pria 2.70%, wanita 1.90%). Data nasional prevalensi di Indonesia

belum diketahui, namun di RSUP H. Adam Malik Medan, berdasarkan data

yang diperoleh dari rekam medis selama periode Januari-Desember 2010,

dari total 3.230 orang yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin, 34

1
pasien (1,05%) diantaranya merupakan pasien dengan diagnosis psoriasis.

Dari jumlah tersebut 16 pasien (47%) berjenis kelamin pria, dan 18 pasien

(52,9%) berjenis kelamin wanita. Di RSUP Prof. Dr. R. D.Kandaou Manado

tahun 2012,yang terdiagnosis psoriasis yaitu pria sebanyak 27 (56,25%) dan

wanita sebanyak 21 (43,75%). Dari distribusi jumlah pasien psoriasis

didiagnosis terbanyak adalah psoriasis vulgaris yaitu sebanyak 28 orang

(58,33%) dan paling sedikit eritroderma psoriasis sebanyak 2 orang (4,16%).

Anda mungkin juga menyukai