Tanggal Kod Peserta Judul Latar Belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring
e Hadir Laporan pemilihan Evaluasi
intervensi
23 F4 6.941 Stunting Stunting adalah Temuan Dinas Berdasarkan Metode : Kegiatan berjalan
Oktober balita 1000 GPS masalah gizi utama Kesehatan (Dinkes) angka stunting Ceramah, tanya kondusif, dimana
stunting (Gerakan yang akan berdampak Bojonegoro, balita yang masih tinggi, jawab, dan para warga dengan
. Penanganan pada stunting di Kabupaten dilakukan upaya pembagian PMT. balita stunting
Stunting) kehidupan sosial dan Bojonegoro terus percepatan Waktu : 23 menyimak materi
ekonomi dalam mengalami kenaikan penurunan Oktober 2019 dengan baik
masyarakat. Ada bukti setiap tahun. stunting di Tempat : selama kegiatan
jelas bahwa Berdasarkan data Kabupaten Lapangan Desa berlangsung.
individu yang stunting dinkes, pada 2017 Bojonegoro, Sidobandung Setelah kegiatan
memiliki tingkat sebanyak 5.755 balita dengan upaya Kecamatan Balen pemberian materi
kematian lebih tinggi atau setara 7,1 persen. perbaikan gizi dan Kabupaten berlangsung,
dari berbagai Pada, 2018 naik kesehatan dimulai Bojonegoro dilakukan
penyebab dan menjadi 9,23 persen dari 1000 Hari Materi : pembagian PMT
terjadinya atau sebanyak 7.050. Pertama Launching 1.000 pada balita.
peningkatan penyakit. Data hasil operasi Kehidupan yang Gerakan Kegiatan ini
Stunting akan timbang serentak dimulai sejak Penanganan diharapkan dapat
mempengaruhi Februari 2019, ada kehamilan sampai Stunting (1000 memperluas
kinerja pekerjaan fisik 6.941 balita stunting. anak usia dua GPS) dengan tema pengetahuan
dan fungsi mental dan tahun. Upaya Cegah Stunting, mengenai
intelektual akan penurunan dimulai Budayakan Germa pentingnya
terganggu dari ANC Ibu Generasi Sehat pemberian gizi
(Mann dan Truswell, hamil, perbaikin Indonesia Maju. yang baik, benar,
2002). Hal ini juga gizi Ibu saat Jumlah Peserta : dan seimbang
didukung oleh hamil, Pemberian 1000 peserta bayi kepada anggota
Jackson dan Calder ASI eksklusif stunting. Bupati, keluarganya agar
(2004) yang pada bayi usia 0-6 Ketua DPRD terhindar dari
menyatakan bahwa bulan, Pembagian Bojonegoro, Pj stunting. Selain itu
stunting berhubungan PMT (Pemberian Sekda juga sebagai
dengan gangguan Makanan Bojonegoro, langkah awal
fungsi kekebalan dan Tambahan) pada Kepala Kemenag, penanganan
meningkatkan risiko balita dengan gizi Kepala Dinas stunting di
kematian. kurang dan Kesehatan, Kepala Bojonegoro agar
perawakan Puskesmas se dapat dilaksanakan
pendek. Perbaikan Kabupaten secara
sanitasi juga Bojonegoro berkelanjutan.
penting dilakukan
untuk menunjang
kebersihan
individu agar
tercegah dari
infeksi penyakit.
29 Okt F1 Diare
30 Okt F5 Kusta
31 F2 Phbs
oktober
1 F2 Pentingnya Kesehatan menjadi Kurangnya perilaku Topik : Cuci Waktu : 1 Saran : perlu
november Cuci tangan kata kunci untuk cuci tangan dengan tangan November 2019 pemantauan lebih
pakai sabun kebahagiaan anak. Hal sabun yang merupakan Metode : Tempat : Rumah- lanjut tentang
dalam itu bisa dicapai salah satu perilaku Ceramah, tanya rumah warga Desa kebiasaan cuci
menunjang dengan perilaku hidup sehat pada anak - jawab, pelatihan Bumiayu tangan pakai
perilaku hidup yang sehat. Hal anak. Kurangnya cuci tangan pada Jumlah Peserta : 4 sabun di rumah
hidup bersih penting yang pemahaman anak-anak anggota keluarga keluarga di Dusun masing-masing
dan sehat seringkali diabaikan terhadap penyakit- Media dan Alat : Panasan warga oleh para
sebagian anak- anak penyakit yang leaflet dan video Proses kader.
adalah mencuci ditimbulkan/ditularkan Materi : pelaksanaan :
tangan. Meskipun jika mereka tidak Pentingnya cuci Penyuluhan dan
kebiasaan kecil, jika menerapkan perilaku tangan, penyakit pelatihan cuci
dilakukan secara cuci tangan dengan yang dapat tangan dengan
benar dan berlanjutan, sabun. Faktor ditimbulkan oleh sabun berjalan
hasilnya akan jauh kebiasaan anak-anak cuci tangan, dengan baik,
lebih baik. Cuci yang hanya mencuci langkah-langkah keempat keluarga
tangan dengan air tangan dengan air dan cuci tangan yang dan anggota
saja, ternyata tidak tidak disertai dengan baik dan benar. keluarganya dapat
cukup untuk penggunaan sabun. Waktu-waktu mengikuti
melindungi seseorang Penggunaan sabun pada yang diharuskan langkah-langkah
dari kuman penyakit saat mencuci tangan untuk cuci tangan. cuci tangan
yang menempel di menjadi penting karena Sasaran : peserta dengan baik.
tangan. Penggunaan sabun sangat membantu siapa saja
sabun pada saat menghilangkan kuman
mencuci tangan dan mencegah
menjadi penting penularan penyakit.
karena sabun sangat Tingginya angka
membantu penyakit penyebab
menghilangkan terbesar meninggalnya
kuman yang tidak anak - anak di
tampak Indonesia, seperti diare,
minyak/lemak/kotoran tifoid, dan flu burung,
di permukaan kulit yang seharusnya bisa di
serta meninggalkan kurangi dengan
bau wangi. Sehingga perilaku hidup sehat
dapat memperoleh seperti cuci tangan
kebersihan yang dengan sabun.
berpadu dengan bau
wangi dan perasaan
segar setelah mencuci
tangan dengan sabun,
ini tidak akan di
dapatkan jika hanya
menggunakan air saja.
Kebiasaan baik itu
tidak disadari oleh
sebagian anak-anak.
Anak-anak
memandang sabun
hanya bermanfaat
untuk menghilangkan
kotor dan bau.
Untuk melakukan
program cuci tangan
dengan sabun,
ketersediaan air dan
sabun untuk mencuci
sebenarnya bukan
menjadi masalah, tapi
yang justru menjadi
hambatan adalah
faktor kebiasaan anak
- anak. Dari berbagai
riset, resiko penularan
penyakit dapat
berkurang dengan
adanya peningkatan
perilaku hidup bersih
dan sehat. Perilaku
cuci tangan pakai
sabun merupakan
gerakan kesehatan
yang paling murah
dan efektif
dibandingkan dengan
cara lainnya dalam
mengurangi risiko
penularan berbagai
penyakit termasuk flu
burung, kecacingan
dan diare pada anak -
anak. Bahkan hasil
riset kesehatan dasar
pada 2007
menyatakan penyebab
terbesar meninggalnya
balita dan anak di
Indonesia adalah diare
dan ISPA, yakni
sekitar 100 ribu jiwa
per tahun
(www.sanglahhospital
bali.com). Sedangkan
angka kematian anak-
anak akibat diare dan
ISPA di kota Bandung
mencapai 70% per
tahun.
(www.depkes.go.id).
5 F1 Ispa
november
6 F3 Penyuluhan Anak mendapat zat WHO (1991) Topik : Waktu : 6 Secara
november dan kekebalan dari ibunya melaporkan bahwa Pentingnya November 2019
keseluruhan,
Pemberian baik yang dibawa diperkirakan 1.7 juta Pemberian Tempat : Ruang
Imunisasi sejak didalam bayi dan anak-anak Imunisasi Balita tengah ponkesdes upaya
Balita kandungan ataupun meninggal karena Metode : Bumiayu
pemberian
dari air susu ibu (ASI) penyakit infeksi Ceramah, tanya Jumlah Peserta :
tetapi tidak seperti, campak, jawab. 18 Ibu dari balita imunisasi
mencukupi untuk difteri, pertusis, Media dan Alat : peserta posyandu
balita di
melindungi anak dari tetanus, dan TBC. Speaker dan Proses
berbagai penyakit Disamping itu mikrofon pelaksanaan : posyandu
infeksi dan menular. Indonesia di Materi : penyuluhan
berjalan
Oleh karena itu anak kelompokkan sebagai 1. Menjelaskan berlangsung
membutuhkan zat daerah endemik sedang pengertian kondusif, peserta dengan lancar
kekebalan buatan agar sampai tinggi Hepatitis imunisasi / memberikan
dan baik.
anak terlindungi dari B di dunia. Hal ini vaksinasi. beberapa
berbagai penyakit dimungkinkan karena pertanyaan tentang Semua balita
tersebut. Dan kurangnya 2. Menjelaskan imunisasi.
tujuan yang datang
imunisasi adalah pengetahuan Pemberian
suatu upaya masyarakat Indonesia imunisasi. imunisasi bagi untuk
pencegahan untuk tentang imunisasi dan balita sesuai jausia
3. Menjelaskan imunisasi
melindungi seseorang pentingnya imunisasi balita.
penyakit yang
terhadap penyakit bagi bayi. diberikan
dapat dicegah
menular tertentu agar Warga masyarakat
dengan imunisasi
kebal dan terhindar Bumiayu khususnya
pemberian
dari penyakit infeksi para ibu-ibu yang kecuali bagi
imunisasi.
tertentu sehingga masih mempunyai
balita yang
walaupun nantinya balita ternyata masih 4. Menjelaskan
orang tersebut banyak diantara jenis-jenis tidak sesuai
mendapat infeksi mereka yang kurang imunisasi. jadwal
tidak akan meninggal memahami arti
atau menderita cacat. pentingnya imunisasi 5. Menjelaskan (usianya belum
Anak yang bagi anak jadwal
sesuai dengan
diimunisasi akan mereka.Selain pemberian jadwal
terhindar dari ketidaktahuan keluarga imunisasi.
pemberian).
ancaman penyakit tentang pentingnya
yang ganas dan imunisasi untuk 6. Menjelaskan Sementara itu,
menular tanpa melindungi anak- cara pemberian untuk kegiatan
bantuan pengobatan anaknya dari penyakit imunisasi. penyuluhan,
(Markum, 1997). infeksi dan menular, mayoritas para ibu
7. Menjelaskan
Imunisasi banyak juga diantara mengikuti
kapan
merupakan salah satu mereka yang lebih penyuluhan
imunisasi tidak
program pemerintah mementingkan sampai selesai.
boleh
untuk mencapai pekerjaan misalnya Karena
diberikan.
Indonesia Sehat 2010. bekerja di pabrik penyuluhan sendiri
Oleh karena itu, daripada mengantarkan 8. Menjelaskan dilakukan setelah
sekurang-kurangnya anak-anak mereka ke keadaan yang pemberian
70% dari penduduk posyandu atau tempat timbul setelah imunisasi selesai.
suatu daerah harus pelayanan kesehatan imunisasi. Penyuluhan
mendapat imunisasi untuk mendapatkan dilakukan dengan
dasar yang meliputi: imunisasi. Hal ini 9. Menjelaskan metode diskusi
BCG, Polio, Hepatitis dimungkinkan juga tempat agar lebih akrab
B, Campak dan DPT. karena pendapatan pelayanan dan memudahkan
Namun di Indonesia rata-rata masyarakat imunisasi. peserta yang hadir
masih banyak yang masih tergolong untuk memahami
ditemukan kasus rendah. Sasaran : Ibu-ibu materi. Respons
penyakit yang yang mempunyai peserta cukup baik
seharusnya dapat balita peserta yang ditunjukkan
dicegah dengan posyandu balita dengan
imunisasi. desa bumiayu memperhatikan,
Oleh karena itu, memberi
perlu dilakukan tanggapan, dan
penyuluhan kesehatan mengajukan
tentang imunisasi pertanyaan.
untuk meningkatkan
pemahaman keluarga
tentang pentingnya
imuisasi dasar pada
balita agar keluarga
mau mengimunisa-
sikan anaknya.
7 F3 Pentingnya Berdasarkan Sedikitnya jumlah ibu Topik : ASI Waktu : 7 Saran untuk ibu
november pemberian Riset Kesehatan Dasar yang memberikan ASI Eksklusif November 2019 yang bekerja agar
Asi eksklusif tahun 2010, sebanyak Eksklusif pada bayinya Metode : Tempat : diusahakan untuk
untuk bayi 13% balita berstatus menunjukkan bahwa Ceramah, tanya Ponkesdes tetap memberikan
usia 0-6 gizi kurang, 4,9% pengetahuan ibu jawab. Bumiayu ASI Eksklusif
bulan. diantaranya berstatus dalam angka pemberian Media dan Alat : Jumlah Peserta : kepada bayinya.
gizi buruk. Data yang ASI Eksklusif pada Mikrofon dan 22 Ibu dari Balita Untuk para kader
sama juga bayi usia 0-6 bulan di Speaker peserta posyandu. agar bisa
menunjukkan 13,3% Desa Bumiayu masih Materi : 1. Kader desa melakukan
anak kurus, 6% kurang. Sehingga perlu Pengertian ASI bumiayu pendekatan kepada
diantaranya anak dilakukan penyuluhan Eksklusif, 2. ibu pekerja untuk
sangat kurus dan 17% pentingnya pemberian Manfaat Proses memberikan
anak tergolong sangat ASI Eksklusif. Dengan Pemberian ASI pelaksanaan : penyuluhan ASI
pendek. Keadaan ini demikian akan dapat Eksklusif, 3. Pelaksanaan Eksklusif Ibu
berpengaruh pada diketahui gambaran Pengertian IMD, penyuluhan pekerja, dimana
masih tingginya angka pengetahuan ibu 4. Manfaat IMD, berjalan dengan waktunya sebagian
kematian bayi. tentang pentingnya 5. Cara menyusui kondusif, peserta besar digunakan
Menurut pemberian ASI yang benar, 6. memberikan untuk bekerja.
WHO, 50% kematian Eksklusif pada bayi Cara pemberian beberapa Namun bisa
bayi dan anak terkait usia 0-6 bulan. ASI Eksklusif dan pertanyaan seputar diantisipasi
dengan gizi kurang seputar ASI, dan dengan cara ASI
dan gizi buruk. Oleh permasalahan permasalahan pompa, sehingga
karena itu masalah menyusui. yang dihadapi meskipun bekerja
gizi perlu ditangani Sasaran : peserta ketika masih bisa
secara cepat dan tepat. Ibu dari Balita memberikan ASI memberikan ASI
Masalah gizi buruk peserta Posyandu pada Bayi. Eksklusif untuk
paling tinggi balita desa bayinya.
menyerang usia bayi. Bumiayu
Hal ini disebabkan
dalam siklus
kehidupan manusia,
bayi berada dalam
masa pertumbuhan
dan perkembangan
yang paling pesat.
Bayi yang dilahirkan
dengan sehat, pada
umur 6 bulan akan
mencapai
pertumbuhan atau
berat badan dua kali
lipat daripada saat
dilahirkan.
Untuk
pertumbuhan bayi
dengan baik,
diperlukan zat-zat gizi
seperti protein,
kalsim, vitamin D,
Vitamin A dan K, zat
besi, dan sebagainya.
Secara alamiah zat-zat
tersebut sebenarnya
sudah terkandung di
dalam air susu ibu
(ASI). Oleh karena
itu, jika bayi diberikan
ASI secara eksklusif,
sudah bisa mencukupi
kebutuhan gizinya.
Air Susu Ibu
yang selanjutnya
disingkat ASI adalah
cairan putih yang
dihasilkan oleh
kelenjar payudara
wanita melalui proses
laktasi
(Suharyono,1990).
ASI eksklusif adalah
memberikan hanya
ASI pada bayi dan
tidak memberi bayi
makanan atau
minuman lain,
termasuk air putih,
kecuali obat- obatan
dan vitamin atau
mineral tetes; ASI
perah juga
diperbolehkan, yang
dilakukan sampai bayi
berumur 6 bulan.
Menurut
WHO/ UNICEF, cara
pemberian makanan
pada bayi dan anak
yang baik dan benar
adalah menyusui bayi
secara eksklusif sejak
lahir sampai usia 6
bulan dan meneruskan
menyusui anak sampai
usia 2 tahun. Mulai 6
bulan, bayi mendapat
makanan pendamping
ASI yang bergizi
sesuai dengan
kebutuhan tumbuh
kembangnya.
ASI merupakan
makanan bayi yang
terbaik dan setiap bayi
berhak mendapatkan
ASI, maka
Departemen
Kesehatan telah
menerbitkan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 33
tahun 2012 tentang
pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara
eksklusif pada bayi di
Indonesia. ASI sudah
diketahui
keunggulannya,
namun kecenderungan
para ibu untuk tidak
menyusui bayinya
secara eksklusif
semakin besar. Hal ini
dapat dilihat dengan
semakin besarnya
jumlah ibu menyusui
yang memberikan
makanan tambahan
lebih awal sebagai
pengganti ASI. Pola
asuh anak ini
dipengaruhi oleh
pengetahuan
mengenai gizi.
11 nov F3 Bias Sejak tahun 1990, Dalam mendukung Kegiatan BIAS Tempat : Masih terdapat
imunisasi Indonesia telah program tersebut, yang dilakukan SDN Bumiayu beberapa siswa
berhasil mencapai tahun 2019 ini di pada bulan Tanggal : yang tidak masuk
target Universal Child Kecamatan Baureno november ini, 11 November untuk diberikan
Immunization (UCI) juga melaksanaan mencakup anak 2019 imunisasi sehingga
dimana lebih dari 80 Bulan Imunisasi Anak kelas 1 SD, kelas Pelaksana : tidak semua siswa
% anak Indonesia Sekolah di semua 2 SD dan kelas 5 dr. Alfian kelas 1 SD, kelas 2
sebelum mencapai SD/sederajat di SD. Imunisasi Santikatmaka SD dan kelas 5 SD
usia 1 tahun telah Kecamatan Baureno. yang diberikan Bidan Mukti SDN Bumiayu
menerima imunisasi Berikut akan adalah Dt (Difteri Perawat Ika mendapatkan
DPT sebanyak 3 dilaporkan kagiatan tetanus) pada Jumlah Anak : imunisasi Dt dan
dosis. Efektivitas Bulan Imunisasi Anak anak kelas 1 SD Kelas 1 : 8 orang Td.
program imunisasi Sekolah (BIAS) yang dan Td (Tetanus Kelas 2 : 11 orang Saran :
tersebut dibuktikan dilaksanakan di difteri) pada anak Kelas 5 : 9 orang pemberitahuan
dengan hasil laksanakan dibeberapa kelas 2 SD dan kepada orang tua
penelitian serologis, SD kecamatan kelas 5 SD. siswa untuk
dimana daya Baureno, tepatnya di membawa
lindungnya sangat Desa Bumiayu. anaknya ke
tinggi. Dengan ponkesdes untuk
perkataan lain, Laporan ini ditujukan dilakukan
sebagian besar anak untuk mendeskripsikan imuniasasi
masuk sekolah mulai kegiatan BIAS, yaitu
tahun 1997 telah pemberian imunisasi
memperoleh Dt dan Td pada anak
kekebalan dasar kelas 1, 2 dan 5
terhadap penyakit Sekolah Dasar dan
Diptheri dan Tetanus. yang sederajat