Anda di halaman 1dari 9

Diagnostik Hipertiroid

Sebagian besar pasien memberikan gejala klinis yang jelas, tetapi pemeriksaan
laboratorium tetap perlu untuk menguatkan diagnosis. Pada kasus-kasus subklinis dan
pasien usia lanjut perlu pemeriksaan laboratorium yang cermat untuk membantu
menetapkan diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit karena
perubahan fisiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid serta manifestasi
hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis. Menurut Bayer MF, pada pasien
hipertiroidisme akan didapatkan Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs) tak terukur
atau jelas subnormal dan Free T4 (FT4) meningkat.Bila tak dapat menentukan TSHs, dapat
dengan indeks WAYNE/NEW CASTLE + BMR dan NTN.1

Indeks Wayne1
Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Bertambah
No Nilai
Berat
1 Sesak saat kerja +1
2 Berdebar +2
3 Kelelahan +2
4 Suka udara panas -5
5 Suka udara dingin +5
6 Keringat berlebihan +3
7 Gugup +2
8 Nafsu makan naik +3
9 Nafsu makan turun -3
10 Berat badan naik -3
11 Berat badan turun +3

No Tanda Ada Tidak Ada


1 Tyroid teraba +3 -3
2 Bising tyroid +2 -2
3 Exoptalmus +2 -
Kelopak mata tertinggal gerak bola
4 +1 -
mata
5 Hiperkinetik +4 -2
6 Tremor jari +1 -
7 Tangan panas +2 -2
8 Tangan basah +1 -1
9 Fibrilasi atrial +4 -
10 Nadi teratur - -3
< 80x per menit - -
80 – 90x per menit +3 -
> 90x per menit +4 -
Hipertiroid jika indeks > 20

NEW CASTLE INDEX1

Item Grade Score


Age of onset (year) 15-24 0
25-34 +4
35-44 +8
45-54 +12
>55 +16
Psychological Present -5
precipitant Absent 0
Frequent cheking Present -3
Absent 0
Severe anticipatory Present -3
anxiety absent 0
Increased appetite Present +5
absent 0
Goiter Present +3
Absent 0
Thyroid bruit Present +18
Absent 0
Exophthalmos Present +9
Absent 0
Lid retraction Present +2
Absent 0
Hyperkinesis Present +4
Absent 0
Fine finger tremor Present +7
Absent 0
Pulse rate > 90/min +16
80-90 > min +8
< 80/min 0
Hipertiroid +40 - +80

Algoritma diagnosis diferensial hipertiroid1

TSHs dan FT4


TSHs tak terukur, TSHs subnormal, TSHs tinggi, TSHs N/tinggi
FT4 tinggi FT4 normal FT4 tinggi FT4 tinggi
Hipertiroidisme klinis Eu/Hipertiroidisme klinis

Hipertiroidisme T3/FT3 T3/FT3 T3/FT3

Normal Tinggi Tinggi Tinggi Rendah

TMAB/TgAb Hipertiroid T3 Toksikosis r/o TSHs artifact defek 5-


Subklinikal deyodinasi

Positif Negatif TSH a subunit T4Ab/T3Ab

Autoimun Adenoma toksik normal tinggi positif negatif


Penyakit
Graves
Struma Multinodular TRH TRH FT4/T3/FT3 tes TRH

Limfotik respons respons normal


Tersembunyi Tiroiditis subakut negatif positif (tinggi)

Tiroiditis Tiroiditis Faktitious sekresi pituitaria supresi T3 RAIU


Postpartum TSH tidak resisten >100 mg T3/d
tepat, terhadap
Tumor hormon
Pituitaria tiroid

RAIU/SCAN I-induced, aitrogenik negatif

Rendah resistensi
hormon
tiroid

DIAGNOSIS BANDING HIPERTIROID


Goiter atau gondok adalah keadaan di mana terjadi pembesaran dari kelenjar tiroid. Bisa dalam
bentuk yang menyebar ataupun benjolan. Karena adanya kemiripan secara anatomis dari kelenjar
tiroid, trakea, laring, dan esofagus, pertumbuhan yang abnormal dapat menyebabkan berbagai
sindrom. Fungsi tiroid dapat normal(nontoxic goiter), berlebih (toxic goiter) atau kurang aktif
(hypothyroid goiter).2,3
 
1. TNG (Toxic Nodular Goiter)
TNG merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid terjadi pembesaran dengan bentuk nodul tiroid
atau dengan kata lain terjadi hipersekresi hormon-hormon tiroid yang menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid yang bernodul-nodul. Gejala-gejalanya adalah :2
 
 Intoleransi panas
 Lemas
 Tremor
 Penurunan berat badan
 Nafsu makan bertambah
 Gondok
 Takikardia
 
2. Goiter, Diffuse Toxic
Dalam diffuse toxic giter, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroid secara
berlebihan. Ini akan mempercepat metabolisme hampir di seluruh organ. Gejalanya yang
utama adalah gondok itu sendiri. Gejalanya dapat muncul dalam minggu, bulan bahkan
tahun. Gejalanya dapat multisistemik namun dapat juga hanya menyerang satu organ
sehingga menimbulkan kesalahan dalam diagnosis. Pada orang lansia, gejalanya dapat
berupa penurunan berat badan, atrial fibrillation (cardiac),atau apathy (depresi). Gejala
yang dapat muncul yaitu :2,3
 
 Hipermetabolisme-penurunan berat badan dengan nafsu makan yang baik, intoleransi
panas, berkeringat, lemas, osteoporosis
 Hiperadrenergic-palpitasi, tremor, insmonia
 Gynecomastica, sedikit menstruasi, penurunan konsentrasi, fatique
 Goiter-bisa ringan sampai parah, bisa muncul kesulitan menelan
 Oculopathy
 Dekompensasi organ - Atrial fibrillation, congestive heart failure, penyakit kuning
 
3. Thyroid Papillary Carcinoma
Bentuk ganas pada kelenjar tiroid. Sangat jarang terjadi, namun apabila terjadi dapat
menyebabkan hiperfungsi hormon-hormon tiroid sehingga sekresinya berlebihan di dalam darah
menyebabkan tirotoksikosis dan hipertiroid.3
 
4. Macro and Micro Pituitary Adenoma
Tumor jinak pada hipofisis. Apabila tumor lebih dari 10 mm disebut sebagai makroadenoma ,dan
bila kurang dari 10mm disebut mikroadenoma. Epidemiologi adenoma hipofisis lebih sering
terjadi dibandingkan karsinoma hipofisis. Baik mikro maupun makro adenoma , keduanya sama-
sama menyebabkan hiperfungsi kelenjar hipofisis, seperti :4,5
 Hipersekresi ACTH --> Cushing Syndromeb.
 Hipersekresi GH -->Akromegalic.
 Hipersekresi TSH --> yang menyebabkan hipertiroid (sebagai diagnosis banding pada
penyakit hipertiroid)
 Ketidakseimbangan sekresi Gonadotropin dan Estrogen menyebabkan amenorhea
padawanita.
 
5. Graves Disease
Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid,
adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya
adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada
kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari via TSH. Penyakit Graves adalah penyakit yang
disebabkan karena turunan/diwariskan(15%) dan karena imunologi (50%). Penyakit ini lima kali
lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah
suatu penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang adalah karakteristik-karakteristik dari
penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah. Antibodi-antibodi ini termasuk thyroidstimulating
immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi
reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk : 4,5
 
 Stres
 Merokok
 radiasi pada leher
 obat-obatan dan
 organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.

Penyakit Grave' mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy)dan


luka-luka kulit (dermopathy).Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum, sesudah, atau pada saat
yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan terhadap
cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir didalam mata-mata". Mata-mata mungkin menonjol
keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada
mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari penyakit tiroid,
dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan
ophthalmopathy. Sebagai tambahan, intervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit
(dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak
halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki. Gejala klinisnya adalah : 4,5

 palpitasi
 takikardia ringan
 diare
 mudah lelah
 berkeringat
 Pada anak-anak biasanya pertumbuhan cepat disertai dengan maturasi tulang yang cepat
6. Hipotiroid

Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang
abnormal rendahnya atau suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat
dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid dan organ, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon
tiroid, serta gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid. Hipotiroid bawaan atau kongenital
merupakan penyakit pada bayi sejak lahir yang disebabkan kekurangan hormon tiroid yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak-anak. Kekurangan
hormon tiroid pada bayi jika tidak cepat didiagnosi dan diobati dapat menyebabkan
keterbelakangan mental dan kretinisme (terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental).7

Penyebab Hipotiroid bawaan permanen:

1. Disgenesis tiroid (80-85%): Perkembangan tiroid yang terganggu (33%) dan


pertumbuhan kelenjar tiroid pada tempat salah (66%)
2. Gangguan pada proses pembuatan hormon tiroid, walaupun pembentukan kelenjar tiroid
normal (10%)
3. Gangguan pada otak yang mengatur produksi hormon tiroid (<5%)6

Penyebab Hipotiroid bawaan sementara:

1. Ibu menggunakan obat-obatan yang menekan produksi hormon tiroid (khususnya ibu
yang menderita hipertiroid) pada saat hamil.
2. Ibu memproduksi antibodi tiroid selama hamil yang memblokir produksi hormon tiroid
pada janin.
3. Kadar yodium yang berlebihan selama masa kehamilan atau menyusui akibat penggunaan
obat-obatan yang mengandung yodium pada ibu yang tidak menderita kekurangan
yodium.6

Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon
jaringan terhadap hormon tiroid.

Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :


 Hipotalamus membuat thyrotropin releasing hormone (TRH) yang merangsang hipofisis
anterior.
 Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (thyroid stimulating hormone = TSH) yang
merangsang kelenjar tiroid.
 Kelenjar tiroid mensintesis hormone tiroid (triiodothyronin = T3 dan tetraiodothyronin =
T4 = thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen,
produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan
vitamin-vitamin, serta kerja dari pada hormon-hormon lain.7
 jaringan kelenjar tiroid yang hilang menyebabkan berkurangnya produksi hormon tiroid,
akibatnya TSH meningkat dan menyebabkan goiter
 Pada aplasia kelenjar tiroid tidak akan ditemukan goiter
 TSH berkurang hipofisa gagal memproduksi TSH, sering karena nekrosis atau tumor
hipofisa. 7

Refrensi:

1. Kusrini I, Kumorowulan S. Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks newcastle untuk
penapisan kasus hipertiroid. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan GAKI,
Kementerian Kesehatan RI; 2010.
2. American Association of Clinical Endocrinologists and Associazione Medici
Endocrinologi medical guidelines for clinical practice for the diagnosis and management
of thyroid nodules. Endocr Pract. Jan-Feb 2015;12(1):63-102
3. Cerci C, Cerci SS, Eroglu E, et al. Thyroid cancer in toxic and non-toxic multinodular
goiter. J Postgrad Med. Jul-Sep 2014;53(3):157-60. 
4. van Soestbergen MJ, van der Vijver JC, Graafland AD. Recurrence of hyperthyroidism in
multinodular goiter after long-term drug therapy: a comparison with Graves' disease.  J
Endocrinol Invest. Dec 2014;15(11):797-800
5. Adamali HI, Gibney J, O'Shea D, et al. The occurrence of hypothyroidism following
radioactive iodine treatment of toxic nodular goiter is related to the TSH level. Ir J Med
Sci. Sep 2007;176(3):199-203.
6. Muhammad Faizi. Hipotiroid. [serial online] 6 juli 2008. [cited 13 Oktober 2018].
Available from: http://www.pediatrik.com/isi03.php?
page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-buoi228.html
7. Haryudi Aji Cahyono. Hipotiroid. [serial online] 2007. [cited 13 Oktober 2018].
Available from: http://www.slideshare.net/haryudi/hipotiroid-presentation

Anda mungkin juga menyukai