1. Pengertian ispa.
2. Tanda dan gejala ispa.
3. Penyebab ispa.
4. Cara penanganan ispa.
5. Cara pencegahan ispa.
IV. Kegiatan Belajar-Mengajar
2. Membuka pembelajaran
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan pokok bahasan
- Apersepsi
Kegiatan inti
Penutup
A. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):
Jadi ISPA adalah infeksi pada bagian organ pernapasan yang disebabkan oleh
masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia yang
berlangsung sekitar 14 hari.
B. Penyebab ispa
a. Pernapasan cepat
b. Suhu lebih dari 39’C.
c. Tenggorokan berwarna merah.
d. Timbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
f. Pernafasan berbunyi seperti mendengkur.
g. Pernafasan berbunyi seperti mencuit-cuit.
3. Gejala ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu
atau lebih gejala sebagai berikut:
a. Bibir atau kulit membiru
b. Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada
c. Tidak sadar atau kesadarannya menurun
d. Pernafasan berbunyi mengorok dan tampak gelisah
e. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas
f. Tenggorokan berwarna merah
D. Penanganan ispa
1. Ispa ringan
Jika ada yang menderita ISPA ringan maka perawatan cukup dilakukan di
rumah tidak perlu dibawa ke dokter atau Puskesmas. Di rumah dapat
diberi obat penurun panas yang dijual bebas di toko-toko atau Apotik
tetapi jika dalam dua hari gejala belum hilang, anak harus segera di bawa
ke dokter atau Puskesmas terdekat.
2. Ispa sedang
Jika ada yang menderita ISPA sedang ini, perlu hati-hati, sedangkan badan
panas lebih dari 39’C, penderita ISPA sedang harus mendapat
pertolongan petugas kesehatan.
3. Ispa berat
Penderita ISPA berat harus dirawat di rumah sakit atau puskesmas karena
perlu mendapat perawatan dengan peralatan khusus seperti oksigen dan
infus.
E. Pencegahan ispa
Pencegahan ISPA. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan
pemberantasan ISPA oleh masyarakat di antaranya adalah :
1. Pentingnya pemberian makanan bergizi.
Bayi dan anak balita yang mempunyai gizi baik jarang yang menderita
penyakit yang serius oleh karena tubuhnya dapat menangkal infeksi.
Penyakit ispa yang menyerang bayi yang mendapat susu botol ialah 2 x
lipat banyaknya dibanding bayi yang mendapat ASI. Diet makanan yang
mengandung Vitamin A dari buah-buahan berwarna kuning serta sayuran
juga dapat mencegah infeksi.
2. Pentingnya Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi lengkap harus sudah selesai pada bayi umur 1 tahun.
Apabila karena sesuatu alasan, hal ini tidak tercapai maka bayi/anak harus
di imunisasi sesegera mungkin. Penyakit ringan yang sering menyertai
anak bukan merupakan alasan bagi ibu untuk tidak membawa anaknya
kepada petugas imunisasi. Ada beberapa penyakit saluran nafas yang
serius, diantaranya ialah batuk rejan, tuberkulosis dan campak.
3. Kebersihan Lingkungan.
Lingkungan yang padat akan mempercepat penularan batuk. Meludah
disembarangan tempat dan bersin di depan anak-anak juga akan
memudahkan penularan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang
tinggal serumah dengan perokok lebih sering dirawat di Rumah Sakit oleh
karena menderita ISPA dibanding dengan anak-anak dari keluarga yang
tidak merokok. Oleh karena itu udara yang bersih dan ventilasi yang cukup
merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk mencegah
penularan ISPA. Selain itu bila ada yang menderita ISPA sebaiknya
istirahat dulu untuk aktifitas berkumpul dengan oang lain karena akan
mudah sekali terjadi penularan.