2. Diagnosa Keperawatan
1) Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
2) Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake
makanan.
4) Kelelahan/ Keletihan berhubungan dengan kondisi fisik kurang
3. Rencana Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1 Perfusi Perfusi jaringan 2.Monitor tenda-tanda 1.Data dasar mengetahui
jaringan in terpenuhi setelah vital perkembangan pasien
efektif dilakukan 3.Atur posisi dengan 2.Meningkatkan pernafasan
b/d.penuru tindakan kepala datar atau tubuh 3.Mempertahankan pasokan
nan perawatan. lebih rendah oksigen
konsentrasi Kriteria Hasil : 4.Hindari pergerakan yang 4.Mengetahui status kesadaran
HB dan 1.Kulit tidak berlebihan pasien
Darah pucat,tanda 5.Awasi kesadaran dan 5.Meningkatkan sel darah
vital dalam tanda-tanda terhadap 6.Meningkatkan perfusi
batas normal, penurunan kesadaran 7.Menjaga keefektifan oksigen
nilai Hb dan 6.Manajemen terapi
eritrosit dalam tranfusi sesuai terapi
rentang normal 7.Pemberian O2 pernasal
sesuai program
8.Monitoring keefektifan
suplai O2
4. Implementasi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2015) Implementasi merupakan tidakan yang sudah
direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri
(independen) dan tindakan kolaborasi.
Tindakan mandiri (independen) adalah aktivitas perawat yang didasarkan pada
kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas
kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan didasarkan hasil keputusan bersama, seperti
dokter dan petugas kesehatan lain.
Implementasi keperawatan dapat berbentuk:
1) Bentuk perawatan seperti melakukan pengkajian untuk mengidentifikasi masalah baru
atau mempertahankan masalah yang ada.
2) Pengajaran/pendidikan kesehatan pada pasien untuk membantu menambah
pengetahuan tentang kesehatan.
3) Konseling pasien untuk memutuskan kesehatan pasien
4) Konsultasi atau berdiskusi dengan tenaga profesional kesehatan lainnya sebagai
bentuk perawatan holistik.
5) Bentuk pelaksanaan secara spesifik atau tindakan untuk memecahkan masalah
kesehatan.
6) Membantu pasien dalam melakukan kesehatan sendiri.
7) Melakukan monitoring atau pengkajian terhadap komplikasi yang mungkin terjadi
terhadap pengobatan atau penyakit yang dialami.
5. Evaluasi
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
2) Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
3) Peningkatan perfusi jaringan.
4) Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana
pengobatan.