Jatuh
Pak Slamet, 70 tahun, datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa jalan. Satu bulan yang lalu
beliau jatuh di kamar mandi. Jatuh karena terpeleset di kamar mandi. Sejak saat itu hanya
berbaring di tempat tidur. Akhir-akhir ini sering batuk berdahak kental tidak ada demam dan
tidak sesak nafas. Pada pemeriksaan didapatkan KU lemah, kesadaran komposmentis,
tekanan darah130/80 mmHg, nadi 80x/ menit reguler, RR 20x/ menit, suhu 36,7oC axiller. PF
paru terdengar ronkhi basah kasar di paru kanan bawah, tidak ada wheezing. Jantung dalam
batas normal. Abdomen dalam batas normal. Nyeri tekan di pinggang kiri, ada pemendekan 5
cm tungkai kiri dibanding tungkai kanan. Kemudian dilakukan pemeriksaanx-foto panggul
dna tungkai kiri. Hasilnya adalah fraktur collum femur sinistra. X-foto thorax didapatkan
infiltrat padaparu kanan lobus inferior. Di sacrum terdapat luka dengan dasar subkutan,
sekitar luka kemerahan dan ada jaringan nekrotik. Pak slamet tidak mau duduk karena takut
nyeri saat bergerak dan hanya kaki kanan saja yang bergerak sedikit. Saat ini Pak Slamet
memakai popok dewasa karena kadang-kadang ngompol.
STEP 2: Pertanyaan
1. Penyebab pak Slamet mengompol terus?
2. Diagnosis pada paru? Ada hubunganya dengan dia jatuh atau tidak?
3. Apa penyebab pak Slamet jatuh?
4. Kenapa didapatkan luka dengan dasar subkutan, sekitar luka kemerahan, dan ada
jaringan nekrotik?
STEP 3: Jawaban
1. inkontinensia urin akut: delirium, restriksi mobilitas, infeksi, obat obatan, kelainan
neurologi. Jatuh fraktur menekan lumbosacral inkontinensia
Tatalaksana awal: fraktur reparasi
2. Pada lansia: the old man friend, lansia mudah terkena pneumonia, asma, tb, ppok
3. Teori hipotensi ortostatik apabila sudsh lansia akan bermasalah pada sistole diastole
yaitu melambat sehingga pada saat jalan lansia kurang keseimbangan sehingga
terjatuh lalu menjadi fraktur collum femur sinistra, yang dimana saat dia fraktur lansia
tersebut enggan bergerak karena kesakitan sehingga mobilisasi terbatas, lansia jadi
tidur terus menerus lalu bronkhial toilet buruk sehingga mekanisme batuk turun
sehingga statis dan jadi pneumonia.
4. Adanya ulkus tekan atau ulkus decubitus akibat 1 bulan yang lalu jatuh lalu tidak
pernah jalan dan berbaring, temperatur meningkat pada daerah tertekan, tekanan
hidrostatik meningkat, pemda menyempit sehingga daerah tersebut akan kekurangan
vaskularisasi sehingga menyebabkan jaringan nekrotik
Lansia jatuh sacrum jatuh menjalar ke lumbal tertekan meniskus
tertekan saraf sakit
Sindroma geriatrik, bisa juga karena fraktur pemendekan tulang rawan
pemda dan saraf terjepit otak kurang oksigen jatuh
Step 4: Skema
Pneumoni
Fr. Colum
Lansia Jatuh Imobilisasi
Femur Sn. Dekubitus
Inkontinensi
Keterangan :
Skor < 14 : risiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
Skor <12 : peningkatan risiko 50x lebih besar terjadinyaulkus dekubitus
Skor 12-13 : risiko sedang
Skor > 14 : risiko kecil
7. Tatalaksana farmako dan non farmakologi
8. Rehab medik
Rehabilitasi perlu dilakukan pada pasien karena pasien mengalami imobilisasi yang lama dan
membuat pada kondisi deconditioning. Kondisi deconditioning dapat mengakibatkan masalah
pada sistem, antara lain
Sistem Masalah Rehab
Muskuloskeletal Atrofi Pelatihan dengan ROM pasif dengan peregangan
terminal (low passive tension and heat, CPM,
Kontraktur
dynamic splinting atau serial casting). Atau
pembedahan
Disuse
Pencegahan: Posisi yang tepat, imobilisasi dini,
osteoporosis
latihan ROM
Kardiovaskular Hipotensi mobilisasi dini, latihan penguatan otot-otot,
orthostatik penggunaan kursi roda khusus dimana posisi kaki
dapat ditinggikan dan punggung dapat ditidurkan,
penggunaan tilt table, penggunaan ace bandage
wraps, stoking elastik panjang dan abdominal
binders.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Boedhi dan Hadi Martono. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut).Edisi ke-4.Jakarta:Balai Penerbit FK UI.2009