Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam penulisan laporan. “Hasil
Pengamatan Dan Pengolahan Data Puskesmas Mlonggo Dan Pis-Pk Desa Jambu
Rt 27/ Rw 06”.
Laporan studi kasus ini dibuat untuk memenuhi tugas kepaniteraan senior
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di P2UKM Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. dr. Nurkukuh, M.Kes selaku pembimbing di P2UKM FK Undip.
2. dr. Bambang Hariyana, M.Kes selaku pembimbing di P2UKM FK Undip.
3. dr. Ari Budi Hermawan, M.Kes Epid selaku pembimbing di P2UKM FK
Undip.
4. dr. Eko Cahyo Puspeno selaku Kepala Puskesmas Mlonggo
5. Seluruh staf Puskesmas Mlonggo
6. Orang tua dan teman-teman kepaniteraan senior Ilmu Kesehatan Masyarakat
atas bimbingan, kerja sama, dorongan, dan bantuan baik secara moral maupun
material.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan studi kasus ini masih
banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan masukan untuk
menyempurnakan laporan studi kasus ini. Semoga laporan ini dapat menjadi
informasi yang bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Dasar Pemikiran ............................................................................................ 1
1.2 Landasan Hukum .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan, Fungsi, dan Syarat Puskesmas .................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 8
METODOLOGI ...................................................................................................... 8
2.1 Pendekatan Sistem .................................................................................... 8
2.1.1. Input .................................................................................................. 8
2.1.2 Proses .............................................................................................. 14
2.1.3 Output.............................................................................................. 16
BAB III ................................................................................................................. 17
HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA .................................... 17
3.1 Input ........................................................................................................ 17
3.2 Proses .................................................................................................. 51
3.3 Output.......................................................................................................... 56
Data Kegiatan Luar Puskesmas ......................................................................... 74
3.4 Data Keluarga Sehat ............................................................................... 93
BAB IV ............................................................................................................... 100
IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................................. 100
4.1 Kegiatan UKM Esensial yang belum memenuhi SPM ............................. 100
4.2. Kegiatan UKM Pengembangan yang belum memenuhi SPM ............. 109
Indikator mutu layanan klinis yang belum memenuhi SPM ........................... 110
4.3 Identifikasi Masalah Survey PIS-PK ........................................................ 115
BAB V................................................................................................................. 124
INVENTARISASI MASALAH ......................................................................... 124
iii
BAB VI ............................................................................................................... 130
PROGRAM PEMECAHAN MASALAH .......................................................... 130
6.1. Program Pemecahan Masalah .............................................................. 131
BAB VII .............................................................................................................. 134
RENCANA PROGRAM..................................................................................... 134
BAB VIII............................................................................................................. 137
PROGRAM PEMECAHAN MASALAH .......................................................... 137
BAB IX ............................................................................................................... 138
HASIL MONITORING DAN EVALUASI ....................................................... 138
BAB X................................................................................................................. 146
PENUTUP ........................................................................................................... 146
10.1. Kesimpulan ....................................................................................... 146
10.2. Penutup ............................................................................................. 140
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 141
LAMPIRAN ........................................................................................................ 142
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
Data proporsi kasus baru penyakit tidak menular di Kabupaten Jepara
tahun 2015 menunjukan penyakit hipertensi masih menempati proporsi
terbesar dari seluruh penyakit tidak menular yang dilaporkan yaitu sebesar
57,7%. Urutan kedua ditempati oleh Diabetes Mellitus sebesar 14,97%.
Besarnya proporsi ini hampir sama dengan proporsi tingkat Provinsi Jawa
Tengah. Pengendalian hipertensi dan DM diprioritaskan guna mencegah
timbulnya penyakit tidak menular lanjutan seperti jantung, stroke, gagal
ginjal, dsb melalui intervensi yang tepat pada setiap sasaran/kelompok
populasi tertentu.1
Untuk penyakit menular di Jepara berdasarkan profil kesehatan
kabuaten Jepara tahun 2015, yang mendapatkan perhatian khusus adalah
Tuberkulosis (TB), pneumonia, HIV/AIDS, diare, kusta, Accute Flaccid
Paraliysis (AFP), penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),
tetanus neonatarum, campak, demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan
filariasis.1
Beban penyakit menular dan tidak menular ini menimbulkan angka
kesakitan dan kematian yang menjadi masalah, dan harus diupayakan
pemecahannya dengan pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan
kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri oleh aparat pemerintah di sektor
kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama sama melibatkan peran
serta swasta dan masyarakat. Segala upaya kesehatan yang dilakukan baik
oleh sektor kesehatan dan non kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan terutama yang berkaitan dengan pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan MDG’s serta upaya mengatasi
masalah kesehatan guna mendapatkan data dan informasi perlu dicatat dan
dikelola dengan baik.1
Data kesehatan menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam
manajemen kesehatan sebagai dasar pengambilan keputusan di semua
tingkatan manajemen pelayanan kesehatan. Data kesehatan ini dapat
1
2
2
3
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi: Penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan Penyelenggaraan UKP tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
Pasal 6
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a, Puskesmas berwenang untuk: melaksanakan perencanaan
berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan; melaksanakan advokasi dan
sosialisasi kebijakan kesehatan; melaksanakan komunikasi, informasi,
edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait; melaksanakan pembinaan teknis
terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait
masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Pasal 7
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf b, Puskesmas berwenang untuk: menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif; menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung; menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan
3
4
4
5
h. kondisi lainnya.
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendirian
Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan
bangunan gedung negara. Ketentuan lebih lanjut mengenai lokasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 11
Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi: a.
persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja,
serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; b. bersifat permanen dan terpisah dengan
bangunan lain; dan c. menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan,
perlindungan keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam
memberi pelayanan bagi semua orang termasuk yang berkebutuhan
khusus, anak-anak dan lanjut usia.
Ketentuan lebih lanjut mengenai bangunan tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
Selain bangunan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
setiap Puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas Tenaga
Kesehatan.
Bangunan rumah dinas Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didirikan dengan mempertimbangkan aksesibilitas tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan.
Pasal 13
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri
atas:
a. sistem penghawaan (ventilasi);
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
e. sistem komunikasi;
5
6
6
7
7
BAB II
METODOLOGI
2.1.1. Input
1. Man
a. Narasumber
- Kepala Puskesmas Mlonggo (dr. Eko Cahyo)
- Pembimbing (dr. Nurkukuh, M.Kes)
- Koordinator pendamping mahasiswa di Puskesmas Mlonggo (dr.Itut
Anggraini H,M.M)
- Petinggi Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara
- Ketua RT 27 RW 06 Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten
Jepara
- Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mlonggo, dan Tenaga Kesehatan di
Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara
b. Pelaksana
- Mahasiswa PBL FK UNDIP di Puskesmas Mlonggo
c. Sasaran
- Warga RT 27 RW 06, Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten
Jepara
2. Money
- BOK (Biaya Operasional Kegiatan) Puskesmas Mlonggo, berupa
o Fotokopi lembar kuesioner keluarga sehat (Profil Keluarga
Sehat/Prokesga)
o Sticker tanda survey keluarga sehat
8
9
Keterangan:
• Not applicable yang berarti indikator tersebut tidak mungkin
ada pada anggota keluarga. Indikator tersebut TIDAK
BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga yang
bersangkutan atau kondisi/keadaan anggota keluarga atau
keluarga SESUAI dengan indikator. Untuk indikator keluarga
mengikuti KB jika salah satu pasangan sudah mengikuti
program KB (misalnya)
• Untuk indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok
jika jawabannya “Ya merokok” maka dalam merekap
statusnya “T”, sebaliknya jika jawabannya “Tidak merokok”
maka dalam rekapan statusnya “Y”.
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu
indikator, mengikuti persyaratan di bawah ini:
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan
status Y, maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai
1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan
status T, maka indikator tersebut dalam suatu keluarga
bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan
status N maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap
dengan status N (tidak dihitung)
12
IKS RT/RW/Kelurahan/Desa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑆 > 0,800
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
13
Cakupan indikator
=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛∗)
x 100%
2.1.2 Proses
1. Perencanaan (P1)
Nama Kegiatan : Pendekatan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
- Lokasi : RT 27 RW 06 Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo,
Kabupaten Jepara
- Sasaran : Warga RT 27 RW 06 Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo,
Kabupaten Jepara
- Pelaksana : Mahasiswa PBL FK Universitas Diponegoro, Petinggi
Desa dan Perangkat Desa, petugas Puskesmas Mlonggo
- Metode :
Data Primer didapatkan dari pendataan PIS PK yang terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang mencakup 12 indikator yaitu keluarga
15
2.1.3 Output
3.1 Input
3.1.1. Lingkungan
3.1.1.1. Keadaan Geografis
Puskesmas Mlonggo terletak di Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Kabupaten
Jepara. Batas Wilayah :
1. Desa Mororejo
2. Desa Suwawal Barat
3. Desa Singanggul
4. Desa Sekuro
5. Desa Jambu
6. Desa Srobyong
7. Desa Karang Gondang
8. Desa Jambu Timur
17
18
f. Kependudukan :
1. Jumlah RT/RW
Kecamatan Mlonggo memiliki 278 RT dan 51 RW
2. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Data Kependudukan Disdukcapil Kab. Jepara Semester 1
tahun 2016. Puskesmas Mlonggo bekerja dalam wilayah dengan jumlah penduduk
sebesar 80.306 Jiwa, terdiri dari jumlah penduduk pria sebanyak 40.960 jiwa dan
jumlah penduduk wanita sebanyak 39.346 jiwa.
Laki-laki
40.960 jiwa
39.346 Perempuan
51%
41%
49%
Desa/
Kelurahan Pria Wanita Jumlah
Desa/
No Nama Jumlah % Jumlah % Kelurahan %
Karang
7 Gondang 8012 50.70 7790 49.30 15802 19.68
Jambu
8 Timur 5235 51.07 5015 48.93 10250 12.76
3.1.1.2. Transportasi
Memiliki 3 ambulance yang dipergunakan untuk rujukan
pasien, kegiatan posyandu, puskesling, maupun kegiatan lainuntuk
pelayanan masyarakat. Sepeda motor 4 buah untuk menunjang
pelayanan promosi kesehatan.
21
PJ. UKM dan Keperawatan PJ. UKP, Laborat dan Farmasi PJ. Jaringan dan Jejaring
Tatik Ariyanti,SKM.,S.Kep.,Ns dr. Siti Dwi Khalipah dr. Abdul Wahab,MM.
UKM Esensial UKM Pengembangan Pendaftaran & Rekam Medis Ruang Pemeriksaan Umum Jaringan Jejaring
Tatik Ariyanti,SKM.,S.Kep.,Ns Rena Aryandani,S.ST.Keb Nur Triyastuti,A.Md Ns. Achmad Hariyanto,S.Kep Sunarti,S.SiT dr. Abdul Wahab,MM.
Status
Pendid Jenis
No Nama NIP Jabatan kepegaw
ikan Kelamin
aian
1. dr EKO CAHYO 1977021920060 Dokter Laki-
PNS
PUSPENO 41010 Umum S-1 Laki
2. ARIF SAIFUL HADI, 1964021319920 Wakil Laki-
PNS
S.E. 31005 Direktur S-1 Laki
3. dr ABDUL WAHAB, 1967070820070 Dokter Laki-
PNS
M.M. 11019 Umum S-2 Laki
4.
dr ITUT ANGGRAINI 1970082020070 Dokter
PNS Perempu
HENDRANINGSIH 12015 Umum
S-2 an
5.
dr SITI DWI 1981032220100 Dokter
PNS Perempu
KHALIPAH 12020 Umum
S-1 an
6.
NURHAYATI, 1965042819860
Bidan PNS Perempu
AMd.Keb 32011
D-3 an
7.
1967061219891
IMROTUN, A.Md.Keb Bidan PNS Perempu
22001
D-3 an
8.
UMI RAHMAWATI, 1971042819910 Bidan
PNS Perempu
S.S.T 32003 Desa
D-4 an
9.
1968090219910
SUNARTI, S.Si.T Bidan PNS Perempu
32011
D-4 an
10.
ENDAH SETYAWATI, 1974091919930
Bidan PNS Perempu
S.Si.T 12003
D-4 an
11.
1966031419940
SUWARNI, A.Md Bidan PNS Perempu
32006
D-3 an
12.
SEPTINA RETNO 1985090720110 Bidan
PNS Perempu
UTAMI, A.Md.Keb 12008 Desa
D-3 an
13. DIANA NURHAYATI, 1989071020110 Bidan PNS D-3
28
Ners) an
30 Perawat
BETTY SETYOWATI, 1976062120060
(Non PNS Perempu
AMK 42018
Ners) D-3 an
31 Perawat
HIDAYATUS 1978100819980
(Non PNS Perempu
SHOLIHAH, AMK 32004
Ners) D-3 an
32 Perawat
1982030220070
IDA LUSIANA, S.Kep (Non PNS Perempu
12007
Ners) Profesi an
33 Perawat
BAMBANG AROFIQ, 1980030920080
(Non PNS Laki-
AMK 11006
Ners) D-3 Laki
34 Perawat
TONY SRIYONO, 1983031720080
(Non PNS Laki-
AMK 11001
Ners) D-3 Laki
35 Perawat
MIKHA WIJI TYAS 1983031920090
(Non PNS Perempu
SUCI, AMK 22007
Ners) D-3 an
36 PUJI TEGUH 1980022020100 Teknisi Laki-
PNS
HARMANTO, AMKG 11026 Gigi D-3 Laki
37
ENI FEBRIYANTI, 1986022320100 Teknisi
PNS Perempu
AMKG 12025 Gigi
D-3 an
38
RETNO SRI 1963012219851
Nutrisio PNS Perempu
MAWARNI 12001
nis D-1 an
39 Ahli
Teknolo
gi
Laborat
ATIK HERNA 1976011420060
orium PNS
PUTRIANI, Am.AK 42010
Medik
(Analis
Kesehat Perempu
an) D-3 an
40 Ahli
Teknolo
gi
Laborat
FENTI KAIDAH 1980091920090
orium PNS
REZKI, A.Md.AK 22004
Medik
(Analis
Kesehat Perempu
an) D-3 an
41 Sanitasi
NUR FATMAWATI, 1980042020060
Lingkun PNS Perempu
AMKL 42028
gan D-3 an
42 LILIS SUPRIATI, SST 1982062920090 PNS D-4
30
an
56
ANNEFI RIMISWARA, BP1989080420
Bidan BLUD Perempu
Amd.Keb 17082001
D-3 an
57
YANI KURNIASARI, BP1989113020
Bidan BLUD Perempu
S.ST 17082001
D-4 an
58 Ahli
Madya
BP1993102920 Farmasi
IZZA NUR AROFA BLUD
17082001 (Asisten
Apoteke SMA / Perempu
r) Setara an
59 Tenaga
Umum
Lainnya
RICHARD RAHMATU BP1991070620
yang BLUD
SISWIBOWO 17081001
belum
tercantu SMA / Laki-
m Setara Laki
60 Tenaga
Umum
Lainnya
BP1974111720
TRIONO yang BLUD
17081001
belum
tercantu SMA / Laki-
m Setara Laki
61
BP1969020920
NUR SUMIAT Keaman BLUD SMA / Laki-
17081001
an Setara Laki
62
BP1966051420
SURYANI Pekarya BLUD Perempu
17081001
SD an
63 Tenaga
Umum
Lainnya
BP1992031720
M.FAHMI TAMAMI yang BLUD
17081001
belum
tercantu SMA / Laki-
m Setara Laki
64 Tenaga
Umum
Lainnya
AGUS SUJATMIKO BP1993051920
yang BLUD
AHMAD SYUKUR 17081001
belum
tercantu SMA / Laki-
m Setara Laki
65 Pegawai
Dokter
dr.SETIA HERMAWAN kontrak Laki-
Umum
internal S-1 Laki
32
66 Pegawai
Juru
RUDI KURNIANTO kontrak SMA / Laki-
Mudi
internal Setara Laki
67 Ahli
Teknolo
gi
Laborat Pegawai
NILLA ANGGITA SIFA
orium kontrak
FAUZIA, A.Md
Medik internal
(Analis
Kesehat Perempu
an) D-3 an
68 Tenaga
Umum
Lainnya Pegawai
MARETTA DEVI
yang kontrak
SAFITRI, SE
belum internal
tercantu Perempu
m S-1 an
69 Pegawai
NUNING KHOTIMAH,
Nutrisio kontrak Perempu
S.Gz
nis internal S-1 an
70 Pegawai
YOGA SANJAYA, Juru
kontrak Laki-
A.Md Mudi
internal D-3 Laki
71 Sanitasi Pegawai
IFFA FAILASUFA,
Lingkun kontrak Perempu
SKM
gan internal S-1 an
72
Pegawai
AFINA MARYAM Promosi
kontrak
PRATIWI, SKM Kesehat Perempu
internal
an S-1 an
15 Pengemudi 3
16 Promkes 1
17 Tenaga Umum lainnya yang 5
belum tercantum
18 Keamanan 1
19 Struktural 1
Total 72
Tabel 8. Tenaga Kesehatan Puskesmas Mlonggo
Struktur Organisasi Puskesmas Mlonggo berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggungjawab UKM Keperawatan Kesehatan Masyarakat yang
membawahi :
UKM Esensial
- Pelayanan Promosi Kesehatan
- Pelayanan Kesehatan Lingkungan
- Pelayanan KIA / KB
- Pelayanan Gizi
- Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Koordinator UKM Pengembangan
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
- Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
- Pelayanan Kesehatan Indera
- Pelayanan Kesehatan Lansia
- Pelayanan Kesehatan Kerja
- Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
- Pelayanan Kesehatan Pondok Pesantren
- Pelayanan Kesehatan Haji
- Saka Bakti Husada
- Pelayanan UKS
- Pelayanan kesehatan masyarakat
3. Penanggungjawab UKP Kefarmasian dan Laboratorium
Pelayanan Pemeriksaan Umum
Penanggungjawab UKM, UKM pengembangan, dan Keperawatan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Gigi dan Mulut
34
Non Kapitasi
Tarif non kapitasi meliputi pembayaran klaim oleh BPJS kesehatan kepada
fasilitas kesehatan tingkat pertama berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan meliputi pelayanan ambulans, pelayanan obat
program rujuk balik, pelayanan KB, jasa kebidanan dan neonatal, pelayanan
penapisan dan rawat inap tingkat pertama.
C. Pendapatan Lain-lain
Sumber pembiayaan yang didapatkan selain dari pelayanan pasien umum dan
pasien JKN, seperti retribusi parkir.
TARGET TAHUN
NO URAIAN
2018
I Pendapatan Layanan 3.810.000.000
Ia Pasien Umum/Retribusi 235.000.000
Ib JKN 3.556.000.000
- Kapitasi 3.076.000.000
- Klaim 480.000.000
Ic Pendapatan Lain yang Sah 19.000.000
II APBD 4.187.405.000
III APBN (BOK - DAK Non Fisik) 489.000.000
JUMLAH KESELURUHAN 8.486.405.000
37
i. Pelayanan 24 Jam
1. UGD dan Rawat Inap 24 jam
2. PONED 24 Jam
j. Penunjang Pelayanan
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan tes kehamilan
3. Pemeriksaan sputum TB
4. Pemeriksaan darah malaria
5. Pemeriksaan urine protein dan urine reduksi
6. Pemeriksaan darah rutin
7. Pemeriksaan urin rutin
8. Pemeriksaan faeces rutin
9. Pemeriksaan kimia darah (widal, cholesterol, asam urat,
HDL, LDL, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, Gula darah,
trigliserid)
10. Pemeriksaan urine lengkap
11. Golongan darah
12. MCV, MCH, MCHC
13. Pemeriksaan LED
14. Pemeriksaan HbsAg
15. VCT, Siphilis
16. Pemeriksaan Secret
2.Pemeriksaan penunjang EKG
3.Pemeriksaan penunjang Rontgen
4.Pelayanan Fisioterapi
k. Inovasi Pelayanan
1.Klinik
2.Klinik IMS / VCT / PDP
3.Klinik PKPR
B. Upaya Kesehatan Masyarakat
Untuk upaya kesehatan masyarakat sendiri terbagi menjadi 5 program
essensial, 12 program pengembangan serta 8 program inovasi, yang
kesemuanya menjadi upaya untuk memebuhi kebutuhan dasar
masyarakat dalam hal kesehatan. Dalam pelaksanaannya petugas
40
1. Penyehatan air
a. Inspeksi sanitasi sarana air bersih
b. Pemeriksaan sampel air
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
a. Inspeksi sanitasi pengelolaan makanan (industri rumah
tangga)
b. Pembinaan tempat pengelolaan makanan (industri rumah
tangga)
c. Pengawasan DAMIU (pengelolaan air minum isi ulang
3. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
a. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah
b. Pengawasan tempat pembuangan sampah
4. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
a. Inspeksi sanitasi rumah
b. Pendataan dan monitoring jamban keluarga
5. Pengawasan sanitasi TTU dan industri
a. Inspeksi sanitasi tempat tempat umum ( TTU )
b. Pengawasan sanitasi industri rumah tangga (makanan dan
minuman)
c. Pemantauan berkala sanitasi tempat tempat umum
6. Pengawasan tempat pembuangan air limbah
a. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan air limbah
b. Pembinaan menganai pembuangan air limbah
7. Pengendalian vector
a. Pengawasan tempat tempat potensial perindukan vector
dipemukiman penduduk dan sekitarnya
b. Pelaksanaan konsultasi sanitasi pasien rawat jalan dan
rawat inap
5.Promosi Kesehatan ( Promkes )
1. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
a. Rumah Tangga
b. Institusi Pendidikan ( sekolah )
c. Institusi Sarana Kesehatan
d. Institusi TTU
44
4. Penjaringan
5. Penyuluhan di posyandu
5. Yankestrad
1. Pendataan pengobatan tradisional
2. Pembinaan pengobatan tradisional
3. Pengembangan dan perawatan toga
4. Sosialisasi SPTP dan SIPT
6. PKPR
1. Pembinaan sekolah
2. Pembinaan remaja diluar sekolah
3. Pelayanan di klinik PKPR
4. Pemeriksaan Anemi dan KEK anak remaja di sekolah
5. Pemberian tablet tambah darah / Fe
7. Kesehatan Kerja
1. Penyuluhan
2. Pengobatan
3. Pelatihan kader UKK
8. SBH
1. Pembinaan anak sekolah ( SMU / MA )
2. Perkemahan SBH
3. Buka puasa bersama
4. Stop Out
9. Poskestren
1. Pembinaan Sanitasi PHBS
2. Pembinaan kader poskestren
10. Haji
1. Pemeriksaan calon jamaah haji tahap I
2. Pemerikasaan calon jamaah haji tahap II
3. Pembinaan kesehatan calon jamaah haji
4. Rockpot
5. Input Siskohat
6. Imunisasi
11. Usaha Kesehatan Sekolah
1. Penjaringan kesehatan
46
2. Penyuluhan
3. Pemeriksaan berkala
c. Sembilan Program Inovasi
1. Setangkai Melati
2. Warga Peduli Aids (Permata Hati)
3. Kader TB, Kesling, Duta Cerita ASI, Haji, Jumantik
4. Klinik DOTS
5. Klinik PDP
6. Remaja Peduli Anemia
7. Smart Card
8. Smart Corner
9. Smart Service
3.1.5.5.1 Metode Pengelolaan Puskemas
Metode pengelolaan puskesmas Mlonggo dilakukan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan no.44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
yang meliputi tahapan yaitu perencanaan, penggerakkan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian kerja serta dukungan dinas kesehatan
kabupaten/kota dalam manajemen Puskesmas.
1. Perencanaan tingkat puskesmas (PTP)
Perencanaan tingkat puskesmas adalah proses merencanakan semua kegiatan
yang didalamnya termasuk kegiatan UKM dan UKP. Mekanisme PTP disusun
melalui pengenalan permasalahan secara tepat berdasarkan data yang akurat,
serta diperoleh dengan cara dan dalam waktu yang tepat, maka akan dapat
mengarahkan upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam mencapai
sasaran dan tujuannya.
Dalam pembentukan perencanaan tingkat puskesmas dibentuk Tim
Manajemen Puskesmas yang mengkoordinir pembentukan Rencana Usulan
Kegiatan dan pengumpulannya dari masing-masing penanggungjawab program.
Peran pemerintah daerah sangat besar dalam menyelesaikan permasalahan
kesehatan di masyarakat, oleh karenanya Puskesmas perlu mencari dukungan
dari pemerintah daerah yang dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan
kabupaten/kota. Proses perencanaan Puskesmas harus terintegrasi kedalam sistem
perencanaan daerah melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang).
47
rasional sesuai dengan keadaan wilayah kerja Puskesmas. Tahap ini dilakukan
dengan:
Mengumpulkan data penilaian kinerja puskesmas
Analisis data yang didapatkan melalui SMD dan MMD yang
diselenggarakan di setiap desa
Survei kebutuhan dan harapan dari tokoh lintas sektoral
Pengolahan pelayanan pengaduan dan kotak saran puskesmas
Laporan pertanggungjawaban bidan desa sebagai penangggungjawab
wilayah
3.3 Output
3.2.4 Standar Pelayanan Minimal
3.2.4.1 UKM Esensial
3.2.4.1.1 KIA-KB
Tabel 10.Indikator Kegiatan KIA/KB
Sasaran Hasil Pencapai
Target Sasar
Bulan Kegiatan Cakupan an
No Indikator Tahun an 1
Berjala Bulan (%) Kinerja
2018 (%) tahun
n Berjalan (%)
1 Cakupan 100 1705 994,6 998 100 100
57
kunjungan bumil
K1
Cakupan
2 kunjungan bumil 100 1705 994,6 931 93,60 93,60
K4
Deteksi risti
3 bumil oleh 20 1705 994,6 194 19,50 97,50
Nakes
Deteksi risti
4 bumil oleh 10 1705 994,6 117 11,76 117,6
Masyarakat
Cakupan
pertolongan
5 100 1628 949,7 847 89,10 89,10
persalinan oleh
Nakes
Cakupan
6 pelayanan Nifas 100 1628 949,7 847 89,10 89,10
(Kf3)
7 Bumil Anemia <20% 1705 994,6 148 14,88 134
8 Bumil KEK <20% 1705 994,6 82 8,24 243
Jumlah kematian
9 0 1705 994,6 0 0 0
ibu
Cakupan peserta
10 80 18000 10500 7551 71,91 89,99
KB aktif
Cakupan
neonatal dengan
11 100 233 135,9 143 105 105
komplikasi yang
ditangani
Cakupan
12 100 1550 904,2 919 101,6 101,6
kunjungan bayi
Cakupan
13 pelayanan anak 100 5220 3045 2869 94,22 94,22
balita
Cakupan
kunjungan
14 100 1550 904,2 846 93,52 93,52
neonatal pertama
(Kn1)
Cakupan
kunjungan
15 100 1550 904,2 844 93,30 93,30
neonatal lengkap
(Kn3)
16 Kelahiran BBLR <3% 1550 904,2 23 2,54 118
Kehamilan
0,14%
17 remaja 7198 4198,8 9 0,21 67
(<10)
perempuan
Kelahiran
0,14%
18 remaja 7198 4198,8 1 0,02 700
(<10)
perempuan
58
3.2.4.1.2 Gizi
Tabel 11. Standar Pelayanan Minimal Gizi
Hasil
Target Sasaran Pencapaia
Target Kegiatan Cakupan
No Indikator Tahun Bulan n Kinerja
sasaran Bulan (%)
2018 (%) Berjalan (%)
Berjalan
Penimbangan
balita
Pemberian Vit A
dosis tinggi
Balita Vit A
99% 0 0 0
2 merah
ASI eksklusif
4 62% 960 560 960 171 275
Bufas
59
Strata Posyandu
Pratama
Madya 0% 16 26,7
5
52% 31 18 32 177,7 341,7
Purnama
Penggunaan 84% 0 0 0 0
6. garam
beryodium
Bumil
7. mendapatkan 92,5% 996 581 949 163 176
90 tablet Fe
Puskesmas
melaksanaka
8. 100% 20 11 20 181 181
n surveilans
gizi
Cakupan Fe
9 55% 8628 0 0 0 0
Remaja Putri
Balita kurus
10 72% 157 91 103 113 156
dapat PMT
Bumil KEK
11 100% 269 157 172 109 109
dapat PMT
Gaky bumil
12 dan Neonatus 80% 200 117 0 0 0
Hipotiroid
3 Institusi 70 100% 70 41 10 25 25
Pendidikan Sekolah sekolah sekolah
dilakukan
penilaian
PHBS
Pemberdayaan Masyarakat
hari kerja
Keluarga
Sehat
3.2.4.1.4 K
1. Pendataan 12.717 100% 12.717 7418 3150 42 42
e
Keluarga Sehat KK
s
e
3.2.4.1.5 Kesehatan lingkungan
Tabel 13 . Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Lingkungan
No Nama Indikator Target Sasaran Sasaran Hasil Cakupa Pencapaian
2018 1 Tahun bulan kegiatan n (%) (%)
berjalan bulan
berjalan
1 Persentase penduduk 100% 27633 16119 17412 108 108
yang memiliki akses
terhadap air minum
berkualitas
2 Persentase penduduk 100% 27633 16119 17412 108 108
yang menggunakan
jamban sehat
3 Jumlah desa bebas 62% 5 3 1 33 53
buang air besar
sembarangan / ODF
4 Jumlah desa STBM 100% 8 5 8 160 160
(Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)
5 Persentase TTU yang 86% 60 35 47 134 155
telah dilakukan
inspeksi sanitasi
6 Persentase TFU yang 75% 60 35 25 71 95
memenuhi syarat
kesehatan
7 Persentase rumah yang 77% 1600 933 1473 158 205
memenuhi syarat
kesehatan
8 Persentase Tempat 70% 55 32 14 44 63
Pengolahan Makanan
(TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan
9 Jumlah Sampel Pangan 100% 52 30 41 136 136
Jajanan yang Diperiksa
62
DBD
1. Penemuan DBD (+)
50 1 0.58 18 63,2% 734
per 100.000 penduduk
2. ABJ (8 desa >85%) 85% 8 4.6 0 0% 0%
Malaria
Sasaran
Target Sasaran Hasil
No. Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
Imunisasi
1. Desa UCI 100% 8 4,67 0 0% 0%
2. Cakupan LIL 100% 1550 904,16 138 8,9 % 8,9 %
3. Bias SD/MI 100% 51 29,75 0 0% 0%
kali
3 Konseling 100% 30 15 50% 50%
orang
4 Pembinaan kader 100% 8 8 100% 100%
orang
5 Rujukan 100% 10 5 50% 50%
orang
Baru
2 Pembinaan secara 100% 107 30 48% 48%
Mandiri
3 Sosialisasi STPT 100% 107 22 35% 35%
dan SIPT
4 Pengembangan dan 100% 3 2 100% 100%
Perawatan TOGA
9. POSKESTREN
Tabel 24. Standar Pelayanan Minimal POSKESTREN
No. Indikator Target Sasaran Sasaran Hasil Cakupan Pencapaian
Tahun 1 Bulan Kegiatan
2018 Tahun Berjalan Bulan
Berjalan
11. UKS
Tabel 26. Standar Pelayanan Minimal UKS
No. Indikator Target Sasaran Hasil Cakupan Pencapai
Tahun 2018 1 Tahun Kegiatan (%) an (%)
1 Penyuluhan kesehatan 100% 69 69 172 172
di sekolah
SD/SMP/SMA
2 Penjaringan kesehatan 100% 69 69 172 172
di kelas 1
SD/SMP/SMA
dalam SIMO
c. Pasien tidak mendapatkan pemberian 100 % 100 %
informasi obat
8 Sanitasi
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil Wawancara :
• Pustu Sekuro berlokasi di RT 15/ RW 03, terletak di pinggir jalan raya Desa
Sekuro, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
• Pustu Sekuro beroperasi dari hari Senin – Sabtu dengan waktu operasional Senin
– Sabtu : 08.00 – 11.30 (kecuali Selasa libur dikarenakan petugas juga dinas di
puskesmas)
• Fasilitas yang dimiliki Pustu Sekuro terdiri atas 4 ruang dengan perincian
sebagai berikut: 1 ruang tunggu yang dilengkapi 3 kursi panjang, 1 ruang obat
dan administrasi, 1 ruang periksa dilengkapi dengan 1 buah tempat tidur, dan 1
75
kamar mandi. Namun, hanya ruang obat saja yang masih berfungsi sekaligus
sebagai ruang periksa yang dilengkapi dengan 1 meja administrasi, 1 meja
periksa, 1 lemari obat dan alkes dan 3 kursi.
Input
1. Man
2. Money :
Sumber dana diperoleh dari Puskesmas Mlonggo (Alkes, obat, alat kebersihan,
bahan habis pakai) dan APBD.
3. Machine :
Terdapat 1 ruang tunggu yang dilengkapi 3 kursi panjang, 1 ruang obat, 1 ruang
periksa dilengkapi dengan 1 buah tempat tidur, dan 1 kamar mandi. Namun, hanya
ruang obat saja yang masih berfungsi sekaligus sebagai ruang periksa yang
dilengkapi dengan 1 meja administrasi, 1 meja periksa, 1 lemari obat dan alkes dan
3 kursi. Peralatan medis berupa stetoskop, tensimeter, termometer, timbangan
dewasa, mortir dan stamper, dan emergency kit (ET, laringoskop, tabung oksigen,
balon dan sungkup, bidai). Terdapat rumah dinas perawat di sebelah bangunan
Pustu.
4. Material:
5. Method:
Standar Operasional Prosedur (SOP) tahun 2017. Jam kerja Puskesmas Pembantu
Sekuro :
Senin – Sabtu : 08.00 – 11.30 (kecuali Selasa libur dikarenakan petugas juga dinas
di puskesmas)
Proses Manajemen
76
Perencanaan (P1) :
Tim perencanaan terdiri dari kepala puskesmas Mlonggo dan tenaga kesehatan di
Pustu Sekuro. Sumber data didapat dari laporan bulanan Pustu ke puskesmas dan
diinput ke dalam SIK secara online.
• Pelaksanaan dan pengendalian (P2) :
Pelaksanaan : 1 bulan ada 400-500 orang. 1 hari total pasien ± 20-30 pasien.
Biaya pengobatan : gratis.
Pengorganisasian : oleh seorang perawat puskesmas (Bu Restu Tri).
• Pengawasan dan pertanggungjawaban (P3) :
Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara rutin dari Puskesmas Mlonggo kepada
Pustu. Pustu melaporkan hasil kerja ke Puskesmas Mlonggo setiap bulan.
Lingkungan
Dokumentasi
Hasil Wawancara :
• PKD Karang Gondang terletak di Desa Karang Gondang RT IV/ RW II Desa Karang
Gondang , Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
• PKD Karang Gondang berdiri sejak tahun 2011
• PKD Karang Gondang beroperasi dari hari Senin – Jumat dengan waktu operasional:
08.00 – 12.00 WIB.
• Kegiatan pelayanan kesehatan di PKD Karang Gondang dijalankan oleh 2 orang
bidan desa dan 1 orang petugas administrasi. Bidan desa rutin mendapatkan pelatihan
seperti pelatihan kebidanan terbaru, refreshing Asuhan Persalinan
• Sumber pembiayaan kesehatan PKD diperoleh dari puskesmas, Anggaran Dana Desa
(ADD) dan dana iuran masyarakat. Bentuk bantuan dari Puskesmas berupa alat
kesehatan, obat-obatan yang distribusikan 1 bulan sekali sesuai permintaan, alat
kebersihan, dan bahan habis pakai. Sedangkan dari ADD berupa anggaran dana
sebesar Rp. 2.000.000,- tiap tahun untuk sarana dan prasarana. Sumbangan sukarela
kira-kira Rp. 2.000,- per orang tiap melakukan pemeriksaan.
• Fasilitas yang dimiliki PKD Karang Gondang terdiri atas 4 ruang. Terdiri dari: 1
ruang tunggu dengan 3 kursi kayu panjang, dan sebuah meja tempat pendaftaran
pasien, 1 ruang administrasi dilengkapi sebuah meja, 2 kursi dan 2 lemari, serta 1
79
ruang periksa dilengkapi sebuah meja, 3 kursi, sebuah tempat tidur periksa, sebuah
lemari obat dan sebuah kamar mandi dan 1 ruang bersalin yang dilengkapi, sebuah
meja periksa ginekologi, sebuah lemari obat.
Input
1. Man :
Terdapat 2 bidan desa dan seorang petugas admisnistrasi Desa Karang Gondang
Kelebihan : bidan desa sudah terlatih. Kekurangan: jumlah tenaga kerja masih
kurang.
2. Money :
PKD Karang Gondang mendapatkan bantuan dari Puskesmas Mlonggo berupa alat
kesehatan, alat kebersihan, obat-obatan, dan bahan habis pakai, Anggaran Dana
Desa sebesar Rp 2000.000,- per tahun, dana sukarela pengunjung PKD sebesar Rp.
2.000,- per orang
3. Machine :
1 ruang periksa, 1 ruang bersalin, 1 tempat tidur pasien,1 meja periksa ginekologi. 2
meja kayu, 2 almari administrasi, 2 almari obat dan alkes, 1 kamar mandi.Peralatan
medis berupa 1 buah tensimeter jarum, 2 buah stetoskop,1 buah alat tes Hemoglobin
Sahli, 1 buah midline, 1 buah partus set, 1 buah timbangan bayi, 1 buah timbangan
injak
4. Material:
Alat pelindung diri seperti handscoon dan masker. Obat obatan yang telah
disediakan puskesmas, alat pembersih lantai, alcohol swab, hipafix, kasa steril,
povidin iodine.
5. Method:
Standar Operasional Prosedur (SOP). Jadwal buka PKD Karang godang : Hari Senin –
Jumat pukul 08.00 – 12.00 WIB
Proses Manajemen
Perencanaan (P1) :
Tim perencanaan : Forum Kesehatan Desa (FKD) yang terdiri dari tokoh
masyarakat desa dan bidan desa bersama dengan kepala Puskesmas Mlonggo dan
tenaga kesehatan di PKD Karang Gondang.
Sumber data : Hasil wawancara dengan bidan Dewi dan laporan bulanan PKD ke
puskesmas yang direkapitulasi tiap akhir tahun.
80
Lingkungan
PKD terletak di Desa Karang Gondang berjarak sekitar ±2 km dari Puskesmas
Mlonggo. Rata-rata kunjungan pasien ke PKD 2arang Gondang kira-kira 600 pasien
per bulan.
PKD melaporkan hasil kegiatan ke Puskesmas Mlonggo tiap bulan dan
direkapitulasi tiap tahun. Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara rutin dari
Puskesmas Mlonggo kepada PKD setiap awal dan akhir tahun, sementara dari desa
Karang Gondng dilakukan secara tidak menentu, biasanya setiap bulan dan informal.
Masalah
Input :
1. Man
Terdapat seorang bidan puskesmas dan 7 orang kader saat pelaksanaan posyandu.
2. Money
Sumber pembiayaan Posyandu Nusa jaya VI Desa Jambu Timur didapatkan dari
Anggaran Dana Desa (ADD) berupa PMT sebesar Rp. 150.000 dan Rp
25.000/kader ,Swadaya Masyarakat yang hadir berupa iuran sukarela serta dari
Puskesmas berupa alat kesehatan, obat-obatan, alat kebersihan, dan bahan habis
pakai
3. Machine :
Sarana yang tersedia di Posyandu Nusa jaya VI Desa Jambu:
Posyandu dilaksanakan di Gedung Dinia RT 027/RW 06 dengan sistem 5 meja
dan menggunakan 2 timbangan.
4. Material:
Peralatan medis:
a. Timbangan dewasa 1
b. Timbangan dacin 1
c. Microtoise stature meter
Peralatan non medis:
85
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil Wawancara :
1. Man
Terdapat seorang perawat puskesmas yang dibantu oleh 1 tenaga medis dan satu
laboran dari rumah sakit rujukan kusta donorejo telah mendapat pelatihan tentang
pemeriksaan tanda dan gejala kusta.
2. Money :
Sumber dana diperoleh dari Puskesmas Mlonggo (Alkes, obat, alat kebersihan,
bahan habis pakai) dan APBD .
3. Machine :
4. Material:
5. Method:
Standar Operasional Prosedur (SOP) tahun 2018. Pemeriksaan tanda dan gejala
kusta dengan metode active case finding
89
Proses Manajemen
Perencanaan (P1) :
Tim perencanaan terdiri dari kepala puskesmas Mlonggo dan tenaga kesehatan
Puskesmas Mlonggo. Sumber data didapat dari laporan bulanan hasil pelaksanaan
kegiatan dan diinput ke dalam SIK secara online.
• Pelaksanaan dan pengendalian (P2) :
Pelaksanaan : pemeriksaan dilakukan di setiap wilayah ditemukannya penderita
kusta baru dan diadakan tiap tahun sekali
Biaya pengobatan : gratis.
Pengorganisasian : oleh seorang perawat puskesmas (Bu Ngatini).
• Pengawasan dan pertanggungjawaban (P3) :
Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara rutin dari Puskesmas Mlonggo kepada
Pustu. Petugas melaporkan hasil kerja ke Puskesmas Mlonggo setiap selesai
kegiatan.
Lingkungan
Kegiatan pemeriksaan penderita kusta baru dilakuan berpindah - pindah sesuai titik
penemuan penderita kusta sebelumnya.
Pelaksanaan Kegiatan
Hasil Wawancara :
• Dana khusus untuk penjaringan kesehatan berasal dari BOK (Alat kesehatan,
bahan habis pakai).
• Sarana dan prasarana penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SDN Suwawal 6 tediri
dari ruang untuk pemeriksaan, meja dan kursi pemeriksaan, formulir
pencatatan hasil penjaringan kesehatan, formulir rujukan, UKS Kit (terdiri dari
timbangan dewasa, pengukur tinggi badan, stetoskop, sphygmomanometer
dengan manset anak dan dewasa, thermometer klinis, garpu tala 512 HZ,
spekulum hidung, snellen atau alat pemeriksaan visus, buku ISHIHARA, tas
kanvas tempat kit), dan UKGS Kit (terdiri dari kaca mulut, tangkai kaca mulut,
sonde lengkung, pinset gigi, senter, tas alat tempat KIT, bahan habis pakai
berupa kapas, kasa, masker, sarung tangan, cairan disinfektan (klorin 0,5%),
dan sabun tangan antiseptik).
Input
1. Man
2. Money :
Dana khusus untuk penjaringan kesehatan berasal dari BOK (Alat kesehatan, bahan
habis pakai).
3. Machine :
Ruang untuk pemeriksaan, meja dan kursi pemeriksaan, formulir pencatatan hasil
penjaringan kesehatan, formulir rujukan, UKS Kit (terdiri dari timbangan dewasa,
pengukur tinggi badan, stetoskop, sphygmomanometer dengan manset anak dan
dewasa, thermometer klinis, garpu tala 512 HZ, spekulum hidung, snellen atau alat
pemeriksaan visus, buku ISHIHARA, tas kanvas tempat kit), dan UKGS Kit
(terdiri dari kaca mulut, tangkai kaca mulut, sonde lengkung, pinset gigi, senter, tas
alat tempat KIT, bahan habis pakai berupa kapas, kasa, masker, sarung tangan,
cairan disinfektan (klorin 0,5%), dan sabun tangan antiseptik).
4. Material:
5. Method:
2. Pra penjaringan :
Proses Manajemen
Perencanaan (P1) :
Tim perencanaan terdiri dari kepala puskesmas Mlonggo dan penanggungjawab
bagian UKS. Sumber data siswa didapat dari wali kelas SDN Suwawal 6.
Lingkungan
Masalah
Berdasarkan survei penjaringan kesehatan SDN Suwawal 6 didapatkan masalah
yaitu:
pada tahap pra penjaringan, tim penjaringan kesehatan Puskesmas
Mlonggo tidak membagikan rapor kesehatanku untuk setiap siswa
melainkan hanya 1 buku rapor untuk setiap sekolah.
93
Dokumentasi
Desa Jambu mempunyai luas wilayah 585.685 ha terdiri dari tanah kering,
persawahan dengan jenis tanaman holtikultur serta berbatasan dengan lautan. Ketinggian
dri permukaan laut ± 3 meter. Desa Jambu mempunyai 5 dukuh, terdiri dari 8 RW yang
membawahi 44 RT.
Data Kependudukan
1. Jumlah Penduduk : 11906 jiwa
2. Jumlah KK : 4020 Jiwa
3. Jumlah laki-laki : 6040 jiwa
4. Jumlah perempuan : 5866 jiwa
5. Jumlah RW/RT : 8/44
3.4.2.1 Sampel
Data hasil survey Keluarga Sehat Desa Jambu RT 027 /RW 006
Sumber: Data primer hasil survey Keluarga Sehat Desa Jambu RT 027 /RW 006
Kabupaten Jepara pada bulan Maret 2018
IKS Wilayah
Sehat Sehat RT
Berdasarkan hasil analisis status Indeks Keluarga Sehat di wilayah RT 027 dengan
125 Keluarga, didapatkan 16% keluarga termasuk kategori keluarga sehat, 67%
keluarga termasuk kategori Pra-sehat dan 17% termasuk keluarga tidak sehat. RT 027
termasuk kategori RT tidak sehat dengan nilai IKS sebesar 0,16.
Puskesmas Mlonggo
Desa Srobyong
RW 006
RT 027
P1 71%
P2 100%
P3 89%
P4 100%
P5 67%
P6 50%
P7 25%
P8 0%
P9 41%
P10 97%
P11 86%
P12 37%
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
4.1.2. Gizi
Tabel 32. Indikator kegiatan UKM Esensial Gizi yang belum memenuhi SPM
Hasil
Target Sasaran Pencapaia
Target Kegiatan Cakupan
No Indikator Tahun Bulan n Kinerja
sasaran Bulan (%)
2018 (%) Berjalan (%)
Berjalan
Penimbangan
balita
Pemberian Vit A
dosis tinggi
Balita Vit A
2 99% 0 0 0
merah
merah
ASI eksklusif
4 62% 960 560 960 171 275
Bufas
Strata Posyandu
Pratama
Madya 0% 16 26,7
5
52% 31 18 32 177,7 341,7
Purnama
Penggunaan 84% 0 0 0 0
6. garam
beryodium
Bumil
7. mendapatkan 92,5% 996 581 949 163 176
90 tablet Fe
Puskesmas
melaksanaka
8. 100% 20 11 20 181 181
n surveilans
gizi
Cakupan Fe
9 55% 8628 0 0 0 0
Remaja Putri
Balita kurus
10 72% 157 91 103 113 156
dapat PMT
Bumil KEK
11 100% 269 157 172 109 109
dapat PMT
Gaky bumil
12 dan Neonatus 80% 200 117 0 0 0
Hipotiroid
103
Desa)
3 Institusi 70 100% 70 41 10 25 25
Pendidikan Sekolah sekolah sekolah
dilakukan
B penilaian
PHBS
e
r4 Tempat kerja 88 100% 88 51 0 0 0
dilakukan Tempat Tempat
d
penilaian Kerja Kerja
a PHBS
s
5 Sarana 44 100% 44 27 44 162 162
a kesehatan Institusi Institusi
r dilakukan Kesehat Kesehata
penilaian an n
k
PHBS
a
6 TTU dilakukan 170 100% 170 TTU 99 0 0 0
n
penilaian TTU
PHBS
d
Pemberdayaan Masyarakat
a
tNo Indikator Sasaran Target Sasaran 1 Sasaran Hasil Cakup Pencap
tahun tahun bulan kegiatan an aian
a
2018 berjalan bulan
berjalan (%) (%)
B
1 Desa Siaga 8 Desa 5,57% 8 5 3 60 1077
e Aktif Mandiri
r
2 PKD dengan 8 PKD 100% 8 5 4 47 47
d hari buka 6
a hari kerja
s Keluarga
a Sehat
r1. Pendataan 12.717 100% 12.717 7418 3150 42 42
k Keluarga Sehat KK
a
n data di atas, terdapat beberapa indikator kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat
Esensial - Promosi Kesehatan pada bidang pemberdayaan masyarakat dengan
pencapaian kinerja kurang dari 100%, yaitu Institusi Pendidikan dilakukan penilaian
PHBS (pencapaian kinerja sebesar 25%), Tempat kerja dilakukan penilaian PHBS(
105
pencapaian kinerja sebesar 0%), Tempat Tempat Umum dilakukan penilaian PHBS
(pencapaian kinerja sebesar 0%), PKD dengan hari buka 6 hari kerja (pencapaian
kinerja sebesar 47%), Pendataan keluarga sehat ( pencapaian kinerja sebesar 42 %).
PJAS
11 Klinik Sanitasi 100% 240 140 136 97 97
kusta baru/tahun
0,9/100.000
penduduk
ISPA
1. Penemuan kasus
ISPA oleh 8,6% 8266 481.83 304 63.2% 743%
puskesmas
2. Jumlah kasus PN
100% 314 183.16 61 33.33% 33.33%
dan PNB ditangani
3. Jumlah kasus PNB
dengan tanda 100% 11 6.41 1 15.6% 15.6%
bahaya dirujuk
DBD
1. Penemuan DBD (+)
per 100.000 50 1 0.58 18 3103% 6206
penduduk
2. ABJ (8 desa >85%) 85% 8 4.6 0 0% 0%
Sasaran
Target Sasaran Hasil
No. Indikator Bulan Cakupan Pencapaian
SPM 1 tahun Kegiatan
berjalan
Imunisasi
1. Desa UCI 100% 8 4,67 0 0% 0%
2. Cakupan LIL 100% 1550 904,16 138 8,9 % 8,9 %
3. Bias SD/MI 100% 51 29,75 0 0% 0%
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pada kategori program tuberkulosis paru
terdapat indikator yang belum memenuhi SPM karena pencapaiannya <100%, yaitu pada
pemeriksaan suspek (dengan pencapaian 38,52), rujukan suspek kartimah (dengan pencapaian
14,06%), Case Notification Rate (CNR) tuberkulosis paru (dengan pencapaian 12,02) , SR
(dengan pencapaian 65,78%).
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pada kategori program malaria terdapat
beberapa indikator yang belum memenuhi SPM karena pencapaiannya <100%, yaitu pada
indikator penderita malaria klinis yang diobati (dengan pencapaian 0%) dan penderita malaria
(+) yang diobati dengan pencapaian 0%.
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pada kategori ISPA terdapat beberapa
indikator yang belum memenuhi SPM karena pencapaiannya <100%, yaitu pada indikator
jumlah kasus PN dan PNB ditangani dengan pencapaian 19.4% dan jumlah kasus PNB
dengan tanda bahaya dirujuk dengan pencapaian 9%.
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pada kategori DBD terdapat indikator
yang belum memenuhi SPM karena pencapaiannya <100%, yaitu pada indikator ABJ (8 desa
>85%) dengan pencapaian 0%.
109
Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pada kategori imunisasi terdapat beberapa
indikator yang belum memenuhi SPM karena pencapaiannya <100%, yaitu pada indikator
imuniasasi booster DPT, HB, HiB dengan pencapaian 6,7%, indikator imunisasi campak
booster (dengan pencapaian 5,4%), indikator cakupan TT 2 WUS (dengan pencapaian
0,78%).
Tabel 37. Indikator kegiatan UKM Pengembangan yang belum memenuhi SPM
Yankekstrad
1 Pendataan Hattra 100% 58 30 48% 48%
Baru
2 Pembinaan secara 100% 58 30 48% 48%
Mandiri
3 Sosialisasi STPT dan 100% 58 22 35% 35%
SIPT
PKPR
1 Kegiatan pembinaan 100% 12 6 85,7% 85,7%
remaja di luar
sekolah/di puskesmas
2 Penjaringan anemia 100% 8 sekolah 0 0% 0
melalui pemeriksaan
Hb/LILA untuk siswi
putri kelas XII
3 Gerakan Minum 100% 20 6 sekolah 54,5% 54,5%
TTD sekolah
4 Seleksi KKR 100% 1 kali 0 kali 0% 0%
Tabel 38. Indikator mutu rekam medis yang belum memenuhi target
Data di atas menunjukan bahwa indikator mutu penilaian yang tidak memenuhi target
dalam Unit Pelayanan adalah pada kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap 2x24 jam
setelah selesai pelayanan dimana pencapaiannya hanya 0% dari 100%, hal ini disebabkan
karena kurang disiplinnya tenaga kesehatan dalam mengisi serta melangkapi dokummen
Rekam Medis Rawat Inap dalam waktu 2x24 jam, petugas dapat melengkapi pengisian
dokumen rekam medis dalam waktu lebih dari 2x24 jam. Indikator mutu lain yang belum
mencapai target adalah pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan 1x24 jam, dimana
mencapai 97% dari 100%, hal ini disebabkan karena petugas kesehatan masih ada yang
belum mengembalikan rekam medis pasien rawat inap dalam waktu 1x24 jam. Indikator
mutu lain yang belum mencapai target yaitu tidak ada kehilangan RM pada pasien TB dimana
hanya mencapai 85,7% dari 100%, hal ini disebabkan karena petugas yang terkadang lupa
untuk mengembalikan rekam medis pasien TB setelah pasien dilakukakann tindakan, seperti
tindakan laboratorium.
Tabel 39. Indikator mutu unit pelayanan BP Umum yang belum memenuhi target
Data diatas menunjukan bahwa indikator mutu yang tidak memenuhi target dalam
Unit Pelayanan BP umum adalah kelengkapan petugas jaga dokter 1, administrasi 1, perawat
2 dimana mencapai 75,8% dari target 90%, hal ini disebabkan karena kurang tepat waktunya
petugas kesehatan untuk melaksanakan BP Umum. Indikator mutu lain yang belum
memenuhi target adalah kelengkapan penulisan CM dimana hanya mencapai 29,6% dengan
target 100%, hal ini disebabkan karena kurang disiplinnya petugas kesehatan untuk mengisi
catatan medis pada Unit Pelayanan BP Umum, terkadang hal ini dilakukan untuk
112
mempersingkat waktu karena terdapat banyak pasien, namun setelah itu petugas sering lupa
untuk mengisi kembali catatan medis yang belum sempat tercatat.
Tabel 40. Indikator mutu unit pelayanan Gigi yang belum memenuhi target
Data diatas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai pada Unit
Pelayanan Gigi adalah kelengkapan pengisian Rekam Medis Pasien dimana hanya mencapa
77,7% dari 100%, hal ini disebabkan karena petugas kesehatan menganggap untuk
mempersingkat waktu dalam pelayanan sehingga menunda melengkapi rekam medic pasien,
namun setelah selesai pelayanan, terkadang petugas / tenaga kesehatan lupa untuk
melengkapi rekam medik. Indikator lain yang belum mencapai target adalah Informed
consent kasus pencabutan gigi dewasa dimana hanya mencapai 70,5% dari 80% hal ini
disebabkan karena pasien sering tidak menandatangani lembar informed consent karena
untuk mempersingkat melakukan tindakan.
Tabel 41. Indikator mutu unit pelayanan farmasi yang belum memenuhi target
Data di atas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai pada Unit
Pelayanan Farmasi adalah kesesuaian stok riil dan pencatatan dalam SIMO (Sistem Informasi
Manajemen Obat) dimana hanya mencapai 73,8% dengan target 90%.
Tabel. Indikator mutu unit pelayanan UGD yang belum memenuhi target
113
Data di atas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai adalah
pelaksanaan TRIAGE di IGD dimana hanya mencapai 84,4% dari target 100%, hal ini
disebabkan karena TRIAGE di IGD belum terlaksana secara penuh. Indikator mutu lain yang
belum memenuhi target adalah kelengkapan informed consent sebelum dilakukan tindakan
medis dimana hanya mencapai 0% dari 100%, hal ini disebabkan karena dokter tidak selalu
berada di IGD sehingga informed consent dilakukan oleh petugas kesehatan lain.
Tabel. Indikator mutu unit pelayanan Radiologi yang belum memenuhi target
Data di atas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai dari Unit
Pelayanan Radiologi adalah interpretasi hasil rontgen <3 hari dimana hanya mencapai 83,1%
dari target 100%, hal ini disebabkan karena interpretasi hasil rontgen lebih dari 3 hari.
Indikator lain yang belum mencapai target adalah penyampaian hasil rontgen < 3 hari dimana
hanya mencapai 68,6% dari target 100%, hal ini disebabkan karena penyampaian hasil
rontgen dapat melebihi 3 hari, karena dikatakan menumpuknya data hasil rontgen.
Tabel 42. Indikator mutu unit pelayanan PONED yang belum memenuhi target
bayi
b. Penanganan rujukan sesuai standar 95 % 88,05 %
Data di atas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai dari Unit
Pelayanan Poned adalah kelengkapan pengisian CM ibu dan bayi, dimana hanya mencapai
56,4% dari target 100%, hal ini disebabkan karena tenaga kesehatan menunda dalam
melengkapi pengisian catatan medis ibu dan bayi. Indikator lain yang belum mencapai target
adalah penanganan rujukan sesuai standard dimana hanya mencapai 88,05% dari 95%.
Tabel 43. Indikator mutu unit pelayanan Gizi yang belum memenuhi target
Data diatas menunjukan bahwa indikator mutu yang belum tercapai untuk Unit
Pelayanan Gizi adalah konseling gizi pada pasien DM, dimana hanya mencapai 69% dari
target 80%, hal ini disebabkan karena petugas kesehatan kurang melakukan konseling gizi
pada pasien DM dan hanya melakukan tindakan saja, juga untuk mempersingkat waktu.
Tabel 44. Indikator mutu unit pelayanan Keselamatan Pasien yang belum memenuhi
target
Data di atas menunjukan bahwa terdapat beberapa indikator mutu pada Unit
Pelayanan Keselamatan pasien yang belum dilakukan penilaian, karena belum tersedianya
sumber daya untuk melakukan penilaian pada Unit Pelayanan Keselamatan pasien, dan akan
segera dilaksanakan.
Tabel 45. Cakupan Indikator Keluarga Sehat Desa Jambu RT 027 RW 006
Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara
Puskesmas Mlonggo
Desa Jambu
RW 006
RT 001
P1 71%
P2 100%
P3 89%
P4 100%
P5 67%
P6 50%
P7 25%
P8 0%
P9 41%
P10 97%
P11 86%
P12 37%
cakupan 100% yaitu pada bayi lahir di Fasyankes dan bayi mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan.
4.3.2 Uraian Masalah
1. Keluarga Mengikuti Program KB (P1)
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, dari 87 keluarga usia subur terdapat 55 keluarga yang
mengikuti program KB atau sekitar 71% dengan distribusi sebagai berikut:
Indikator P1
(Keluarga Mengikuti Program KB)
Mengikuti
Tidak mengikuti
Imunisasi Bayi
Rutin melakukan
Tidak rutin
Di desa Jambu RT 027 RW 06, terdapat 21 balita dari 125 keluarga , 14 diantaranya
rutin dipantau pertumbuhannya (67%)
a. Edukasi tentang penyakit TB, ciri penderita TB, penularan TB, bahaya penyakit
TB yang tidak diobati dan tentang pengobatan TB.
Teratur
Tidak Teratur
Data Distribusi Penderita Hipertensi dan Keteraturan Pengobatan Desa Jambu RT 027 RW
06
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain :
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, terdapat 2 keluarga dengan anggota yang menderita
gangguan jiwa dan semuanya tidak mendapatkan pengobatan.
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, dari 125 keluarga terdapat 51 keluarga yang memiliki
anggota keluarga perokok, dan 39 keluarga keluarga yang anggota keluarganya tidak
merokok dengan rincian sebagai berikut:
121
Ada perokok
Tanpa perokok
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, terdapat sebanyak 121 dari 125 keluarga (97%)
memiliki sarana akses air bersih dan 4 (3%) keluarga tidak memiliki.
Pengendalian yang telah dilakukan:
- Edukasi mengenai jarak aman/sehat sumber air dengan lokasi pembuangan
kotoran/tinja maupun sampah
- Edukasi kerugian menggunakan sumber air yang tidak bersih dan menyarankan
untuk sementara membeli air bersih untuk keperluan minum dan memasak atau
membangun sumur di lokasi yang lebih aman/sehat.
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, dari 125 keluarga, terdapat 107 keluarga (86%) yang
memiliki akses dan menggunakan jamban sehat dan 18 keluarga tidak memiliki (14%).
Memiliki
Tidak memiliki
Di Desa Jambu RT 027 RW 06, terdapat 46 keluarga yang terdaftar sebagai anggota JKN,
sedangkan 81 keluarga lainnya belum terdaftar sebagai anggota JKN.
123
Keanggotaan JKN
Terdaftar
Belum Terdaftar
a. Mengenalkan JKN PBI sehingga keluarga premi tiap bulannya ditanggung negara.
b. Edukasi mengenai pentingnya menjadi anggota JKN sehingga dapat bersiap bila terjadi
hal yang tidak diinginkan(sakit) terjadi kelak.
BAB V
INVENTARISASI MASALAH
124
125
emergency di UGD
67 SPM Interpretasi hasil rontgen 1 2 1 4 2
<3 hari
68 SPM Penyampaian hasil rontgen 1 2 1 4 2
< 3 hari
69 SPM Kelengkapan pengisian CM 2 2 1 5 4
ibu dan bayi
70 SPM Penanganan rujukan sesuai 3 1 2 6 6
standar
71 SPM Memberikan konseling gizi 1 2 1 4 2
pada pasien rawat inap
72 SPM Konseling gizi pada pasien 2 3 1 6 6
DM
73 SPM Ketersediaan media 1 3 1 5 3
informasi mengenai
masalah gizi
No Asal Masalah
Masalah
1. PIS-PK Pada RT 027 RW 006 keluarga dengan IKS sehat sebesar
16%, prasehat sebesar 67%, dan keluarga tidak sehat sebesar
17%
2. PIS-PK Masih banyak KK yang seluruh anggota keluarganya belum
memiliki JKN yaitu di RT 027 RW 006 sebesar 63%
3. PIS-PK Penderita TB yang tidak rutin mendapatkan pengobatan TB
129
130
131
7 P9 Memberdayakan masyarakat
kesehatan untuk mengurangi
kebiasaan merokok
8 P10 Memberdayakan masyarakat
9. P11 dalam penggunaan air bersih
dan kepemilikan jamban sehat
10 P12 Memberdayakan masyarakat
agar memiliki kesadaran
pentingnya JKN untuk
memeriksakan diri dan
menjalani terapi kuratif
rehabilitatif
Strategi :
Sasaran :
Bentuk kegiatan :
Tujuan:
Pelaksanaan Kegiatan :
134
anggota keluarga Menjelaskan Menjelaskan pretest dan postest
positif TB di RT 27 kepada kepada Sasaran Primer
(50%) masyarakat masyarakat :
mengenai mengenai Masyarakat
-2 KK yang tidak keluarga keluarga Desa Jambu
mendapatkan berencana, berencana, RT 27/RW 06
pengobatan jiwa dari imunisasi dan imunisasi dan
2 keluarga yang ASI eksklusif , pemantauan Sasaran
memiliki anggota tuberkulosis , pertumbuhan Sekunder :
keluarga dengan hipertensi , balita, Kader
gangguan jiwa di RT merokok, dan tuberkulosis, Kesehatan
27 (100%) JKN (Jaminan hipertensi, Desa Jambu
Kesehatan gangguan jiwa, RT27/RW06
-74 KK yang Negara) merokok, sarana
memiliki anggota Memberikan air, jamban sehat
keluarga perokok dari informasi dan JKN
total 125 keluarga di kepada (Jaminan
RT 27 (59%) masyarakat yang Kesehatan
memiliki Negara)
-4 KK yang tidak hipertensi dan Memberikan
memiliki sarana air suspek informasi kepada
bersih dari total 125 tuberkulosis masyarakat yang
keluarga di RT 27 agar memiliki memiliki
(3%) pengetahuan dan hipertensi dan
muncul suspek
-18 KK yang tidak kemauan untuk tuberkulosis agar
memiliki fasilitas memeriksakan memiliki
jamban sehat dari diri ke fasilitas pengetahuan dan
135
total 125 keluarga di kesehatan muncul kemauan
RT 27 (14%) Memberikan untuk
informasi memeriksakan
-81 KK yang tidak kepada diri ke fasilitas
seluruh anggota masyarakat kesehatan
keluarganya memiliki mengenai Memberikan
JKN dari125 keluarga pentingnya informasi kepada
di RT 27 (35%) memiliki JKN masyarakat
sehingga mengenai
muncul pentingnya
kesadaran untuk memiliki JKN
mendaftarkan sehingga muncul
keanggotaan kesadaran untuk
JKN mendaftarkan
Memberikan keanggotaan
buku JKN
PINKESGA Memberikan
kepada kader buku
kesehatan PINKESGA
sebagai bahan kepada kader
untuk kesehatan
melakukan sebagai bahan
pembinaan untuk melakukan
kesehatan pembinaan
selanjutnya kesehatan
kepada selanjutnya
warganya. kepada warganya
136
BAB VIII
PROGRAM PEMECAHAN MASALAH
137
BAB IX
HASIL MONITORING DAN EVALUASI
138
BAB X
PENUTUP
10.1. Kesimpulan
139
140
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN