Anda di halaman 1dari 7

METODE PEMBELAJARAN DAN PENGARUHNYA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


06.08 | Diposting oleh rian nesia |
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) mempunyai peran yang sangat strategis dalam
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Mereka diharapkan dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki para siswa agar dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah figur yang utama dalam menanamkan
nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta perilaku
akhlakul karimah melalui berbagai model pembelajaran yang dikembangkan di sekolah.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah atau di madrasah, dalam pelaksanaannya
masih menunjukkan berbagai permasahalan yang kurang menyenangkan. Seperti halnya
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah saat ini masih sebatas sebagai
proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam.´ Hanya sedikit yang arahnya pada
proses internalisasi nilai-nilai Islam pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran yang dilakukan guru masih dominan ceramah. Proses internalisasi tidak secara
otomatis terjadi ketika nilai-nilai tertentu sudah dipahami oleh siswa. Artinya, metode
ceramah yang digunakan guru ketika mengajar PAI berpeluang besar gagalnya proses
internalisasi nilai-nilai agama Islam pada diri siswa, hal ini disebabkan siswa kurang
termotivasi untuk belajar materi PAI (Saepul Hamdani, 2003: 1)
Metode mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau
keberhasilan pengajaran. Seorang guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang
memadai dan teknik-teknik mengajar yang baik agar ia mampu menciptakan suasana
pengajaran yang efektif dan efisien atau dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (Saepul Hamdani, 2003: 1).

Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany dalam Falsafah Tarbiyah Al-


Islamiyah mengungkapkan bahwa guru yang berjaya adalah yang menjadikan metode dan
teknik pengajarannya sebagai pendorong bagi kegiatan murid-muridnya, dan menjadi
penggerak bagi motivasi-motivasi dan kekuatan pengajaran yang terpendam pada diri murid-
muridnya.
Dengan demikian metode pengajaran bersifat dinamis, agar dapat memilih dan
memakai metode yang tepat, harus selalu di adakan penelitian dan evaluasi secara terus
menerus. Oleh sebab itu, pemakalah dalam hal ini akan menguraikan mengenai metode
pengajaran yang bisa diterapkan dalam pengajaran pendidikan agama islam.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa pengertian pendidikan Agama Islam
3. Apa saja macam metode pembelajaran?
4. Apa manfaat metode pembelajaran?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Untuk mengetahui Apa pengertian pendidikan Agama Islam
3. Untuk mengetahui Apa saja macam metode pembelajaran?
4. Untuk mengetahui Apa manfaat metode pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan tetapi
menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon, yang
artinya brlangsung menurut cara yang benar (to proceed according to the right way).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah ditentukan”. Dengan kata lain
adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai
“jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam
lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya”. Berangkat
dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris bawahi
bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Adapun defenisi metode pembelajaran antara lain:
a) Menurut Biggs ( 1991 )
Metode Pembelajaran adalah Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan Pembelajaran
kepada Siswa – siswi untuk tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.
b) Menurut Adrian ( 2004 )
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai.
Sehingga berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk
kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi
belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam


Pendidikan berasal dari kata didik, yang mengandung arti perbuatan, hal, dan cara.
Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion education, yang
diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan orang beragama.
Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan pengetahuan tentang agama saja, tetapi
lebih ditekankan pada feeling attituted, personal ideals, aktivitas kepercayaan[1].
Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian
pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik), dan tarbiyah(mendidik). Namun
menurut al-Attas (1980) dalam Hasan Langgulung, bahwa kata ta’dib yang lebih tepat
digunakan dalam pendidikan agama Islam, karena tidak terlalu sempit sekedar mengajar saja,
dan tidak terlalu luas, sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan tumbuh-
tumbuhan dengan pengertian memelihara. Dalam perkembangan selanjutnya, bidang
speliasisai dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk kesusastraan, dan tarbiyah
digunakan dalam pendidikan Islam hingga populer sampai sekarang[2]. Dengan demikian,
Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut[3]:
a) Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,
pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak
dicapai.
b) Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
c) Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk bisa menjalankan tugasnnya,
yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan pelatihan.
d) Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Sebagai salah satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI harus
mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada tujuan pendidikan
agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen
Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :
a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleran
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah.
Lebih lanjut, menurut Arifin, ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam tujuan
pendidikan Islam yang hendak direalisasikan melalui metode, yaitu : pertama, membentuk
peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi kepadaNya semata. Kedua, bernilai
edukatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Al-hadist. Ketiga, berkaitan dengan
motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang disebut pahala dan siksaan.
Berangkat dari beberapa penjelasan tersebut, dapat dikemukan bahwa Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan / atau
latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan
tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang pada akhirnya
mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu
mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, disinilah
pentingnya mempelajari metode pembelajaran pendidikan agama Islam.

3. Macam-Macam Metode Pembelajaran


Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa
antara lain:
a) Ceramah
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya
didominasi dengan cara ceramah.
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak
dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak
didik dalam proses belajar mengajar.”. Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan
bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional atau
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode ceramah pada umumnya
digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah.
b) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi
melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya
sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan
semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini
sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang
menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi,
dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan
suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan.”

c) Metode Tanya jawab


Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya
Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan
memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan
tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka
(pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang
menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk
dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru.
d) Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan
siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau
kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula
berbeda.
e) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

f) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk
teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda
baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
g) Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui
proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan
atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah
terlibat dalam kerja kelompok.
h) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari
penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan.

4. Manfaat Metode Pembelajaran


Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik,
baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
untuk hari esok. Sehubungan dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany
mengatakan bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan,
terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan.
b) Membiasakan pelajar berpikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu.
c) Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
d) Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik[4].
Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya
metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan
metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu,
pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi pembelajaran
ini. Sebagaimana hadits nabi, yang artinya sebagai berikut :
“Bagi segala sesuatu itu ada caranya (metodenya). Dan metode masuk surga, adalah
ilmu” (H.R. Dailami).

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar
yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si
terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,
pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana
dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui
pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik,
baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
untuk hari esok.

2. Saran
Karena keterbatasan ilmu, waktu dan juga halaman makalah ini sehingga tidak dapat
pemakalah uraikan dengan sempurna ataupun lengkap, untuk itu kepada rekan-rekan, kami
menyarankan untuk mencari refernsi tambahan melalui media baik itu media cetak maupun
elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

Darajat,dkk.,Zakiah,Dr.,Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta. 2009.


Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa
Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta: Bulan Bintang
Rahman, Nazarudin. 2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam Mulia.
Usman Basyiruddin, 2002. Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers.
[1] Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga, Jakarta, Kalam Mulia, 2001, Hal. 3.
[2] Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama
Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2009. Hal. 12
[3] Ibid. Hal. 12
[4] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama.
Jakarta, Bulan Bintang, 1979, Hal. 585.

Anda mungkin juga menyukai