Evi Ajriani/17010103007
2019
1. Uraikan fungsi –fungsi manajemen menurut G. R. Terry, Hendry fayol,
Harold koentz, jamesh A, F stoner, Stephent P Robbins, Liang Gie!
Menurut, G. R. Terry
a. Planning ( perencanaan )
yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-
langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan
berarti yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
b. Organizing ( pengorganisasian )
sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan
mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan
yang sudah direncanakan.
c. Actuating ( penggerakan )
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan
pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa
mencapai tujuan.
d. Controlling ( pengendalian )
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah
sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan
sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.1
a. Planning ( perencanaan )
Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan
menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai
kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan dimasa depan. Adapun
beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan, pengembangan
tujuan-tujuan, pengembangan strategi-strategi, pemprograman,
penjadwalan, penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan,
dan pengembangan prosedur-prosedur.
b. Organizing ( pengorganisasian )
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan
hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara
mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas,
fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar
tercapainya tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang
berdaya dan berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan
efisien.
a. Planning ( perencanaan )
menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan
kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya
berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.
b. Organizing ( pengorganisasian )
berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan
sumber daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana
efektifnya suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk
mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya.
Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan
akan menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan
koordinasi yang sedemikian itu adalah salah satu tugas manajer.
c. To Lead (Memimpin ) menunjukan bagaimana para manajer
mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan
orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu, Dengan
menciptakan suasana tepat, mereka membantu bawahannya bekerja
sebaik mungkin.
d. Controlling (Pengendalian ) berarti para manajer berusaha untuk
meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila
salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah, para
manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian
mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.
a. Planning ( perencanaan )
mencakup pendefinisian tujuan, penetapan strategi, dan
mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan.
b. Organizing ( pengorganisasian )
adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa
melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus
dibuat.
c. To Lead ( Kepemimpinan ) meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi
bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran komunikasi yang
paling efektif, dan memecahkan konflik
d. Controlling (Pengawasan) meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan
untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang telah
direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan- penyimpangan
yang ada.
Menurut, Liang gie
a. Planning (Perencanaan).
1) Menetapkan tujuan;
b. Organizing (Pengorganisasian).
c. Directing (Pengarahan).
2.3 Pada manajemen sumber daya manusia terdapat 2 fungsi yaitu fungsi
manajerial dan fungsi operasional. Fungsi operasional manajemen sumber daya
manusia adalah pengadaan sumber daya manusia,pengembangan sumber daya
manusia,pemberian kompetensi,pengintegrasian dan pemeliharaan sumber
daymanusia. Sedangkan fungsi manjerial Dalam buku manajemen di jelaskan
bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan ,pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan
tugas bagi setiap manajer pada berbagai bidang dan tingkatan dalam organisasi.
Manajemen sumber daya manusia juga berkaitan dengan pengolahan manusia
melalui aktivitas-aktivitas organisasi dan fungsi-fungsi oprasionalnya. Dengan
demikian,manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu
proses perencanaan,pengorganisasian,penyusunan staf,penggerakan dan
pengawasan terhadap pengadaan pengembangan,pemberian
kompetensi,pemeliharaan,dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Orang yang melaksanakan aktivitas tersebut adalah manajer sumber
daya manusia,yang memperoleh kewenangan dari manajer umum untuk
mengelola manusia dalam suatu organisasi.
3. Menurut, G. R. Terry
a. Planning ( perencanaan )
3
Prof. Dr. Wilson Bangn,S.E., M.Si.,Manajemen Sumber daya manusia,Erlangga,JL H. Baping Raya No. 100
Ciracas,jakarta 13740.
yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah
yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti yang
menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang
bermaksuud untuk mencapai tujuan.
b. Organizing ( pengorganisasian )
sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka
menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan.
c. Actuating ( penggerakan )
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian
kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai
rencana dan bisa mencapai tujuan.
d. Controlling ( pengendalian )
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam
organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana.
1. Orientasi belajar
Orientasi belajar merupakan salah satu bidang kajian penting dalan
pengembangan kinerja karyawan,dimana seseorang dengan
orientasi belajar akan menekankan pentingnya kegiataan
pembelajaran dalam pekerjaannya. Namun, Sujan et.al (1994, p.39)
menambahkan pada umumnya pembelajaran pada umumnya
pembelajaran dipandang hanya sebagai perusahaan jarang untuk
mempraktekkan pengembangan ini. Orientasi pembelajaran di
harapkan dapat mempengaruhi kinerjs dengan beberapa alasan.
Orientasi pebelajaran digunakan sebagai strategi pengendalian
diri,dimana hal ini dapat membantu keterampilan dan kemampuan
karyawan memiliki pengetahuan yang memudahkan dalam kinerja
(Cumings, 1997).
2. Pola kerja cerdas
Sangkala(2003,p.38)mengatakan bahwa kecenderungan pergeseran
pada era digital atau ekonomi baru saat ini,seyogyanya dicermati
untuk segera melakukan perubahan pola pikir mengenai strategi .
Weitz et al(1986, p.175), menyatakan bahwa working smart
diartikan sebagai praktek-praktek pekerjaan yang adaptif, dimana
penjualan adaptif didefinisikan sebagai “perubahan perilaku selama
interaksi dengan yang lain atau sepanjang interaksi dengan
konsumen di dasarkan pada informasi yang di peroleh tentang
keadaan situasi pekerjaan”.
3. Kinerja sumber daya manusia
6. Reward tentu sangat penting bagi suatu lembaga karna adanya reward bisa
sangat memotivasi karyawan agar produktifitasnya tinggi.
Kepuasan kerja adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi,
karena hal tersebut sangat berkaitan erat dengan faktor utama organisasi yaitu
pegawai. Inilah beberapa pemaparan mengenai pentingnya kepuasan kerja :
a. Tingkat kepuasan kerja, akan mempengaruhi harapan kerja dari
suatu kelompok tertentu.
b. Pergantian, Rotasi/Mutasi Pegawai (Turnover), kepuasan kerja
yang lebih tinggi berkaitan dengan rendahnya tingkat pergantian
pegawai, yaitu proporsi pegawai yang meninggalkan organisasi.
Para pegawai yang lebih puas kemungkinan besar lebih lama
bertahan dengan majikan atau atasan mereka. Pergantian pegawai
cukup merugikan. Disamping kerugian langsung dan tidak
langsung bagi organisasi untuk mengganti karyawan, para pegawai
yang tetap tinggal mungkin akan merasa tidak puas karena harus
berpisah dengan rekan kerja yang bernilai dan timbulnya gangguan
terhadap pola sosial yang telah dibina selama ini.
c. Pemangkiran (Absence), menunjukan bahwa para pegawai yang
kurang puas cenderung lebih sering mangkir.
4
Banyak hasil penelitian menyimpulkanbahwa kepuasan kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas dan produktifitas kerja.
Karyawan yang akan menilai pekerjaannya dapat memberikan kepuasan akan
menurunkan tingkat absensi dan perputaran kerja.
4
Prof. Dr. Wilson Bangn,S.E., M.Si.,Manajemen Sumber daya manusia,Erlangga,JL H. Baping Raya No. 100
Ciracas,jakarta 13740.
7. Perbedaan hirarki motivasi menurut para ahli:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling
dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti
makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
1. Kebutuhan Rasa Aman
2. Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul
kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan
rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya
kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan
akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
4. Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal,
maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan,
afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi
akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang
kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
5. Kebutuhan Penghargaan
6. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai
atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
7. Kebutuhan Aktualisasi diri
8. Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling
tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi
yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan
kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang
meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang
didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas
yang menantang kemampuan dan keahliannya.
Indikator Kinerja menurut Swanson dan Holton yang dikutip oleh Keban
(2004:194) mengemukakan bahwa: “kinerja pegawai secara individu dapat
dilihat dari apakah misi dan tujuan pegawai sesuai dengan misi lembaga, apakah
pegawai menghadapi hambatan dalam bekerja dan mencapai hasil, apakah
pegawai mempunyai kemampuan mental, fisik, emosi dalam bekerja, dan
apakah mereka memiliki motivasi yang tinggi, pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman dalam bekerja. Kinerja dapat diukur dari (1) kuantitas kerja, (2)
kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) pengetahuan tentang kerja, (5) kemandirian
kerja, (6) kehadiran dan ketepatan waktu, (7) pengetahuan tentang kebijakan
dan tujuan organisasi, (8) inisiatif dan penyampaian ide-ide yang sehat, (9)
kemampuan supervisi dan teknik (Schuler dan Dowling, dalam Keban,
2004:195).
c. Kualitas pekerjaan
9. Menurut yang saya pahami sudah sesuai karena memang seharusnya PNS
wajib menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. Karena
semua pekerjaan itu butuh target untuk kedepannya. Dan sudah susuai penilaian
kerja PNS ini di lakukan di akhir tahun karena disitulah akhir dari tugas
tugasnya dan akan berganti lagi tugas selanjutnya, oleh karena itu akan di
lakukan penilaian.