Anda di halaman 1dari 2

KASUS 4

Merasa Bersalah 2 Tahun Jarang Masuk Kuliah,


Mahasiswa Gantung Diri
Seorang mahasiswa Universitas Telkom di Bandung ditemukan tewas gantung diri
dalam kamar kos di Jalan Sukabirus, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat, Jumat (20/7/2018). Adapun korban diketahui berinisial AR (21), warga Batam, Riau.
Kapolsek Dayeuh Kolot Kompol Risnanto menjelaskan, pihaknya mendapat informasi bunuh
diri sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Namun berdasarkan informasi dari penjaga kos tersebut,
korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB. "Saya dapat info kabarnya ditemukan gantung
diri," kata Risnanto. Berdasarkan tanda-tandanya, kata Risnanto, korban diduga bunuh diri.
"Kalau dilihat tandanya seperti itu (gantung diri). Kita lihat cek TKP, ya apa yang dikatakan
bagian kemahasiswaan seperti itu," jelasnya. Menurut Risnanto, tidak ada tanda-tanda
kekerasan pada tubuh korban. Begitupun dengan barang yang hilang. Posisi tubuh korban
ditemukan tergantung di dalam kos dengan tali diikat ke ventilasi udara di atas pintu kamar
kos. "Posisinya depan kamar (kosan), pintu terbuka, informasinya ditemukan penjaga sekitar
pukul 5.30 WIB. Menurut saksi, pas ditemukan koban sudah dalam posisi menggantung,"
katanya. Baca juga: Pedagang Angkringan Tewas Gantung Diri di Bumi Perkemahan Manajer
Kemahasiswaan Tel-U, Soni Sandono mengatakan, mahasiswanya tersebut murni melakukan
tindakan bunuh diri. "Saya dapatkan informasi mahasiswa saya tadi pagi bunuh diri. Setelah
dikroscek murni bunuh diri," kata Soni. Menurut Soni, korban meninggalkan pesan yang
ditinggalkannya pada sebuah laptop. "Kalau dilihat dari kata-katanya, dia punya permasalahan
individu. Dia mengakui kesalahan kalau selama dua tahun ini kuliah juga jarang masuk. Kata-
kata itu di-tag di komputer. Dan, dia sudah mempersiapkan keliatannya, ada kontak personnya,
'tolong segera hubungi kakak saya'. Kakaknya juga sudah datang, dan dikroscek bunuh diri,
lidahnya ngigit," jelasnya. Baca juga: Sebelum Gantung Diri, Kasman Tulis Surat Wasiat untuk
Orangtuanya Menurutnya, korban ini merupakan mahasiswa angkatan 2014 yang seharusnya
sudah mengikuti sidang. Namun korban tidak dapat mengikuti sidang lantaran masih banyak
mata kuliah yang harus diselesaikan. "Harusnya sudah sidang, belum ikut sidang, mata
kulaihanya baru 50 persen lulusnya itu, totalnya 140-an SKS," jelasnya.

PERTANYAAN

Sebagai seorang mahasiswa, bagaimana pandangan saudara terhadap kasus


diatas ? Lalu, menurut anda , bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi dan
terhindar kasus diatas ?

Anda mungkin juga menyukai