Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENCUCI TANGAN 6 LANGKAH

Dosen :
Ruti Wiyati, M.Kep, Ns

Mahasiswa :

Dias Pradika
Deni Yusup Prasetio
Nurhanifah
Khansa Ghina P. J

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Topik : Pendidikan kesehatan mencuci tangan pada anak SD


Sub topik : Pengertian cuci tangan, tujuan dan cara cuci tangan 6 langkah
Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat : SD Negeri 2 Karangkedawung

I. Latar Belakang
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun
sehingga menjadi bersih (Depkes RI 2009). Cuci tangan pakai sabun adalah
proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah
tangandengan memakai air dan sabun, cuci tangan pakai sabun merupakan cara
yang sederhana, mudah, dan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit
penyebab kematian, yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar, seperti
penyakit Diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak.
Demikian juga penyakit Hepatitis, Thypus dan Flu Burung (Kemenkes RI 2015).
Menurut Rahim (2007 dikutip dari Mustika, 2011) Permasalahan yang
sering terjadi pada anak usia sekolah biasanya selalu berkaitan dengan kebersihan
perorangan dan lingkungan salah satunya adalah cuci tangan pakai sabun. Anak
usia sekolah adalah periode perkembangan anak usia antara 6-12 tahun.
Merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi, anak usia
sekolah adalah waktu paling tepat untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan
hidup sehat, anak usia sekolah merupakan kelompok terbesar dari golongan anak-
anak terutama di negara yang mengenal wajib belajar. Sekolah adalah suatu
institusi masyarakat yang telah terorganisir secara baik, kesehatan anak usia
sekolah akan menentukan kesehatan masyarakat dan bangsa di masa akan datang
(Maryunani, 2012).
Anak usia sekolah mempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perlunya
cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dilingkungan sekolah. Mereka
biasanya langsung makan makanan yang mereka beli di sekitar sekolah tanpa cuci
tangan terlebih dahulu, padahal sebelumnya mereka bermain-main. Oleh karena
itu kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun perlu mendapat prioritas yang
tinggi, walaupun hal tersebut sering di sepelekan (Purwandari 2013). Kebiasaan
cuci tangan tidak timbul begitu saja, tetapi harus dibiasakan sejak kecil. Anak-
anak merupakan agen perubahan untuk memberikan edukasi baik untuk diri
sendiri dan lingkungannya sekaligus mengajarkan pola hidup bersih dan sehat.
Anak-anak juga cukup efektif dalam memberikan contoh terhadap orang yang
lebih tua khususnya mencuci tangan yang selama ini dianggap tidak penting (
Maryunani, 2012).
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan melakukan
cuci tangan 6 langkah.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 20 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian cuci tangan dengan benar
2. Menyebutkan tujuan cuci tangan dengan benar
3. Menyebutkan manfaat cuci tangan dengan benar
4. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan dengan benar
5. Menyebutkan kapan waktu cuci tangan
6. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
IV. Pokok Materi
1. Definisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan

V. Kegiatan Belajar Mengajar


 Metode : ceramah , tanya jawab, dan simulasi
 Langkah – langkah kegiatan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 2 Menit Pembukaan :
 Memberi Salam  Menjawab Salam
 Menjelaskan tujuan Pembelajaran  Mendengarkan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan dan
yang akan disampaikan memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan secara  Menyimak dan
berurutan dan teratur memperhatikan
Materi :
 Definisi cuci tangan
 Tujuan cuci tangan
 Manfaat mencuci tangan
 Dampak jika tidak cuci tangan
 Kapan waktu cuci tangan
 Enam langkah cuci tangan

3. 6 Menit Evaluasi :  Bertanya,dan


 Meminta pasien dan keluarga menjawab
menjelaskan atau menyebutkan pertanyaan
kembali :
 Definisi cuci tangan
 Tujuan cuci tangan
 Manfaat mencuci tangan
 Dampak jika tidak cuci tangan
 Kapan waktu cuci tangan
 Enam langkah cuci tangan
4. 2 Menit Penutup :
 Mengucapkan terimakasih dan  Menjawab salam
mengucapkan salam

VI. Media
 Media : Power Point, Poster, Video.

VII. Evaluasi
Metode evaluasi :
Metode evaluasi : Tanya Jawab
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Kriteria evaluasi
1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian cuci tangan dengan benar!
2. Pasien dan keluarga mampu memahami tujuan cuci tangan dengan benar !
3. Pasien dan keluarga mampu memahami manfaat cuci tangan dengan benar!
4. Pasien dan keluarga mampu memahami dampak jika tidak cuci tangan
dengan benar!
5. Pasien dan keluarga mampu memahami kapan waktu cuci tangan!
6. Pasien dan keluarga mampu memahami enam langkah cuci tangan!

VIII. Lampiran Materi


A. Pengertian Cuci Tangan
Menurut DEPKES RI (2007), mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang.

B. Tujuan Cuci Tangan


Tujuan mencuci tangan yaitu:
1. Menjaga kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai perlindung diri

C. Manfaat Cuci tangan


Manfaat cuci tangan yaitu:
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain.
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
Berikut ini merupakan dampak jika tidak mencuci tangan yaitu:
1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari
makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet.
Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa
mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran
pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang
sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal.
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan
secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan.
Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh
tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada
banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke
saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini
bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga : bahaya radang tenggorokan kronis).
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis
B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk
jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya
adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa
menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah
lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B.
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan
infeksi akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti
disentri. Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan
berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam
tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau
tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah,
diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
infeksi penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat
makanan dan tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat
berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Infeksi juga
membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi potensi bahaya
yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit
perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan
menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab
infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak
hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan
membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
juga bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit
ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat
makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan
dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab
penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan,
lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi
berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci
tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena
resiko penyakit.

E. Kapan Watu Cuci tangan


Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah memegang gadget seperti hp, laptop,dan lainnya.
c. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
d. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
e. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
f. Setelah menangani sampah.
g. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain –
lain).
h. Pulang bepergian dan setelah bermain.
i. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

F. Prinsip Cuci Tangan


Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :
1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik
(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash).
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60
detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash.

G. Prosedur Cuci Tangan yang Benar


5 momen cuci tangan :
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
3. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

6 langkah cuci tangan


1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan,
begitu pula sebaliknya.

3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan.

4. Jari- jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.


5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.

6. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan


kiri dan sebaliknya.

H. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 2007. Panduan Promosi Kesehatan di Sekolah.
Depkes RI. Jakarta.
Soeparman, dkk. (2009). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.

Anda mungkin juga menyukai