STEP 1
STEP 2
STEP 3
Framingham
- Criteria mayor :
Paroksismal nocturnal dispnea
Distensi vena leher
Rongki paru suara tambahan akibat sesak
Kardio megali
Edema paru akut
Gelop s, suara 3
Peninggian tekanan v. jugularis
Refluks hepatojugular nyari tekanan di v. jugularis
- Criteria minor
Edema ekstremitas
Batuk dimalam hari
Dispnea de effort sesak nafas saat aktivitas, trus hilang saat
istirahat
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dr normal
Takikardi lebih dari 100x/menit
2 mayor saja
Atau 1 mayor dan 1 minor, dengan penurunan BB >= 4,5 /5hari pengobatan
5. Perbedaan sesak nafas karena sakit jantung dan non penyakit jantung ?
6. Kenapa pasien batuk disertai dahak putih encer dan jantungnya berdebar2 ?
Batuk Karena di paru ada banyak cairan, darah. Karena tekanan di vena paru
naik kapiler pecah perdrahan di alveolus ekstravasasi cairan
(timbunan) merangsang makrofag untuk fagosit sel darah keluar dr paru
batuk mengeluarkan dahak putih encer
Dengan Dahak pada TB apa bedanya ??
Jantung berdebar karena kontraksi yang kuat, tapi cardiac output turun
7. Apa hubungan hipertensi dengan scenario ?
Hipertensi dikarena aterosklerosis afterload naik cardiac output turun
jantung pnuya ambang batas kontraksi turun jantung gak bisa
mompa gagal jantung. Suplai o2 jg turun
Non farma
- Oksigenasi
- Mengurangi beban kerja
- Memperkuat kontraktilitas
- Diet
- Tindakan dan pengobatan khusus
- Olahraga ringan teratur
12.Mekanisme kompensasi gagal jantung kongestif,
13.Mekanisme kompensasi neurohmonal dan hemodinamik gagal jantung
STEP 4
STEP 7
2. Ateroskelrosis Koroner
6. Faktor Sistemik
→ Meningkatnya laju metabolisme (ex: demam, tirotoksikosis), hipoksia dan anemia
memrlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik.
Hipoksia/anemia dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung, Asidosis
(respiratorius&metabolik) & abnormalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas
jantung. Disritmia jantung dapat terjadi secara sendirinya atau sekunder akibat gagal
jantung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi jantung
http://www.rcjournal.com/contents/04.06/04.06.0403.pdf
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk menegakkan diagnosis gagal jantung
kongestif.
Kriteria mayor:
1. Paroxismal Nocturnal Dispneu
Yaitu dispnea yang timbul secara tiba-tiba pada saat tidur. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
(PND) terjadi karena akumulasi cairan dalam paru ketika sedang tidur dan merupakan
manifestasi spesifik dari gagal jantung kiri
3. Kardiomegali
peningkatan preload-afterload dengan kompensasi hipertrofi otot jantung
Kriteria minor:
1. Edema ekstremitas
Pada penderita gagal jantung dapat ditemukan edema, misalnya pada pergelangan
kaki. Edema kaki dapat terjadi pada venderuta yang mengalami kegagalan
ventrikel kanan
2. Batuk malam hari
Penderita gagal jantung dapat mengalami keluhan batuk pada malam hari, yang
diakibatkan bendungan pada paru-paru, terutama pada posisi berbaring.Batuk yang
terjadi dapat produktif, tetapi biasanya kering dan pendek. Hal ini bisa terjadi karena
bendungan mukosa bronkial dan berhubungan dengan adanya peningkatan produksi
mukus
2. Dispneu de effort:
sesak napas dialami pada saat beraktivitas berat
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
6. Takikardi (nadi >120x/menit)
7. Penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal
Kriteria mayor atau minor
Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam 5 hari setelah terapi
Diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor
harus ada pada saat yang bersamaan.
Sumber: Hermawati, Risa “Berkat Herbal Penyakit Jantung Koroner Kandas” – Jakarta: Fmedia, 2014
6. Kenapa pasien batuk disertai dahak putih encer dan jantungnya berdebar2 ?
Karena terjadi sumbatan pada katup mitral hal itu menyebabkan hipertensi pulmonal
yang di tandai adanya odem pulmonal akibat dari peningkatan aliran darah dari vena
pulmonal.pada kapiler di pulmonal tertekan sehingga melebar dan penuh berisi
darah(kongesti pasif),karna dari struktur kapiler hanya ada lamina basalis dan lapisan
epitel pipih selapis (endotel) maka mudah terjadi kebocoran pada kapiler,nah sel darah
yang lolos dari pembuluh kapiler tadi akan di tangkap oleh makrofag yg mengandung
hemosiderin (pigmen hasil pemecahan hemoglobin pada sel darh merah) atau bisa di
sebut sel gagal jantung bisa d temukan pada spuntum dari penderita.hal tersebut di
manifestasikan dengan nafas pendek dan batuk.
karena adanya peningkatan kerja jantung akibat dari kurangnya cardiac out put
(meningkatkan system saraf simpatis yang mempunyai efek peningkatan kontraktilitas
dan peningkatan laju debar jantung,heart rate meningkat)
(Guyton,11)
(BUKU PATOFISIOLOGI SYLFIA & WILSON ED.6, VOL.1).
8. Mengapa pasien tsb sesak dirasakan makin berat bila penderita tidur
telentang, dan berkurang bila posisi nya tidur setengah duduk ?
9. Factor apa saja yang mempengaruhi kerja jantung ?
Kontraktilitas miokard
Denyut jantung (irama)
Beban awal dan beban akhir
(Farmakologi dan Terapi, FKUI)
2. Elektrokardiografi
3. Laboratorium
4. Ekokardiografi
Menunjukkan adanya penurunan cardiac output (CO), pembesaran pada
ruang-ruang jantung, adanya penurunan kontraktilitas dan adanya penurunan fraksi
terpompa, mendeteksi fusi perikardium, abnormalitas katup, pirau intrakardial,
abnormalitas gerakan dinding segmental yang menunjukkan adanya infark miokard
5. Kateterasi jantung
6. Angiografi radionuklir
7. Urine
(kapita selekta kedokteran ed 3 jilid 1 dan diagnosis dan terapi kedokteran penyakit
dalam)
Non farma :
1. Diet : pasien gagal jantung dengan diabetes dan lipidemia atau obesitas
harus diberi diet yang sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah
atau berat badannya. Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 g Na/hari,
atau < 2g /hari untuk gagal jantung sedang sampai berat. Restriksi cairan
menjadi 1,5 – 2 L/hari hanya untuk gagal jantung berat.
2. Merokok : harus dihentikan
3. Aktivitas fisik : olahraga yang teratur seperti berjalan dan bersepeda
dianjurkan untuk gagal jantung yang stabil (NYHA kelas II-III) dengan
intensitas yang nyaman bagi pasien
4. Istirahat : dianjurrkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil
5. Berpergian : hindari tempat yang tinggi dan tempat yang panas atau
lembab dan gunakan penerbangn2 yang pendek.
FARMAKOLOGI DAN TERAPI, FK UI 2008
FARMAKOLOGI
ACE inhibitor
Cara kerja ACE inhibitor adalah secara langsung menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II yang merupakan peptida vasokonstriktor yang kuat. Konsep dasar
pemakaian inhibitor ACE sebagai vasodilator dalam pengobatan gagal jantung adalah
karena kemampuannya untuk :
Menurunkan resistensi vaskular perifer yang tinggi akibat tingginya tonus arteriol
dan venul (peripheral vaskular resistence).
Menurunkan beban tekanan pengisian ventrikel yang tinggi (ventricular filling
pressure).
Efek inhibitor Ace pada gagal jantung :
(IPD, FKUI)
Antagonis angiotensin II
Diuretik
Diuretics adalah seringkali komponen yang penting dari perawatan gagal jantung
kongestif untuk mencegah atau mengurangi gejala-gejala dari penahanan cairan.
Obat-obat ini membantu menahan pembetukan cairan dalam paru-paru dan
jaringan-jaringan lain dengan memajukan aliran dari cairan melalui ginjal-ginjal.
Meskipun mereka efektif dalam membebaskan gejala-gejala seperti sesak napas
dan pembengkakan kaki, mereka telah tidak ditunjukan berdampak secara positif
pada kelangsungan hidup jangka panjang.
dehidrasi,
kelainan-kelainan elektrolit,
tingkat-tingkat potassium yang sangat rendah,
gangguan-gangguan pendengaran, dan
tekanan darah rendah.
furosemide (Lasix),
hydrochlorothiazide (Hydrodiuril),
bumetanide (Bumex),
torsemide (Demadex),
spironolactone (Aldactone), and
metolazone (Zaroxolyn).
Antagonis aldosteron
B-blocker
penahanan cairan,
tekanan darah rendah,
nadi yang rendah, dan
kelelahan keseluruhan dan kepala-kepala yang enteng.