A. Pengertian Partisipasi
Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Participation”, take a
part, artinya peran serta atau ambil bagian atau kegiatan bersama-sama
dengan orang lain. Partisipasi merupakan keterlibatan mental atau pikiran dan
emosi perasaan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan serta turut tanggung
jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Partisipasi dalam urusan publik
belakangan ini menjadi sorotan. Banyak kalangan yang menggunakan kata
partisipasi sehingga tanpa kata partisipasi rasanya diskusi, seminar,
musyawarah ataupun kebijakan yang diluncurkan kurang mendapatkan
tempat di masyarakat. Kata ini dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang
bernuansa pembangunan, kebijakan dan pelayanan pemerintah. Sementara
akhiran “tif” menunjukkan kata sifat yaitu untuk menerangkan kata dasarnya,
sehingga partisipatif lebih bermakna sebagai kata sifat yang menjelaskan
proses (Jakti, 1987).
Partisipasi sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kandungan kapital
yang dimiliki seseorang tersebut. Partisipasi hanya mungkin dilakukan
seseorang bila ada kapital sosial, yaitu jaringan kerja, aturan-aturan yang jelas
dan kepercayaan. Jaringan merupakan lintasan bagi proses berlangsungnya
pertukaran, sementara kepercayaan menjadi stimulus agar proses pertukaran
tersebut berjalan lancar sementara aturan merupakan jaminan bahwa proses
pertukaran itu berlangsung adil atau tidak (Saragi, 2004).
partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan
demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain
perlunya perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikutsertakan
masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya
(H.A.R. Tilaar 2009 ). Menurut Soegarda Poerbakawatja partisipasi adalah
Suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan di dalam perencanaan
serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat pada kepentingan dan
juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan
tingkat kewajibannya (Soegarda Poerbakawatja 1981).
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa konsep partisipasi memiliki
makna yang luas dan beragam. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan
partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta masyarakat dalam aktivitas
berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan pembangunan
masyarakat. Wujud dari partisipasi dapat berupa saran, jasa, ataupun dalam
bentuk materi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana
demokratis.
B. Macam – Macam Partisipasi
Ada beberapa macam partisipasi yang dikemukakan oleh ahli. Menurut
Sundariningrum (Sugiyah, 2010) mengklasifikasikan partisipasi menjadi dua
berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu:
1. Partisipsai Langsung
Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan
tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap
orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan,
mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap
ucapannya.
2. Partisipasi tidak langsung
Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak
partisipasinya pada orang lain.
B. Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian ini berlangsung selama minggu ke 1 bulan Januari
2018 dan berakhir pada tanggal 18 Januari 2018. Adapun waktu penelitian
tersebut mencakup beberapa tahap sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan Laporan
JANUARI
No Kegiatan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tahap Persiapan Penelitian
Pengajuan Kuesioner X X
2 Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan Data X X X X X X
Analsis Data X X X X X
3 Tahap Penyusunan Laporan X
2 Partisipasi Sedang 33 - 66
3 Partisipasi Rendah ≤ 33
Sumber : Arnstein
Nilai 1 = Cukup
Nilai 2 = Kurang
Nilai 3 = Baik
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
N = banyak sampel
∑X = jumlah skor nilai setiap butir
∑Y = jumlah skor total
∑XY = jumlah XY
d. Analisis deskriptif
Hasil dari skoring tersebut akan dianalisis
tujuannya adalah untuk membandingkan proses partisipatif
pada saat pelaksanaan program dengan hasil penelitian di
lapangan tentang tingkat partisipasi masyarakatnya. Serta untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
partisipasi masyarakat dalam suatu program pembangunan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Letak Geografis
Kelurahan batangkaluku merupakan salah satu kelurahan yang berada di
2
Kecamatan Somba opu Kabupaten Gowa dengan luas luas area 1,30 𝑘𝑚 ,
yang terdiri dari 2 dusun, 8 rukun warga ( RW ) dan 32 rukun tetangga ( RT).
Dengan ibu kota Kelurahan yaitu Kelurahan Batangkaluku, Secara
administratif Kelurahan Batangkaluku berbatasan langsung dengan :
C. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Batangkaluku Kecamatan Somba
opu pada tahun 2016 adalah 16,355 jiwa dan jumlah kepadatan penduduk
ialah 12.581 orang/𝑘𝑚2 dengan pembagian jenis kelamin laki – laki yaitu
8.185 jiwa dan perempuan yaitu 8.170 jiwa, dengan Laju pertumbuhan adalah
4,03. Untuk lebih jelasnya perhatikan table berikut :
2 SD/Sederajat 1
3 SMP/Sederajat -
4 SMA/Sederajat 1
Jumlah 4
1 Rumah sakit 1
2 Posyandu 1
3 Poliklinik 1
Jumlah
1 Masjid 15
2 Mushollah 4
3 Gereja 1
Jumlah 19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Lampiran 1. Daftar Kuesioner
Jumlah
Nilai
No. Variabel Pernyataan Kriteria pernyataan Sampel
pengukuran
(orang)
1. EKONOMI Bagaimana kondisi ekonomi a. Baik 3 26
keluarga b. Cukup 2
c. Kurang 1
Bagaimana fasilitas penunjang a. Baik 3 26
kegiatan perekonomian seperti b. Cukup 2
pasar, toko, dll c. Kurang 1
Bagaimana kondisi iuran yang a. Baik 3 26
diberikan perbulan b. Cukup 2
c. Kurang 1
2. SOSIAL Bagaimana hubungan anda antar a. Baik 3 26
anggota keluarga komunitas b. Cukup 2
sinomang c. Kurang 1
Apakah anggota keluarga anda a. Baik 3 26
terlibat aktif dalam komunitas b. Cukup 2
sinomang c. Kurang 1
Bagaimana pandangan anda a. Baik 3 26
terhadap komunitas sinomang b. Cukup 2
c. Kurang 1
Bagaimana keterampilan a. Baik 3 26
keluarga anda terhadap anggota b. Cukup 2
keluarga komunitas sinomang c. Kurang 1
Bagaimana hubungan antara a. Baik 3 26
keluarga komunitas dengan b. Cukup 2
masyarakat bukan komunitas c. Kurang 1
Bagaimana hubungan komunitas a. Baik 3 26
dengan pemerintah setempat b. Cukup 2
c. Kurang 1
3 PSIKOLOG Bagaimana Pola komunikasi a. Baik 3 26
IS keluarga anda terhadap keluarga b. Cukup 2
komunitas sinomang c. Kurang 1
Bagaimana kondisi spiritual a. Baik 3 26
keluarga b. Cukup 2
c. Kurang 1
Bagaimana Mekanisme a. Baik 3 26
penanggulangan masalah b. Cukup 2
keluarga anda terhadap keluarga c. Kurang 1
komunitas sinomang