Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurfadila Bataramulam Bakhtiar

NIM : D121 15 301

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya


mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Banyak di antara
senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting
dalam biokimia.

Biodegradasi didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi senyawa organik oleh


mikroorganisme, baik di tanah, perairan, atau pada instalasi pengolahan limbah. Bahan
organik bisa didegradasikan secara aerob dengan oksigen atau secara anaerob tanpa oksigen.
Biode gradasi adalah penyederhanaan sebagian atau penghancuran seluruh bagian struktur
molekul senyawa oleh reaksi-reaksi fisiologis yang dikatalisis oleh mikroorganisme.
Biodegradabilitas merupakan kata benda yang menunjukkan kualitas yang digambarkan
dengan kerentanan suatu senyawa organik terhadap perubahan bahan akibat aktivitas-
aktivitas mikroorganisme. Biodegradasi terjadi karena bakteri dapat melakukan metabolisme
zat organik melalui sistem enzim untuk menghasilkan karbon dioksida, air dan energi.
Mikroba yang dimanfaatkan sebagai pendegradasi harus mampu menghasilkan enzim
oksigenase yang dapat mengoptimalkan hubungan permukaan sel mikroba dengan bahan
pencemar melalui interaksi hidrofobik.

Berbagai macam bahan organik mudah terdegradasi dalam kondisi aerobik. Dalam
metabolisme aerobik, O2 adalah terminal akseptor elektron. Ketika biodegradasi berikut pola
ini, populasi mikroba cepat beradaptasi dan mencapai kepadatan tinggi. Akibatnya, laju
biodegradasi cepat menjadi terbatas oleh laju pasokan oksigen atau beberapa gizi, bukan
kapasitas mikroba yang melekat untuk menurunkan polimer atau kontaminan lainnya.
Beberapa senyawa organik juga bisa diturunkan dalam kondisi anaerobik. Ketika oksigen
tidak ada, nitrat (NO3), sulfat (SO4), ferric besi (Fe3+), mangan (Mn3+, Mn4+), dan bikarbonat
(HCO3-) dapat berfungsi sebagai akseptor elektron terminal, jika mikroba memiliki sistem
enzim yang sesuai

Mayoritas komponen seluler adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, dan fosfor
dan elemen ini merupakan penyusun utama membran, protein, asam nukleat dan struktur
seluler lainnya. Elemen ini diperlukan paling banyak oleh mikroba untuk menyusun
komponen selulernya. Oleh karena itu disebut makronutrien. Makronutrien: merupakan
komponen utama sel meliputi karbon, oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, kalium, kalsium,
magnesium, dan besi • C, H, O, N, S dan P ada dalam bentuk karbohidrat, protein, lipid dan
asam nukleat • K dibutuhkan untuk aktivitas enzim, sintesis protein • Ca berfungsi dalam
resistensi endospora bakteri thd panas • Mg kofaktor pada banyak enzim, kompleks dg ATP,
stabilitas ribosom danmembran sel • Fe bagian dari sitokrom dan kofaktor untuk enzim.

Elemen lainnya yang sedikit diperlukan oleh mikroba untuk menyusun komponen
selulernya disebut mikronutrien. Elemen lainnya yang sangat sedikit (bahkan tidak terukur)
diperlukan sel untuk menyusun komponen seluler, tetapi harus hadir dalam nutrisinya disebut
trace elemen
Elemen Makro- dan makro-nutrien yang diperlukan oleh mikroba

Element % berat Sumber Fungsi


kering
Makronutrien
Karbon (C) 50 Senyawa organik atau Konstituen utama material
CO2 seluler
Oksigen (O) 20 H2O, senyawa organik, Konstituen material dan air
CO2, dan O2 seluler, akseptor elektron
Nitrogen (N) 14 NH3, NO3, senyawa Konstituen asam amino asam
organik, N2 nukleat, nukleotida, dan
koenzim
Hidrogen (H) 8 H2O, senyawa organik, Konstituen senyawa organik
H2 dan air seluler. Penting untuk
produksi energi
Fosfat (P) 3 Fosfat anorganik (PO4) Konstituen asam nukleat,
nukleotida, fosfolipid, LPS,
asam teikoat
Mikronutrien
Sulfur (S) 1 SO4, H2S, S, senyawa Konstituen sistein, metionin,
sulfur organik glutation, koenzim
Kalium (K) 1 Garam Kalium Kation anorganik utama
seluler dan kofaktor enzim
Magnesium 0.5 Garam magnesium Kation anorganik seluler dan
(Mg) kofaktor enzim
0.5 Garam kalsium Kation anorganik utama
Kalsium (Ca) seluler, kofaktor enzim, dan
komponen endospora
0.2 Garam besi Komponen sitokrom dan
Besi (Fe) protein, kofaktor enzim

Anda mungkin juga menyukai