ISO - PROPER
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. (CGI) telah mengoperasikan sumur uap panas bumi
sejak tahun 1994 dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sejak tahun 2000 di
lapangan Darajat, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 2012,
CGI berhasil mencapai kinerja PROPER yang membanggakan. Hal ini terbukti dengan
pencapaian peringkat emas untuk kedua kalinya. Melalui kerja sama dan komunikasi yang
efektif dengan para pemangku kepentingan, kami percaya bahwa kami dapat
mempertahankan peringkat ini untuk periode 2012-2013.
Program unggulan CGI dalam PROPER 2012-2013 adalah optimalisasi kegiatan operasional
untuk melakukan efisiensi energi, penurunan emisi melalui Clean Development Mechanism
(CDM), program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah B3 dan limbah padat non B3,
konservasi air dan penurunan beban pencemaran air melalui re-injeksi uap yang
dikondensasi, keanekaragaman hayati dan konsistensi dalam pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat, serta menjalankan bisnis yang beretika. Implementasi dari
program pemberdayaan masyarakat, yang terdiri dari Community Relation, Community
Services dan Community Development telah berhasil memandirikan masyarakat dan
melahirkan institusi ekonomi lokal baru. Semua program unggulan ini telah memenuhi
kriteria additionalitas, lengkap dengan tabel hasil absolut.
OEMS adalah sistem manajemen yang komprehensif yang mencakup keselamatan dan
kesehatan kerja, lingkungan, kehandalan dan efisiensi. Salah satu bagian dari OEMS, yaitu
Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Stewardship - ES) bertujuan untuk
mengelola aspek-aspek lingkungan seluruh kegiatan operasi panas bumi dan meningkatkan
kinerja lingkungan secara berkesinambungan. CGI telah menerapkan OEMS yang melebihi
persyaratan-persyaratan dalam ISO 14001:2004 (ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi
internasional untuk sistem manajemen lingkungan (SML) yang membantu perusahaan Anda
mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian
dari praktek bisnis normal) dan OHSAS 18001:2007 menurut penilaian terkini yang
dilakukan Lloyd’s Register Quality Assurance, Inc. (LRQA) pada tanggal 5 April 2012.
Sistem Manajemen Lingkungan CGI menerapkan program korporat yang disebut Essential
Suite® untuk mendokumentasikan dan menganalisa data lingkungan dalam memastikan
pemenuhan ketaatan terhadap peraturan. Sistem ini juga memastikan pemutakhiran
persyaratan, prosedur, maupun peraturan baik internal perusahaan maupun pemerintah.
Penerapan persyaratan PROPER di CGI dikelola oleh tim yang beranggotakan personil dari
berbagai departemen. Tim ini berperan aktif dalam mengemban tanggung jawab untuk
mensukseskan penerapan kriteria PROPER. Selain memiliki target, kinerja tim dievaluasi
secara berkala untuk membuktikan akuntabilitasnya.
CGI secara sukarela berbagi pengalaman pencapaian PROPER kepada publik dan perusahaan
lain. Bersama KLH dan peraih peringkat Emas PROPER 2011-2012 lainnya, CGI telah
berbagi cerita sukses di dalam buku ”A Journey to Gold” yang telah diluncurkan bulan
Agustus 2013.
CGI merumuskan kebijakan yang sejalan dengan ISO 50001 untuk mewujudkan
pemanfaatan sumber daya yang optimal dan efisien. Sebagai implementasi dari kebijakan
tersebut, CGI memiliki program Integrated Production System Optimization (IPSO) yang
berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh proses Base Business di fasilitas surface dan sub
surface. Setiap fasilitas Chevron yang telah beroperasi wajib melakukan optimalisasi dan
efisiensi terhadap operasinya dan melakukan konservasi sumber daya alam sesuai ketentuan
dalam kebijakan Chevron nomor 530 tentang OEMS dan Kebijakan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL). Pelaksanaan optimalisasi dan efisiensi dikelola
secara sistematik menggunakan proses Surface Facilities Optimization (SFO) sebagai bagian
tak terpisah dari IPSO.
Manajemen Energi difokuskan untuk melakukan optimalisasi penghematan energi. Proses ini
menghasilkan output, antara lain: program manajemen energi yang komprehensif, data
surveillance dan analisa, identifikasi peluang untuk optimalisasi dan penggunaan metode
praktek terbaik (best practices). Salah satu bentuk implementasinya adalah audit energi dan
benchmarking dengan industri sejenis, yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yang kompeten
yaitu PT. Ganesha Environment and Energy Services ITB (GEES-ITB). Anggota tim GEES-
ITB sudah mendapatkan sertifikasi Lead Auditor ISO 50001.
EFISIENSI ENERGI
Sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi, CGI menghasilkan listrik yang disalurkan
melalui jaringan pembangkit JAMALI (Jawa-Madura-Bali) dengan total produksi sebesar
216 MW dengan rincian 95 MW untuk Unit II dan 121 MW untuk Unit III Berdasarkan
benchmarking yang dilakukan oleh GEES-ITB, posisi intensitas pemakaian energy CGI
dibandingkan dengan industri sejenis berada dalam 5 besar nasional.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit II dan Unit III. Dalam upaya untuk
melakukan penghematan energi seperti yang dituangkan dalam skema SFO, salah satu
yang terus dilakukan oleh CGI adalah penghematan suplai uap untuk PLTP Unit II dan
Unit III. Dalam hal ini inisiatif yang dilakukan adalah optimalisasi pada upstream pressure
dan upaya penurunan pressure drop pada katup pengatur tekanan PCV 401/PCV 406
dengan jalur paralel. Keuntungan yang diperoleh dari inisiatif tersebut untuk tahap saat ini
adalah berkurangnya 5 (lima) sumur produksi tambahan yang harus dibor sehingga dapat
dicapai penghematan:
Sejak 21 April 2011 sampai saat ini, PLTP Unit III telah mampu dioperasikan hanya
dengan 8 sel menara pendingin secara aman dari rancangan awal sebanyak 9 sel. Dan
pembangkitan tetap stabil di 121 MW, artinya CGI kembali menghemat energi sebesar
3.240 kWh/hari atau 1.182,6 Wh/tahun yang setara dengan penggunaan listrik untuk 150
rumah berkapasitas 900 W. Sampai saat ini, secara kumulatif jumlah listrik yang sudah
dihemat melalui optimasi ini adalah 2.686 MWh. Rasio hasil efisiensi energi terhadap total
pemakaian energi adalah 0,026.
3. Penghematan Konsumsi Listrik Menara Pendingin Unit III melalui Penggunaan Direct
Drive Motor Fan
CGI telah melakukan kajian terhadap penggunaan direct drive motor fan yang dapat
mengatur putaran kipas berdasarkan suhu air keluaran menara pendingin, dimana kondisi
tersebut sangat ditentukan oleh suhu lingkungan. Dengan demikian, pada suhu lingkungan
yang rendah, suhu air keluaran menara pendingin akan lebih cepat tercapai sehingga
putaran kipas menjadi sangat lambat dan konsumsi listriknya berkurang. Perintis
Penggunaan Teknologi Direct Drive Fan dengan Perkiraan Penghematan Energi 2.080.356
kWh tiap tahun Sebagai perintis dalam penggunaan teknologi ini, CGI telah membeli dua
unit direct drive motor fan yang akan dipasang pada dua sel menara pendingin Unit III.
Pemasangan akan dilakukan pada kuartal pertama 2014 dan akan menghemat konsumsi
listrik sebesar 2.080.356 kWh/tahun.
CGI terus menerus melakukan inovasi penghematan penggunaan uap dalam kegiatan uji
sumur. Pada awal operasi lapangan panas bumi, uji sumur untuk mengetahui kapasitas
sumur menggunakan metoda Multirate Isochronal Test yang membutuhkan waktu 21 hari.
Pengujian dengan metode ini mengkonsumsi sebanyak rata-rata 62.220 ton uap/sumur.
Tahun 2010 hingga 2013, CGI melakukan inovasi untuk metode pengujian sumur dengan
menggunakan metode Modified Isochronal Test. Dengan waktu pengujian hanya 7 hari,
uap yang digunakan rata-rata sebesar 24.300 ton uap/sumur. Metode ini mengurangi
penggunaan uap untuk pengujian sebesar rata-rata 37.917 ton uap/sumur. Rasio
penghematan jumlah uap terhadap total jumlah uap yang digunakan untuk inovasi uji
kapasitas sumur ini adalah 0,39.
PENURUNAN EMISI
Sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi, gas rumah kaca (CO2) yang dihasilkan CGI
hanya berasal dari CO2 yang terkandung di dalam Non-Condensable Gas (NCG) dari uap
untuk pembangkit listrik. Selain itu parameter emisi lainnya adalah NH3 dan H2S.
Berdasarkan benchmarking yang dilakukan oleh GEES-ITB, total emisi CGI yang
berhubungan dengan pembangkitan dengan parameter CO2, NH3, H2S adalah 39.230 ton, 76
ton dan 3.065 ton per tahun. Sedangkan total emisi yang berkaitan dengan fasilitas
pendukung adalah 355 ton. Rasio hasil penurunan emisi (CERs) dijelaskan dalam uraian
dibawah. Dari hasil benchmarking yang dilakukan oleh GEES-ITB, emisi CO2 CGI adalah
terendah di level nasional dan merupakan posisi terbaik nomor 2 di dunia
3R LIMBAH B3
Apabila ada kegiatan pengeboran, serpih bor merupakan limbah dominan yang seluruhnya
(100%) dimanfaatkan untuk bahan pembuatan batako, pengerasan jalan, dan dinding penahan
saluran air. Limbah B3 lainnya adalah kain lap yang terkontaminasi, baterai bekas, oli bekas,
lampu TL bekas, dan lain-lain yang jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan serpih bor.
Total limbah B3 yang dihasilkan CGI sebesar 9,41 ton per tahun. Rasio hasil 3R terhadap
total limbah B3 yang dihasilkan dari masing-masing program akan dijelaskan di tiap uraian
program di bawah. Hasil benchmarking yang dilakukan oleh GEES, membuktikan bahwa
CGI berada dalam posisi 2 besar nasional dengan industri sejenis. Upaya 3R tetap dilakukan
untuk engurangi dan memanfaatkan limbah B3 diantaranya yang menjadi unggulan CGI
tahun ini adalah sebagai berikut:
2. Penggantian Material Tracer Fase Gas yang Lebih Ramah Lingkungan Tracer test
adalah kegiatan untuk
Berdasarkan audit yang dilakukan GEES-ITB, total air yang digunakan untuk kebutuhan
domestik ini adalah sebesar 6.757 m3/tahun dengan pemakaian air rata-rata 25,4
liter/orang/hari (pemakaian kantor dan kantin) yang merupakan pemakaian air domestik
terendah dibandingkan industri panas bumi nasional.
1. KONSERVASI AIR
Substitusi Penggunaan Air Permukaan dengan Kondensat Air kondensat yang dihasilkan
dari proses produksi digunakan untuk mensubstitusi air permukaan dalam kegiatan
perawatan sumur untuk mendukung program konservasi air. Selama tahun 2012, CGI
hanya mengambil air permukaan sebanyak 90.852 m3 atau 2,6% dari SIPPA dan pada
tahun 2013 penggunaan air permukaan sebanyak 23.919 m3 atau 0,69%. Penggunaan air
permukaan lebih diprioritaskan untuk keperluan masyarakat sehingga tidak ada kompetisi
penggunaan air antara CGI dengan masyarakat sekitarnya.
Pengelolaan Air Kondensat dalam Proses Operasi Lapangan panas bumi Darajat
merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan menggunakan sistem
dominansi uap kering atau dry steam dominated system dimana uap yang digunakan
berupa fasa uap jenuh (superheated steam) dengan temperatur mencapai 240°C. Sisa uap
dari proses turbin generator dikondensasi dalam kondensor Dengan demikian CGI tidak
membuang air terproduksi (kondensat) ke lingkungan, sehingga dapat menghilangkan
beban pencemaran air, karena NH3, H2S, arsenik dan merkuri yang terkandung dalam air
kondensat diinjeksikan kembali. Jumlah kondensat yang diinjeksikan ke reservoir panas
bumi sebanyak 4.359.726 m3/tahun atau setara dengan laju alir 498 m3/jam.
1. Nursery (Pembibitan)
Untuk menentukan jenis tanaman yang akan dikembangbiakkan, CGI berpedoman pada
Indeks Kerapatan jenis tanaman yang ada di sekitar Cagar Alam Papandayan dan lapangan
panas bumi Darajat.
2. Green Camp