Ibu Hamil"
"Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil"
Penyakit gigi dan mulut yang sering terjadi pada ibu hamil
1.Gingivitis
2.Penyakit Periodontal
3. Halitosis (Bau Mulut)
4. Stomatitis (Sariawan)
5. Pembesaran gusi ini dalam dunia kedokteran gigi disebut
gingivitis gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum
sering muncul pada trimester pertama kehamilan.Keadaan ini tidak harus sama bagi setiap ibu
hamil.
"Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil"
.Alasan.Pentingnya.Ibu.Hamil.Jaga.Kesehatan.Gigi
1. Penyebab primer yaitu: iritasi lokal seperti plak, kalkulus, sisa-sisa makanan, tambalan kurang
baik,gigi tiruan yang kurang baik penyebab ini sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil,
tetapi pada ibu hamil perubahan hormonal yang dapat memeperberat reaksi peradangan pada
gusi oleh iritasi lokal.
Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharan kebersihan gigi dan mulut yang bisa
disebabkan oleh timbulnya perasaan mual,muntah dan terlalu lelah dengan kehamilanya
sehingga malas menggosok gigi. Keadan ini dengan sendirinya akan menambah penumpukan
plak sehingga memperburuk keadaan.
Tujuan penyuluhan
1. Memberikan pengetahuan kepada ibu hamil tentang penyakit gigi dan mulut pada masa
kehamilan
2.meningkatkan kesadaran ibu hamil akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut
3.Melindungi ibu hamil untuk kebaikan dan kesehatan bayi dalam kandungannya
4. mengajarkan ibu hamil mengenai cara mencegah dan tips dalam merawat kesehatan gigi dan
mulut
mari jaga kesehatan gigi dan mulut kita,Karena ibu yang sehat untuk anak yang sehat
Gigi tidak hanya memiliki fungsi untuk mengunyah makanan tapi juga memiliki fungsi ekstetika
yang menunjang kecantikan.Karenanya, sangat perlu untuk menjaga kebersihan dan
kesehatannya.Jangan sampai gigi rusak akibat kurang dijaga kebersihannya.
Kerusakan pada gigi juga dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh lain. Komplikasi
penyakit yang menjalar ke organ lain akibat gangguan kesehatan pada gigi sering ditemukan.
Untuk itu, kesehatan gigi harus benar-benar diperhatikan.
Sebaiknya merawat gigi sejak dini.Jangan menunggu gigi bermasalah baru kemudian
mengunjungi dokter gigi. Gigi yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-
masalah dan gangguan kesehatan gigi saat kita dewasa.
Gigi yang putih belum tentu sehat.Gigi yang sehat haruslah ditunjang dengan gusi dan akar yang
kuat.Sebenarnya, untuk mendapatkan gigi yang sehat, tidak membutuhkan usaha yang sulit.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:
Menggunakan sikat gigi yang baik, yang lembut dan tak melukai gusi.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung zat-zat yang diperlukan, misalnya fluoride
dan kalsium.
Menggunakan obat kumur sehabis menggosok gigi untuk mematikan bakteri yang
teringgal di sela-sela gigi.
Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin serta makanan yang manis dan
lengket di gigi.
Bila gigi terasa ngilu saat minum air dingin atau saat makan makanan asam atau manis maka gigi
termasuk kategori gigi sensitif. Gigi sensitif akan lebih mudah terserang penyakit gigi. Karena
itu, butuh perhatian ekstra agar gigi tidak sampai rusak. Faktor yang paling banyak menyebabkan
gigi sensitif adalah :
Kebiasaan menggosok gigi yang salah.Tekanan berlebihan pada saat menggosok gigi dapat
membuat gusi mengalami iritasi, menyebabkan gigi berlubang, penipisan email gigi, bahkan
dapat menimbulkan kerusakan hingga ke akar gigi.
Pada kondisi mulut yang tidak sehat terdapat plak atau karang gigi yang menjadi tempat
bersarangnya kuman.Karang tersebut juga lama-lama dapat mengiritasi gigi dan juga
menimbulkan bau mulut.
Penumpukan sisa-sisa makanan di daerah pertemuan gigi. Lama kelamaan sisa-sisa makanan
tersebut menumpuk dan lambat laun mengirisitasi gusi sehingga menyebabkan gigi keropos.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
pada anak. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar
kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan
meningkatkan taraf hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara jasmani dan rohani.Tidak
terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini
dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut
berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang
gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala.Perawatan
dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan
makanan yang lengket.Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya
jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh
dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan
perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang
dan karang gigi serta masalah bau mulut
A. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
2. Keindahan (estetika)
3. Berbicara (phonetic).
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang sehat.
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi.
Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang
buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk
mendeteksi dini timbulnya lubang.
2. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang melindungi daerah akar
gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam,
panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan
bau mulut (Halitosis).
1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis
imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk
sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini
bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi
perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu
Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus
acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah
seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan
menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral
gigi.
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur mengalami
gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan
leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit
periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi
depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan
yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan
cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini sering ditemukan pada
pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna
metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi
kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara
menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi
dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak
langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar
gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter
gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan catatan rutin.
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi
yang benar:
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat
dapat menggerus email gigi.
Lampiran 2
EVALUASI
1. Pertanyaan
2. Jawaban
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan sehat dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari
adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih
dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik
2. A. Fungsi gigi :
1. Sakit gigi.
2. Gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
3. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi.
4. Nanah di sekitar gigi.
5. Nyeri ketika menggigit.
6. Bau mulut (Halitosis).
4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi :
a. Penyakit
b. Anatomi gigi
c. Bakteri
d.Waktu
a. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat
b. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
c. Segera menyikat gigi setelah makan makanan yang manis dan lengket
d. Gunakan pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami seperti jeruk nipis, garam,dan daun sirih dan ilmiah
(kalsium dan fluoride).
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang melindungi daerah akar
gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam,
panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan
bau mulut (Halitosis).
5. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis
imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk
sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini
bukanlah penyebab utama dari karies.
6. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi
perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
7. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu
Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus
acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
8. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah
seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan
menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral
gigi.
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
5. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur mengalami
gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
6. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan
leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
7. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit
periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
8. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi
depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan
yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan
cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini sering ditemukan pada
pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna
metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi
kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
7. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara
menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
8. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi
dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam.
9. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak
langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
10. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar
gigi tidak mudah berlubang.
11. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter
gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan catatan rutin.
12. VI. LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi
yang benar:
Anak anak sering sakit gigi?Ataukah gigi Anda ada yang berlubang?Sebagai bagian tubuh yang
memiliki peranan penting, yaitu sebagai alat komunikasi dan juga konsumsi baik makanan
maupun minuman, kebersihan mulut harus kita perhatikan.
kebersihan mulut adalah upaya melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah dari semua
kotoran/sisa makanan. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau
mulut, kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan
masalah kesehatan lainnya.Cara paling sederhana adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari
yakni setelah sarapan dan sebelum tidur.
Merawat gigi dan gusi perlu dilakukan sedini mungkin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
merawat kebersihan gigi dan mulut adalah sebagai berikut:
1. Sikatlah gigi dengan benar minimal 2 kali sehari; pagi sehabis sarapan dan malam sebelum
tidur. Pastikan sikat gigi Anda bersih sebelum digunakan
2. Jangan tunggu sikat gigi Anda mekar. Ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi
berbulu lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi
3. Sebagai indera pengecap yang terbilang sensitif, lidah adalah bagian yang paling sering
terpapar makanan yang masuk ke mulut, karenanya rajinlah menyikat lidah
7. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar karena seratnya dapat membantu menghilangkan
kotoran yang ada di gigi
8. Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, ikan teri,
bayam, katuk, sawi, dan agar-agar
9.Jaga daya tahan tubuh, antara lain dengan mengonsumsi vitamin C dan makan makanan bergizi
10. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.