NIM : 140810101065
1)
LQ tiap sektor
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**)
1. Pertanian 1,139171331 1,181341461 1,201351194 1,215006743 1,238056537
2. Pertambangan 8,050388518 0,946467959 0,912362645 0,1432112 0,92476225
dan Penggalian
3. Industri 0,084957151 4,156169476 4,219096029 4,321784778 4,40600549
Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan 0,068824731 0,069900024 0,068748044 0,066206918 0,064926428
Air Bersih
5. Kontruksi 2,81902062 2,818907225 2,784039657 2,794383344 2,732445328
6. Perdagangan 0,732812145 0,723745601 0,723229482 0,71639075 0,71327333
7. Pengangkutan 0,169378946 0,159613055 0,151508767 0,146791553 0,141389231
8. Keuangan 0,373117353 0,399679498 0,428813604 0,43420871 25,82131712
9. Jasa-jasa 0,185039735 0,186404864 0,190781256 0,195910862 0,198411647
Penentuan sektor basis maupun non basis ditentukan dari perhitungan LQ (Loqation
Quotiont) dimana jika jumlah LQ dari suatu sektor melebihi 1 maka sektor tersebut dikatakan
basis, dan apabila jumlah LQ dari suatu sektor kurang dari 1 maka sektor tersebut dikatakan
non basis. Klasifikasi sektor basis maupun non basis ini bertujun untuk mengetahui sektor
mana yang memiliki produktifitas lebih baik dan sektor mana yang memiliki produktifitas
rendah. Dengan adanya klasifikasi sektor basis maupun non basis ini dapat mempermudah
pemerintah untuk mengevaluasi sektor mana yang sekiranya memiliki potensi untuk
dikembangkan dan menjadi sektor unggulan nantinya. Dari data tabel nomor 1 sektor basis
yang memiliki nilai LQ tinggi adalah sektor pertanian dan konstruksi. Kedua sektor inilah
yang dominan di kabupaten Mojokerto.
b. Sektor yang terjadi angka indikator Shift Share (0) adalah sektor industry dengan nilai
Shift Share IM = 0,444397128 bisa jadi nilai ini diakibatkan oleh kontribusi dari sektor
industry yang masih kurang maksimal di Kabupaten Lamongan.
3) Analisis Input Output adalah merupakan cara untuk menganalisis atau mengidentifikasi
semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivitas ekonomi (sektor), antar konsumen dan
aktivitas ekonomi, antar aktivitas ekonomi dan penyediaan input yang akan digunakan
dalam struktur perdagangan perekonomian. Jika dikaitkan dengan wilayah maka analisis
Input Output Wilayah merupakan cara untuk mengidentifikasi maupun menganalisis
semua aliran pengeluaran yang berkaitan dengan penyediaan input dan output pada sektor
– sektor yang ada pada suatu wilayah.
4) a. Komoditas yang memiliki keterkaitan paling depan terbanyak, misalkan petani apel.
Hasil produksi dari petani apel di distribusikan sebagian ke industry makanan untuk
dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan aneka makanan seperti kripik apel , yang
kemudian output dari industry makanan hasil olahan apel di distribusikan ke sektor
perdagangan untuk di jual – jual tidak menutup kemungkinan hasil output tersebut juga
dijual ke petani papaya untuk dikonsumsi. Jadi disini terdapat keterkaitan antara sektor
pertanian dan sektor industri dimana hasil dari pertanian dijadikan bahan baku di sektor
industry.
(Ukuran n x n) (Ukuran n x m)
(Ukuran p x n) (Ukuran p x m)
Kuadran 2 ialah menunjukkan sebuah permintaan akhir dan impor. Permintaan akhir
yaitu penggunaan barang barang dan jasa yang bukan untuk proses produksi yang
biasanya terdiri dari konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan
modal tetap bruto dan perubahan persediaan stok dan ekspor.
Permintaan akan barang dan jasa di bedakan oleh sektor-sektor produksi untuk proses
produksi disebut permintaan antara dan permintaan oleh konsumen akhir disebut
permintaan akhir. Permintaan akhir disini mencakup konsumsi rumah tangga,
pengeluaran konsumsi pemerintan, pembentukan modal tetap, perubahan stok, ekspor
dan impor.
5) Kuadran 3 ialah input primer dari sektor sektor produksi, yaitu semua balas jasa setiap
faktor produksi yang biasanya meliputi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan
pajak tidak langsung neto. Input primer atau lebih dikenal dengan nilai tambah
merupakan balas jasa yang di ciptakan/ diberikan kepada faktor faktor produksi yang
berperan dalam proses produksi yang berperan dalam proses produksi. Surplus usaha
biasanya mencakup tentang property (tanah, hak cipta/patent) dan keuntunga perusahaan,
keuntungan perusahaan dalam bentuk bruto yaitu sebelum di bagikan kepada pemilik
saham berupa deviden dan sebelum di potong pajak perusahaan/ perseroan. Penyusutan
merupakan nilai penyisihan keuntungan perusahaan untuk akumulasi pengganti barang
modal yang habis di pakai. Sedangkan pajak tak langsung merupakan pajak yang
dikenakan dalam sektor pemerintahan untuk setiap transaksi penjualan yang di lakukan
seperti pajak pertambahan (Ppn).