Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN II


TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Oleh :

1. Monica Yurinda Putri


2. Farida Kusuma Wardani
3. Ita Purnama Sari
4. Imam Efendy
5. Mohammad Erfan N. T
6. Dio Bagus Kurniawan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

JL. Khairil Anwar No. 3B Telp/Fax. (0332) 433015 Bondowoso


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Post Operasi


Sasaran : Keluarga pasien dikelas 3 Bougenville
Hari/Tgl : Jum’at, 09 November 2018
Waktu : 20-30 menit
Tempat : RSUD dr. Mohamad Saleh, Probolinggo

I. Analisis Situasi
1.1 Peserta Diskusi : Keluarga pasien Ruang Bougenville
1.2 Ruangan Diskusi : Bougenville
1.3 Pemberi Materi : Mahasiwa DIII Keperawatan Universitas Bondowoso

II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Fraktur diharapkan keluarga pasien dapat
mengerti dan menjelaskan tentang penyakit Fraktur.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Fraktur, diharapkan peserta dapat :
a. Menjelaskan Pengertian Perawatan Post Operasi.
b. Menjelaskan Tujuan Umum Post Operasi.
c. Menjelaskan tindakan yang dilakukan setelah Post Operasi.
d. Menjelaskan Proses penyembuhan Post Operasi.

III. Materi
3.1 Pengertian Perawatan Post Operasi.
3.2 Tujuan Secara Umum Post Operasi.
3.3 Tindakan yang dilakukan setelah Post Operasi.
3.4 Proses Penyembuhan Post Operasi.
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Diskusi kelompok
4.2 Media : Leaflet

V. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit Membuka kegiatan diskusi Menjawab salam
dengan ngucapkan salam
Memperkenalkan diri dan Memperhatikan
kontrak waktu
Memberikan leaflet Menerima dan membaca
leaflet
2. Pelaksanaan 30 Menyampaikan materi oleh Memperhatikan
menit permateri yang akan
didiskusikan, yaitu tentang
Fraktur - Kelompok sangat antusias
- Pemandu menunjuk ketua Memperhatikan
dan sekretaris dari
kelompok tersebut. -
- Pemateri menyampaikan Mendengarkan
materi diskusi -
Sekretaris membuat Memperhatikan
kesimpulan dari kegiatan
diskusi
3. Evaluasi 5 menit Pemandu diskusi kelompok - Replay materi yang telah
mengevaluasi hasil diskusi disampaikan
dalam kelompoknya
4. Penutup 5 menit - Kesimpulan dari penyuluhan : - Mendengarkan
- Evaluasi dari pemimpin - Mendengarkan
diskusi
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup, mengakhiri
pertemuan serta
mengucapkan terima kasih

VI. Kriteria Evaluasi


6.1 Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Peserta hadir di tempat diskusi
e. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di Ruang Bougenville.
6.2 Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi diskusi yang ditandai dengan peserta
menyampaikan pendapatnya.
c. Suasana menyenangkan.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diskusi sebelum diskusi selesai.
6.3 Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengulangi materi yang telah diberikan.
b. Peserta dapat memahami tentang penyakit Fraktur.

VII. Daftar Pustaka


Widiarti, Dwi. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 10. Jakarta: EGC.
Lestari, Sri. 2008. Perawatan Post operasi. Medan.

VIII. Pengorganisasian
8.1 Pembawa Acara
Tugas : Dio Bagus Kurniawan
a. Membuka acara
b. Mengatur jalannya acara
c. Membuka sesi pertanyaan
d. Menutup acara
8.2 Pemimpin Diskusi
Tugas : Farida kusuma Wardani
a. Menyampaikan materi tentang Fraktur
8.3 Sekretaris
Tugas : Mohammad Erfan N.T
a. Menulis pertanyaan yang diajukan oleh peserta
b. Menulis jawaban yang diajukan oleh peserta
8.4 Fasilitator
Tugas : Imam Efendy
Ita Purnama Sari
a. Membagikan leaflet yang berisi materi tentang Fraktur kepada peserta
b. Memfasilitasi kegiatan Penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
8.5 Observer
Tugas : Monica Yurinda Putri
a. Mencatat hasil observasi dari kegiatan Penyuluhan
b. Menyampaikan hasil observasi tentang Penyuluhan
c. Membacakan kesimpulan dari jalannya acara Penyuluhan
IX. Struktur Tempat Penyuluhan

MODERATOR PEMIMPIN
DISKUSI
MODERATOR

PESERTA PESERTA

MODERATOR MODERATOR

PESERTA PESERTA

MODERATOR FASILITATOR
FASILITATOR MODERATOR
2
1
PESERTA PESERTA MODERATOR
MODERATOR
MODERATOR MODERATOR

PESERTA PESERTA

MODERATOR MODERATOR

PESERTA PESERTA

MODERATOR MODERATOR

SEKRETARIS OBSERVER

MODERATOR MODERATOR
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:

Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling bertukar
pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan
diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari
hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi
suatu permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi
pengalaman (sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu
kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal
ini, harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal
sehingga terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses
komunikasi menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua
kalangan dengan baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada
kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas.
Oleh karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti
ketua/moderator, notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika
seluruh peserta terlibat secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya,
akan dikatakan tidak sehat jika proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua
pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi . Inti dari
kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta diskusi . peserta diharap
menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di hadapi selanjutnya pendapat
tersebut harus disampaikan oleh peserta lain . bermacam- macam bentuk tanggapan dapat
disampaikan , misalnya dengan mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap
belum jelas. Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak
setuju/ mendukung atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan.
Munculnya berbagai sikap dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu merupakan hal yang
positif dalam kegiatan berdiskusi.
MATERI DISKUSI

POST OPERASI

1. Definisi Perawatan Post Operasi


Suatu penanganan luka yang terdiri dari membersihkan luka, menutup dan membalut luka
sehingga dapat membenatu proses penyembuhan luka.

2. Tujuan Umum Post Operasi


Tujuan perawatan post operasi adalah untuk menghilangkan rasa nyeri, mengidentifikasi
masalah dan mengatasinya sedini mungkin.

3. Tindakan yang dilakukan Post Operasi


a. Manajemen Nyeri
Mengkaji penurunan nyeri, pemberian analgesik dan menginformasikan kepada dokter
jika pasien mengalami efek samping atau tidak mendapatkan peredaan nyeri yang
adekuat.
b. Pemberian Posisi
Pasien yang mendapatkan anaestesik spinal dibaringkan datar selama 8-12 jam. Pasien
yang tidak sadar atau setengah sadar dibaringkan miring dengan kepala sedikit elevasi,
jika mungkin, atau dalam posisi yang memungkinkan cairan keluar dari mulut.
c. Nafas Dalam dan Latihan Batuk
Latihan nafas dalam dapat mengeluarkan mukus, yang dapat dibentuk dan tetap didalam
paru akibat efek anestesi umum dan analgesik.
d. Latihan Tungkai
Dorong klien melakukan latihan tungkai dalam periode praoperatif setiap 1-2 jam
selama waktu pasien terjaga.
e. Pergerakan dan Ambulasi
Dorong pasien untuk berbalik dari satu sisi ke sisi lain setidaknya setiap 2 jam.
f. Hidrasi
Pertahankan infusi intravena sesuai program untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
sebelum dan sesudah pembedahan.
g. Diet
Program diet tergantung pada luasnya pembedahan organ yang terlibat, pasien dapat
dipuasakan selama beberapa hari atau mungkin mampu menerima asupan oral jika tidak
lagi merasa mual.
h. Eliminasi Urine
Lakukan tindakan yang meningkatkan eliminasi urine. Contoh: bantu pasien berdiri
disamping tempat tidur, atau pasien wanita untuk menggunakan kursi buang air
disamping tempat tidur.
i. Pengisapan
Pasien kembali dari pembedahan dwngan terpasang selang lambung atau usus dan
diprogramkan selang tersebut dihubungkan ke selang pengisapan.
j. Perawatan Luka
Pasien setelah pembedahan memiliki luka jahitan yang ditutup dengan balutan,
meskipun ada yang dibiarkan tanpa jahitan. Balutan diinspeksi secara rutin untuk
memastikan bahwa balutan bersih, kering dan utuh. Drainase yang berlebihan dapat
mengindikasi adanya hemoragi infeksi, atau luka terbuka.

4. Proses Penyembuhan Post Operasi


Proses penyembuhan luka dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makan makanan
yang tinggi protein.
Makanan yang tinggi protein bisa didapatkan dari Protein Nabati dan Protein Hewani.
a. Protein Nabati, yaitu:
1) Tahu dan tempe.
2) Kacang kedelai, kacang polong.
b. Protein Hewani, yaitu:
1) Daging merah (daging sapi, kambing dll).
2) Daging putih (daging ayam, ikan salmon, ikan tuna, telur (terutama bagian telur
yang putih).
3) Susu, yoghurt.

Anda mungkin juga menyukai