Vivi Yovita
102018106
Patch adam adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata seorang dokter yang
bernama Dr. Hunter “Patch” Adam. Ia memiliki kepribadian yang bisa dibilang eksentrik. Cerita
ini berawal ketika ia mengalam depresi berat setelah ayahnya meninggal dan hampir melakukan
percobaaan bunuh diri yang mengakibatkan ia harus dibawa kerumah sakit jiwa yang mana
didalamnya berisi orang dengan gangguan psikologi. Patch adam dapat dengan mudah
beradaptasi dengan situasi dan kondisi seperti demikian dan bahkan ia membantu mereka yang
mengalami gangguan jiwa tersebut. Ia ingin menghilangkan pandangan bahwa sehat tidak hanya
berarti bebas ataupun sembuh dari penyakit, melainkan harus memperhatikan aspek mental, fisik
dan sosial pasien. Dari situ, patch menyadari bahwa ia ingin membantu dan menolong orang
diluar sana untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dan sampai pada akhirnya, ia
memutuskan untuk keluar dari rumah sakit jiwa tersebut dan memutuskan untuk mendaftar
menjadi mahasiswa fakultas kedokteran, walaupun usianya yang lebih tua dibandingkan dengan
teman kuliah lainnya. Itu semua tidak mematahkan semangat patch untuk menjadi seorang
dokter. Ia sangat giat dalam mencapai tujuannya tersebut terbukti ia menjadi mahasiswa terbaik
di universitas tersebut. Namun, dalam perjalanan studinya, tidak selalu berjalan dengan mulus. Ia
harus melewati beberapa rintangan. Terutama dengan dekan universitas tersebut, Walcott tidak
suka dengan perilaku patch yang seenaknya. Patch seringkali melanggar aturan fakultas tersebut
dimana mahasiswa tingkat 1 dilarang keras untuk berhubungan dengan pasien karena yang
diperbolehkan masuk ke rumah sakit dan menanggani pasien secara langsung adalah mahasiswa
tingkat 3 namun tidak untuk patch. Ia bahkan menyamar menjadi mahasiswa tingkat 3 dan
menggunakan berbagai cara agar bisa masuk ke rumah sakit. Kehadiran patch di rumah sakit
tersebut membawa peubahan yang sangat besar terbukti para perawat dan pasien sangat
menyukai setiap tindakan patch dengan selera humornya yang tinggi. Patch menghibur setiap
pasien-pasien di rumah sakit itu dengan tingkah laku konyolnya dan membuat semuanya sangat
senang dan tidak bersedih lagi terutama anak- anak yang menderita kanker. Mereka sangat
menyukai patch, dengan tingkah lakunya yang konyol, patch berhasil membuat pasien- pasien
tersebut tertawa bahagia dan terhibur olehnya. Singkat cerita, patch lulus menjadi dokter dan
Dari film patch adam ini mengajarkan kita untuk menjadi seorang dokter yang baik kelak
harus memperhatikan berbagai aspek diantaranya yang pertama adalah aspek humaniora atau
sebagaimana adannya. Ia bahkan secara sukarela memberikan pengobatan secara gratis kepada
pasien yang berobat kepadanya dengan harapan kesembuhan total pada pasien tersebut. Sifat
Kedua, dilihat dari aspek perilaku. Patch memiliki kepribadian yang baik dan dengan
selera humornya yang tinggi. Ia membuat semua pasien dapat tertawa lepas olehnya.
Kepribadiannya yang eksentrik, dengan penerapan pengobatan yang tidak biasa membuat patch
banyak disukai oleh pasien. ia tidak malu harus bertingkah konyol didepan anak- anak yang
menderita kanker misalnya. Dengan menerapkan gaagasan yang ia yakinin dapat menyembuhkan
pasien tidak hanya dengan pengobatan melalui minum obat yang teratur saja tapi juga
Ketiga, jika kita amati dari aspek empati. Jelas bahwa patch memiliki empati yang sangat
tinggi terhadap pasien. terbukti, ketika patch berada di rumah sakit jiwa. Awalnya ia
kebingungan dengan perilaku orang-orang disekitarnya dan sampai akhirnya ia harus satu kamar
dengan Rudy yang memiliki gangguan psikis. Ia takut untuk pergi ketoilet karena halusinasinya
bahwa ada banyak sekali tupai dan ia sangat takut dengan tupai-tupai khayalannya tersebut.
Disini patch mencoba memahami dan berpikir sesuai dengan jalan pikiran dari Rudy dan
akhirnya patch dengan rasa empatinya dapat membantu Rudy untuk berani ke toilet. Tidak hanya
sampai disitu saja, tingkat empati patch terlihat jelas ketika ia dan teman-temannya yang sedang
belajar di rumah sakit dengan pasien yang menderita diabetes dan dokter mengatakan bahwa ia
akan dilakukan amputasi. Mendengar hal tersebut membuat pasien itu ketakutan dan ketika
dokter membuka sesi pertanyaan, teman-teman patch lainnya bertanya lebih lanjut tentang
penyakit diabetes tersebut namun tidak untuk patch. Ia malah menanyakan nama dari pasien
tersebut dan menyapanya. Tindakan kecil dari patch itu membuat pasien tersebut terlihat senang.
Artinya patch dapat memahami, mengerti perasaan dari pasien tersebut dan dapat menempatkan
Keempat, dari aspek komunikasi. Patch sangat baik dalam melakukan komunikasi yang
efektif terhadap pasien yang ia hadapi. Patch bahkan terampil berkomunikasi dengan teman
sekamarnya yang mengalami gangguan jiwa. Ia juga berhasil melakukan komunikasi dengan
salah satu pasien yang bernama Bill yang dikenal menyebalkan oleh kalangan perawat di rumah
sakit tersebut. Awalnya patch diusir oleh Bill setelah ia tahu kalau patch bukanlah seorang dokter
melainkan hanya mahasiswa kedokteran namun patch dapat memahami komunikasi apa yang
seharusnya dibangun untuk pasien yang seperti Bill ini. Hingga akhirnya Bill menerima patch
bahkan ketika ujung hayatnya, Bill meminta kepada patch untuk menyanyikan sebuah lagu
untuknya. Terbukti bahwa patch dengan kemampuan komunikasi yang efektif, ia dapat
membangun hubungan yang baik dengan pasiennya dan tidak hanya itu, patch juga merupakan
pendengar yang aktif dengan mendengar keluh kesah, keinginan dan memahami perasaan pasien.
Dan yang terakhir, dilihat dari sudut etik profesi. Patch telah menjalankan kaidah
mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih. Selain itu, patch juga menerapkan
golden rule principle yang mana melakukan perbuatan baik sebagaimana seperti yang orang lain
inginkan. Patch sendiri tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial,
jenis kelamin,umur atau yang lainnya. Ia bertindak secara adil kepada semua pasien, yang