Anda di halaman 1dari 4

Lima Pelayanan Dasar Posyandu

3.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Menurut temuan lapangan WHO, tiap tahun, lebih dari setengah juta wanita meninggal dalam
keadaan hamil atau melahirkan, bahkan hampir 11 juta anak balita meninggal, yang seharusnya
kondisi ini dapat dicegah. Karena hal itulah, kesehatan ibu dan anak tidak hanya sensitif dalam
menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, tetapi juga merupakan investasi bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.4

3.1.1 Ibu Hamil2

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup: penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pemantauan nilai status gizi, pemberian
tablet besi, pemberian imunisas Tetanus Toksoid, konseling Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, akan diselenggarakan Kelas Ibu Hamil pada
setiap hari buka Posyandu. Didalam kelas tersebut akan dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya:
penyuluhan tanda bahaya pada ibu hamil; persiapan persalinan; persiapan menyusui; KB dan gizi,
perawatan payudara dan pemberian ASI, peragaan pola makan ibu hamil, peragaan perawatan
bayi baru hamil, dan senam ibu hamil.

3.1.2 Ibu Nifas dan Menyusui2

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup: penyuluhan atau
konseling kesehatan, KB pasca persalinan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif,
pemberian 2 kapsul vitamin A, perawatan payudara, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
payudara, da pemeriksaan rahim.

3.1.3 Bayi dan Anak Balita2

Pelayanan bayi dan anak balita harus dilakukan secara menyenangkan dan memacu kreativitas
tumbuh kembangnya. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh posyandu terkait
dengan bayi dan anak balita antara lain: penimbangan berat badan, penentuan status
pertumbuhan, penyuluhan dan konseling, dan jika ada tenaga kesehatan Puskesnmas akan
dilakuakn pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.

3.2 Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraa keluarga, untuk mewujudkan norma keluar kecil bahagia dan
sejahtera (NKBBS). Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah
pemberian kondom dan pemberian pil KB. Jika ada tenaga puskesmas dapat dilakukan pelayanan
suntikan KB dan konseling KB (cnth. pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi).2

Ada berbagai jenis kontrasepsi yang dapat dipilih oleh masyarakat. Mulai dari penggunaan
kontrasepsi jangka panjang (IUD, MOP, MOW, dan susuk KB), maupun kontrasepsi jangka
pendek (suntikan, pil, atau kondom). Alat-alat kontrasepsi tersebut dapat disesuikan dengan
kondisi pemakai, artinya pemakaian alat-alat kontrasepsi akan disesuaikan dengan diagnose yang
tepat agar aman untuk digunakan.6

Dengan mengikuti program KB sesuai dengan anjuran pemerintah, baik ibu, anak dan keluarga
akan mendapatkan beberapa manfaat. Manfaat yang akan diperoleh oleh ibu antara lain:
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu,
menjaga kesehatan ibu, dan dapat merencanakan kehamilan lebih terprogram. Manfaat untuk
anak antara lain: mengurangi risiko kematian bayi, meningkatkan kesehatan bayi, mencegah bayi
kekurangan gizi, dan kebutuhan ASI ekslusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi. Sementara
itu, manfaat untuk keluarga adalah: meningkatkan kesejahteraan keluarga dan harmonisasi
keluarga lebih terjaga.5

3.3 Imunisasi

Imunisasi merupakan usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tumbuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit.
Sedangkan vaksin sendiri diartikan sebagai bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan
campak) dan memlalui mulut (vaksin polio). Tujuan dari imunisasi ini tidak lain bertujuan untuk
menciptakan kekebalan anak agar dapat menurunkan angka mortalitas serta mengurangi
kecatatan akibat penyakit.7

Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas puskesmas. Jenis imunisasi
yang diberikan akan disesuaikan dengan program terhadap bayi dan ibu hamil. Beberapa jenis
imunisasi yang biasa diberikan kepada bayi maupun balita adalah: BCG (Bacille Calmette
Guerin), hepatitis B, polio, DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), campak, dsb.

3.4 Gizi

Mengkonsumsi makanan yang bergizi sangatlah penting dalam tumbuh kembang anak, baik
selama masih didalam kandungan maupun setelah ia beranjak dewasa. Gizi yang diberikan
haruslah seimbang. Apa arti dari gizi seimbang itu? Gizi seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal.8
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jnis dan jumlah yang tepat, di negara
Indonesia, visualisasi dari gizi seimbang adalah Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri
atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi
setiap hari. TGS dialasi air putih, kemudian karbohidrat, sayuran, buah-buahan, protein nabati,
protein hewani, dan yang terkahir adalah minyak-gula-garam yang biasa didapat dari makanan-
makanan ringan.9

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader (masyarakat yang telah mendapat pelatihan).
Jenis pelayanan yang diberikan meliputi: penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan
pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan tambahan (PMT) lokal,
suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Bila nantinya ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau berada di bawah garis
merah (BMG), kader wajib segera melakukan rujukan ke Puskesmas.2

3.5 Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu juga dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila
diperlukan penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan.2 Salah satu
bentuk PHBS yang bisa dilakukan untuk mencegah diare adalah dengan mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan atau setelah buang air besar.

Manfaat Posyandu

Melalui pelayanan-pelayanan yang didapat di Posyandu, masyarakat akan memperoleh banyak


manfaat. Terdapat tiga manfaat paling utama dari posyandu, yaitu: masyarakat memperoleh
kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat
memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait
kesehatan ibu dan anak, serta masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial dasar.2

Dengan mengikuti kegiatan dan menerima pelayanan di Posyandu, baik ibu hamil; ibu menyusi;
bayi dan balita; serta pasangan usia subur akan mendapatkan informasi yang memadahi terkait
dengan kondisi masing-masing individu. Semakin banyak informasi yang mereka dapatkan,
pengetahuan mereka semakin tinggi, maka masyarakat akan semakin mampu untuk menjaga
kesehatan dirinya masing-masing dan memiliki persiapan yang matang untuk menjalani
kondisinya sekarang.

Pada point yang kedua dan ketiga, masyarakat akan mendapatkan pelayanan secara profesional
yang meliputi pelayanan dasar saat datang ke posyandu. Pelayanan yang diberikan akan
disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap individu. Dengan begitu, kesehatan masing-masing orang
akan semakin terjamin dan penangan yang sesuai akan semakin memperkecil kemungkinan
untuk terjadi kematian.

Anda mungkin juga menyukai