A. Level SKDI :1
B. Sistem : Respirasi
C. Definisi :
Displasia bronkopulmoner (DBP) merupakan perkembangan tidak normal pada
jaringan paru. Ditandai dengan terjadinya inflamasi dan adanya jaringan parut pada
paru. Perkembangan ini sering terjadi pada bayi kurang bulan yang lahir dengan paru
yang tidak berkembang.
D. Etiologi
Kebanyakan DBP terjadi pada bayi kurang bulan biasanya pada umur
kehamilan 34 minggu atau kurang dan berat lahir kurang dari 2000 gram. Kondisi bayi
akan terlihat seperti mengalami respiratory distress syndrome (RDS) atau penyakit
membran hialin yang akan menimbulkan kerusakan pada jaringan paru. Displasia
bronkopulmoner (DBP) terjadi pada bayi yang telah menerima terapi oksigen
konsentrasi tinggi dalam jangka panjang dan menggunakan ventilator dalam jangka
panjang (biasanya lebih dari 1 minggu), untuk mengobati RDS pada bayi baru lahir.
Cedera paru-paru yang menyebabkan terjadinya DBP bisa disebabkan oleh
meningkatnya tekanan di dalam paru-paru karena ventilator mekanik atau karena
keracunan oksigen yang terjadi akibat pemaparan oksigen konsentrasi tinggi dalam
jangka panjang.
E. Faktor risiko terjadinya DBP.
Bayi kurang bulan
Infeksi saluran pernafasan
Penyakit jantung bawaan
Penyakit berat lainnya pada bayi baru lahir yang memerlukan terapi oksigen atau
ventilator.
Mesin ventilator digunakan untuk pernafasan pada bayi tidak cukup bulan, selain
ventilator juga memerlukan tambahan oksigen untuk paru-paru bayi tidak cukup
bulan. Oksigen dihantarkan melalui saluran pembuluh darah ke trakea bayi dan
memberikan tekanan yang rendah dari mesin untuk pergerakan udara pada paru
yang mengalami kelainan perkembangan. Kadang-kadang untuk
Meskipun ventilator mekanik sangat penting untuk kelangsungan hidup, tetapi
tekanan dari ventilasi dan kelebihan oksigen dapat membahayakan paruparu bayi
dan berperan penting untuk terjadinya RDS. Hampir setengah dari seluruh bayi
yang lahir dengan berat badan yang rendah akan mengalami beberapa bentuk dari
RDS.
Displasia Bronkopulmoner (DBP) juga dapat timbul dari kondisi lain yang
membahayakan paru-paru bayi yang serupa dengan trauma, pneumonia dan infeksi
yang lain. Semua keadaan tersebut dapat menimbulkan inflamasi dan terjadinya
jaringan parut yang berhubungan dengan DBP
Bayi kurang bulan, bayi dengan berat rendah dan bayi laki-laki berkulit putih
mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi DBP, untuk
berbagai alasan yang tidak diketahui oleh dokter. Faktor genetik juga memegang
peran penting untuk terjadinya DBP
Kelahiran kurang bulan (dengan paru yang terbentuk tidak sempurna): Infeksi
biasanya terjadi pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu
dan berat lahir kurang dari 1000 gra
Konsentrasi oksigen yang tinggi (termasuk radikal bebas yang memicu kerusakan
paru karena defisiensi antioksidan) : konsentrasi oksigen yang tinggi merupakan
faktor etiologi pada pasien dengan paru yang terbentuk tidak sempurna dan
konsentrasi lebih dari 60% berhubungan dengan tingginya insidensi penyakit
Ventilator mekanik (volum tidal yang besar dan pengurangan compliance paru)
Respiratory distress syndrome (RDS) yang memerlukan ventilasi mekanik :
Penggunaan tekanan ventilasi positif yang terus-menerus pada bayi dengan RDS
memicu dilatasi bronkus terminalis yang menyebabkan nekrosis iskemik pada
saluran nafas bawah. PIE (pulmonary interstitial emphysema) dan pneumotorak
menyebabkan kerusakan paru yang kronis. Penggunaan ventilasi mekanik pada
pasien RDS merupakan penyebab dasar terjadinya DBP, juga terjadi pada pasien
dengan hernia diafragmatik persistent pulmonary hipertensi pada bayi, aspirasi
Faktor familial (atopi, alergi, dan atau asma)
Agen infeksi (seperti Ureaplasma urealyticum): Ureaplasma urealyticum adalah
penyebab infeksi yang paling sering pada bayi dengan DBP, terjadi pada awal dan
perubahan kearah DBP yang berat selama 3 minggu. Bakteri dan jamur yang lain
juga berpengaru
Adanya kebocoran udara seperti pneumonia intersisial
Patent ductus arteriosus ( PDA )
Nutrisi dan atau defisiensi vitamin A atau E
Bacterial pneumonias
Kelebihan cairan
Level steroid yang rendah
Ketidakseimbangan antara elastase dan proteinase inhibitor
Miscellaneous faktor
F. Anamnesis
• Penggunaan steroid antenatal
• Usia kehamilan, berat lahir dan skor APGAR
• Usaha resusitasi awal, keperluan untuk intubasi, penggunaan surfaktan, lama
intubasi
• Jenis ventilasi, lama penggunaan oksigen tambahan dan faktor lainnya. Hal ini
dapat mempengaruhi tipe dan derajat kerusakan paru
• Riwayat keluarga dengan asma, atopi atau anak dengan displasia
bronkopulmoner
• Dukungan dari struktur sosial
G. Pemeriksaan Fisik
J. Klasifikasi