Anda di halaman 1dari 2

1.

BLACK OIL

Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam


reservoir sepanjang penurunan tekanan reservoir. Jalur
tekanan, garis 1-2, tidak masuk ke dalam lengkungan fasa
Fluida terdiri dari rantai hidrokarbon yang besar, berat dan (Gambar 4). Maka dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk
tidak mudah menguap. Hal ini dapat dilihat dari diagram di dalam reservoir. Walaupun demikian, kondisi separator
fasanya (Gambar 1), pada diagram fasa tersebut dapat berada pada lengkungan fasa, yang mengakibatkan
dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat).
Temperatur reservoir (Tr). Pada saat Pr lebih tinggi dari Kata “wet” (basah) pada wet gas (gas basah) bukan berarti
Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh (undersaturated) gas tersebut basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan
dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung hidrokarbon yang terkondensasi pada kondisi permukaan.
banyak gas. Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan 5. Dry gas
dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan
melepaskan gas yang dikandungnya dalam reservoir
hanya saja pada separator jumlah cairan yang dihasilkan
masih lebih besar.
2. Volatile oil
Dry gas
terutama

merupakan metana dengan sejumlah intermediates.


Gambar 5 menunjukkan bahwa campuran hidrokarbon
semata-mata berupa gas di reservoir dan kondisi separator
permukaan yang normal berada di luar lengkungan fasa.
Maka dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan.
Terdiri dari rantai hidrokarbon ringan dan intermediate Reservoir dry gasbiasanya disebut reservoir gas.
sehingga mudah menguap. Temperatur kritis (Tc) lebih
kecil daripada black oil bahkan hampir sama dengan Pendorong mekanisme
Temperatur reservoirnya (Tr). Rentang harga temperatur Mekanisme pendorong reservoir didefinisikan sebagai
cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil. Penurunan tenaga yang dimiliki oleh reservoir secara alamiah,
sedikit tekanan selama masa produksi akan sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida
mengakibatkan pelepasan gas cukup besar di reservoir. hidrokarbon dari formasi menuju ke lubang sumur dan
Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih sedikit selanjutnya ke permukaan pada saat produksi
dibandingkan black oil. Gambar 2 menunjukan sifat dari berlangsung. Sedangkan besarnya tenaga pendorong ini
fluida jenis Volatile Oil (minyak yang mudah menguap). tergantung dari kondisi P dan T formasi dimana reservoir
3. Retrograte tersebut berada, dan pelepasan energinya dipengaruhi oleh
proses dan sejarah produksi yang dilakukan.
1. Depletion Drive Reservoir

Pada kondisi awal reservoir fluida berbentuk fasa gas,


dengan seiring penurunan tekanan reservoir maka gas
akan mengalami pengembunan dan terbentuklah cairan  Penurunan tekanan reservoir yang cepat seiring
direservoir. Diagram fasa dari retrograde gas (Gamabr 3) berjalannya waktu produksi.
memiliki temperatur kritik lebih kecil dari temperatur  Tidak ada fluida ekstra atau tudung gas yang
reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada akan menempati ruang pori yang ditinggalkan
temperatur reservoir. Cairan yang diproduksi inilah yang oleh minyak.
disebut dengan gas kondensat.
4. Wet gas
 Tidak ada water drive, sehingga sedikit atau
bahkan tidak ada air yang diproduksi bersama
minyak selama umur produksi.
 Productivity Index juga turun dengan cepat.
 Gas Oil Ratio mula-mula rendah, seiring waktu
produksi GOR naik dengan cepat akibat
terbebaskannya sejumlah gas dari minyak
sampai maksimum, kemudian setelah selang
waktu tertentu turun akibat adanya ekspansi gas
dalam reservoir.
 Recovery faktor rendah. Produksi minyak
dengan solution gas drive biasanya merupakan
recovery yang tidak efisien, harga RF berkisar 5  Penurunan tekanan terhadap waktu kurang
% - 30 %. tajam dibandingkan dengan depletion drive.
2. Gas cap  Kenaikkan GOR cukup cepat, hal ini
disebabkan karena mobilitas gas yang lebih
lebih besar dari mobilitas minyak sehingga
produksi gas naik naik dengan cepat seiring
berjalannya waktu produksi.
 Produksi air dianggap tidak ada atau diabaikan.
5. Combination drive

 Penurunan tekanan relatif cepat seiring waktu


produksi serta tidak adanya fluida ekstra atau
tudung gas bebas yang akan menempati ruang
pori yang dikosongkan oleh minyak yang
diproduksi.
 Seiring dengan waktu produksi, GOR naik
dengan cepat hingga maksimum kemudian
turun secara kontinyu.  Penurunan tekanan terhadap waktu relatif cepat,
 Produksi air sangat kecil bahkan diabaikan. karena perembesan air dan pengembangan gas
tidak cukup untuk mempertahankan tekanan
 Recovery sekitar 20 - 40 %.
reservoir.
 Kumulatif produksi minyak mengalami
 Perembesan air secara perlahan masuk dari
penurunan dengan bertambahnya waktu
bagian bawah reservoir, dampaknya WOR akan
produksi.
naik.
3. Water drive
 Apabila terdapat gas cap maka akan
meningkatkan kenaikkan GOR.
 Recovery faktor lebih besar daripada depletion
drive, tetapi lebih rendah dari water drive dan
gas cap drive.

 Penurunan tekanan terhadap waktu sangat pelan


atau relatif stabil. Penurunan tekanan yang kecil
pada reservoir adalah karena volume produksi
yang ditinggalkan langsung digantikan oleh
sejumlah air yang masuk ke zone minyak.
 Perubahan GOR selama produksi kecil,
sehingga dapat dikatakan bahwa GOR reservoir
adalah konstan terhadap waktu.
 Dengan bertambahnya waktu produksi harga
WOR naik tajam karena mobilitas air yang
besar.
 Perolehan minyak bisa mencapai 35%-75%.
4. Segregation drive

Anda mungkin juga menyukai