3. a. Kubus 1
Pada kubus pertama dibentuk dari matrix x, y dan z dimana pada matrix tersebut
akan terbentuk suatu kubus dengan panjang,lebar dan tinggi 1. Pada script fungsi axis
digunakan untuk memunculkan sumbu x, y dan z. kemudian fungsi view digunakan untuk
melihat kubus dari sudut yang diinginkan, supaya kubus terlihat proposional saat
ditampilkan. Kemudian terdapat fungsi rotation axis dan rotation origin, dimana rotation
axis diguakan untuk merotasi sumbu pada frame kubus, sedangkan rotation origin
merupakan rotasi awal dari kubus tersebut.
b. Kubus 2
Pada kasus 2 ini terlihat 3 buah kubus dengan sisi-sisinya yang memiliki warna dan
volumenya yang transfaran. Kubus-kubus ini juga terbentuk dari matrix x,y dan z. Fungsi-
fungsi rotation pada program tersebut menyatakan rotasi yang akan terjadi pada kubus,
dimana rotasi increment digunakan untuk membuat gerak tambahan pada kubus tersebut.
Kemudian fungsi surf berfungsi untuk menampilkan data dalam bentuk permukaan 3D
yang setiap grid nya tidak ada warna. Kemudian fungsi set berfungsi untuk mengatur hasil
output berupa kubus bedasarkan warna, dimana mengatur setiap sisi-sisi kubus untuk diberi
warna. Kemudian fungsi surface berfungsi untuk menampilkan data dalam bentuk 2D atau
sisi-sisi pada kubus. Fungsi axis berfungsi untuk menampilkan data dalam grid 3D
sehingga lebih proposional. Kemudian fungsi for….. end berfungsi untuk mengatur
rotasi/putaran pada kubus
c. kubus 3
Pada kasus 3 ini adalah kubus yang volumenya terisi oleh warna. Kubus-kubus ini
terbentuk dari matrix x,y dan z dengan rotation increment, rotation axis dan rotation origin
sama seperti kubus yang sebelumnya. Pada kasus ini sama seperti kasus yang kedua, hanya
yang membedakan adalah pada warna volume. Fungsi yang berperan untuk memberikan
warna ini adalah fungsi face color. Face color ini berfungsi untuk memberikan warna pada
grid data.