APLIKASI METODE GEOLISTRIK INDUCED POLARIZATION (IP)

KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIFIKASI LOGAM

TEMBAGA PADA DAERAH KHAYANGAN
AGUS PRABOWO
115.150.010
Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta
agsprbowo74@gmail.com
Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta

ABSTRAK

Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi dengan menerapkan prinsip-prinsip fisika
(Djoko Santoso, 2003) dimana salah satunya dalah metode geolistrik. Metode geolistrik adalah metode
geofisika yang dapat menginterpretasi bawah permukaan berdasarkan sifat kelistrikan dari batuan
penyusunnya (Yulianto & Widodo, 2008). Dalam metode geolistrik dikenal dengan teknik pengukuran
mapping yang merupakan teknik pengukuran untuk membuat Horizontal Profilling dengan hasil akhir
hanya diperoleh profil secara horizontal (mendatar). Dalam mengidentifikasi logam pada bawah
permukaan biasanya digunakan metode Induce Polarization (IP) untuk mendeteksi terjadinya polarisasi
listrik pada permukaan mineral-mineral logam di bawah permukaan bumi. Metode ini dapat mendeteksi
adanya anomali resistivitas meski dalam jumlah yang sangat kecil, yang tidak terdeteksi oleh metode
lain. Tembaga biasanya teradapat dalam tubuh batuan yang berasosiasi dengan mineral pembentuk
batuannya. Dari hasil penampang dengan melakukan pengolahan pada software RES2DINV didapatkan
dua buah penampang yaitu penampang dengan nilai resistivitas dan penampang dengan nilai
chargeabilty. Dari penampang dengan menggunakan chargeabilty didapat nilai chargeabilty tembaga
adalah 406 msec nilai yang tertinggi dari nilai yang berada pada sekitarnya. Hal tersrbut dapat
mengidentifikasikan bahwa pada bagian tersebut terdapat logam tembaga.

Kata Kunci : Chargeabilty, Dipole-Dipole, Geolistrik, Induce Polarization, Mapping

ABSTRACT

Geophysics is the study of the earth by applying the principles of physics (Djoko Santoso, 2003)
where one of them is the geoelectric method. Geoelectric method is a geophysical method that can
interpret the subsurface based on the electrical properties of its constituent rocks (Yulianto & Widodo,
2008). In geoelectric method known as mapping measurement technique which is measurement
technique to make Horizontal Profilling with final result only obtained profile horizontally (horizontal).
In identifying metals beneath the surface is usually used Induce Polarization (IP) method to detect the
occurrence of electrical polarization on the surface of metal minerals beneath the earth's surface. This
method can detect the presence of resistivity anomalies even in very small amounts, which are
undetectable by other methods. Copper is usually found in rock bodies associated with rock forming
minerals. From the results of pseudosection by processing on the software RES2DINV obtained two
cross-section is the pseudosection with resistivity and pseudosection with the value of chargeabilty.
From the pseudosection chargeabilty obtained copper chargeabilty value is 406 msec the highest value
of the value residing in the vicinity. It can identify that there is copper metal in that section
.
Keywords : Chargeabilty, Dipole-Dipole, Geoelectical, Mapping

1
1. PENDAHULUAN
Geofisika ialah ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan
memecahkan masalah yang berhubungan
dengan bumi atau dapat pula diartikan
mempelajari ilmu bumi denga menggunakan
prinsip-prinsip fisika (Djoko Santoso, 2003).
Dalam geofisika yang banyak dilakukan dalam
eksplorasi adalah metode-metode untuk
mengetahui bawah permukaan, dan salah
satunya adalah metode geolistrik.
Metode geolistrik adalah metode
geofisika yang dapat menginterpretasi jenis
batuan atau mineral di bawah permukaan
berdasarkan sifat kelistrikan dari batuan
penyusunnya (Yulianto & Widodo, 2008:2).
Tujuan dari metode ini adalah untuk
mengetahui sifat kelistrikan medium batuan di
bawah permukaan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk menghantarkan listrik
atau resistivitas (Todd, D.K, 1980).
Dalam metode geolistrik menurut
sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu aktif dan
pasif. Metode geolistrik yang mempunyai
sumber yang pasif contohnya adalah Self
Potential (SP), metode SP ini biasanya
digunakan untuk mengetahui lapisan mineral
yang mengandung sulfide yang tinggi, untuk
mengetahui araha aliran fluida, dan bisa juga
untuk mengetahui zona kontaminasi dari
pencemaran limbah di lingkungan sekitarnya.
Teknik pengukuran dalam geolistrik
ada tiga macam yaitu mapping, sounding, dan
imaging. Untuk tujuan penentuan air tanah,
struktur geologi, litologi, penyelidikan mineral-
mineral logam, maupun untuk keperluan
geoteknik, teknik pengukuran geolistrik yang
digunakan adalah mapping. Mapping biasanya
digunakan untuk Horizontal Profilling dengan
hasil akhir hanya diperoleh profil secara
horizontal (mendatar).
2. DASAR TEORI
A. Geolistrik
Metode geolistrik diaplikasikan untuk
menentukan distribusi resistivitas bawah
permukaan dengan melakukan pengukuran di
permukaan tanah. Nilai resistivitas dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti kandungan fluida
pada batuan. Survei resistivitas listrik telah
digunakan selama beberapa dekade di
hidrogeologi, panas bumi (geothermal),
2
pertambangan, dan geoteknik. Secara garis
besar, metode geolistrik dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
Rumus dasar pada metode ini adalah
Hukum Ohm, dimana Georg Simon Ohm
menyatakan bahwa arus (I) pada kawat
konduktif bernilai sebanding dengan beda
potensial (V)-nya.
𝑉 = 𝐼𝑅
Dimana R adalah resistansi suatu bahan
dengan satuan Ohm (Ω).
Suatu percobaan pada kawat dengan bahan
yang sama menunjukkan bahwa kawat yang
panjang dan tipis memiliki resistansi yang lebih
besar daripada kawat yang pendek dan tebal.
Resistansi bernilai sebanding pada panjang
bahan (L) dan berbanding terbalik pada luas
bahan (A) [2].
𝐿
𝑅=𝜌
𝐴
Dimana ρ adalah sifat fisik suatu bahan
yang menghambat arus, resistivitas, dengan
satuan Ohm-meter (Ωm).
Metode resistivitas merupakan salah satu
metode geolistrik yang bersifat aktif dimana
energi yang dibutuhkan diperoleh dari
penginjeksian arus ke dalam bumi. Resistivitas
atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran
yang menunjukan tingkat hambatannya
terhadap arus listrik. Nilai tahanan jenis ini
disebut resistivitas, memiliki satuan Ohm-meter
(Ωm). Ini merupakan besaran yang menjadi
target utama dalam pengukuran geolistrik.
Berikut adalah tabel nilai resistivitas batuan
Tabel 1. Nilai resistivitas batuan menurut Lowrie
dan Milsom
 Secara garis besar metode geolistrik
dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a) Geolistrik yang bersifat pasif, dimana
energi yang dibutuhkan telah ada
terlebih dahulu secara alamiah
sehingga tidak diperlukan adanya
injeksi/pemasukan arus terlebih
dahulu, contohnya Self Potential
(SP).
b) Geolistrik yang bersifat aktif, dimana
energi yang dibutuhkan ada akibat
penginjeksian arus ke dalam
bumiterlebih dahulu oleh elektroda
arus, contohnya Resistivitas
(Resistivty) dan Polarasi Terimbas
(Induce Polarization).
untuk membantu pemetaan geologi, misalnya
melihat delineasi zona geser, patahan dekat
permukaan dan anomali di bawah permukaan
tanah. Mengetahui sumber yang dapat
menyebabkan terjadinya perbedaan potensial
sangat penting untuk mengurangi noise.
Pengolahan data biasanya dilakukan dengan
membuat peta potensial dengan antara
elektroda base dengan elektroda rover.
D. METODOLOGI
Waktu pelaksanaa penelitian
dilaksanakan di Daerah Khayangan pada
tanggal 21 Agustus waktu setempat.

B. Metode Self Potential Gambar. 3 Instrumen alat metode geolistrik

Metode potensial diri merupakan salah
satu metode geofisika pasif, di mana dalam Intrumen alat metode geolistrik yang
proses akuisisi data tidak diperlukan medan paling utama adalah dengan menggunakan alat
gangguan buatan untuk memperoleh parameter Nainura, dua elektroda arus, dua elektroda
yang ingin dicari. Prinsip kerja dari metode SP potensial, accu 12 volt, kabel konektor, dan
adalah mengukur beda potensial alam yang juga meteran.
muncul secara alami dari medium bawah Berdasarkan pengolahan untuk
permukaan tanah. Dengan cara menanam mendapatkan profil kedalaman maka
beberapa porouspot pada titik pengukuran diperlukan serangkaian pengolahan data
kemudian diukur nilai beda potensialnya. sebagai berikut :
Karena sumbernya alami, maka nilai beda
potensial yang terukur relatif kecil yaitu antara
satu milivolt sampai satu volt dengan tanda
positif dan negatif. Perbedaan antara nilai
positif dan negatif merupakan faktor penting
dalam menginterpretasikan anomali dari
potensial diri.
Metode Potensial diri pertama kali
ditemukan pada tahun 1830 oleh Robert Fox
dengan menggunakan elektroda tembaga yang
dihubungkan ke sebuah galvanometer untuk
mendeteksi lapisan coppere sulfida di Carnwall
(Inggris).
Prinsip kerja pada percobaan metode
potensial diri yaitu dengan memanfaatkan
empat elektroda, di mana dua elektroda
dihubungkan dengan voltmeter melalui kabel
sebagai base (elektroda tetap), dan elektroda
lainnya dihubungkan dengan voltmeter sebagai
rover (elektroda bergerak). Rover dipindah ke
titik-titik pengukuran secara berurutan
sepanjang lintasan yang telah ditentukan
dengan jarak perpindahan elektroda konstan,
sehingga panjang lintasan akan mempengaruhi
besarnya nilai rover.
Metode Potensial Diri banyak diaplikasikan Gambar. 4 Diagram Alir Pengolahan Data
sebagai surver air geothermal dan digunakan

3
 Dalam pengolahan data berdasarkan
diagram alir maka dapat dilakukan dengan
penjelasan sebagai berikut :
 Pertama meng-input data yang didapat
pada lapangan yaitu nilai V, I, jarak
spasi dan jarak bentangan.
 Menghitung nilai K (faktor geometri),
rho (tahanan jenis), dan R(tahanan).
 Kemudian mencari nilai spasi antar
lintasan dan juga datum point yang
didapat pada titik pengukuran.
 Lalu membuat format sebelum
dimasukkan kedalaman software
RES2DINV agar software dapat
mengolah dan menghasilkan output
dari data yang didapat.
 Mengatur pengaturan yang berada pada
RES2DINV agar dapat menghasilkan,
hasil yang bagus.
 Output yang dikelurkan dari
RES2DINV berupa penampang perahu.
 Lalu menginterpretasi data dari
penampang tersebut.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang didapat
dan dilakukan pengolahan data dengan bantuan
software RES2DINV, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
 Terdapat dua penampang dari
pemodelan menggunakan software
RES2DINV yang paling atas adalah
pseudosection dari nilai resistivitas
sedangkan pseudosection yang kedua
adalah pseudosection dari nilai
chargeabilty
 Nilai chargeabilty dapat digunakan
untuk mengetahui logam-logam yang
ada pada bawah permukaan lewat
polarisasi-polarisasi listrik pada
permukaan logam.
 Penampang resistivitas menunjukkan
nilai resistivitas berkisar antara 10,4
ohm.m sampai 199945 ohm.m.
 Penampang chargeabilty mempunyai
nilai berkisar antar 84,4 msec sampai
406 msec dengan interpretasi bahwa
pada bagian tengah terdapat logam
tembaga ditunjukka dengan nilai
chargeabilty yang besar.
 Logam tembaga tersebut beasosiasi
dengan batuan beku sehingga
menimbulka nilai resis yang besar
namun dapat terdeteksi dengan
menggunakan metode IP (Induce
Polarization).
6. SARAN
Dalam melakukan survei bawah
permukaan dengan menggunakan metode
geolistrik diperlukan data pendukung
contohnya data geologi atau data geofisika
lainnya untuk mendukung dalam interpretasi
data geofisika, karena dalam metode geolistrik
terdapat fakto-faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas data yang telah diakuisisi dilapangan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Asisten. 2015.Panduan Praktikum
Geolistrik. Laboratorium Geofisika
Eksplorasi : Yogyakarta.
Telford, M.W., Geldart L.P., Sheriff R.E.,
Keys D.A., 1990. Applied geophysics.
USA: Cambridge University Press.
Anonim. 2015. ”Metode Geolistrik”.
(http://robophysic7.blogspot.co.id/201
2/05/geolistrik-konfigurasi-
schlumberger.html, diakses pada
tanggal 3 September 2017)
Anonim. 2015. “Metode Geolistrik”.
(https://ptbudie.com/2010/12/24/geolis
trik/, diakses pada tanggal 3
September 2017)
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik
Geofisika. Bandung: Institut
Teknologi Bandung (ITB).
Muthmainnah,Sitti, dkk. Identifikasi Zona
Mineralisasi Sulfida Menggunakan
Metode Induksi Polarisasi (IP) da
Metode Controlled Source Audio-
Frequency Magnetotelluric (CSAMT),
Studi Kasus : Arinem-Papandayan.
Makassar : Universitas Hassanudin.
Holman, J.P. 1997. Perpindahan Kalor, hal 7
Anonim.2011. Metode Induksi Polarisasi.
(http://metodeinduksipolarisasi.blogsp
ot.co.id/2011/02/metode-induksi-
polarisasi-inducted.html#more diaskes
pada tanggal 25 September 2017)