Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Istirahat dan Tidur


I. TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
2. Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas,
maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk
memulihkan kembali kesehatannya (Tarwoto, 2006).
3. Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan
menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh
ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-
masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto, 2006).
4. Tidur merupakan kondisi tiak sadar dimana induvidu dapat dibangunkan oleh stimulasi atau
sensoriyang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul H) atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan
tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan,
tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang
minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi
penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tidur adalah suatu keadaan relative tanpa
sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulan-
ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda.

B. ETIOLOGI
Menurut Burton, (1990)
1. Lesi Vestibular
a. Fisiologik
b. Labirinitis
c. Meniere
d. Obat
2. Lesi Saraf Vestibularis
a. Neuroma akustik
b. Obat
c. Neuronitis
d. Vestibular
3. Lesi Batang Otak
a. Infark (perdarahan pons)
b. Migrain arteri basilaris
c. Tumor
4. Penyakit Sistem Vestibuler
5. Penyakit SSP
6. Kelainan Endokrin
7. Kelainan Psikiatrik
8. Kelainan Mata

C. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY

Pengontrolan siklus yang dialami selama tidur berpusat pada kedua tempat khusus
di batang otak yaitu Reticularis Activiting System (RAS) dan Bulbar SynchconitingRegion
BSR) di medulla. Dua system RAS dan BSR diperkirakan terjadinya kegiatan/ pergerakan
yang intermiten dan selanjutnya menekan pusat-pusat otak. Rasdihubungkan dengan
pernyataan tubuh tentang kewaspadaan dan menerima impulssensori, seperti stimulus
auditory, visual, nyeri dan stimulus taktil. Stimulus sensori inimempertahankan keadaan
bangun dan waspada. Selama tidur tubuh mengirim sedikitsekali stimulus dari korteks
cerebri.atau reseptor sensori perifer pada RAS. Individu bangun dari tidur jika celah
peningkatan dari stimulus BSR meningkat pada saat tidur.Terjadinya insomnia dimungkinkan
RAS dan BSR tidak bekerja dengan semestinya di batang otak.(Johnson,2000)
Pathway

Sesak napas

Aktivasi RAS (Reticularis Activiting System) berlebihan

Tidur tidak nyenyak

Gangguan istirahat dan tidur

D. Gejala Klinis
Gejala klinis ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya kehitaman di
daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, mata merah dan mata perih, perhatian tidak fokus
serta sakit kepala.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG’
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Khusus
1) ENG
2) Audiometridan BAEP
3) Psikiatrik
c. Pemeriksaan Tambahan
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
Dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Identitas (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit
4. Pemeriksaan fisik
Meliputi :
a. Inspeksi , palpasi , perkusi , auskultasi
b. TTV
c. Perilaku
5. Data Fokus
Data subjektif
a. Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
b. Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
c. Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
d. Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
e. Kepala pusing, berat
f. Mengeluh sering terbangun
Data objektif
a) Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
b) Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
c) Gelisah, sering menguap
d) Mudah tersinggung
e) Ada bayangan hitam di bawah mata
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan masalah kebutuhan istirahat dan tidur
diantaranya adalah :
1. Gangguan pola tidur
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Suhu lingkungan sekitar
b. Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap
c. Kurang kontrol tidur
2. Ansietas
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
status peran)
b. Stres, ancaman kematian
c. Kebutuhan yang tidak terpenuhi

C. INTERVENSI
N Diagnosa Yang Tujuan Intervensi Rasional
o Mungkin
Muncul
1 Gangguan pola Setelah diberikan a. Kaji rutinitas a. Mengkaji dan
1 tidur asuhan keperawatan tidur yang biasa mengidentifikasi
1 Kemungkinan ....x 24 jam dilakukan klien kebiasaan tidur klien
berhubungan diharapkan b. Ciptakan b. Meningkatkan
dengan : gangguan pola tidur lingkungan kenyamanan tidur
a. Suhu klien efektif dengan yang nyaman serta dukungan
lingkungan kriteria hasil : c. Jelaskan fisiologis/psikologis
sekitar a. Perasaan segar pentingnya c. Istirahat adekuat
b. Perubahan sesudah tidur atau tidur yang dan tidur dapat
pejanan terhadap istirahat adekuat meningkatkan status
cahaya gelap b. Pola tidur, kualitas d. Kolaborasi emosional
c. Kurang kontrol dalam batas normal pemberian obat d. Mungkin diberikan
tidur c. Jumlah jam tidur tidur untuk membantu
dalam normal 6-8 pasien tidur/istirahat
jam/hari selama periode
transisi dari rumah ke
lingkungan baru.
1. 2. Ansietas Setelah diberikan a. Gunakan a. Memungkinkan
2 Kemungkinan asuhan keperawatan pendekatan waktu untuk
berhubungan ....x24 jam yang mengekspresikan
dengan : diharapkan ansietas menenangkan perasaan,
a. Perubahan klien efektif denganb. Instruksikan menghilangkan
dalam (status kriteria hasil : pasien cemas, dan prilaku
ekonomi, a. Mengidentifi menggunakan adaptasi
lingkungan, kasi,mengungkapkan teknik relaksasib. Meningkatkan
status kesehatan, , dan menunjukkan c. Jelaskan relaksasi/istirahat dan
pola interaksi, tehnik untuk prosedur dan menurunkan rasa
fungsi peran, mengontrol cemas apa yang cemas
status peran b. Klien mampu dirasakan c. Menurunkan cemas
b. Stres, ancaman mengidentifikasi dan selama prosedur dan takut terhadap
kematian mengungkapkan d. Berikan obat diagnosa dan
c. Konflik tidak gejala cemas untuk prognosis
disadari c. Ekspresi wajah, mengurangi d. Membantu pasien
mengenai tujuan bahasa tubuh dan kecemasan rileks secara fisik
penting hidup tingkat aktivitas mampu untuk
menunjukkan membuat strategi
berkurangnya koping adekuat
kecemasan

C. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan mandiri seperti prilaku, peningkatan kesehatan dan upaya
pencegahan, pengaturan posisi dan intervensi mandiri.
Tindakan keperawatan mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi
Tindakan mandiri : aktivitas perawat yang dilakukan atau yang didasarkan pada
kesimpulan sendiri dan bahan petunjuk dan perintah tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi: tindakan yang dilaksanakan atas hasil keputusan bersama dengan dokter
dan petugas kesehatan lain.
D. EVALUASI

Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas waktu ditetapkan dan situasi kondisi
klien, maka diharapkan klien :
1. Gangguan pola tidur klien efektif dengan kriteria hasil :
a. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
b. Pola tidur, kualitas dalam batas normal
c. Jumlah jam tidur dalam normal 6-8 jam/hari

2. Ansietas klien efektif dengan kriteria hasil :


a. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol cemas
b. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
c. Ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Doengoes, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Herdman ,T.Heather.(2012).Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional.Jakarta : EGC
Mubarak,. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi, 2013. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA.
Jakarta: EGC
Potter&Perry, (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4.Vol 2.
Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia danProses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai