OLEH:
NOVITA ADITAMA
P1337420216053
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Keluarga Tn. A di Desa Sokaraja Tengah Rt. 01/01, Sokaraja
Diabetes Mellitus
A. LATAR BELAKANG
atau disingkat dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189
negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2000
lalu, memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat
dalam masyarakat.
Salah satu komponen masyarakat yang cukup rentan terhadap penurunan kondisi
kesehatan adalah kaum lansia, karena adanya peningkatan usia dan penurunan
kemampuan fisik. Hal ini mendasari perlunya perhatian khusus terhadap kesehatan lansia.
WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada
Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua.
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan
atas sebesar 5,3 juta (4,5%) dari jumlah penduduk. Selanjutnya, pada tahun 1980, jumlah
ini meningkat menjadi ± 8 juta (5,5%) dari 12 jumlah penduduk dan pada tahun 1990,
jumlah ini meningkat menjadi ±11,3 juta (6,4%). Pada tahun 2000, diperkirakan
meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk, dan pada tahun 2005, jumlah
ini diperkirakan meningkat menjadi ±18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010, jumlah
lanjut usia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (± 9%) dari
jumlah penduduk. Bahkan pada tahun 2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat
Negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan
Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun (Nugroho, 2008).
Salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah Diabetes
Mellitus. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan data
bahwa salah satu anggota keluarga Tn. A yaitu Tn. A sendiri menderita penyakit Diabetes
Mellitus dan keluarga belum mengetahui mengenai diit untuk penderita DM, untuk itu
Mellitus sehingga diharapkan nantinya keluarga dapat merawat Tn. A dan Tn. A dapat
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mellitus
Diabetes Mellitus
C. TEMPAT
Pendidikan kesehatan pada Tn. A akan dilaksanakan di Rumah Tn. A di Desa Sokaraja
D. WAKTU
Keluarga Tn. A
G. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
3. Tanya jawab
H. STRATEGI PELAKSANAAN
Mellitus, meliputi:
1. Pengertian diit diabetes mellitus
2. Tujuan dan manfaat diit diabetes mellitus
3. Prinsip diit diabetes mellitus
4. Syarat diit diabetes mellitus
5. Jenis makanan untuk diit diabetes mellitus
Mellitus
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta
4. Memberikan pertanyaan kepada peserta
Penutup 5 menit Menyimpulkan seluruh materi yang diberikan
Mengakhiri kontrak
Salam penutup
1. Leaflet
J. PENGORGANISASIAN
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
c) Sarana prasarana seperti leaflet disiapkan dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Mellitus
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran Materi
Diit Diabetes Mellitus adalah pengaturan menu makanan dan minuman pada
Diit Diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes
kencing
luka
3. Rendah lemak
a. Manisan buah
b. Gula pasir
d. Madu
e. Abon
f. Kecap
g. Sirup
h. Es krim
dibatasi
a. Nasi
b. Singkong
c. Roti
d. Telur
e. Tempe
f. Tahu
g. Kacang tanah
h. Ikan
b. Kentang
c. Nasi merah
d. Tomat
e. Kangkung
f. Oyong
g. Bayam
h. Kacang panjang
i. Pepaya
j. Jeruk
k. Pisang
l. Labu siam
1. Pagi
Nasi merah (1 mangkok kcl), Telur dadar (1 ptng sdg) , Oseng tempe, Sop labu siam,
2. Siang
Nasi merah (1 mangkok kcl), Pepes ikan, Tempe goreng, Lalapan kacang panjang,
3. Sore
Nasi merah (1 mangkok kcl), Tahu, Ayam tanpa kulit, Rebusan wortel, dan Pepaya (1
ptng sdg)
Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
Sagung Seto
Kedokteran EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FK-UI, Jakarta.