Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIIT DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA TN. A DENGAN FOKUS TN. A DI


DESA SOKARAJA TENGAH RT 01/01 KECAMATAN SOKARAJA

Disusun Untuk memenuhi tugas praktik klinik stase Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing: Esti Dwi Widayani, M.Kep

OLEH:

NOVITA ADITAMA
P1337420216053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 0


SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

PADA KELUARGA Tn. A KHUSUSNYA Ny. A

Satuan Acara Penyuluhan

Hari/Tanggal : Senin, 14 Januari 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Keluarga Tn. A di Desa Sokaraja Tengah Rt. 01/01, Sokaraja

Sasaran : Keluarga Tn. A

Topik Kegiatan : Diit Diabetes Mellitus

Sub Topik : 1. Pengertian Diit Diabetes Mellitus

2. Tujuan dan Manfaat Diit Diabetes Mellitus

3. Prinsip Diit Diabetes Mellitus

4. Syarat Diit Diabetes Mellitus

5. Jenis Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita

Diabetes Mellitus

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals

atau disingkat dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189

negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2000

lalu, memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat

dan pembangunan masyarakat pada 2015 (Bappenas, 2004). Pencapaian kesejahteraan

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 1


rakyat tentunya didukung oleh kesehatan keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil

dalam masyarakat.

Salah satu komponen masyarakat yang cukup rentan terhadap penurunan kondisi

kesehatan adalah kaum lansia, karena adanya peningkatan usia dan penurunan

kemampuan fisik. Hal ini mendasari perlunya perhatian khusus terhadap kesehatan lansia.

WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada

Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua.

Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur

mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan

tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan

kematian (Nugroho, 2008).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke

atas sebesar 5,3 juta (4,5%) dari jumlah penduduk. Selanjutnya, pada tahun 1980, jumlah

ini meningkat menjadi ± 8 juta (5,5%) dari 12 jumlah penduduk dan pada tahun 1990,

jumlah ini meningkat menjadi ±11,3 juta (6,4%). Pada tahun 2000, diperkirakan

meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk, dan pada tahun 2005, jumlah

ini diperkirakan meningkat menjadi ±18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010, jumlah

lanjut usia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (± 9%) dari

jumlah penduduk. Bahkan pada tahun 2020-2025, Indonesia akan menduduki peringkat

Negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan

Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun (Nugroho, 2008).

Salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah Diabetes

Mellitus. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan data

bahwa salah satu anggota keluarga Tn. A yaitu Tn. A sendiri menderita penyakit Diabetes

Mellitus dan keluarga belum mengetahui mengenai diit untuk penderita DM, untuk itu

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 2


diperlukan adanya suatu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn. A mengenai Diit

Diabetes Mellitus untuk lebih meningkatkan pemahaman mengenai Diit Diabetes

Mellitus sehingga diharapkan nantinya keluarga dapat merawat Tn. A dan Tn. A dapat

mengontrol kadar glukosa dalam darahnya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan sasaran

dapat mengerti dan memahami mengenai penyakit hipertensi.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran dapat:

a) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai pengertian Diit Diabetes

Mellitus

b) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai Tujuan dan Manfaat Diit

Diabetes Mellitus

c) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai Prinsip Diit Diabetes Mellitus

d) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai Diit Diabetes Mellitus

e) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai Jenis Makanan yang dianjurkan

untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus

C. TEMPAT

Pendidikan kesehatan pada Tn. A akan dilaksanakan di Rumah Tn. A di Desa Sokaraja

Tengah Rt. 01/01, Sokaraja.

D. WAKTU

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 3


Kegiatan akan berlangsung selama 30 menit yaitu pukul 10.00 WIB sampai dengan

pukul 10.30 WIB

E. SASARAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Keluarga Tn. A

F. PENYELENGGARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Penyelenggara pendidikan kesehatan pada Keluarga Tn. A adalah mahasiswa semester VI

Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang.

G. METODE PELAKSANAAN

1. Ceramah

3. Tanya jawab

H. STRATEGI PELAKSANAAN

Tahap Waktu Kegiatan


Pembukaan 5 menit  Penyaji mengucapkan salam

 Penyaji melakukan perkenalan diri

 Penyaji menyampaikan maksud dan tujuan

 Penyaji mengadakan kontrak waktu


Kerja 15 menit Menyampaikan materi mengenai Diit Diabetes

Mellitus, meliputi:
1. Pengertian diit diabetes mellitus
2. Tujuan dan manfaat diit diabetes mellitus
3. Prinsip diit diabetes mellitus
4. Syarat diit diabetes mellitus
5. Jenis makanan untuk diit diabetes mellitus

Evaluasi 5 menit 1. Menanyakan perasaan klien setelah

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 4


dilakukan penyuluhan tentang diit Diabetes

Mellitus
2. Memberikan kesempatan kepada peserta

untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta
4. Memberikan pertanyaan kepada peserta
Penutup 5 menit  Menyimpulkan seluruh materi yang diberikan

dan mengevaluasi jalannya ceramah.

 Mengakhiri kontrak

 Melakukan evaluasi kegiatan

 Salam penutup

I. MEDIA DAN ALAT

1. Leaflet

J. PENGORGANISASIAN

Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Purwokerto (Novita Aditama)

Peserta : keluarga Tn. A

K. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a) Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan

b) Kontrak sudah dilakukan sebelumnya

c) Sarana prasarana seperti leaflet disiapkan dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan.

2. Evaluasi Proses

a) Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai Diit

Diabetes Mellitus berlangsung tepat waktu.

b) Peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan

minimal berjumlah 1 orang.

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 5


c) Peserta yang aktif bertanya mencapai 1 orang.

3. Evaluasi Hasil

Sasaran pendidikan Kesehatan:

a) Mengetahui dan mampu menyebutkan mengenai pengertian Diit Diabetes

Mellitus

b) Mengetahui dan mampu menyebutkan 3 dari 6 tujuan Diit Diabetes Mellitus

c) Mengetahui dan mampu menyebutkan prinsip Diit Diabetes Mellitus

d) Mengetahui dan mampu menyebutkan 2 dari 4 syarat Diit Diabetes Mellitus

e) Mengetahui dan mampu menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi oleh

penderita Diit Diabetes Mellitus

L. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Materi

2. Leaflet

Lampiran Materi

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

DIIT DIABETES MELLITUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 6


A. PENGERTIAN DIIT DIABETES MELLITUS

Diit Diabetes Mellitus adalah pengaturan menu makanan dan minuman pada

penderita DM yang jumlahnya diperhitungnkan untuk tujuan tertentu.

Diit Diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes

mellitus berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT DIIT DIABETES MELLITUS

1. Membantu menurunkan kadar gula

darah mendekati normal

2. Menurunkan kadar gula dalam air

kencing

3. Memberikan energi yang cukup untuk

mencapai dan mempertahankan berat badan

4. Mengusahakan agar penderita DM tetap

dapat melakukan aktivitas seperti biasanya

5. Membantu mempercepat penyembuhan

luka

6. Menghindari terjadinya komplikasi

C. PRINSIP DIIT DIABETES MELLITUS

3J ( Tepat jadwal, tepat jumlah, tepat jenis )

D. SYARAT DIIT DIABETES MELLITUS

1. Jumlah energi ditentukan menurut umur dan jenis kelamin

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 7


2. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin

3. Rendah lemak

4. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit

E. MAKANAN YANG DIANJURKAN UNTUK DIABETES MELLITUS

1. Jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi

a. Manisan buah

b. Gula pasir

c. Susu kental manis

d. Madu

e. Abon

f. Kecap

g. Sirup

h. Es krim

2. Jenis makanan yang boleh dikonsumsi tetapi harus

dibatasi

a. Nasi

b. Singkong

c. Roti

d. Telur

e. Tempe

f. Tahu

g. Kacang tanah

h. Ikan

3. Jenis makanan yang dianjurkan

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 8


a. Kol

b. Kentang

c. Nasi merah

d. Tomat

e. Kangkung

f. Oyong

g. Bayam

h. Kacang panjang

i. Pepaya

j. Jeruk

k. Pisang

l. Labu siam

F. MENU SEHAT UNTUK DIABETES MELLITUS

1. Pagi

Nasi merah (1 mangkok kcl), Telur dadar (1 ptng sdg) , Oseng tempe, Sop labu siam,

Pepaya (1 ptng sdg)

2. Siang

Nasi merah (1 mangkok kcl), Pepes ikan, Tempe goreng, Lalapan kacang panjang,

Pisang ( 1 ptng sdg)

3. Sore

Nasi merah (1 mangkok kcl), Tahu, Ayam tanpa kulit, Rebusan wortel, dan Pepaya (1

ptng sdg)

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 9


DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:

Sagung Seto

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Ismayadi. 2004. Proses Menua. Dalam: http://subhankadir.files.wordpress.com/2012/01/

perkembangan-lansia.pdf (Akses : 8 Januari 2019)

Johnson, M. 2005. Diabetes Terapi dan Pencegahannya. Bandung. IKAPI

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FK-UI, Jakarta.

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT DIABETES MELLITUS PADA TN. A 10

Anda mungkin juga menyukai