PENGERTIAN
Istilah hemofilia mengacu kepada sekelompok gangguan perdarahan karena adanya
defisiensi salah satu faktor yang diperlukan untuk koagulasi darah. Walaupun terdapat gejala
serupa tanpa dipengaruhi faktor pembekuan mana yang mengalami defisiensi, identifikasi
defisiensi faktor pembekuan darah yang spesifik memungkin terapi definitif dengan agen
pengganti. (Donna, 2009)
Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi herediter dan faktor
darah esensial untuk koagulasi ( Wong,2003 ).
Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah kongenital yang disebabkan karena
kekurangan faktor pembekuan darah,yaitu faktor VIII dan faktor IX. Faktor VIII dan faktor
IX adalah merupakan protein plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk
pembekuan darah,faktor – faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin pada
daerah trauma.(Hidayat,2006 ).
B. KLASIFIKASI
1. Hemofilia tipe A ( hemofilia klasik)
Jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.
Hemofilia kekurangan faktor VIII terjadi karena faktor VIII protein pada darah yang
yaitu :
a. Berat <1 % jumlah normal
b. Sedang 1%- 5% dari jumlah normal
c. Ringan 5% - 30% dari jumlah normal
3. Hemofilia C (Von Willebrand)
Hemofili C adalah penyakit terkait-X yang disebabkan karena tidak adanya faktor XI.
Penyakit Von Willebrand adalah penyakit dominan autosom akibat abnormalitas faktor
von Willebrand (vWF). Faktor ini dilepaskan dari sel endotel dan trombosit yang
Antecendent)
3. Hemofili C disebabkan faktor vWF mengalami penurunan, kadar faktor VIII juga
E. PATHOFISIOLOGI
Gangguan perdarahan herediter dapat timbul pada defisiensi atau gangguan fungsional pada
faktor pembekuan plasma yang manapun kecuali faktor XII, prekalikrein, dan kininogen
dengan berat molekul tinggi (HMWK). Bila adanya ketiga faktor ini walaupun PTT
mamanjang, tidak akan menyebabkan perdarahan klinis gangguan perdarahan yang sering
dijumpai terkait dengan X-resesif. Tanpa faktor VIII, jalur koagulasi intrinsik terganggu dan
terjadi perdarahan hebat hanya dari luka kecil atau robekan mikrovaskuler. Perdarahan
biasanya terjadi di persendian dan dapat menimbulkan nyeri hebat serta ketidakmampuan.
(Elizabeth, 2009). Perdarahan karena gangguan pada pembekuan biasanya terjadi pada
jaringan yang letaknya dalam seperti otot, sendi, dan lainya yang dapat terjadi kerena
gangguan pada tahap pertama, kedua dan ketiga, disini hanya akan di bahas gangguan pada
tahap pertama, dimana tahap pertama tersebutlah yang merupakan gangguan mekanisme
pembekuan yang terdapat pada hemofili A dan B. Perdarahan mudah terjadi pada hemofilia,
dikarenakan adanya gangguan pembekuan, di awali ketika seseorang berusia ± 3 bulan atau
saat – saat akan mulai merangkak maka akan terjadi perdarahan awal akibat cedera ringan,
perdarahan serebral, dan berakibat fatal. Rasionalnya adalah ketika mengalami perdarahan,
berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh
tubuh) → darah keluar dari pembuluh. Pembuluh darah mengerut/ mengecil → Keping darah
(trombosit) akan menutup luka pada pembuluh→Kekurangan jumlah faktor pembeku darah
bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah
Mekanisme Pembekuan : Bahan yang turut serta dalam pembekuan dinamakan faktor
pembekuan dan diberi tanda dengan angka romawi I sampai XIII. Faktor-faktor tersebut
ion), V (prokaelerin, faktor labil), VII (Prokonvertin, faktor stabil), VIII (AHG=Antihemofilic
(faktor stabilisasi fibrin). Mekanisme pembekuan dibagi dalam tiga tahap dasar:
pembekuan lain pada permukaan asing atau pada sentuhan dengan kolagen. Faktor
pembekuan tersebut ialah faktor IV, V, VIII, IX, X, XI, XII kemudian faktor III dan VII.
2. Tahap Kedua: Perubahan protrombin menjadi thrombin
Tahap ini dikatalisasi oleh tromboplastin, faktor IV, V, VII dan X.
3. Tahap Ketiga: Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Tahap ini dikatalisasi trombin, TF 1 dan TF 2
F. PATHWAY
G. PENATALAKSANAAN
1. Secara Medis :
Masalah Terapi
Hemartrosis akut - Kantong es, gendongan non berat badan atau
Awal bidai ringan dapat sangat membantu, aspirasi
Akhir sendi jarang
- Penunkang non berat badan; tirah baring total
Hemoragi intramuskuler
untuk hemoragi di otot spinal bawah yang
berkaitan dengan trokanter femur
Leserasi lidah dan mulut
- Angens antifibrionolitik ( asam
aminokoproat ) , sedasi, puasa pada anak
kecil, aplikasi lokaldari kasa oradesif dapat
Ekstraksi gigi permanen digunakan pada perdarahan gusi
- Angens antifibrionolitik dimulai satu hari
Hematuria berat spontan tanpa
sebelum pembedahan, dilanjutkan 7-10 hari
sakit
- Peningkatan cairan per oral; beberapa
menggunakan kortikosteroid dan / faktor VII
untuk meningkatkan kadar pada pasien sampai 20-50% dari normal untuk perdarahan
berat.
a. Rekombinan Faktor VIII
pada pasien hemofilia A dengan cara injeksi IV. (M. Juffrie, 2003)
Disediakan sebagai buku liofilisasi dari plasma donor yang dikumpulkan. Indikasi
untuk pasien pasien hemofilia A lewat injeksi IV. (M. Juffrie, 2003)
c. Protrombinex
Disediakan dari bubuk liofisasi dari plasma donor yang dikumpulkan. Produk ini
mengandung konsentrat faktor-faktor bekuan II, IX, dan X. Indikasi untuk pasien
vasopresin, menyebabkan sedikit peningkatan faktor VIII endogen yang berguna pada
kasus ringan.
4) Hindari aspirin, obat
oleh pusat hemofilia yang diakui dan harus membawa kartu yang berisi perincian
kondisi mereka.
6) Pasien mungkin harus
2008)
yang hilang. Produk yang kini tersedia meliputi konsentrat faktor VIII dari plasma
darah di kumpulkan atau preparat rekombinannya yang dibuat lewat rekayasa genetik,
untuk disusun kembali dengan air steril sesaat sebelum digunakan, dan DDAVP (1-
terapi pilihan pada penyakit hemofili ringan jika anak memperlihatkan respon yang
terhadap pemberian preparat ini. Terapi yang agresif perlu dilakukan untuk mencegah
Obat-obat lain dapat diikutnsertakan dalam rancangan terapi dan hal ini
hemartrosis akut dan sinovitis kronis. Obat NSAID, seperti ibuprofen, merupakan
preparat yang efektif untuk meredakan rasa nyeri akibat sinovitis, namun NSAID
Pemberian asam epsilon-aminokaproat (Amicar) per oral atau lokal akan mencegah
penting pada penyakit hemofilia. Aktivitas fisik dalam batas wajar akan memperkuat
otot-otot di sekitar sendi dan dapat mengurangi sejumlah episode perdarahan spontan.
(Donna, 2009).
2. Secara Keperawatan :
amat penting untuk dikenali. Anak-anak menyadari adanya perdarahan internal dan
sangat bisa diandalkan untuk memberi tahu pemeriksa mengenai tempat terjadinya
mempertahankan tingkat kecurigaan yang tinggi ketika anak yang menderita hemofili
menunjukkan tanda-tanda seperti sakit kepala, bicara pelo, penurunan kesadaran, dan
fases yang berwarna hitam seperti ter (akibat perdarahan GI). (Donna, 2009)
1) Mencegah Perdarahan
Tujuan pencegahan episode perdarahan di arahkan kepada upaya mengurangi resiko
cedera. Pencegahan episode perdarahan sebagian besar diarahkan kepada latihan yang
tepat untuk memperkuat otot dan sendi dan memungkinkan aktivitas yang sesuai
dengan usia klien. Pencapaian normal keterampilan motorik pada masa bayi dan
toddler menciptakan peluang yang tidak terhitung jumlahnya bagi pasien untuk jatuh,
mengalami memar, dan luka ringan. Membatasi anak untuk menguasai berbagai
2009)
Pada anak-anak yang lebih besar, keluarga biasanya membutuhkan bantuan dalam
mempersiapkan anak untuk masuk sekolah. Seorang perawat yang sudah mengenal
keluarga ini dapat membantu mereka dengan membicarakan keadaan tersebut dengan
yang tepat. Karena hampir semua pasien hemofilia adalah laki-laki, pembatasan
aktivitas fisik yang terkait harus di modifikasi dengan sensitivitas terhadap kebutuhan
emosional dan fisik anak. Pemakaian alat pelindung, seperti bantalan dan helm
merupakan tindakan yang sangat pentiing dan jenis olahraga yang dianjurkan meliputi
Untuk mencegah perdarahan oral, beberapa penyesuaian yang terkait dengan higiene
oral mungkin diperlukan untuk mengurangi kemungkinan trauma pada gusi, seperti
sikat gigi yang direndam dahulu dalam air hangat sebelum menyikat gigi, atau
menggunakan sikat gigi sekali pakai yang ujungnya terbuat dari spons. Sikat gigi
biasa harus memiliki bulu-bulu sikat lembut dan berukuran kecil. (Donna, 2009)
Karena setiap trauma dapat mengakibatkan perdarahan, semua petugas yang merawat
anak-anak ini harus mengenakan tanda pengenal medis dan anak yang lebih besar
perlu diajarkan untuk mengenali situasi, yang penting bagi mereka untuk
mengungkapkan kondisinya, seperti selama cabut gigi atau injeksi. Petugas kesehatan
Biasanya petugas kesehatan lebih suka melakukan pungsi vena untuk mengambil
sampel darah anak yang menderita hemofili ini. Biasanya perdarahan terjadi sesudah
pungsi vena lebih sedikit dibandingkan penusukan jari atau tumit. Aspirin ataupun
obat pengganti aspirin yang lebih tepat, khususnya jika obat tersebut digunakan untuk
pembekuan darah harus dilakukan sesuai protokol medis yang sudah ditetapkan dan
tindakan suportif dapat di implementasikan, seperti RICE, yang berupa tindakan: (1)
rest (istirahat), (2) ice (kompres es), (3) compression (kompresi atau menekan bagian
yang berdarah) dan (4) elevation (meninggikan bagian yang berdarah). Apabila
orangtua dan anak yang lebih besar sudah mendapatkan pelajaran tentang berbagai
tindakan tersebut, mereka dapat dipersiapkan untuk segera memulai terapi. Kantong
plastik berisi es atau kompres dingin harus selalu disimpan di freezer untuk dipakai
dalam keadaan darurat. Akan tetapi tindakan tersebut tidak dapat menggantikan terapi
Akibat episode hemartrosis berulang, absorbsi darah yang tidak sempurna dalam
persendian dan keharusan untuk membatasi gerakan, dapat terjadi perubahan pada
tulang dan otot yang mengakibatkan kontraktur dalam posisi fleksi dan fiksasi sendi.
rentang pergerakan sendi yang aktif dimulai sesudah episode akut. Tindakan ini
aplikasi traksi, atau aspirasi darah untuk mempertahankan fungsi sendi. Diet
merupakan persoalan yang juga penting karena berat badan yang berlebih dapat
menambah ketegangan pada sendi yang sakit, khususnya sendi lutut, dan
Konseling genetik sangat penting dan harus segera dilakukan setelah diagnosis
terhadap keadaan ini berada pada pihak ibu. Tanpa memberikan kesempatan kepada
Anak yang menderita hemofilia harus diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap
penyakitnya sejak dini, mereka belajar tentang keterbatasan dirinya dan berbagai
preventif lain selain cara pemberian profilaksis AHF oleh dirinya sendiri. (Donna,
2009)
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 Waktu tromboplastin
(PFA-100)
Hemofilia A N ↑ N Faktor VIII ↓
Hemofilia B N ↑ N Faktor IX ↓
2 Karier memiliki faktor VIII
kira-kira 50% dari normal. Analisis DNA membantu dalam deteksi karier dan
2009)
G. KOMPLIKASI
1. Artropati progresif, melumpuhkan
2. Dapat terjadi perdarahan intrakranial
3. Kontraktur otot
4. Paralisis karena hematoma pada medula spinalis
5. Splenomegali
6. Hepatitis
7. Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah
8. Anemia hemolitik disebabkan terjadinya perdarahan di sepanjang saluran GI
9. Trombosis atau tromboembolisme
10. Sering terjadi infeksi virus HIV sebelum diciptakan faktor VIII buatan yang
pria.
c. Observasi adanya manisfestasi hemophilia :
a) Perdarahan yang berkepanjangan di mana saja dari atau dalam tubuh
b) Hemoragi karena trauma- kehilangan gigi desidua, sirkumsisi, terpotong,
epistaksis, injeksi
c) Memar berlebihan-bahkan karena cedera ringan seperti jatuh.
d) Hemoragi subkutan dan intramuscular
e) Hemartrosis ( perdarahan dalam rongga sendi ), khususnya lutut ,
a) Siapkan dan berikan konsentrat faktor VII atau, untuk hemophilia ringan ,
R: meningkatkan vasokontriksi
Sasaran pasien 2 : Pasien akan mngalami penurunan risiko cedera
Hasil yang diharapkan : Anak mengalami episode perdarahan ynag lebih sedikit dan
d) Anjurkan anak yang lebih besar untuk memeilih aktivitas tetapi menerima
f) Diskusikan dengan orang tua pola latar belakang batasan yang tepat
h) Gunakan sikat gigi yang kecil dan lembut atau sikat gigi sekali pakai berujung
busa
i) Lembutkan sikat gigidalam air panas sebelum menyikat gigi
j) Gunakan alat pengirigasi air
k) Anjurkan remaja untuk menggunakan alat pencukur listrik
R : karena kapsul sendi dapat dengan mudah tergores dan terjadi perdarahan
R : karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tegangan pada sendi dan
mencetuskan hemartrosis.
aspirin
R : aspirin menghambat fungsi trombosit, gunakan untuk demam dan tidak nyaman
p) Ajari keluarga dan anak yang lebih besar bagaimana caranya mengenali dan
mengendalikan perdarahan
terdapat lebih sedikit perdarahan setelah fungsi vena daripada fungsi jari/ tumit , rute
Sasaran pasien 1 : pasien tidak mengalami nyeri menurun samapai tingkat yang dapat
diterima
Hasil yang diharapkan : Anak tidak mengalami nyeri atau nyeri minimal.
b) Kenali berbagai macam analgetik serta penjadwalan obat mungkin perlu di coba.
secara medis.
R : penderitaan yang tidak berguna dapat disebabkan oleh rasa takut mereka yang
tidak jelas.
R : vasokontriksi luka
R : mengontrol perdarahan
R : mengontrol perdarahan
ketidaknyamanan
R : memepertrahankan mobilitas
R : meningkatkan fungsi maksimum sendi dan bagian tubuh yang tidak sakit
f) Rujuk pada perawat kesehatan masyarakat dan ahli terapi untuk pengawasan
dirumah
Juffrie, M. 2003. Panduan Praktek Pediatrik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Mehta, Atul B. & Victor Hoffbrand. 2008. At a Glance Hematologi. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Rubenstein, David dkk. 2007. Lecture Note: Kedokteran Klinis. Jakarta : Penerbit Erlangga
Wong, Donna L. Dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Jakarta : EGC
Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta : EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
HEMOFILIA
Disusun oleh :
Eva Sekar Hersayani
P1337420216101
2C