SKRIPSI
Oleh
Nur Alimah
NIM 08101241035
i
MOTTO
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mulah hedaknya kamu berharap
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, karya ini saya
persembahkan:
1. Untuk Ayah dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya memberikan kasih
sayang, dorongan, do’a dan kepercayaan dengan sepenuh hati dan keikhlasan
vi
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA
GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN
YOGYAKARTA
Oleh
Nur Alimah
NIM 08101241035
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
akhir skripsi ini, dengan judul “Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
akan berhasil tanpa dukungan, bimbingan, partisipasi dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas
Universitas Negeri Yogyakarta beserta staf yang telah memberikan izin dan
3. Bapak Dr. Cepi Safrudin A. J., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Administrasi
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xii
1. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Keadaan Siswa SMP N 1 Yogyakarta dalam Tiga Tahun Terakhir ... 58
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
peserta didik. Masing – masing peserta didik memiliki potensi yang berbeda –
beda. Potensi peserta didik yang masih terpendam perlu dikembangkan melalui
Mengembangkan potensi peserta didik melalui tiga aspek tersebut akan mampu
membentuk karakter peserta didik khususnya dan karakter bangsa secara umum.
secara penuh terhadap pendidikan. Misalnya saja dalam hal kebijakan. Pemerintah
melaksanakan.
1
Sekarang Indonesia telah menganut sistem otonomi daerah yang kemudian
tetapi tidak secara penuh terhadap pendidikan. Menurut Hasbullah (2006: 44)
diartikan untuk memberikan kewenangan yang lebih besar kepada kepala sekolah
mengelola sendiri sumber daya yang dimiliki sekolah, sehingga sekolah dituntut
untuk mampu mengelola dengan baik. Sumber daya tersebut misalnya, guru,
sarana prasarana, dana, dan lain-lain. Ide – ide kreatif dan inovatif di sini akan
sosok pemimpin yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah akan berperan sangat
penting dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah. Kepala sekolah
memiliki tugas dan wewenangnya yang harus dilaksanakan dengan baik. Untuk
itulah kepala sekolah dituntut harus benar – benar memiliki kemampuan agar
sekolah. Dikatakan demikian karena sekolah itu sendiri bisa dikatakan sebuah
2
sekolah pada arah tujuan yang hendak dicapai dan mampu mengatasi berbagai
sekolah, kepala sekolah yang akan membawa sekolah pada arah tujuan yang
mengarah pada pencapaian mutu sekolah sesuai dengan yang telah ditargetkan.
kepala sekolah yang bergerak sendiri, tetapi ada campur tangan dari tenaga
tinggi. Dalam hal ini yang dimaksud tenaga pendidik di sekolah adalah guru.
mutu sekolah. Dapat dikatakan demikian sebab guru lah yang berperan langsung
tersebut. Proses pembelajaran merupakan hal pokok dan utama yang harus ada di
dalam pendidikan.
yang kemudian akan dijadikan sebagai salah satu penentu dalam peningkatan
mutu sekolah, maka diperlukan kinerja yang baik dari guru. Loyalitas yang tinggi,
etos kerja dan kegigihan dituntut ada dalam diri seorang guru agar kinerjanya
bagus. Meskipun dalam UURI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3
dikatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
kompetensi profesi.
belum dapat menjamin guru memiliki kinerja yang bagus. Bahkan sampai
sekarang masih ada guru yang mengajar yang belum sesuai kualifikasi
akademiknya dengan mata pelajaran yang diajarkan, sehingga hal ini sedikit
Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Imam Muchoyar (2007, vii)
“terdapat perbedaan kinerja guru yang dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah
pengalaman pelatihan yang pernah diikuti, dan masa kerja guru. Perbedaan
kinerja antara guru dengan latar belakang jenjang pendidikan S1 dibanding
dengan guru latar belakang jenjang pendidikan DII/ SM (rerata kinerja guru
S1 = 97,52; rerata kinerja DII/SM = 97,14). Ini berarti guru dengan jenjang
pendidikan S1 memiliki kinerja lebih baik dibanding guru dengan jenjang
pendidikan DIII/ SM. Selain itu, dikatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja
antara guru dengan jumlah pengalaman pelatihan yang pernah diikuti oleh
guru. Menurut pendapat siswa, guru yang memiliki jumlah pelatihan
sebanyak 3 kali akan memiliki kinerja yang paling tinggi. Sedang menurut
pendapat kepala sekolah, guru mempunyai pengalaman pelatihan lebih dari 5
kali memiliki kinerja paling tinggi. Sementara dari sisi masa kerja guru, juga
terdapat perbedaan kinerja. Menurut pendapat siswa, guru yang kategori masa
kerjanya antara 9-12 tahun memiliki kinerja yang paling tinggi (102,00) dan
terendah masa kerja di atas 20 tahun (94,17), sedangkan menurut kepala
sekolah, kinerja guru yang paling tinggi adalah yang masa kerjanya 5-8 tahun
(30,67) dan terendah adalah yang masa kerjanya 13-16 tahun (28,13). Secara
umum kecenderungan tinggkat kinerja guru menutrut siswa adalah sangat
tinggi(8,1%), tinggi (40,0%), kurang tinggi (44,0%) dan rendah (7,1%),
4
sedangkan pendapat kepala sekolah sangat tinggi (3,8%), tinggi (35,4%) dan
kurang tinggi (60,8%)”.
akademik guru juga mempengaruhi kinerja guru. Sebab guru yang memiliki
segi kedisiplinan masih ada guru yang masuk kelas agak terlambat meskipun
jumlahnya hanya sedikit. Sedangkan melihat dari segi kualifikasi serta tugas
mengajar ternyata masih ada guru yang kualifikasinya di bawah S1, selain itu
tugas mengajar yang diberikan. Misalnya saja guru lulusan S1 Sosiologi, tetapi
harus mengajar mata pelajaran IPS secara terpadu. Di samping memiliki tugas
utama yaitu mengajar, guru juga diberikan tugas tambahan sehingga tugas
utamanya menjadi sedikit teranggu. Melihat dari segi kemampuan guru dalam
penguasaan IT ternyata masih ada bebrapa guru yang boleh dikatakan kurang
mampu mengoperasikan komputer. Guru tersebut bukan tidak mampu, tetapi guru
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dapat di analisis dan proses atau situasi
paling utama yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, dan pendidik. Untuk itulah
sebagai salah satu komponen yang paling utama dalam sebuah pendidikan kinerja
dipertahankan, namun untuk guru yang kinerjanya kurang bagus perlu diberi
bimbingan dan motivasi agar lebih baik. Hal itulah yang memunculkan akan arti
dan tanggungjawabnya sebagai guru dengan baik. Kepala sekolah harus mampu
pendekatan yang sesuai dengan guru secara personal, sebab masing – masing guru
Kepala sekolah harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi agar mampu
direncanakan sebelumnya. Namun tidak hanya itu saja, kepala sekolah juga harus
lingkungan kerja yang nyaman bagi guru. Sehingga guru akan mampu
6
mutu sekolah. Dari kepemimpinan kepala sekolah itulah akan menimbulkan
pembelajaran di kelas, maka akan sangat dibutuhkan kinerja guru yang baik agar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya
penyebab guru memiliki kinerja yang kurang baik. Di sinilah kepala sekolah
memiliki peran dan tugas untuk meningkatkan kinerja guru. Dengan mengetahui
penyebab tersebut maka kepala sekolah sebagai pimpinan akan di tuntut untuk
kemampuan yang dimiliki guru tersebut akan dapat dioptimalkan untuk mencapai
yang ada di lingkungan sekolah sehingga melahirkan etos kerja dan pada akhirnya
meningkatkan kinerja para guru dan staf. Seorang kepala sekolah harus memiliki
7
Dari sinilah dapat dilihat kepala sekolah memiliki wewenang untuk dapat
dengan baik yang sesuai dan sesuai dengan tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
masing guru baik secara individu maupun secara keseluruhan agar mampu
kinerja guru kurang baik. Sehingga, kepala sekolah dapat mengambil tindakan
B. Identifikasi Masalah
2. Masih ada guru memiliki banyak tugas tambahan, sehingga tugas utama
menjadi terganggu.
8
5. Masih ada guru yang tugas mengajarnya belum sesuai dengan bidang atau
pendidikannya.
C. Pembatasan Masalah
pada “Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP Negeri di
D. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
9
2. Mengetahui sejauhmana upaya yang dilakukan Kepala Sekolah efektif dalam
Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik secara
1. Praktis
2. Teoretis
Guru.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja sering disebut dengan hasil atau prestasi atau tingkat
(performance) merupakan hasil kerja dan kemajuan yang telah dicapai seseorang
dalam bidang tuganya. Kinerja sama artinya dengan prestasi kerja atau
performance.
sumbangan secara kualitatif dan kuantitatif yang terukur dalam rangka membantu
Abdul Munis (2008: 31) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja
berdasarkan penilaian tentang tugas dan fungsi jabatan sebagai pendidik, manajer
yang penilaiannya dilaksanakan oleh suatu institusi tertentu, baik lembaga internal
maupun eksternal.
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
proses yang dilakukan oleh lembaga dalam upaya untuk mengetahui tingkat
11
kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi lembaga.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikatakan bahwa guru
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
komponen pendidikan itu meliputi: tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi
Namun, komponen yang paling utama yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, dan
pendidik. Dengan demikian, dalam proses pendidikan sudah pasti terjadi interaksi
Oleh karena guru merupakan salah saru komponen utama dalam pendidikan,
maka guru harus memiliki kinerja yang baik dan memang dituntut untuk
demikian. Guru inilah yang menjadi kunci susksesnya dalam proses pembelajaran
(2007: 53). Secara garis besar kinerja guru tersebut yaitu meliputi:
Melihat dari kegiatan tersebut, maka akan dapat menilai bagaimana kinerja guru
presepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja,
penting untuk dilakukan karena sangat bermanfaat bagi suatu organisasi, yaitu:
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengukuran dan penilaian kinerja guru oleh
kepala sekolah sangat perlu dilakukan guna mengetahui ketercapaian tujuan yang
telah direncanakan dari kinerja guru. Hal tersebut akan dapat dijadikan sebagai
acuan bagi kepala sekolah untuk peningkatan kinerja guru agar tujuan yang telah
Menurut Ivancevich dalam buku Surya Dharma (2005: 14) dikatakan bahwa
14
pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Evaluasi kinerja
Adapun ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell di dalam Penilain Kinerja Guru
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi/ kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud dan perilaku yang dimaksud adalah
hasil belajar.
15
2. Kualifikasi dan Kompetensi Guru
yang harus dimiliki oleh setiap guru di jadikan tolok ukur kualitas kinerja
harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
yaitu guru pada jenjang pendidikan SMP/ MTs, atau bentuk lain yang sederajat,
atau sarjana (S1) program studi yang sesuai mata pelajaran yang diajarkan/
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
16
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Empat kompetensi guru tersebut
a. Kompetensi pedagogik
kebuuhan lokal.
bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada arah kognitif, afektif,
b. Kompetensi kepribadian
yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
didik yang tertera di dalam Permendiknas no. 16 tahun 2007. Rusman (2011: 55)
menyatakan bahwa pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu
17
generasi kualitas masa depan bangsa. Guru sebagai pendidik harus dapat
mempengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan
berlaku di masyarakat. Tata nilai termasuk norma moral, estetika dan ilmu
harus memiliki kepribadian yang baik, mantap dan dapat dijadikan teladan. Sebab
perilaku dan kepribadian guru akan diamati dan dicontoh oleh peserta didik.
c. Kompetensi sosial
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang
tua/ wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Menurut Depdiknas (2008), kriteria
18
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan atau bentuk lain.
Guru harus mampu membawa diri dalam masyarakat dan mampu manjalin
demikian, guru akan dapat memperoleh pengalaman yang luas, sebab kemampuan
membawa diri dan komunikasi yang baik menjadi jembatan untuk memperoleh
d. Kompetensi professional
mendalam. Pekerjaan seorang guru merupakan suatu profesi yang tidak bisa
keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dengan UU Guru dan Dosen No.
19
Pekerjaan seorang guru tidaklah mudah, sebab dibutuhkan keahlian khusus,
panggilan jiwa, komitmen, kualifikasi dan kompetensi yang harus ada dalam diri
kepada siswa, tetapi juga harus ada panggilan jiwa dan memiliki komitmen untuk
3. Peran Guru
guru kepada peserta didik. Guru harus dapat merancang dan mempersiapkan
dan efisien dengan waktu yang terbatas. Di sini guru dituntut untuk berperan aktif
dalam sistem pembelajaran menurut Moon dalam Hamzah B. Uno (2008: 22)
yang meliputi:
20
1) Membuat dan merumuskan TIK
2) Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,
perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,
sistematis dan fungsional efektif.
3) Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
4) Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dalam pengajaran.
5) Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memperhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif dan efisien,
keseuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.
Guru yang berperan langsung dalam proses pembelajaran juga dituntut untuk
dari mempersiapkan materi, metode, sumber belajar dan media yang akan
kelas yang baik adalah tersedianya kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi
peserta didik untuk belajar. Dalam hal ini guru mempunyai fungsi sebagai
motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Hal yang dapat dilakuan
guru dalam memberikan motivasi menurut Moon dalam Hamzah B. Uno (2008:
Guru sebagai pembimbing juga harus dapat mengenal dan memahami siswa
Moon dalam Hamzah B. Uno (2008: 24) sebagai pembimbing dalam PBM, guru
diharapkan mampu:
menerima materi dan menggali potensinya dengan baik. Hal tersebut dapat
optimal.
22
d. Guru sebagai evaluator (evaluator of student learning)
dalam kelas atau kelompoknya. Dalam hal ini guru harus mengikuti hasil belajar
laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, menurut Moon
proses pembelajaran dengan baik. Sehingga, guru harus peka terhadap tingkah
Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada
faktor kemampuan yang dimiliki oleh guru. Artinya, guru adalah orang yang
bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang
23
dalam suatau kurikulum resmi. Bahkan dari pandangan mutakhir menyatakan
bahwa meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun berhasil atau gagalnya
Menurut Moon dalam Hamzah B. Uno (2008: 27) posisi dan peran guru yang
Menurut E. Mulyasa (2007: 37) dikatakan juga bahwa guru sebagai pendidik
yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi peserta didik dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu yaitu:
a. Tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral
dan sosial serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan
norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala
tindakannya dalam pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan
bermasyarakat.
24
b. Wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisaikan nilai spiritual,
emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya serta memiliki
kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sesuai
dengan bidang yang dikembangkan.
c. Mengambil keputusan secara mandiri (independent), terutama dalam berbagai
hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta
bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan. Guru harus
mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu dan
tepat sasaran, terutama berkaitan dengan masalah pemebalajaran dan peserta
didik, tidak menunggu perintah atasan atau kepala sekolah.
d. Disiplin, dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan
tata tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional, karena mereka
bertugas untuk mendisiplinkan para peserta didik di sekolah, terutama dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam menanamkan disiplin guru harus
memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakuknya.
Guru sebagai pendidik harus bisa dijadikan sebagai teladan bagi peserta
didik. Guru juga harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses
Menurut Susilo Martoyo (2000: 92) kinerja selain berkenaan dengan derajat
dalam arti hasil. Hasil dari penilaian terhadap pegawai akan sangat bermafaat bagi
meningkatkan hasil kerja para pegawai agar memenuhi standar. Prestasi pegawai
eksternal.
Faktor internal adalah kemampuan yang dimiliki seorang pegawai atau juga
dapat disebut sebagai kompetensi, dan faktor pendorong atau juga dapat disebut
25
motivasi diri seseorang untuk melakukan sesuatu karya atau pekerjaan. Sedang
terhadap hasil kerja. Masih banyak faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi
kinerja seseorang yang meliputi perilaku, sikap dan penampilan rekan kerja,
sebagainya.
internal dan eksternal, begitu pula dengan guru. Meskipun kinerja guru di
pengaruhi oleh berbagai faktor, tetapi kinerja guru dapat dioptimalkan. Kinerja
guru akan menjadi optimal apabila diintegrasikan dengan komponen sekolah baik
kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Pidarta (1995)
dalam Mutamimah Retno Utami (2012) mengemukakan ada beberapa faktor yang
b. Iklim sekolah
c. Harapan-harapan
Disebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kineja guru adalah
Guru (APKG) yang telah dimodifikasi oleh Depdiknas, meliputi tiga aspek utama
26
kemampuan guru yaitu: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials)
sebagai berikut.
dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran
pelajaran.
1) Silabus
Menurut Abdul Majid (2006: 38) dikatakan bahwa silabus adalah rancangan
pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar matapelajaran tertentu pada jenjang
dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan
a) Identitas Silabus
b) Standar Kompetensi (SK)
27
c) Kompetensi Dasar (KD)
d) Materi Pembelajaran
e) Kegiatan Pembelajaran
f) Indikator
g) Penilaian
h) Alokasi waktu
i) Sumber pembelajaran
RPP, yang merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus untuk
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan pendekatan fisik serta psikologis peserta didik.
komponen :
a) Identitas RPP
b) Standar Kompetensi (SK)
c) Kompetensi dasar (KD)
d) Indikator
e) Tujuan pembelajaran
f) Materi pembelajaran
g) Metode pembelajaran
h) Langkah-langkah kegiatan
i) Sumber pembelajaran
j) Penilaian
28
3) Program cawu/ semesteran
Menurut Rusman (2011 :76) disebutkan bahwa unsur/ komponen yang ada di
Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa program cawu/ semester ini
pelajaran, merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari program cawu/
berikut:
ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber
belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembejaran. Semua tugas tersebut
29
merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam
1) Pengelolaan Kelas
waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses
belajar. Menurut Suryosubroto (2004:115), terdapat tiga jenis media yaitu audio,
sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang engandung
informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan
samping mengerti dan memahami buku teks, seorang guru juga harus berusaha
30
meningkatkan kemampuan terutama untuk keperluan perluasan dan pendalaman
media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia
seperti media cetak, media audio, dan media audio visual. Tatapi kemampuan
guru di sini lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di sekitar
sekolahnya.
Dwi Siswoyo, dkk (2008:133) disebutkan bahwa metode adalah cara yang
84) dikatakan bahwa metode mengajar merupakan salah satu cara yang
berlangsungnya pengajaran.
Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan
proses belajar mengajar. Tugas guru ialah memilih metode yang tepat untuk
mengajar sangat tergantung kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dan
khususnya di kelas guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas
hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu
31
yang mendukung tugasnya yaitu mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini
guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari
pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi. Pendekatan atau cara yang dapat
1) Melaksanakan tes
penilaian hasil belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi meliputi: tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Seorang guru dapat menentukan alat tes
digambarkan dari frekuensi penggunaan bentuk alat-alat tes secara variatif, karena
alat-alat tes yang telah disusun pada dasarnya digunakan sebagai alat penilaian
hasil belajar.
32
Selain itu, yang dapat dijadikan indikasi kemampuan guru dalam pengolahan
Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah pengolahan dan penggunaan
hasil belajar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hasil belajar
1) Jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang tidak dipahami oleh
sebagian kecil siswa, guru tidak perlu memperbaiki program pembelajaran,
melainkan cukup memberikan kegiatan remidial bagi siswa-siswa yang
bersangkutan.
2) Jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran tidak dipahami oleh sebagian
besar siswa, maka diperlukan perbaikan terhadap program pembelajaran,
khususnya berkaitan dengan bagian-bagian yang sulit dipahami.
wajib dilaksanakan oleh setiap guru. Hal tersebut dimaksudkan agar selain
B. Kekepalasekolahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas, (1988: 420 dan 796)
dijelaskan bahwa kepala sekolah terbentuk dari dua kata yaitu kepala dan sekolah.
Kata yang pertama yaitu kepala yang berarti ketua atau pemimpin dalam suatu
33
organisasi atau sebuah lembaga. Dan kata yang kedua yaitu sekolah yang berarti
didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murid
Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan
dengan baik. Melihat dari hal tersebut, maka untuk menunjang kepala sekolah
tertentu yang kemudian menjadi syarat agar seseorang dapat diangkat menjadi
(2010: 35) bahwa “untuk menjadi seorang kepala sekolah/ madrasah tidak hanya
kepala sekolah memiliki tugas ganda yaitu selain sebagai pendidik, kepala sekolah
juga harus mampu memimpin lembaga pendidikan yang dipimpinnya agar dapat
Berikut ini penjelasan mengenai kualifikasi umum dan khusus yang harus
34
a. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut.
ditetapkan Pemerintah.
Selain diperlukan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah,
diperlukan pula beberapa kompetensi yang dapat dijadikan sebagai dasar agar
kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang kepala sekolah tersebut meliputi:
35
a. Kepribadian
b. Manajerial
36
16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
c. Kewirausahaan
d. Supervisi
e. Sosial
tentunya akan sangat menunjang dalam pelaksanaan tugas kepala sekolah. Dengan
demikian, kepala sekolah akan dapat mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang dimiliki sekolah secara optimal yang utamanya yaitu tenaga pendidik/ guru.
Kepala sekolah harus mampu menggerakan guru agar guru tersebut secara
sukarela tanpa ada paksaan sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
37
3. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang harus dipenuhi. Sebab kepala sekolah
memiliki tugas yang harus dilaksanakan dengan baik demi kemajuan pendidikan
sebagai kepala sekolah, kepala sekolah memiliki tugas dan fungsinya yang harus
diemban. Menurut E. Mulyasa (2004: 98-122) dikatakan bahwa tugas dan fungsi
innovator, kepala sekolah sebagai motivator. Tugas dan fungsi kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai educator harus memiliki strategi yang tepat untuk
38
keterampilanya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang
saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah harus memiliki strategi
guru. Sehingga kepala sekolah mengetahui dan dapat dijadikan sebagai kontrol
39
d. Kepala sekolah sebagai supervisor.
kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang
belum benar dan mana pula yang tidak benar, dengan maksud agar tepat dengan
tujuan memberikan pembinaan. Kegiatan pokok dalam supervisi itu sendiri adalah
melakukan pembinaan kepada sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya
sebagai kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan. Selain itu
dua arah dan mendelegasikan tugas. Selain itu, Nurkolis (2003: 121) mengatakan
bahwa “kepala sekolah juga harus mampu menggerakkan orang lain agar secara
sadar dan suka rela melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan yang
40
sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari tiga sifat kepemimpinan yaitu
demokratis, otoriter dan laissez-faire. Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan baik. Berikut ini
yaitu:
1) Bersikap luwes.
2) Sadar mengenai diri, kelompok dan situasi.
3) Memberi tahu bawahan atas pengaruh dari setiap persoalan dan bagaimana
pemimpin akan menggunakan kewenangannya.
4) Memeakai pengawasan umum di mana bawahan mengerjakan secara terinci
pekerjaan harian mereka sendiri dan membuat keputusan mengenai pekerjaan
dalam batas waktu yang ditentukan.
5) Selalu ingat masalah mendesak ataupun keaktifan jangka panjang individual
dan kelompok dalam bertindak.
6) Memutuskan bahwa keputusan yang dibuat sesuai dan tepat waktu baik
secara individu maupun kelompok.
7) Selalu mudah ditemukan bila bawahan ingin membicarakan masalah dan
pemimpin menunjukkan minat dalam gagasannya.
8) Menepati janji yang diberikan kepada bawahan, cepat menangani keluhan dan
memberikan jawaban secara sungguh-sungguh dan tidak berbelit-belit.
9) Menyediakan instruksi mengenai metode pekerjaan dengan cukup,
meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan.
pendidikan harus mampu mengolah dan memanfaatkan segala sumber daya yang
ada, sehingga tercapai efektifitas sekolah yang melahirkan perubahan kepada anak
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi warga
Sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
42
g. Kepala sekolah sebagai motivator.
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi
dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya dalam rangka meningkatkan mutu
(PSB).
1) Mendorong manusia untuk berbuat jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah tujuan kegiatan yamg
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
motivasi dari atasannya agar mampu mendorong dan meningkatkan girah untuk
bekerja. Melihat akan pentingnya motivasi bagi karyawan atau guru, untuk itulah
seorang kepala sekolah sebagai pemimpin bagi guru harus mampu memberikan
43
1) Model tradisional yaitu dengan memberikan intensif material kepada
karyawan yang berprestasi baik.
2) Model hubungan manusia yaitu dengan mengakui semua kebutuhan social
karyawan dan membuat mereka merasa berguna.
3) Model sumber daya manusia yaitu dengan memotivasi karyawan bukan
hanya dengan uang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian tugas yang berarti
baginya dengan rasa tanggung jawab (Sobri, dkk., 2009:32).
kepala sekolah harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang harus dipenuhi.
tersebut akan dapat terlaksana dengan baik. Dari tugas-tugas tersebut tersimpan
guru agar guru melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugas-tugas kepala sekolah
C. Kerangka Pikir
Kinerja guru merupakan hasil/ prestasi kerja yang telah dicapai guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Guru sebagai salah satu komponen
penting dalam pendidikan yaitu menjadi orang yang berperan langsung dalam
Oleh karena pentingnya peran guru dalam pembelajaran, guru harus memiliki
kinerja yang bagus agar potensi peserta didik dapat dikembangkan secara optimal.
44
Kegiatan pokok yang dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu merencanakan,
dilakukan dengan baik. Hal tersebut tercermin dalam indikator kinerja guru yang
kinerja guru. Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu, kepala sekolah
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru akan
optimal. Selain itu, upaya yang dilakukan kepala sekolah dapat dikatakan efektif
45
peningkatan pada kinerja guru dalam hal merencanakan, melaksanakan, dan
Kepercayaan
personalia sekolah
Harapan-harapan Upaya
Kepala
Faktor-Faktor yang Sekolah
Kinerja Dalam
Mempengaruhi Kepemimpinan
Guru Meningkat-
Kinerja Guru Kepala Sekolah
kan Kinerja
Guru
Iklim sekolah
Kinerja Guru
positif, sedangkan unjuk kerja ditunjukkan dengan bekerja keras, disiplin dan
bertanggung jawab.
46
b. Menggerakkan guru dilakukan dengan mengarahkan pada kesadaran untuk
jawab.
depan khalayak. Namun di sisi lain pemberian insentif bagi guru yang
f. Penciptaan ikilim kerja dilakukan dengan berusaha berlaku adil dan tidak
N Sosrowijayan Yogyakarta.
bahwa:
yang diharapkan.
47
b. Pembinaan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan
c. Kerjasama kepala sekolah dan guru dalam pembelajaran dalam bentuk diskusi
2) Masih ada guru yang belum mengarah/ belum tentu membuat RPP, solusinya
3) Terdapatnya guru yang disiplinnya kurang/ jarang masuk tanpa ijin yang
sekolah sudah kewalahan, maka langkah akhir melapor pada pengawas untuk
ke dinas pendidikan.
6) Konsultasi RPP tidak ada agenda khusus, solusinya sebaiknya kepala sekolah
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
ini karena dengan menggunakan pendekatan ini, maka peneliti akan dapat meneliti
dengan hasil penelitian lebih ditekankan pada makna daripada generaliasi. Dalam
B. Subjek Penelitian
beberapa hal, antara lain subjek penelitian sudah cukup lama dan intensif menyatu
dalam kegiatan atau bidang yang menjadi kajian penelitian, subjek terlibat penuh
49
dengan kegiatan atau bidang tersebut dan subjek memiliki waktu yang cukup
Atas dasar pertimbangan tersebut, dalam penelitian ini yang dijadikan subjek
dapat membantu penelitian dan pada akhirnya dalam waktu yang relatif singkat
banyak informasi yang yang didapatkan secara lengkap dan memadai tentang
C. Tempat Penelitian
Menurut Sukardi (2005: 53) dikatakan bahwa tempat penelitian adalah tempat
50
informasi dari orang yang dianggap mengetahuinya yaitu kepala sekolah dan guru
1. Wawancara
peneliti dengan responden yang diteliti yang dilakukan dengan tujuan untuk
dengan melakukan wawancara selain dengan kepala sekolah juga dengan guru.
2. Observasi
gejala yan diteliti (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2001: 54). Dari
terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Sehingga, dalam penelitian ini
kepala sekolah dlam meningkatkan kinerja guru. Teknik ini digunakan untuk
51
Obsevasi yang dilakukan di SMP N 1 Yogyakarta, SMP N 5 Yogyakarta, dan
situasi dan kondisi yang terjadi di sekolah tersebut, sehingga akan diperoleh
3. Studi dokumentasi
mencari sumber data, tetapi masih perlu dilakukan dengan studi dokumentasi
agar mampu menguatkan hasil yang diperoleh dengan melakukan obsevasi dan
E. Instrumen Penelitian
merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam melakukan
oleh peneliti untuk melihat objek di lapangan. Sehingga, peneliti bisa melakukan
52
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kinerja Guru
Sumber
Komponen Indikator Metode
Data
Upaya 1. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kepala Kemampuan Guru dalam Sekolah
Sekolah Perencanaan Program Guru Wawancara
Pembelajaran Pencermatan Studi
dokumentasi
2. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Pengelolaan Kelas Guru Wawancara
Pengamatan Observasi
3. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Penggunaan Media Guru Wawancara
Pembelajaran
4. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Penggunaan Metode Guru Wawancara
Pembelajaran
5. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Pemahaman Materi Guru Wawancara
Pembelajaran
6. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Pendayagunaan Sumber Guru Wawancara
Pembelajaran Pengamatan Observasi
7. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Evaluasi/ Penilaian Guru Wawancara
Pembelajaran Pencermatan Studi
dokumentasi
8. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Kedisiplinan Guru Wawancara
Pencermatan Studi
dokumentasi
9. Upaya Meningkatkan Kepala Wawancara
Kemampuan Guru dalam Sekolah
Kemampuan Interaksi dan Guru Wawancara
Komunikasi Pengamatan Observasi
53
F. Teknik Analisis Data
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Menurut Sugiyono (2009:246) kegiatan yang dilakukan yaitu data reduction, data
Data yang telah diperoleh dari lapangan, kemudian diolah agar lebih
1. Reduksi data
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2009:247).
memilah-milah mana yang relevan atau sesuai dengan fokus penelitian, sehingga
2. Penyajian data
penyajian data yang dimaksudkan agar mudah dipahami apa yang terjadi
3. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan dapat berubah
54
blia tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak sebab rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
sebagai berikut:
1. Ketekunan pengamatan
yang lengkap, akurat yang sesuai dengan focus penelitian. Dengan melakukan
pengamatan dengan tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang
diteliti secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil penelitiannya akan valid.
2. Triangulasi
studi dokumentasi dengan sumber data yang merupakan subjek penelitian yaitu
kepala sekolah dan guru. Sehingga, data yang diperoleh nantinya benar-benar
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tanggal 11 September 1942. Dahulu hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu
menempati gedung bekas Neutrale Mulo dari penjajah yang terletak di Jln. Jati
Yogyakarta (sekarang SMP Yogyakarta). Saat itu siswa SMP 1 Yogyakarta terdiri
dari siswa siswi Mulo. Guru-guru pada umumnya memiliki ijasah Hoofdacto, HIK
atau HIKS. Karena pada saat itu dibawah kekuasaan Jepang, maka segala situasi
Pada tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jln. Cik Di Tiro No. 25
(sekarang No. 29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman Belanda.
Tahun 1944 diadakan pemisahan, siswa putra di SMP 1 Yogyakarta dan siswa
putri menggunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce), tetapi
namun belanda dan Inggris ingin menguasai kembali. Untuk itu, para siswa SMP
Pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP 1
56
Saat G 30 S/PKI, membawa perubahan terhadap lancar dan lajunya
pendidikan dan menimbulkan malapetaka yang sangat hebat bagi bangsa dan
negara yang baru laju dengan baik. Hal tersebut terbukti tahun ajaran pada saat itu
guru dipecah dan diadu domba, namun SMP 1 selamat dari ancaman bahaya
Visi :
Bangsa.
Indikator Visi:
tinggi.
partisipasif.
global.
dinamis.
Misi:
57
b. Menumbuhkan semangat berrprestasi kepada warga sekolah.
SMP N 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2011/ 2012 ini telah memiliki jumlah
siswa sebanyak 267 untuk kelas VII, kelas VII sebanyak 226, dan kelas IX
sebanyak 192. Jumlah siswa selama tiga tahun terakhir di SMP N 1 Yogyakarta
Jumlah Siswa
Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
L P Jml L P Jml L P Jml
2009/2010 104 112 216 79 131 210 107 116 223
2010/2011 129 124 253 92 107 199 83 126 209
2011/2012 108 159 267 107 119 226 88 104 192
Dengan jumlah total siswa 685 anak, SMP N 1 Yogyakarta memiliki tenaga
pendidik yaitu guru tetap/ PNS sebanyak 48 dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak
5, jadi di SMP N 1 Yogyakarta telah memiliki jumlah total guru sebanyak 53.
17 orang dengan rincian karyawan tetap sebanyak 9 orang dan jumlah karyawan
58
2. SMP Negeri 5 Yogyakarta
Sekolah Menengah Pertama Khusus Putri (SMPP) yang beralamat di Jalan Sarbini
Yogyakarta sekarang menjadi SMU Stella Duce. Saat itu dipimpin oleh Bpk.
Markoes Suparto yang kemudian dilanjutkan oleh Bpk Samadi dan kemudian Bp.
mendapatkan lokasi kegiatan yang sesuai dengan laju perkembangan dan kiprah
dengan menambah lingkup siswanya putri menjadi siswa putra dan putri. Pada
tanggal 17 Juli 1974, SMP Negeri V dipimpin oleh Bp. R.D. Soeprapto beralamat
SMP Negeri V (baru) ini menjadi sekolah besar ditilik dari jumlah siswa yang
tertampung dalam 33 kelas. Karena kesulitan pengadaan ruang guru, jumlah besar
membangun SMP Negeri IV yang baru di Jl. Wates Yogyakarta. Pada tahun 1980
masih di bawah pimpinan Bp. Drs. Soerjadi atas kebijaksanaan Kantor Wilayah
59
Depdikbud Prop. DIY, SMP Negeri V berubah nama (penulisannya) menjadi
Visi:
Mengukur Prestasi Tinggi, Piawai Mengasah Budi Pekerti dan Unggul dalam Era
Globalisasi
Indikator Visi:
b. Berdisiplin tinggi.
c. Kinerja profesional.
Misi:
60
Hingga saat ini, di tahun ajaran 2011/2012, SMP N 5 Yogyakarta telah
belajar dengan jumlah siswa 298, kelas VIII berjumlah 9 rombongan belajar
dengan jumlah siswa 273, dan kelas IX berjumlah 10 rombongan belajar dengan
jumlah siswa sebanyak 293 siswa. Sehingga, jumlah total seluruh siswa di SMP N
siswa dengan jumlah 864 adalah sebanyak 63 tenaga pendidik dengan rincian 51
guru tetap/ PNS dan 12 guru tidak tetap/ GTT. Selain itu juga memiki total 27
rincian 10 pegawai tetap, dan 17 pegawai tidak tetap/ PTT. Rincian mengenai
61
Tabel 4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP N 5 Yogyakarta
Tahun 2011/2012
SMP Negeri 8 Yogyakarta berdiri pada awal tahun 1954 di atas tanah seluas
(Sekolah Guru Pertama) yang kemudian berubah menjadi SGB II (Sekolah Guru
Biasa) saat dipimpin Bpk. Samidjo Hadi Supatmo, BA. Pada tanggal 1 Agustus
1960 saat dipimpin oleh Ibu Mandoyo Dewono sebagai Kepala Sekolah pertama,
Denowo kemudian pada tahun 1970 digantikan oleh Bpk. Drs. Soewondo
62
Dwiatmojo yang menjabat paling lama yaitu selama 12 tahun. Periode selanjutnya
pada tahun 1982 digantikan oleh Bpk. Drs. Suyadi selama 6 tahun 10 bulan dan
16 hari, tahun 1989 digantikan oleh Bpk. Drs. Suraji, tahun 1992-1994 dijabat
oleh Bpk. Drs. Soenarto, pada periode yang sama juga digantikan oleh Bpk.
Pada tanggal 9 Februari 1999, dipimpin oleh Bpk. Drs. H. Mas’udi Asy,
M.Pd. yang menjabat selam 9 tahun. Pada masa itulah SMP N 8 Yogyakarta
dapat menunjang dalam pembelajaran. Tepat pada tahun ajaran 2004/2005 SMP N
8 Yogyakarta naik tingkat menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) dan mendapat
akreditasi “amat baik”. Masa jabatan beliau kemudian berakhir karena dipindah
tugaskan di SMP N 1 Yogyakarta dan digantikan oleh Bpk. Pardi H.S, S.Pd.
Bpk. Pardi mulai menjabat pada tahun 2008, saat itu mulai diterapkan
untuk 2 kelas. Pada tahun 2011 digantikan oleh Bpk. Drs. Martoyo, kemudian
pertengahan 2011 hingga sekarang dijabat oleh Bpk. H. Suharno, S.Pd. S.Pd.T,
M.Pd.
Visi:
63
Indikator Visi:
teknologi.
Pada tahun ajaran 2011/2012 SMP N 8 Yogyakarta memiliki jumlah siswa Kelas
siswa 233 dan untuk Kelas RSBI sebanyak 24 rombongan belajar dengan jumlah
siswa kelas VII sebanyak 10 rombongan belajar dengan jumlah siswa 300, kelas
VIII sebanyak 4 rombongan belajar dengan jumlah siswa 112, dan kelas IX
64
Tabel 5. Keadaan Siswa SMP N 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012
Reguler RSBI
No. Kelas
Jml. Siswa Jml. Rombel Jml. Siswa Jml. Rombel
1. VII - - 300 10
2. VIII - - 112 4
3. IX 233 7 78 3
PNS sebanyak 60 orang dan jumlah guru naban sebanyak 11 orang ddengan
B. Hasil Penelitian
1. SMP N 1 Yogyakarta
kinerja guru serta sejauhmana upaya tersebut efektif dalam meningkatkan kinerja
65
a. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP N 1
Yogyakarta
yang dibuat guru disebut perangkat pembelajaran yang berupa program tahunan,
program semester, silabus dan RPP. Hal tersebut seperti hasil dokumentasi yang
diperoleh peneliti dari salah satu guru yang juga telah membuat perencanaan
program semester, alokasi waktu, silabus dan RPP. Perangkat pembelajaran harus
66
KS 1 yang menyatakan bahwa “Dari sisi SDM guru diikutkansertakan diklat
perencanaan. Ketika ada program diklat ya tinggal diikutkan saja”. Diklat tersebut
biasanya tidak tentu, sebab diklat dilaksanakan ketika ada pihak yang
mengadakan kegiatan diklat. Materi yang dibahas tentunya berupa kerja guru
seperti misalnya bagaimana guru harus membuat silabus/ RPP, tugas mengajar
dan kurikulum. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan guru NB yang menyatakan
bahwa “Ya tidak tentu. Biasanya ya membahas tentang kerja guru misalnya kita
buat RPP/ silabus ya semuanya”. Diklat ini tentunya akan sangat membantu guru
Pengawasan dan pemantauan juga dilakukan oleh kepala sekolah agar guru
dan pemantauan secara rutin dan terus menerus dengan memeriksa perencanaa
pembelajaran yang dibuat guru dengan melihat bukti fisik berupa silabus, RPP,
satuan pelajaaran dan lainnya. Hal tersebut seperti diungkapkan kepala sekolah
evaluasi dengan melihat bukti fisik yang berupa RPP, satuan pelajaran (satpel),
program tindak lanjut dan lain-lain”. Hal tersebut juga sesuai dengan ungkapan
salah satu guru NB yang menyatakan bahwa “Ya kalau RPP ya membuat sendiri,
67
semuanya kepala sekolah mengkoreksi dan tanda tangan juga”. Hal tersebut juga
sesuai dengan dokumen salah satu guru yang dapat dicermati silabus/ RPP yang
telah ditandatangani oleh kepala sekolah. Jadi, dapat dikatakan bahwa dalam
briefing yang diselenggarakan setiap hari senin setelah upacara di ruang guru.
layanan internet dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan guru. Pemenuhan fasilitas
yaitu dari dana BOS. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan guru FE yang
belajar dan lain-lain dengan dana BOS yang ada. Memfasilitasi internet dalam
2) Pengelolaan kelas
namun kepala sekolah sebagai penangggung jawab semua kegiatan yang ada di
68
upaya memang dilakukan kepala sekolah agar pengelolaan kelas yang dilakukan
guru menjadi lebih baik. Kepala sekolah mengupayakan dengan mengikut serta
Saat ada lembaga yang mengundang atau mengadakan diklat, kalau memang
pembelajaran.
Diklat menjadi salah satu upaya yang dilakukan kepala sekolah agar
pengelolaan kelas yang dilakukan guru menjadi lebih baik. Selain diklat, kepala
sekolah juga melakukan pengawasan dan pantauan dari kepala sekolah terhadap
dilakukan dengan cara secara berkala kepala sekolah kelilng ke kelas-kelas. Hal
69
dirinya selalu diawasi dan dipantau oleh kepala sekolah, sehingga guru akan
kelas.
3) Media pembelajaran
guru dapat menggunakan media dengan baik yaitu memfasilitasi sarana prasarana
dan menghimbau kepada guru untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik.
sekolah juga melengkapi buku-buku maupun peralatan lain yang bisa dijadikan
pembelajaran”.
70
b) Himbauan atau anjuran untuk memanfaatkan fasilitas
Kepala Sekolah SMP 1 tidak hanya sekedar menyiapkan fasilitas saja, tetapi
biasanya disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP 1 dalam rapat briefing yang
dilaksanakan setiap hari Senin setelah upacara. Hal tersebut seperti yang
4) Metode pembelajaran
penyampaian materi pembelajaran agar mudah dipahami siswa. Guru harus bisa
memilih metode yang tepat dan sesuai. Upaya yang dilakukan kepala sekolah
metode pembelajaran yang memang tepat disesuaikan dengan materi dan siswa
yang dihadapi. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan kepala sekolah KS 1
71
materi dengan kelasnya”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh ungkapan guru NB
metodenya baik itu dengan alat peraga ataupun buku dibebaskan”. Kepala sekolah
5) Materi pembelajaran
dengan baik. Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta yaitu
sekolah memiliki dana dan menanyakan apa-apa saja yang dibutuhkan guru dalam
pembelajaran. Fasilitas yang diberikan kepala sekolah berupa buku-buku baik itu
buku pokok, buku penunjang maupun buku sumber, bahan dan alat praktek. Hal
72
“Memfasilitasi pembelian buku materi. Memfasilitasi pembelian bahan dan alat
praktek dengan diberi tahu atau ada pemberitahuan bahwa ada uang sekian
menyatakan bahwa “Menyediakan buku sumber baik buku pokok maupun buku
kelengkapan koleksi buku tentunya akan sangat membantu guru menambah dan
dan kelengkapan fasilitas sarana prasarana di sekolah sangat dibutuhkan dan guru
pun harus bisa memanfaatkan dengan baik. Kepala sekolah memiliki peran untuk
dan melengkapi fasilitas agar dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik
73
ketersediaan dana yang dimiliki sekolah yaitu untuk SMP N 1 Yogyakarta
BOS tersebut apa saja yang dibutuhkan guru dalam pembelajaran. Dana BOS
perpustakaan SMP N 1 Yogyakarta yang kemudian bisa dibaca atau dipinjam oleh
pembelian buku materi. Memfasilitasi pembelian alat dan bahan praktek dengan
diberi tahu atau ada pemberitahuan bahwa ada uang sekian misalanya untuk
baik. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh guru MY yang menyatakan bahwa
74
IPA untuk praktek dan bisa menggunakan laboratorium multimedia ketika ingin
tersedia LCD.
yang diajarkan. Guru harus bisa benar-benar bisa mengukur kemampuan siswa
dengan tepat sesuai kemampuan yang siswa. Kepala sekolah bertanggung jawab
seperti misalnya buku, kertas dan alat-alat lain. Kepala Sekolah SMP N 1
evaluasi/ penilaian tersebut. Hal tersebut seperti yang diungkapkan guru MY yang
75
alat itu maka bisa digunakan untuk membuat perangkat pembelajaran, kisi-kisi
8) Kedisiplinan
Disiplin merupakan kunci utama yang harus ada pada setiap guru agar
disiplin yang tinggi agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan lancar.
untuk itulah perlu melakukan berbagai upaya agar guru memiliki disiplin yang
guru apakah disiplin atau tidak. Kepala sekolah secara berkala memeriksa daftar
hadir tersebut agar diketahui guru yang sudah disiplin dan yang belum, sehingga
yang menyatakan bahwa “Memeriksa presensi atau daftar hadir”. Presensi di SMP
seperti biasa. Namun, dalam presensi tersebut juga mencantumkan jam datang dan
jam pulang masing-masing guru. Hal tersebut dapat dicermati melalui dokumen
yang diperoleh peneliti yaitu berupa daftar hadir dan presensi harian yaitu setiap
hari guru mengisi daftar hadir dan presensi, dalam presensi tersebut guru
76
b) Memberi pembinaan dan pengarahaan
Guru yang kurang disiplin diberi pembinaan dan pengarahaan oleh kepala
sekolah. Guru diminta untuk disiplin waktu dalam melaksanakan tugas yaitu
pembelajaran agar tepat waktu. Hal tersebut seperti diungkapkan guru MY yang
menyatakan bahwa “Menganjurkan supaya disiplin waktu dalam tugas agar tepat
tugas dia sebagai guru”. Pembinaan dan pengarahan tersebut dilakukan secara
guru tersebut dipanggil untuk dibina dan diberi arahan. Hal tersebut seperti
diharapkan dapat menjadikan guru lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam
dengan mengikuti rapat briefing kepala sekolah juga mengingatkan guru untuk
meningkatkan kedisiplinan.
Komunikasi dan inertaksi antar guru, dan guru dengan kepala sekolah harus
berjalan dengan baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jalinan
komunikasi dan interaksi yang baik akan menciptakan hubungan yang harmonis
dan kekeluargaan, sehingga sama-sama merasa nyaman dan tidak tertekan dalam
77
yang baik di lingkungan sekolah. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SMP N 1
Meja guru diatur mengelompok sesuai dengan mata pelajaran, jadi guru
dengan sesama mata pelajaran. Hal tersebut seperti yang diungkapkan kepala
dengan mata pelajarannya yaitu guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang
berkomunikasi dengan mudah tanpa harus susah mencari karena tempatnya sudah
berdekatan”. Guru akan mudah untuk berkomunikasi dengan guru mata pelajaran
sejenis agar bisa dicari solusinya bersama-sama ketika ada permasalahan tanpa
b) Keterbukaan
kepala sekolah. Kepala sekolah juga mudah untuk ditemui siapapun termasuk
guru dalam artian kepala sekolah selalu terbuka dengan siapapun, bahkan tidak
hanya dengan guru, dengan siswa pun kepala sekolah selalu terbuka. Hal tersebut
guru maupun guru dengan kepala sekolah dengan siswa juga”. Terbukti ketika
siswa bertemu kepala sekolah selalu berjabat tangan dengan kepala sekolah. Hal
78
tersebut bisa menandakan bahwa kepala sekolah selalu terbuka. Kepala sekolah
juga selalu menjenguk guru ketika ada guru yang tidak masuk karena sakit.
sebab menjadi patokan guru dalam mengajar yang menyangkut apa, dan
yang menyatakan bahwa “Bisa dikatakan 90% efektif, artinya menjadikan mereka
Guru pun mengakui bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah efektif bagi
guru menjadi lebih baik. Hal tersebut seperti diungkapkan guru NB yang
menyatakan bahwa “Ya jelas to, itu kan membuat cara kerja kita jadi lebih baik”.
Perencanaan pembelajaran yang baik dan matang tentu akan sangat membantu
79
karena apa-apa yang dibutuhkan guru sudah tercukupi atau tersedia. Hal tersebut
sesuai dengan ungkaapan guru FE yang menyatakan bahwa “sangat efektif karena
sudah mencukupi”.
2) Pengelolaan kelas
Guru harus mampu mengelola kelas dengan baik, agar kegiatan pembelajaran
dikelas bisa berjalan dengan baik dan tercipta suasanya yang kondusif di dalam
kelas. Seperti hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan mengikuti guru
mengajar ternyata pengelolaan kelas sudah baik, salah satunya dapat dilihat dari
guru menegur siswa yang ribut dengan melontarkan pertanyaan. Beberapa upaya
yang dilakukan kepala sekolah agar guru dapat mengelola kelas dengan baik yaitu
kinerja guru. Guru menjadi lebih tertib dalam melaksanakan pembelajaran karena
dilakukan guru menjadi lebih baik. Hal tersebut seperti diungkapkan KS 1 yang
3) Media pembelajaran
80
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dengan memfasilitasi sarana dan prasarana
serta mengajak guru untuk memanfaatkan dengan baik ternyata efektif bagi
wawasan menggunakan media selain buku. Bisa dijadikan pula sebagai media
mengikuti pembelajaran di kelas dapat dikatakan bahwa guru juga kreatif karena
menggunakan papan tulis dan meja. Guru meminta 2 orang siswa untuk
81
4) Metode pembelajaran
Metode yang dipilih dan digunakan guru dalam pembelajaran memang harus
tepat dan disesuaikan dengan materi dan siswa yang dihadapi agar pembelajaran
bagi peningkatan kinerja guru. Keleluasaan tersebut akan membuat guru lebih
masing kelas berbeda-beda, untuk itu dibutuhkan metode yang berbeda pula. Hal
boleh dibilang efektif karena kan guru diberikan keleluasaan itu tadi, disesuaikan
dengan materi dan kelasnya tentunya kan setiap kelas diperlukan metode yang
berbeda-beda”.
Guru juga mengakui bahwa keleluasaan yang diberikan kepada guru untuk
dengan materi dan siswa yang dihadapi. Metode pembelajaran diakui guru sangat
membantu sekali dalam kreatifitas kita dalam mengajar dan di sisi lain juga
82
terlihat guru kreatif dengan menggunakan metode lebih dari satu yaitu, metode
Hal tersebut dapat dilihat dari foto yang diambil peneliti saat mengikuti
5) Materi pembelajaran
baik oleh guru. Upaya yang dilakukan kepala sekolah yaitu dengan memfasilitasi
diakui oleh guru sangat membantu dalam proses pembelajaran begitu pula ketika
membantu siswa yang memang tidak bisa membeli bahan-bahan praktek. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan guru NB yang menyatakan bahwa “Ya bisa
83
diperkuat oleh guru FE yang menyatakan bahwa “Sangat membantu
tidak mampu membeli bahan praktek”. Jadi, dengan adanya kelengkapan fasilitas
tersebut proses belajar mengajar bisa dilakukan dengan lancar dan sesuai yang
diharapkan. Dibuktikan pula dengan melihat dari hasil pembelajaran yaitu nilai
hasil penilaian siswa yang cukup tinggi karena keberhasilan pembelajaran juga
dapat dilihat dari hasil/ nilai siswa. Hal tersebut seperti yang diungkapkan kepala
sekolah KS 1 yang menyatakan bahwa “Ya bisa dibilang efektif kalau ternyata
fasilitas tersebut dengan baik ternyata efektif bagi peningkatan kinerja guru dalam
pembelajaran. Terbukti dari hasil belajar siswa yang baik. Dengan nilai siswa
yang bagus tersebut berarti guru bisa dikatakan berhasil dalam melaksanakan
pembelajaran. Sebab nilai siswa juga sebenarnya menjadi salah satu patokan
bahwa kegiatan pembelajaran telah berjalan dengan baik. Hal tersebut seperti
84
diungkapkan kepala sekolah KS 1 yang menyatakan bahwa “Ya bisa dikatakan
efektif kalau ternyata melihat dari hasil kegiatan pembelajaran di sini cukup
menanyakan sebuah buku kepada petugas, setelah itu guru tersebut meminjam
buku yang dimaksud. Berikut ini tampak gambar daftar guru yang meminjam
buku di perpustakaan.
guru dapat melaksanakannya dengan baik. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah
SMP N 1 Yogyakarta ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja guru dalam hal
85
pelaksanaan evaluasi/ penilaian pembelajaran. Ketersediaan fasilitas peralatan
pembuatan soal maupun dalam melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi siswa.
Hal tersbut seperti diungkapkan oleh guru MY yang menyatakan bahwa “Ya
8) Kedisiplinan
kegiatan pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Guru juga
dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi agar proses pembelajaran bisa
terhadap guru yang kurang disiplin. Upaya tersebut ternyata dapat dikatakan
efektif bagi peningkatan kinerja guru terutama dalam hal kedisiplinan guru.
Kedisiplinan juga menjadi salah satu syarat ketika guru ingin mengajukan
kenaikan pangkat, jadi apabila guru kurang disiplin bisa menghambat kenaikan
pangkat, sehingga guru akan mempertimbangkan diri untuk tidak disiplin. Hal
90% sangat efektif, kan kemudian mereka akan berpikir beberapa kali untuk tidak
disiplin karena nanti akan ditunda kenaikan pangkatnya dan lain-lainnya”. Guru
juga mengakui bahwa dengan upaya yang dilakukan kepala sekolah tersebut
menjadikan guru lebih disiplin dan lebih mengerti akan tugasnya sebagai guru.
86
Berdasarkan dokumenasi yang diperoleh peneliti yang berupa daftar hadir dapat
7:00 dan rata-rata pulang pada pukul 14:00. Hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti dapat dilihat bahwa saat bel masuk berbunyi guru segera bergegas menuju
ke kelas, begitu pula dengan guru yang peneliti ikut serta dalam pembelajaran.
Komunikasi dan interaksi harus selalu dipelihara dengan baik agar tercipta
hubungan baik dengan sesama warga sekolah. Hubungan yang baik tersebut
meningkatkan kinerja guru terutama dalam hal komunikasi dan interaksi. Guru
menambah wawasan dengan sesama guru. Hal tersebut seperti diungkapkan guru
Keterbukaan juga diakui guru bisa menjadikan lebih merasa senang dalam
87
Guru juga lebih merasa kekeluargaan, sehingga dalam melakukan sesuatu guru
tidak merasa canggung. Ketika guru mengalami permasalahan guru juga bisa
berkomunikasi dengan mudah baik dengan sesama guru maupun dengan kepala
sekolah.
2. SMP N 5 Yogyakarta
kinerja guru dan sejauhmana upaya yang dilakukan kepala sekolah efektif dalam
Yogyakarta
semua guru sebagai acuan untuk pembelajaran. Kepala sekolah memiliki peran
baik. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SMP N 5 Yogyakarta yaitu dengan
mengadakan rapat kerja di awal tahun ajaran yaitu mengenai pembagian tugas
88
dan menghidupkan forum MGMP sebagai upaya pengawasan terhadap guru
lembaga lain, misalnya dinas. Diklat dan pelatihan yaitu lembaga lain yang
mengadakan, tetapi workshop selain diadakan lembaga lain, sekolah juga kadang
kurang lebih 1 tahun sebanyak 4 kali karena memang lembaga lain yang
diijinkan untuk mengikuti dan melihat dari ketersediaan dananya. Hal tersebut
seperti diungkapkan guru BPR yang menyatakan bahwa “Diklat/ Pelatihan yang
kompetensi guru baik itu tentang perangkat pembelajaran”. Diperkuat pula dengan
ungkapan dari guru BB yang menyatakan bahwa “Pelatihan/ workshop mesti guru
diijinkan untuk ikut. Workshop itu biasanya diadakan sendiri atau kadang dari
MGMP merupakan sebuah forum yang bisa digunakan guru untuk berdiskusi
89
pembelajaran oleh guru. Dalam forum MGMP tesebut, perangkat pembelajaran
yang telah dibuat oleh guru dikoreksi bersama-sama. Hal tersebut seperti
MGMP mengkoreksi”.
2) Pengelolaan kelas
tanggung jawab guru, namun kepala sekolah ikut bertanggung jawab tehadap
semua kegiatan di sekolah. Kepala sekolah juga harus tahu bagaiman kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai upaya agar pengelolaan kelas
yang dilakukan guru lebih baik. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SMP N 5
dengan memantau dari CCTV, ditegur bila pengelolaan kelas yang dilakukan guru
kelas. Kepala sekolah bisa memantau setiap saat melalui ruang kepala sekolah.
Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bagwa “Di kelas
sudah ada CCTV bisa dilihat, dipantau kepala sekolah setiap saat”. Pemasangan
CCTV tersebut tentunya akan sangat membantu kepala sekolah dalam memantau
guru saat pelaksanaan pembelajaran, sebab kepala sekolah bisa memantau setiap
saat di rungannya. Melihat dari hasil pantauan tersebut, maka kepala sekolah akan
90
dapat memutuskan dan mengambil tindakan bila memang pengelolaan kelas yang
Kepala Sekolah SMP 5 ternyata tidak hanya sekedar memantau dari CCTV
saja, tetapi juga keliling ke kelas secara berkala. Kepala sekolah keliling melihat
ke kelas untuk melihat saat guru mengajar. Kepala sekolah akan mengambil
tindakan, jika memang kepala sekolah melihat kelas tersebut kurang rapi atau
kurang bersih yaitu menyampaikan kepada wali kelas yang bersangkutan. Hal
sekolah sering keliling kelas, kalau kurang tertata nanti disampaikan ke wali kelas
Setelah kepala sekolah memantau dari CCTV dan keliling melihat kelas
kegiatan rapat briefing pada hari Senin kepala sekolah selalu mengingatkan secara
umum untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian kelas. Ketika dipantau terus
ternyata pengelolannya masih kurang baik, baik itu kelas kosong maupun kurang
rapi akan ditegur. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh guru SN yang meyatakan
bahwa “Sering ditegur kalau kelas kosong. Setiap rapat briefing hari Senin
3) Media pembelajaran
dapat dengan mudah diserap dan dipahami siswa. Guru harus kreatif
91
menggunakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memberikan layanan internet dengan 10 lebih penguat sinyal, dan hingga tahun ini
kurang lebih tersedia 40 buah laptop sekaligus modem yang bisa digunakan oleh
guru. Hal tersebut seperti diungkapakan guru BPR yang menyatakan bahwa
lingkungan sekolah dan ada 10 lebih untuk penguat sinyal, semua guru telah
diberi laptop termasuk modemnya tinggal kita mengisi pusanya”. Setiap kelas
telah di pasang LCD yang bisa dimanfaatkan guru untuk pembelajaran. Pada
tahun yang lalu Kepala Sekolah SMP N 5 Yogyakarta telah menyediakan 20 buah
laptop yang bisa di manfaatkan guru dan pada tahun ini ditambah 20 buah lagi,
sehingga berjumlah 40 buah sekaligus dengan modem dan guru hanya tinggal
mengisi modemnya saja. Selain bisa mengakses internet dengan modem, tentunya
guru bisa mengakses pula dengan layanan internet yang telah disediakan. Guru
92
bisa memanfaatkan dengan baik fasilitas tersebut untuk kelancaran pembelajaran
diklat/ pelatihan IT bagi guru. Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN yang
diadakan utamanya bagi guru yang belum menguasai agar dapat menggunakan IT
berbasis IT. Diklat/ pelatihan IT diadakan secara berkala minimal 1 kali dalam 1
guru karena diadakan setelah pulang sekolah, jadi tidak mengganggu jam
mengajar guru dan setiap guru dijadwalkan per kelompok. Materi yang diberikan
yang menarik untuk pembelajaran di kelas. Hal tersebut seperti diungkapkan guru
BPR yang menyatakan bahwa “Mengadakan Diklat IT agar guru tidak gagap
teknologi, bisanya ini dilakukan sepulang sekolah dan setiap guru dijadwalkan per
4) Metode pembelajaran
diajarkan guru bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa. Guru harus benar-
93
benar bisa memilih metode yang sesuai dalam menyampaikan materi pelajaran.
Meskipun menjadi tanggung jawab guru, kepala sekolah juga tetap memiliki
peran untuk mengupayakan agar guru mampu memilih metode yang memang
tepat. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SMP N 5 Yoyakarta yaitu dengan
lebih memberikan keleluasaan pada guru untuk memilih metode yang memang
tepat.
sesuai dengan materi. Hal tersebut seperti diungkapkan guru BB yang menyatakan
materinya”. Guru harus memiliki inisiatif dan kreatifitas sendiri dalam memilih
dan menentukan metode yang tentunya disesuaikan dengan materi dan keadaan
5) Materi pembelajaran
Isi dari pembelajaran adalah menyampaikan materi kepada siswa agar dapat
benar memahami materi yang akan diajarkan. Hal tersebut memuncul peranan dari
untuk menyamakan presepsi mengenai materi pembelajaran baik itu antar guru
94
mata pelajaran sejenis di SMP N 5 maupun dengan guru sekota Yogyakarta.
Forum MGMP betujuan untuk menyamakan presepsi dan juga bisa dijadikan
wadah untuk sharing bagi guru dalam satu rumpun mata pelajaran. Hal tersebut
sesuai ungkapan guru BPR yang menyatakan bahwa “Melalui forum MGMP yaitu
sesama guru satu rumpun mata pelajaran. Yaitu dengan menyamakan presepsi
dengan sekolah 1 kota 1 rumpun mata pelajaran. Selain itu juga sharing tentang
proses pembelajaran”.
b) Menyediakan fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sekolah ternyata juga bisa membantu guru dalam
menyediakan fasilitas berupa buku-buku pelajaran baik itu buku paket maupun
buku penunjang, selain itu disediakan pula layanan internet. Buku-buku yang
internet yang disediakan juga bisa dengan mudah diakses, sehingga bisa
guru BPR yang menyatakan bahwa “Dengan pemasangan wifi, sehingga guru
pembelajaran, tetapi juga mengingatkan guru agar membaca dan mempelajari lagi
materinya sebelum mengajar. Dalam rapat briefing setiap hari Senin selain
95
menekankan kepada guru untuk sering-sering membuka internet. Hal tersebut
dipelajari benar-benar dan supaya membaca lagi materinya. Kepala sekolah selalu
Yogyakarta berusaha melengkapi koleksi perpustakaan baik itu buku paket, BSE
menyetujui apabila ada buku rekomendasi dari guru dan diperbolehkan untuk
membeli dengan dana sekolah yang kemudian untuk melengkapi koleksi dan bisa
dipinjam. Hal tersebut seperti diungkapkan guru BPR yang menyatakan bahwa
96
“Menambah koleksi buku perpustakaan yaitu secara berkala meminta ada alumni
untuk menyumbangkan buku. Ada pula rekomendasi dari guru dan biasanya guru
membeli buku menggunakan dana dari sekolah untuk menambah koleksi yang
Pada saat ini internet juga bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran, sebab
dari internet akan didapat berbagai macam pengetahuan yang bisa menambah
layanan internet di sekolah. Layanan internet juga diakui guru dapat dijadikan
sebagai cara yang mudah untuk mencari data dan bahan-bahan yang diperlukan
“Pengadaan inernet supaya guru mencari media ajar bagi guru. Ya jujur saja
perpustakaan”. Kepala sekolah dalam rapat briefing juga selalu memotivasi agar
guru. Guru juga harus mampu melakukan evaluasi/ penilaian agar benar-benar
agar guru dapat melaksanakan evaluasi/ penilaian dengan baik. Upaya yang
97
dilakukan Kepala Sekolah SMP N 5 Yogyakarta yaitu dengan menyediakan
nilai. Hal tersebut seperti diungkapkan guru BPR yang menyatakan bahwa
Menyediakan sistikra untuk meng-up load nilai yang sudah jadi oleh masing-
masing guru, sehingga akan kelihtan sekali guru mana yang belum meng-up load
dipaparkan di atas bahwa guru dipinjami laptop yang dapat digunakan guru dalam
Kepala sekolah memantau atau melihat nilai-nilai siswa, jika terlihat masih
ada siswa yang nilanya di bawah KKM bisa segera diambil tindakan. Kepala
masih ada yang nilainya di bawah KKM. Hal tersebut seperti diungkapkan guru
BB yang menyatakan bahwa “Saya sendiri kalo misalnya masalah evaluasi ngga
pernah ditanyakan, tapi kalau nilai ulangan biasanya langsung Pak Kepala
memantau, ketika masih ada nilai yang di bawah KKM ya kepala sekolah
98
8) Kedisiplinan
Disiplin perlu ditekankan pada setiap kegiatan apa pun termasuk kegiatan di
tinggi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Kepala sekolah juga ikut
upaya agar guru memiliki kedisiplinan yang tinggi demi lancarnya pembelajaran
Ketegasan dalam disiplin dimulai dari sistem menutup pintu gerbang tepat
pukul 7:00 kemudian baru dibuka kembali pada pukul 8:00. Sistem tersebut
berlaku untuk semua warga sekolah tidak terkecuali untuk guru. Hal tersebut
seperti diungkapkan guru BB yang menyatakan bahwa “Pintu pagar setiap jam
7:00 tepat sudah di tutup dan dibuka lagi jam 8:00 itu berlaku untuk siswa
maupun guru”. Pemberlakuan sistem tutup gerbang pada tepat jam 7:00 tentunya
akan sangat terlihat guru mana yang disiplin dan yang tidak, sebab guru yang
terlambat akan menunggu di luar gerbang hingga gerbang dibuka lagu jam 8:00.
99
disediakan buku, itu untuk mencatat siapa-siapa saja yang terlambat dan
alasananya juga”. Presensi finger print tersebut tentunya akan dapat dilihat
dengan pasti tanpa ada rekayasa penulisan jam berapa guru tersebut datang dan
pulang. Ketika memang guru terlambat bisa dilihat alasannya dan berapa kali guru
tersebut terlambat. Kepala sekolah bisa mengambil tindakan yang kemudian bisa
lebih mendisiplinkan guru tersebut dengan melihat presensi dan buku tersebut.
Saat rapat briefing yang diadakan setiap hari Senin, kepala sekolah juga
mengingatkan kepada guru untuk selalu disiplin masuk dan keluar kelas tepat
waktu serta melakukan presensi. Bagi guru yang sudah berkali-kali tidak masuk
tanpa keterangan dipanggil oleh kepala sekolah. Hal tersebut seperti diungkapkan
guru SN yang menyatakan bahwa “Selalu diingatkan untuk presensi, ini setiap
saat diingatkan. Diminta untuk masuk dan keluar tepat waktu. Ini selalu
dilakukan dengan baik agar tercipta hubungan yang harmonis dan tidak terjadi
kesalahpahaman. Begitu pula di sekolah, baik antar guru maupun antara guru
dengan kepala sekolah perlu ada komunikasi yang baik agar pembelajaran bisa
Yogyakarta agar terjadi komunikasi yang baik yaitu dengan pengaturan meja guru
100
a) Pengaturan meja guru
sesama guru dan bisa berkomunikasi lebih intensif dengan sesama guru mata
pelajaran. Ketika ada permasalahan guru bisa dengan mudah untuk berdiskusi
dengan guru mata pelajaran sejenis agar ditemukan solusinya bersama-sama. Hal
tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bahwa “Meja guru diatur
per blok mata pelajaran bidang studi. Supaya kalau ada masalah di mata pelajaran
Komunikasi dengan kepala sekolah bisa dilakukan ketika rapat briefing yang
diadakan setiap hari Senin pagi setelah upacara. Kepala sekolah memberikan
dan ketika ada permasalahan juga bisa dikomunikasikan. Hal tersebut seperti
briefing memberi pengarahan. Komunikasi pada guru jarang kecuali kalau ada
masalah yang terlalu baru”. Dengan demikian, berarti kepala sekolah akan
101
b. Sejauhmana Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Efektif dalam
perangkat terjadi tersebut menjadi patokan guru dalam pembelajaran. Guru harus
Kepala Sekolah SMP N 5 Yogykarta yaitu dengan mengikut sertakan guru dalam
upaya pengawasan terhadap guru dalam pembuatan RPP/ silabus. Upaya tersebut
ternyata efektif bagi peningkatan kinerja guru yaitu dalam hal perencanaan
program pembelajaran.
pembelajaran menjadi lebih terarah. Hal tersebut seperti diungkapkan guru BPR
di kelas”. Adanya diklat, pelatihan dan workshop juga diakui guru sangat
menempuh pendidikan, tetapi kadang lupa. Diklat, pelatihan dan workshop dapat
102
pernah di pelajari kan kadang juga lupa ilmunya namanya manusia, kalo
2) Pengelolaan kelas
Guru harus bisa mengelola kelas dengan baik agar suasana kelas menjadi kondusif
dan nyaman untuk belajar. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab semua
dilakukan guru lebih baik yaitu dengan memantau dari CCTV, ditegur bila
pengelolaan kelas yang dilakukan guru belum baik, dan keliling melihat kelas.
Upaya tersebut ternyata efektif bagi peningkatan kinerja guru utamanya dalam hal
pengelolaan kelas.
pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih baik. Guru menjadi lebih
memperhatikan kelas meskipun bukan sebagai wali kelas. Adanya teguran dari
kepala sekolah yang disampaikan secara umum dalam rapat briefing, meskipun
secara umum itu bisa membuat guru merasa diri dan berusaha menjadi lebih baik.
Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bahwa “Ya efektif,
yang jelas dengan adanya teguran bisa lebih baik, walaupun teguran itu secara
pembelajaran di kelas salah satu guru yaitu guru menegur siswa yang tampak
asyik berbicara sendiri dan ketika siswa masih berbicara sendiri guru menegur
103
3) Media pembelajaran
meminta guru untuk memanfaatkannya dan mengikut sertakan guru dalam diklat/
pelatihan IT. Ternyata upaya tersebut dapat dikatakan efektif bagi peningkatan
kinerja guru.
tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bahwa “Ya efektif, bisa
dalam pelaksanaannya. Guru tetap masih menggunakan media papan tulis untuk
pembelajaran dengan IT. Hal tersebut seperti hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti dengan mengikuti pembelajaran di kelas dengan salah satu guru yaitu
104
Gambar 6. Guru sedang memaparkan materi dengan LCD di Laboratoriun
Komputer.
4) Metode pembelajaran
memahami materi yang diajarakan. Untuk itu guru harus memiliki inisitaif dan
kreatifitas untuk memilih dan menentukan metode yang sesuai. Upaya yang
untuk memilih metode yang memang tepat. Upaya tersebut ternyata efektif bagi
mudah dipahami siswa. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh guru SN yang
menyatakan bahwa “Ya efektif, karena kan guru itu sebenarnya menginginkan
biar materi yang diberikan lebih cepat dipahami anak”. Sehingga guru lebih
kreatif dan berinisiatif untuk menggunakan metode yang memang sesuai dengan
105
5) Materi pembelajaran
berbagai fasilitas dan mengingatkan guru. Upaya tersebut ternyata cukup efektif
dan wawasan bagi guru, sebab pengetahuan dan wawasan itu luas dan dapat
diperoleh dari mana saja. Adanya forum MGMP ternyata juga sangat membantu
guru dalam hal menyamakan presepsi mengenai materi, sehingga guru menjadi
lebih jelas dan tidak bingung lagi dalam menyampaikan materi kepada siswa. Hal
tersebut seperti diungkapkan guru BPR yang menyatakan bahwa “Ya efektif,
materi pembelajaran”. Salah satu guru juga mengakui bahwa ketika mengajar dan
siswa.
baik untuk kelacaran proses pembelajaran. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah
106
guru. Upaya yang dilakukan tersebut ternyata efektif bagi peningkatan kinerja
guru.
dengan adanya buku BSE juga sangat membantu dan mempermudah guru dalam
pembelajaran sebab buku yang dibaca guru dan siswa sama. Hal tersebut seperti
dan terukur. Dengan adana buku BSE tersebut sangat membantu guru untuk
menjadi lebih mudah memahami materi dan guru tidak perlu menjelaskan panjang
lebar mengenai materi. Guru hanya perlu menjelaskan sedikit dan menambahkan
materi yang memang dianggap perlu. Seperti hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti saat mengikuti pembelajaran di kelas dengan salah satu guru yaitu ketika
kabel yang menyambungkan laptop guru tidak bisa sambung dengang LCD, maka
pembelajaran.
evaluasi/ penilaian dengan baik. Upaya yang dilakukan tersebut ternyata efektif
107
Hal tersebut dapat dilihat dari semua guru sudah melaksanakan evaluasi/
penilaian pembelajaran, begitu pula dengan remidial bagi siswa yang nilanya
masih di bawah KKM. Guru juga menyadari bahwa melalui pelaksanaan evaluasi/
tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bahwa “Ya efektif, guru
mengakui tetap melaksanakan remidial bagi siswa yang nilainya dibawah KKM,
evaluasi/ penialian tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
8) Kedisiplinan
gerbang pada pukul 7:00, menyediakan presensi finger print, dan mengingatkan
guru setiap rapat briefing. Upaya tersebut ternyata efektif bagi peningkatan kinerja
guru.
Tersedianya buku catatan ternyata juga membuat guru menjadi risih apabila
datang terlambat, sehingga sebisa mungkin berusaha agar tidak terlambat. Hal
tersebut seperti diungkapkan guru BB yang menyatakan bahwa “Ya bisa dibilang
efketif, saya kira dengan mencatat di buku ya merasa risih kan jadi berpikir
bagaimana caranya untuk tidak telat”. Guru yang kadang datang terlambat pun
108
menjadi datang tepat waktu, sebab kedisiplinan guru juga nantinya akan dinilai
Komunikasi dan interaksi perlu dijaga dengan baik agar tercipta hubungan
pembelajaran berjalan dengan baik tanpa ada rasa tertekan. Upaya yang dilakukan
Kepala Sekolah SMP N 5 Yogyakarta agar terjadi komunikasi yang baik yaitu
dengan pengaturan meja guru dan mengadakan rapat briefing. Upaya tersebut
Guru menjadi mudah untuk menjalin komunikasi sesama guru, begitu pula
dengan kepala sekolah, melalui briefing guru bisa menjalin komunikasi dengan
sesama guru. Guru akan mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan berdiskusi sesama guru mata pelajaran sehingga akan mudah menemukan
Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN yang menyatakan bahwa “Jelas efektif,
karena ada kerjasama dan komunikasi terus per bidang studi kalau ada masalah
pelajaran sejenis tidak akan terjadi keketimpangan antara guru yang satu dengan
109
3. SMP N 8 Yogyakarta
kinerja guru serta sejauhmana upaya yang dilakukan kepala sekolah efektif dalam
Yogyakarta
Perencanaan program pembelajaran wajib dibuat oleh guru, dan guru sering
salah seorang guru dapat dilihat bahwa isi dari perangkat pembelajaran meliputi
RPP, analisis hasil ulangan, program remidi. Perencanaan tersebut harus dibuat
oleh guru sebab perencanaan tersebut memang dijadikan sebagai acuan guru
dan tertata.
110
a) Memberikan arahan dan dorongan
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru SI yang mengatakan bahwa
memberikan pengarahan agar dengan cara apa pun harus punya kan contohnya
banyak dari buku, internet, dan dinas”. Kepala sekolah memberikan arahan dan
guru yang perencanaanya kurang baik ternyata kepala sekolah juga memberikan
arahan dengan memanggil guru tersebut. Hal tersebut seperti dituturkan oleh KS 8
pembelajaran dengan baik, rapat khusus ini diundang yang dipanggil yaitu guru-
guru yang dalam pembelajaran kurang baik setelah mengumpulkan RPP. Ini bagi
b) Workshop sesama guru mata pelajaran yang sejenis melalui forum MGMP
dijadikan sebagai acuan apa-apa saja yang akan dilakukan di kelas agar
pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan terencana. Berbagai macam upaya
yang dilakukan kepala sekolah sebagai upaya agar perencanaan yang dilakukan
oleh guru bisa lebih baik salah satunya yaitu dengan mengadakan workshop.
Workshop ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk berdiskusi dan membahas
111
bersama-sama perencanaannya agar lebih menyatu dengan sesama guru mata
pelajaran yang sejenis melalui forum MGMP, sehingga tidak ada ketimpangan
antara guru satu dan guru lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh KS 8 yang
duduknya sudah diatur per mata pelajaran”. Workshop juga bisa dijadikan sebagai
masih relevan atau tidak. Hal tersebut diungkap oleh guru SY yang mengatakan
benar-benar nyata ya itu workshop. Bekerja dengan mata pelajaran sejenis dengan
merevisi RPP tahun lalu di perbaiki, apakah masih relevan atau tidak”. Jadi,
workshop ini bisa dijadikan wadah bagi guru untuk berdiskusi, bekerjasama dan
Upaya lain yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dengan mengadakan
pelatihan dan apabila ada undangan diklat, kepala sekolah selalu ikut serta dengan
workshop, diklat. Biasanya kalau diklat mengirim kalau ada yang mengundang”.
Selain diungkapkan oleh guru SD, hal serupa juga diungkapkan oleh guru VR
seperti excel untuk guru-guru dan wali kelas. Selain itu, ada pelatihan Bahasa
112
dari lembaga lain misalnya Wisma Bahasa”. Kepala sekolah dalam mengirimkan
guru untuk mengikuti diklat tentunya tidak asal tunjuk, tetapi disesuaikan dengan
jenis diklat dan dipilih guru yang belum pernah. Guru yang lain bukan berarti
tidak mendapatkan apa-apa, tapi juga bisa mendapatkan ilmunya dari guru yang
telah ditunjuk mengikuti diklat. Hal tersebut juga diungkapkan oleh guru VR yang
mengatakan bahwa” Biasanya yang diikutkan itu yang belum pernah, nanti yang
ikut itu mengajarkan sesama teman”. Jadi, keikutsertaan diklat ini tidak ada istilah
iri hari karena semua guru bisa mendapatkan ilmunya, walaupun tidak
mengikutinya. Ilmu tersebut bisa didapat dari guru yang telah mengikuti diklat.
Sehingga, tidak akan ada guru yang berkecil hati karena tidak diikutsertakan
dalam diklat.
d) Menyedikaan fasilitas
sekaligus kertas yang bisa digunakan guru untuk membantu dalam proses
kertasnya juga semua difasilitasi, jadi bisa untuk membuat RPP, silabus atau
belum lengkap kan harus dilengkapi”. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan
peneliti saat memasuki ruang guru nampak sejumlah unit komputer dan printer
113
berada di ruang guru. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membuat
dengan memanfaatkan jam kosong atau waktu luang yang ada, sehingga akan
2) Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas ini memang menjadi tanggung jawab guru dalam proses
pembelajaran di kelas, namun kembali pada tujuan sekolah agar bisa tercapai.
Kepala sekolah tetap harus memantau kinerja guru dalam pengelaolaan kelas dan
mengupayakan agar pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru lebih baik.
Kepala sekolah bisa melakukan berbagai upaya agar guru dapat melakukan
Pemasangan CCTV pada setiap kelas bisa digunakan kepala sekolah untuk
kelas, termasuk memantau guru ketika masuk atau keluar kelas tepat waktu atau
tidak. Kepala sekolah bisa memantau sewaktu-waktu dari ruang kepala sekolah
8 bahwa “Dengan monitoring dari CCTV, dari situ akan terlihat dari sini kalau
pula dengan ungkapan salah satu guru BM yang mengatakan bahwa “Pemasangan
CCTV jelas sekali akan terlihat image guru, karena kan kepala sekolah memantau
114
proses pembelajara, monitoringnya bisa sewaktu-waktu. Ada semacam teguran itu
Guru harus meminta ijin kepada guru piket dan meninggalkan tugas kepada
siswa melalui guru piket apabila ada keperluan mendesak yang tidak bisa
ditinggalkan, sebab kepala sekolah selalu memantau agar jangan sampai ada kelas
yang kosong. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru SD berikut
“Kepala sekolah selalu memantau kelas saat jam pelajaran yang kosong, harus ada
guru yang masuk baik itu guru piket atau guru kelas. Kalau guru pergi itu dengan
ijin dan meninggalkan tugas, ya nanti akan digantikan guru piket kalau tidak ijin
ya ditegur”. Jadi, kepala sekolah selain memantau dari CCTV juga memantau dari
petugas piket dengan melihat buku piket. Kepala sekolah akan mengetahui guru
yang memang ijin tidak masuk ke kelas dengan melihat buku piket tersebut.
Kepala sekolah juga menunjuk guru untuk melakukan supervisi kelas atau kepala
sekolah sendiri secara bekala memantau dengan melihat dan menunggui saat guru
mengajar di kelas. Hal tersebut sesuai ungkapan guru SY yang mengatakan bahwa
“Beliau dengan bantuan staf dan guru yang ditunjuk secara berkala mengadakan
supervisi kelas. Guru atau kepala sekolah meunggui di tempat melihat guru
megajar dan dengan melihat perencanaan apa yang akan dilakukan guru di kelas,
kurang baik, guru diingatkan dan ditegur secara umum dalam briefing yang
115
diadakan pagi hari setelah upacara atau dipanggil. Oleh karena guru memiliki
diperhalus, atau bahkan bisa dengan teguran tetapi secara tidak langsung. Yaitu
diberi arahan, diberi contoh dan lama-lama akan berubah. Kalau biar lebih halus
lagi dan ngga kelihatan saya ngobrol biasa dan memberi masukan-masukan
ringan sehingga guru tidak tersinggung dan ada perubahan”. Pernyataan tersebut
diperkuat oleh salah satu guru SI yang mengungkapkan bahwa “Kelas-kelas yang
kosong nanti ada pembinaan, mungkin datang terlambat atau kelas berantakan,
kepala sekolah membina, memberi contoh kan ada kelas yang baik. Secara umum,
guru yang memiliki kesalahan yang keterlaluan, guru akan dipanggil dan ditegur”.
bisa dilakukan tindak lanjut terhadap guru, baik itu semacam himbauan atau
arahan secara umum yang disampaikan dalam briefing maupun dengan teguran
maupun dengan teguran yang diperhalus. Guru tentu akan menyadari sendiri
116
3) Media Pembelajaran
sebagai perantara yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai
memahami materi dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
media pembelajaran agar materi mudah dipahami dan tidak membosankan bagi
siswa. Guru juga harus mampu menggunakan dan memanfaatkan media yang ada.
sebagai upaya tindak lanjut dengan memberikan saran dan contoh agar guru
diungkapan guru SY yang mengatakan bahwa “Termasuk dengan CCTV itu juga
untuk memantau”. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh kepala
memantau dari CCTV kalau guru belum memanfaatkan media biasanya saya
117
mengomentari kenapa ngga memakai media. Saya memberi contoh untuk
Penyediaan fasilitas sarana pembelajaran juga sebagai salah satu upaya yang
pembelajaran, seperti disediakannya komputer dan LCD di tiap kelas. Hal tersebut
fasilitas komputer dan LCD di tiap kelas”. Guru hanya perlu menggunakan
mengatakan bahwa “Itu lebih pada kreatifitas guru sendiri. Penyiapan sarana
prasarana, misalnya pemasangan LCD dan komputer di tiap kelas RSBI, jadi
salah satu guru yaitu tampak tersedia LCD, komputer dan printer.
Upaya kepala sekolah yang lain yaitu dengan mengadakan pelatihan dan
diklat untuk pembuatan media pembelajaran. Pelaksanaan pelatihan dan diklat ini
tentunya dilaksanakan ketika guru ada waktu senggang secara bertahap dan
dananya. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Guru SI yang mengatakan bahwa
“Beberapa kali diadakan, setiap semester biasanya lebih dari satu pelatihan, ya
tergantung dana, pelatihan untuk guru secara bertahap dan diharapkan semua guru
118
dapat mengikuti. Pelatihan ICT berupa macro media flash, membuat media
“Ya mengadakan semacam diklat, seperti yang baru-baru bulan kemarin diklat
powerpoint tapi ini lebih dinamis”. Melihat dari penyediaan fasilitas komputer
dan LCD di tiap kelas, ini akan menunjang guru untuk mempersiapkan dan
membosankan.
4) Metode Pembelajaran
materi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa.
Guru tentunya harus memilih-milih metode yang memang sesuai dengan materi
dan disesuaikan dengan siswa yang dihadapi. Pemilihan metode ini memang
menjadi tanggung jawab guru dan itu memang tergantung dari kreatifitas masing-
masing guru.
pokok materi yang berbeda tentunya dibutuhkan metode yang berbeda pula agar
materi bisa terserap dengan mudah oleh siswa. Penggunaan metode memang tidak
119
kepala sekolah KS 8 yang mengatakan bahwa “Metode dibebaskan sesuai dengan
materi, kan kalo metode itu ngga bisa dipaksakan harus menggunakan metode
tertentu”. Dan diperkuat oleh pernyataan dari guru SI yang menyatakan bahwa
b) Memantau
kepala sekolah dengan melihat guru mengajar melalui CCTV yaitu mengamati
guru mengajar serta metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Hal
“Mengenai metode saya bisa memantau dari CCTV”. Jadi Kepala Sekolah SMP 8
Kepala seolah SMP 8 tidak hanya memantau saja tetapi melakukan tidak
dalam penggunaan metode. Hal tersebut seperti yang telah diungkapkan oleh
materi kalau kira-kira belum cocok diberi arahan karena kan di kelas sudah
tersedia LCD”. Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh salah satu guru SP yang
120
menggunakan metode yang bervariasi”. Pemilihan dan penggunaan metode
Kepala sekolah juga mendorong guru agar lebih kreatif dalam penggunaan metode
guru lebih kreatif, menggunakan model pembelajaran yang lain, dari sumber-
metode pembelajaran. Guru bisa memperoleh materi dari ahli tentang metode
dimiliki ketika pembelajaran di kelas agar materi bisa dipahami siswa dengan
baik. Hal tersebut diungkapkan oleh guru BM yang menyatakan bahwa “Dalam
tadi. Saat rapat briefing juga disampaikan kepada guru untuk menggunakan
metode yang sesuai”. Kemampuan guru dalam berkreasi tentunya memang harus
didukung dengan adanya fasilitas yang memadai di sekolah. Sehingga, guru dapat
tersebut.
121
5) Materi Pembelajaran
materi pembelajaranan dengan baik dan dengan cara yang tepat agar dapat
dipahami oleh siswa. Guru juga harus benar-benar memahami materi yang akan
disampaikan, jangan sampai guru salah menyampaikan materi baik karena faktor
materi dengan baik dan memahami benar materi yang akan disampaikan. Kepala
sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang ada
di sekolah juga perlu memberikan berbagai upaya untuk membantu guru dalam
nampaknya menjadikan guru agar lebih mudah untuk berdiskusi mengenai materi
pembelajaran dengan sesama guru mata pelajaran serupa. Kepala sekolah pun ikut
dan itu bisa dilakukan kapan saja saat guru tidak ada jam mengajar. Pengetahuan
akan materi juga perlu dikembangkan, selain itu kepala sekolah juga mendukung
diadakan oleh lembaga lain yang memang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut
“Diskusi ini dilakukan di sekolah oleh tiap mata pelajaran dengan pengaturan
tempat duduk dibuat berdekatan, tetap saya ingatkan mbok dipakai untuk
diskusi. Workshop ini ada acara-acara dari dinas atau biasanya dari perguruan
tinggi kalau memang sesuai dengan kebutuhan ya guru di kirimkan untuk
mengikuti. Kalau seminar biasanya yang mengadakan Dinas Pendidikan
Kota, UNY, UIN juga”.
122
Diskusi itu nampaknya sangat membantu guru ketika menemukan masalah
diungkapkan oleh guru VR yang mengatakan bahwa “Diskusi juga, misal kalau
ada masalah bisa menemui dan menceritakan, nanti kan pemecahan dan solusinya
bisa dicari”.
Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari mana saja dan itu akan mendukung
wawasan dapat diperoleh dari dari buku maupun dari media lain seperti zaman
sekarang yang lebih maju dan sangat mudah didapat yaitu melalui internet. Di
pendidikan
yang diadakan karena adanya kerjasama dengan lembaga lain. Diklat IT tersebut
blog. Hal tersebut seperti yang diungkapkan guru SY yang mengatakan bahwa
sesuatu yang dapat menggali kemampuan dan menambah pengetahuan guru untuk
saja termasuk dari fasilitas sarana prasarana, kelengkapan sarana prasarana yang
memadai dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan guru dan dana sekolah.
Baik itu berupa buku, media maupun peralatan. Hal tersebut seperti diungkapkan
anggaran bisa berupa buku-buku, media, alat-alat dan lain-lain diadakan sesuai
dengan kebutuhan guru dengan merencanakan apa-apa saja kebutuhan guru untuk
proses pembelajaran”. Jadi, dalam pemenuhan fasilitas kepala sekolah juga perlu
124
b) Penataan fasilitas perpustakaan
perlu juga didukung dengan penataan yang nyaman. Kenyamanan juga akan
salah satu sumber pembelajaran bagi guru yang dapat digunakan untuk menambah
dengan menyediakan ruang membaca dengan lesehan dan ada pula yang di kursi,
sehingga pengunjung bisa memilih mana yang lebih nyaman. Guru juga dapat
meminjam beberapa buku dengan waktu peminjaman yang relatif lebih lama. Hal
sudah diubah penataan ruangnya agar lebih santai, supaya belajaranya lebih
nyaman untuk membaca”. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yang
nyaman yaitu dalam bentuk lesehan dan menggunakan kursi. Berikut gambar
125
c) Mendorong dan mengingatkan
sekolah juga menyarankan kepada guru agar memiliki blog, karena itu juga akan
menyerap materi yang disampaikan guru. Oleh karena itu, evaluasi/ penilaian ini
wajib dilakukan oleh guru. Guru harus memiliki kemampuan agar benar-benar
penilaian harus berdasarkan keadaan siswa yang sesuangguhnya, baik itu dengan
mengadakan tugas, ulangan harian, ujian tengah semester maupun dengan ujian
126
“Guru wajib mengadakan penilaian, kepala sekolah menyampaikan guru mana
Kepala sekolah selalu ikut mengontrol hasil penilaian yang dilakukan oleh
guru dan bagi guru yang belum melaksanakan kepala sekolah mengingatkan. Hal
bahwa “Mengadakan ulangan harian 1 semester minimal 3 kali dan bisa lebih,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, jadi paling tidak 5 kali dalam
menyampaikan secara umum dalam rapat briefing yang diadakan setiap hari Senin
setelah upacara selesai. Kepala sekolah mengingatakan bagi guru yang belum
harus berhati-hati dan teliti jangan sampai nilai yang diberikan kepada siswa
tersebut adalah nilai yang dikarang. Guru juga tidak perlu takut untuk
memberikan nilai yang kurang baik kepada siswa, asalkan kemampuan siswa
seperti itu. Guru juga diminta untuk membuat laporan penilaian untuk dilaporkan
kepada kepala sekolah. Jadi, disini kepala sekolah mengetahui kegiatan evaluasi/
evaluasi/ penilaian, seperti berupa kertas dan penggandaan soal. Hal tersebut
127
seperti diungkapkan guru SD yang menyatakan bahwa “Menyediakan kertas,
karena pernah ada keluhan ulangan harus menyobek kertas. Memfasilitasi proses
sudah tidak perlu menyobek kertas dari bukunya untuk ulangan, sebab sudah
Bahasa yang bisa digunakan untuk ulangan dan guru tidak perlu menggandakan
antara komputer guru dengan komputer siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil
Bahasa untuk mengadakan ulangan, sehingga guru tidak perlu menggandakan soal
Bahasa.
8) Kedisiplinan
Disiplin adalah hal utama yang perlu ditekankan agar kegiatan apapun yang
yang dilakukan oleh guru. Kepala Sekolah SMP N 8 mengupayakan agar guru
128
a) Keteladanan
gemborkan kepada guru untuk selalu disiplin. Tidak hanya guru yang harus
disiplin, kepala sekolah juga sebagai peminpin memberikan contoh dan teladan
bagi guru dalam berdisiplin. Kepala sekolah selalu datang lebih awal ke sekolah
sebelum guru datang. Sebab setiap pagi ada kebiasaan salaman pagi, dan kepala
sekolah menjadi petugas tetap setiap pagi bersama guru yang telah ditunjuk
karena saya biasa sudah disini pukul 06:30”. Dan diperkuat oleh guru SY yang
mengatakan bahwa “Memberi contoh beliau datang awal sekali, dan menjadi
petugas tetap yang menyalami anak di pintu aula dengan guru piket pukul 06:30
kalu hari biasa”. Kepala sekolah sendiri juga dapat mengetahui siapa yang datang
sehingga pada pukul berapa guru datang dan pulang akan dapat diketahui
sekaligus dijadikan sebagai alat kontrol bagi kepala sekolah dan selalu di cek
setiap bulan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru VR yang
menyatakan bahwa “Dari presensi finger print itu selalu di cek tiap bulannya”.
129
Kepala sekolah bisa mengambil tindakan ketika memang tingkat kedisiplinan
c) Memberi teguran
Tindakan yang diambil kepala sekolah terhadap guru yang terlambat/ kurang
disipin justru lebih diperhalus, tidak secara langsung. Kepala Sekolah SMP N 8
jarang menegur, tetapi hanya menanyakan kabar dan menanyakan kalau baik-baik
saja dan tidak ada halangan. Tidak pernah secara langsung menanyakan kenapa
terlambat. Cara tersebut dilakukan agar guru tidak tersinggung dan membenahi
diri sendiri tanpa harus terpaksa, tertekan dan lebih legowo atau menerima dengan
lapang dada tanpa terpaksa dan lebih menyadari diri untuk lebih disiplin. Hal
bahwa “Kalau terlambat saya jarang menegur, paling saya hanya menanyakan
kesehatan saja dan saya lanjutkan bertanya “Tidak ada halangan to?” dan dari
kalimat itu kan secara tidak langsung guru juga sudah merasa sendiri. Dan saya
di kelas. Kepala sekolah memantau dari CCTV untuk memantau kapan guru
masuk dan keluar kelas maupun memantau kelas-kelas mana yang kosong. Kepala
sekolah juga memantau memalui buku pelaksanaan KBM yang ada di buku piket.
Setiap guru yang memang ada kepentingan dan tidak bisa masuk ke kelas bisa ijin
kepada petugas piket dan dicatat di buku piket tersebut. Hal tersebut seperti yang
130
CCTV. Presensi sidik jari, jadi kapan guru berangkat dan pulang bisa diketahui.
antara guru dengan kepala sekolah maupun antar sesama guru. Guru dapat dengan
a) Keterbukaan
Kepala sekolah pun selalu welcome dan menerima dengan tangan terbuka.
Kegiatan salaman pagi ternyata dapat membuka kesempatan bagi guru untuk
pagi menjadikan guru bisa melakukan komunikasi ringan dengan kepala sekolah.
melakukan kesalahan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru SI yang
mengatakan bahwa “Saat jabat tangan ada kesempatan untuk ngobrol, bahkan
ketika guru permasalahan selalu welcome dan ditanggai dengan baik. Kalau ada
kesalahan pasti ikut memberikan solusi. Kalau ada yang keliru tidak dimarahi
b) Keteladanan
131
Komunikasi yang dilakukan dengan guru selalu menggunakan bahasa yang sopan
dan santun atau dalam bahasa jawa dikatakan boso. Guru pun akan merasa lebih
dihargai. Kalaupun ada guru yang berbicara keras, kepala sekolah mengingatkan
agar berbicara dengan santun. Hal tersebut seperti ungkapan guru SY yang
mengatakan bahwa “Memberi contoh komunikasi dengan baik dan sopan, tidak
contoh langsung. Mengingatkan bila ada guru yang bicara agak keras, beliau
Antar sesama guru pun di SMP N 8 sangat mudah dilaksanakan dan bisa
berdekatan sesuai dengan mata pelajaran, sehingga bisa dimanfaatkan oleh guru
untuk saling sharing dan berdiskusi. Guru tetap bisa berkomunikasi dengan guru
lain dengan baik, meskipun diatur berdasarkan mata pelajaran. Pengaturan meja
tersebut tidak lain bertujuan agar ketika guru menemukan masalah mengenai mata
menyatakan bahwa “Semua guru jadi satu ruang dan penataannya per mata
132
b. Sejauhmana Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Efektif dalam
kepala sekolah ternyata efektif bagi guru agar dapat melakukan perencanaan
pembelajaran dengan baik. Rapat briefing dilakukan pagi hari ketika istirahat
setelah upacara dan itu tidak memerlukan waktu yang banyak. Sehingga, hal
tersebut tidak akan mengganggu waktu mengajar guru. Hal tersebut seperti yang
Guru pun mengakui bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dapat
dikatakan efektif. Terbukti dengan guru yang sudah semakin disiplin dalam
membuat silabus/ RPP. Silabus/ RPP disadari sangat membantu guru ketika ada
guru SD yang mengatakan bahwa “Sangat efektif, banyak guru yang dalam artian
disiplin membuat RPP, silabus, karena untuk kenaikan pangkat itu sangat
terlaksana”. Mendukung kepentingan guru dalam hal ini tidak lain yaitu
133
pembelajaran. Silabus/ RPP itulah yang memang menjadi patokan guru dalam
mengajar, untuk itu guru harus memiliki perencanaan. Sehingga, guru akan
mengerti apa yang akan diajarkan dalam pembelajaran dan kegiatan belajar
2) Pengelolaan kelas
oleh kepala sekolah setiap saat karena adanya CCTV. Pantauan setiap saat yang
dilakukan kepala sekolah dengan CCTV dan memberi contoh kepada guru
ternyata terbukti efektif dalam peningkatan kinerja guru dalam hal pengelolaan
kelas sebab pengelolaan kelas menjadi lebih teratur dari pada sebelumnya. Hal
contoh yang baik ternyata juga diakui guru efektif dalam meningkatkan kinerja
guru. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan guru yang menjadi lebih tertib dan
disiplin, serta guru terlambat dan kelas kosong menjadi berkurang apa lagi setelah
ada CCTV. Seperti yang diungkapkan oleh guru SD yang mengatakan bahwa “Ya
efektif, karena 2 periode 2 semester ini guru terlambat, kelas kosong berkurang,
lebih tertib dan disiplin, begitu juga dengan siswanya”. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan peneliti saat mengikuti pembelajaran di kelas bersama salah satu
guru yaitu ketika masuk dan melihat kelas dalam keadaan kotor guru memberikan
134
waktu 10 menit kepada siswa untuk membersihkan kelas, setelah bersih kemudian
siswa masuk dan pelajaran dimulai. Guru mengakui bahwa selalu merasa dipantau
oleh kepala sekolah, jadi guru berpikir dua kali dan tidak bisa seenaknya untuk
meninggalkan kelas. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru SY yang
menyatakan bahwa “Efektif karena guru jadi berpikir untuk meninggalkan kelas
3) Media pembelajaran
memahami materi pembelajaran. Upaya yang dilakukan kepala sekolah agar guru
pelatihan/ diklat. Upaya yang dilakukan tersebut ternyata bisa dikatakan efektif
bagi peningkatan kinerja guru. Pantauan dari CCTV serta pemberian contoh yang
baik oleh kepala sekolah mampu menjadikan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru menjadi semakin baik karena guru merasa setiap saat dipantau oleh kepala
sekolah.
Penyediaan fasilitas pembelajaran seperti LCD di tiap kelas bagi guru juga
ternyata efektif bagi peningkatan kinerja guru sebab bisa memberikan kemudahan
bagi guru dan lebih leluasa dalam mengembangkan pembelajaran. Hal tersebut
juga dapat dilihat dari hasil pengamatan pada saat peneliti mengikuti
pembelajaran di kelas besama salah satu guru yaitu tampak guru memanfaatkan
LCD yang ada di kelas untuk pembelajaran, namun guru juga tetap menggunakan
135
papan tulis. Guru dapat dengan mudah menampilkan video maupun gambar yang
dari segi waktu. Selain itu, juga menjadikan guru lebih kreatif dalam
“Ya efektif karena menjadikan kemudahan bagi guru, jadi lebih leluasa dalam
mengembangkan pembelajaran bisa menggunakan powerpoint bisa
menayangkan gambar maupun video. Karena saya juga merasakan
perbedaannya, kalau ada LCD kan mudah langsung bisa ditayangkan, kalau
tidak ada kan harus jalan ke Laboratorium Multimedia kan jadi ngga efektif
waktunya”.
Pelatihan/ diklat juga efektif bagi peningkatan kinerja guru. Guru yang
kurang perhatian terhadap internet menjadi ingin melihat. Hal tersebut seperti
diungkapkan guru SI yang menyatakan bahwa “Ya tentu, tadinya orang yang tidak
pegang jadi pegang, yang tadinya tidak bisa IT jadi bisa menggunakan IT”. Hal
tersebut tentunya membuat guru lebih bisa menggali ilmu lebih luas, bukan hanya
materi yang diperoleh tetapi juga informasi lain yang dapat memperluas materi
4) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran harus dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
metode yang memang sesuai dengan materi yang diajarkan. Upaya kepala sekolah
sesuai kemampuan yang dimiliki. Guru bisa berkreasi, berekspresi dan tidak
metode tertentu. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan guru VR yang
menyatakan bahwa “Ya sangat efektif, guru bisa berkreasi, berekspresi, tidak
terlalu tertekan dengan aturan-aturan yang ada yang mengharuskan ini itu”.
metode agar dalam pembelajaran sehari-hari siswa tidak merasa bosan. Guru juga
harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa yang dihadapi,
selain menyesuaikan dengan materi. Hal tersebut juga dapat dilihat pada hasil
pengamatan yang dilakukan peneliti saat mengikuti pembelajaran salah satu guru
yaitu nampak guru menggunakan metode ceramah yang kadang diselingi dengan
hal-hal yang membuat siswa tertawa, memberi contoh di kehidupan nyata dan
tanya jawab, sehingga siswa tampak antusias mengikuti pelajaran tersebut. Guru
5) Materi pembelajaran
agar dapat dipahami. Guru harus memiliki pemahaman yang matang mengenai
materi tersebut agar materi dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa. Upaya
yang dilakukan kepala sekolah dengan mengatur tempat duduk guru, sehingga
137
buku-buku dan menyediakan layanan internet ternyata efektif dalam
tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru BM yang mengatakan bahwa “Ya
efektif dengan memakai buku yang sudah ada, tentunya memberikan kemudahan
guru untuk membuat laporan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan guru
setelah mengikuti seminar, sehingga bisa dikatakan seminar yang diikuti oleh
guru sebisa mungkin dituntut untuk dapat diaplikasikan dalam pembelajaran serta
atau apapun bisa langsung browshing dan bisa langsung ditampilkan dan siswa
pun bisa langsung melihat dari sumbernya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan
138
dengan menyediakan dan melengkapi fasilias sarana prasarana seperti
tersebut dengan baik. Hal tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja
guru. Seperti hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dapat dikatakan bahwa
guru menggunakan LCD yang tersedia di kelas, selain itu guru terlihat
fasilitas tersebut, sebab fasilitasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Guru juga
Kepala sekolah bisa memenuhi 100% kebutuhan guru, asalkan itu memang
dan harus bisa mengukur kemampuan siswa yang sebenarnya. Upaya yang
dilakukan kepala sekolah agar evaluasi/ penilaian lebih baik yaitu kepala sekolah
139
selalu mengecek laporan penilaian, secara umum dalam rapat briefing
guru. Upaya yang dilakukan kepala sekolah terebut ternyata efektif dalam
meningkatkan kinerja guru. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti yang kebetulan ada salah satu guru yang sedang menggunakan
komputer guru dan siswa, sehingga guru tidak perlu menggandakan soal. Guru
dan disiplin melaksanakan ulangan sesuai kompetensi yang harus dicapai siswa
serta membuat data penilaian siswa. Hal tersebut seperti yang diungkapkan guru
SD yang menyatakan bahwa “Efektif, karena guru jadi terpacu harus segera
mempersiapkan diri dan guru berusaha melengkapi poin-poin yang harus dinilai
serta membuat data nilai siswa. Mulai dari tugas-tugas, ulangan harian, sampai
ulangan semester, guru harus memiliki data penilaiannya. Hal tersebut sesuai yang
diungkapkan oleh guru SI yang mengatakan bahwa “Ya, guru lebih bertanggung
tugas, ulangan, remidi diadakan kapan itu harus ada data-datanya”. Data penilaian
140
tersebut kemudian dicek oleh kepala sekolah, sehingga guru menjadi rajin untuk
membuat daftar penilaian karena selalu dicek. Guru akan bingung bila tidak
mempunyai data penilaian siswa, sehingga guru tetap membuat data penilaian
8) Kedisiplinan
warga sekolah dituntut untuk disiplin dalam segala hal. Upaya yang dilakukan
adanya salaman pagi, presensi finger print, pantauan CCTV serta teguran yang
diperhalus ternyata sangat efektif dalam meningkatkan kinerja guru. Seperti yang
sudah efektif dilihat dari jarang guru yang terlambat”. Jadi, bisa dikatakan guru
merasa tercambuk untuk lebih disiplin, datang dan masuk kelas tepat waktu. Guru
menjadi lebih introspeksi diri dengan melihat keteladanan kepala sekolah. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan guru SY yang meyatakan bahwa “Bagus, kami
merasa tersemangati tercambuk untuk datang pagi dan mengajar tepat waktu”.
Guru pun merasa malu ketika datang terlambat saat dijadwalkan menjadi petugas
141
Sekolah SMP N 8 melakukan beberapa upaya agar komunikasi dan interaksi guru
dapat berjalan dengan harmonis yaitu dengan penataan meja guru yang
sopan dan kepala sekolah pun selalu welcome terhadap guru. Upaya tersebut
dengan mudah antar sesama guru. Kerjasama, saling membantu kesulitan, dan
sharing dengan mudah, sehingga ketika ada permasalahan bisa dipecahkan dan
didiskusikan bersama-sama, sebab meja guru diatur sesuai dengan mata pelajaran
sejenis. Guru juga tetap dapat berkomunikasi dengan baik dengan guru-guru lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh guru SD yang mengatakan bahwa “Efektif karena
sarana sharing”.
sekolah menjadi lebih merasa kekeluargaan dan terasa lebih harmonis dengan
diadakannya kegiatan salaman pagi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh kepala
sekolah KS 8 yang menyatakan bahwa “Kalau kegiatan salaman itu 100% efektif
dalam artian jadi lebih kekeluargaan”. Jadi, komunikasi antar sesama guru
C. Pembahasan
pendidikan atau sekolah. Guru adalah orang yang langsung berada di kelas dan
142
melaksanakan pembelajaran. Guru harus memiliki kinerja yang bagus agar tujuan
sekolah tercapai, untuk itu guru juga harus membuat perencanaan yang matang,
Selain itu, juga yang tidak kalah penting yaitu kedisiplinan guru itu sendiri.
Kinerja guru ternyata juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
pendidikan terarah pada tujuan”. Kepala sekolah harus memantau guru, melihat
143
RPP. Hal tersebut seperti diungkapkan guru BPR yang menyatakan bahwa “Tentu
guru wajib membuat silabus, menghitung jam efektif, jadwal pembelajaran, RPP,
berguna pula saat ada akreditasi. Jadi, langkah kepala sekolah untuk mewajibkan
guru untuk memang sudah seharusnya dilakukan agar pembelajaran menjadi lebih
mengarahkan.
Sekolah biasanya diundang untuk mengikuti diklat yang diadakan oleh pihak
luar seperti dinas, jika diklat tersebut sesuai dengan kebutuhan pasti kepala
no. 13 tahun 2007 disebutkan bahwa “salah satu kompetensi manajerial yang
harus dimiliki seorang kepala sekolah yaitu mengelola guru dan staf dalam rangka
144
ada pihak yang mengadakannya dan memang diadakan secara berkala karena
Ketika ada program diklat ya tinggal diikutkan saja”. Materi yang dibahas
tentunya berupa kerja guru seperti misalnya bagaimana guru harus membuat
silabus/ RPP, tugas mengajar dan kurikulum. Keikutsertaan dalam diklat tersebut
juga semua difasilitasi, jadi bisa membuat RPP, silabus atau keperluan mengajar
di sekolah”. Apalagi di SMP 5 guru dipinjami laptop yang tentu saja akan sangat
perencanaan pembelajaran sebab saat waktu luang atau jam istirahat bisa
Silabus/ RPP sebenarnya juga telah dibahas bersama-sama dengan guru mata
pelajaran sejenis dalam forum MGMP. Melalui forum MGMP tersebut guru bisa
145
berdiskusi dan membahas bersama-sama perencanaannya agar lebih menyatu
dengan sesama guru mata pelajaran yang sejenis melalui forum MGMP, sehingga
tidak ada ketimpangan antara guru satu dan guru lainnya. Bersama-sama guru
mata pelajaran sejenis bisa mengkoreksi silabus/ RPP tahun sebelumnya apakah
masih relevan atau tidak yang kemudian bisa direvisi bersama-sama. Pengawasan
dan pemantauan juga dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dengan memeriksa
perencanaa pembelajaran yang dibuat guru dengan melihat silabus, RPP atau
yang menyatakan bahwa “Dilakukan pengawasan dan pemantauan rutin atau terus
melihat bukti fisik yang berupa RPP, satuan pelajaran (satpel) dan lain-lain”.
Kepala sekolah juga memberikan arahan dan dorongan kepada guru. Arahan dan
b. Pengelolaan kelas
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Upaya Kepala Sekolah SMP Negeri di
146
1) Memantau dan melihat ke kelas
Ada perbedaan cara yang dilakukan Kepala Sekolah SMP Negeri biasa yaitu
SMP N 1 Yogyakarta dan SMP RSBI yaitu SMP N 5 Yogyakarta serta SMP N 8
ketersediaan dana yang dimiliki, SMP N 1 Yogyakarta hanya memiliki dana dari
BOS sedangkan SMP 5 dan SMP 8 juga memiliki dana dari iuran siswa. Kepala
Sekolah SMP RSBI memantau guru dari CCTV yang dipasang di setiap kelas.
CCTV akan menampilkan bagaimana, dan apasaja yang dilakukan guru selama
proses pembelajaran di kelas, termasuk memantau guru ketika masuk atau keluar
kelas tepat waktu atau tidak. Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN yang
menyatakan bahwa “Di kelas sudah ada CCTV bisa dilihat, dipantau kepala
sekolah setiap saat”. Kepala sekolah bisa memantau kapan saja dan setiap saat
dari ruang kepala sekolah sekaligus keliling ke kelas. Kepala Sekolah SMP 1
hanya memantau guru mengajar dengan secara berkala berkeliling ke kelas. Hal
“Secara berkala dipantau dalam 1 semester dengan didatangi ke ruang kelas saat
guru mengajar”. Kepala Sekolah SMP RSBI selain memantau dari CCTV, tetapi
Ketika dipantau dari CCTV ternyata pengelolaanya kurang baik, baik itu
kelas kosong maupun kurang rapi guru diingatkan dan ditegur secara umum
dalam briefing yang diadakan pagi hari setelah upacara atau dipanggil. Kepala
sekolah selalu mengingatkan secara umum untuk selalu menjaga kebersihan dan
147
kerapian kelas saat rapat briefing. Sedikit berbeda dengan Kepala Sekolah SMP 1
dan SMP 5, Kepala Sekolah SMP 8 selain melalui rapat briefing juga memberikan
teguran, tetapi dengan cara-cara yang lebih diperhalus atau bahkan bisa dengan
tanpa ada kesan memberikan tekanan, dengan memberikan arahan, contoh, dan
menyatakan bahwa “Kalau biar ngga kelihatan, guru diberi arahan, di beri contoh
dan lama-lama akan berubah. Kalau biar lebih halus lagi dan ngga kelihatan saya
tersinggung dan ada perubahan”. Hal itu untuk menghindari agar guru tidak
memperbaiki kekurangannya.
c. Media pembelajaran
untuk menggunakannya.
148
1) Mengadakan diklat/ pelatihan
Diklat/ pelatihan tentunya dilaksanakan ketika guru ada waktu senggang yaitu
setelah pulang sekolah secara bertahap dan diharapkan guru bisa mengikutinya,
tetapi tetap melihat ketersediaan dana dan kebutuhan. Materi yang diberikan
dalam diklat/ pelatihan tersebut biasanya berupa cara membuat powerpoint yang
yang menyatakan bahwa “Ya mengadakan semacam diklat, seperti yang baru-baru
Penyediaan fasilitas sarana pembelajaran juga sebagai salah satu upaya yang
perbedaan status sekolah. Di SMP 1 yang merupakan SMP Negeri biasa itu hanya
mengandalkan dana dari BOS, sehingga fasilitas yang disediakan seperti LCD dan
menyediakan fasilitas LCD dan komputer di setiap kelas, selain itu di SMP 5
fasilitas tersebut, akan tetapi juga menghimbau kepada guru untuk memanfaatkan
149
fasilitas tersebut dengan baik. Rapat briefing digunakan kepala sekolah untuk
menghimbau kepada guru agar menggunakan fasilitas dan peralatan yang telah
disediakan dengan baik. Hal tersebut seperti yang diungkapkan kepala sekolah KS
pembelajaran”.
d. Metode pembelajaran
yang memang sesuai dengan materi dan kondisi siswa. Hal tersebut sesuai dengan
pembelajaran itu sendiri sebenarnya bersifat fleksibel yaitu melihat dari materi
yang diajarkan, keadaan siswa yang bersangkutan di kelas dan kondisi siswa saat
“ketepatan penggunaan metode mengajar sangat tergantung pada tujuan, isi proses
150
belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar untuk menjembatani kebutuhn
siswa, dan menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa”. Jadi, langkah
sendiri dalam memilih dan menentukan metode yang tentunya disesuaikan dengan
pengembangan diri agar pembelajaran tidak monoton dan siswa pun tidak bosan.
pembelajaran yang memang sesuai. Kepala sekolah bisa memantau pula dari
CCTV bagaimana guru dalam mengajar dan apakah memang metodenya sudah
sesuai. Saat rapat briefing dijadikan sebagai cara untuk meyampaikan arahan-
arahan kepada guru dalam pemilihan dan penggunaan metode. Guru merupakan
insan manusia yang membutuhkan dorongan/ motivasi dari orang lain termasuk
pemimpin, sehingga kepala sekolah juga bisa memberikan dorongan kepada guru
agar kreatif dalam pemilihan metode pembelajaran. Hal tersebut seperti yang
supaya guru lebih kreatif, menggunakan model pembelajaran yang lain. Tindakan
bervariasi”.
151
e. Materi pembelajaran
1) Menyedikan fasilitas
Fasilitas yang diberikan kepala sekolah berupa buku-buku baik itu buku pokok/
buku paket, serta buku penunjang maupun buku sumber lain. Buku-buku tersebut
Memfasilitasi pembelian bahan dan alat praktek. dengan dikasih tahu atau ada
pemberitahuan bahwa ada uang sekian misalanya untuk membeli apa-apa yang
pengetahuan bisa diperoleh dari mana saja dan itu akan mendukung dalam
dapat diperoleh dari buku maupun dari media lain seperti jaman sekarang yang
lebih maju dan sangat mudah di dapat yaitu melalui internet. Kepala Sekolah SMP
152
mempermudah guru dalam mengakses informasi, sehingga bisa memperluas
baik itu sekedar membaca buku ataupun meminjam dan mengingatkan pula agar
setiap hari Senin digunakan kepala sekolah untuk mengingatkan guru agar
bahwa “Ya cuma setiap briefing ya setiap waktu diberikan penjelasan berkali-kali
setiap sebelum mengajar untuk dipelajari lagi. Kepala sekolah selalu menekankan
sumber belajar di samping mengerti dan memahami buku teks, seorang guru juga
harus berusaha mencari dan membaca buku-buku/ sumber lain yang relevan guna
153
digunakan untuk melengkapi koleksi perusatakaan yang bisa dibaca maupun
materi. Memfasilitasi pembelian alat dan bahan praktek dengan memberi tahu atau
ada pemberitahuan bahwa ada uang sekian misalanya untuk membeli apa-apa
fasilitas layanan internet yang bisa dijadikan sumber pembelajaran yang dapat
pembelajaran tidak hanya bisa didapat dari buku, tetapi juga dari sumber lain
seperti internet.
sarana prasarana yang disediakan dengan optimal. Menurut Sobri, dkk (2009: 24)
“kepala sekolah sebagai motivator harus memiliki strategi yang tepat untuk
Melihat dari pendapat tersebut berarti langkah yang dilakukan Kepala Sekolah
154
praktek, layanan internet dan lain-lain sekaligus guru didorong untuk
untuk aktif ke perpus meminjam atau sekedar membaca buku di perpustakaan dan
diajarkan.
155
1) Menyediakan fasilitas atau peralatan yang diperlukan
kertas, penggandaan soal dan komputer sekaligus printer yang disediakan yang
bisa dimanfaatkan untuk membuat soal saat ada waktu luang di sekolah. Hal
kertas, karena pernah ada keluhan ulangan harus menyobek kertas. Memfasilitasi
Bahasa yang bisa digunakan untuk melaksanakan ulangan yang tentunya dapat
diadakan setiap hari Senin setelah upacara selesai. Dalam rapat tersebut kepala
sekolah mengingatakan bagi guru yang belum melakukan penilaian sesuai yang
misalnya saja ulangan harian”. Begitu pula dengan pemberian nilai yang diberikan
guru kepada siswa, guru diingatkan agar teliti dan guru tidak perlu takut untuk
memberikan nilai yang kurang bagus bila memang kemampuan siswa seperti itu.
156
Jika memang nilai siswa kurang bagus atau di bawah KKM (Kriteria Kelulusan
juga diminta untuk membuat laporan penilaian untuk dilaporkan kepada kepala
penilaian, memberi penilaian dengan teliti, melaksanakan remidial bila nilai siswa
h. Kedisiplinan
dan fleksibel”. Melihat dari pendapat tersebut Kepala Sekolah SMP Negeri di
sekolah.
157
1) Menyediakan presensi
yaitu menyediakan presensi untuk guru, hanya saja SMP 5 dan SMP 8 presensi
datang dan pulang. Presensi tersebut secara berkala dicek oleh kepala sekolah. Hal
bahwa “Memeriksa presensi atau daftar hadir. Dari presensi finger print itu selalu
dicek tiap bulannya”. Kepala sekolah tersebut juga memanfaatkan rapat briefing
mengingatkan kepada guru untuk selalu disiplin masuk dan keluar kelas tepat
waktu serta melakukan presensi. Selain itu, guru diberikan pengarahan dan
tugasnya.
mendisiplinkan guru. Kepala Sekolah SMP 5 dan SMP 8 juga memiliki cara yang
dilaksanakan, sehingga sistem menutup pintu gerbang dimulai dari tepat pukul
7:00 kemudian baru dibuka kembali pada pukul 8:00. Sistem tersebut berlaku
untuk semua warga sekolah tidak terkecuali untuk guru. Hal tersebut seperti
diungkapkan guru BB yang menyatakan bahwa “Pintu pagar setiap jam 7:00 tepat
sudah di tutup dan dibuka lagi jam 8:00 itu berlaku untuk siswa maupun guru”.
158
Selain menyediakan presensi finger print juga disediakan buku untuk mencatat
guru yang datang terlambat dengan menyertakan alasannya, sehingga guru yang
terlambat harus menulis menulis dalam buku tersebut. Sedangkan Kepala Sekolah
SMP 8 memantau dari CCTV untuk memantau kapan guru masuk dan keluar
kelas maupun memantau kelas-kelas mana yang kosong, dan juga memantau
melalui buku pelaksanaan KBM yang ada di buku piket. Tindakan yang diambil
kepala sekolah terhadap guru yang terlambat/ kurang disipin justru lebih
tetapi hanya menanyakan kabar dan menanyakan kalau baik-baik saja dan tidak
ada hambatan dan tidak pernah secara langsung menanyakan kenapa terlambat.
Kepala sekolah memberikan keteladanan dengan selalu datang lebih awal, sebab
setiap pagi ada kebiasaan salaman pagi. Kepala sekolah menjadi petugas tetap
setiap pagi bersama guru yang telah ditunjuk berdasarkan jadwal. Hal tersebut
datangnya setelah guru-guru datang ataupun datang terlambat, karena saya biasa
sudah disini pukul 06:30. Memberi contoh beliau datang awal sekali”.
komunikasi dan interaksi yaitu dengan pengaturan meja guru, serta keterbukaan
dan keteladanan.
159
1) Pengaturan meja guru
Menurut Sobri, dkk. (2009: 24) “kepala sekolah sebagai motivator harus
memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga
lingkungan fisik”. Melihat dari pendapat tersebut Kepala Sekolah SMP Negeri di
komunikasi dan interaksi antar sesama guru kepala sekolah melakukan hal yang
sama yaitu dengan mengatur posisi meja guru. Pengaturan meja guru di ketiga
sekolah tersebut dibuat mengelompok atau diatur berdekatan dengan guru mata
dan bisa dimanfaatkan oleh guru untuk saling sharing serta berdiskusi dengan
sesama guru mata pelajaran. Hal tersebut seperti diungkapkan guru SN dan SI
yang menyatakan bahwa “Meja guru diatur per blok mata pelajaran bidang studi.
Supaya kalau ada masalah di mata pelajaran itu tidak terlalu jauh komunikasinya,
sehingga sambil duduk bisa sharing”. Guru tetap bisa berkomunikasi dengan guru
lain dengan baik, meskipun diatur berdasarkan mata pelajaran. Pengaturan meja
tersebut tidak lain bertujuan agar ketika guru menemukan masalah mengenai mata
160
2) Keterbukaan dan keteladanan
dengan kepala sekolah pun demikian. Komunikasi dengan kepala sekolah bisa
dilakukan ketika rapat briefing yang diadakan setiap hari Senin pagi setelah
pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan ketika ada permasalahan juga bisa
pemimpin yang dikatakan efektif yaitu pemimpin yang selalu mudah ditemukan
dapat dengan mudah berkomunikasi langsung dengan kepala sekolah setiap saat.
Kepala sekolah juga selalu welcome dan menerima dengan tangan terbuka. Ketika
“Keterbukaan baik antar guru maupun guru dengan kepala sekolah dengan siswa
juga. Bahkan ketika guru permasalahan selalu welcome dan ditanggai dengan
baik. Jika ada kesalahan pasti ikut memberikan solusi”. Kepala Sekolah SMP 8
juga memberikan teladan kepada guru dalam penggunaan bahasa yaitu ketika
berbicara dengan guru Kepala Sekolah SMP 8 selalu menggunakan bahasa yang
161
2. Sejauhmana Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Efektif dalam
Yogyakarta
meningkatkan kinerja guru, sebab guru menjadi semakin disiplin dalam membuat
silabus/ RPP. Silabus/ RPP itulah yang menjadi patokan guru dalam mengajar,
untuk itulah guru harus memiliki perencanaan. Hal tersebut seperti diungkapkan
guru BPR dan SD yang menyatakan bahwa “Sangat efektif, banyak guru yang
dalam artian disiplin membuat RPP, silabus, karena untuk kenaikan pangkat itu
Silabus/ RPP tersebut akan membuat guru lebih mengerti apa yang akan diajarkan
maksimal. Perencanaan pembelajaran yang baik dan matang tentu akan sangat
pembelajaran, sebab apa saja yang dibutuhkan guru sudah tercukupi atau tersedia.
162
b. Pengelolaan kelas
kelas, menegur dan memberi contoh. Upaya yang dilakukan tersebut ternyata
efektif bagi peningkatan kinerja guru. Pemantauan dari CCTV, diingatkan dan
ditegur sekaligus memberikan contoh yang baik ternyata diakui guru efektif dalam
meningkatkan kinerja guru. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan guru yang
menjadi lebih tertib dan disiplin, serta guru terlambat dan kelas kosong menjadi
berkurang apa lagi setelah ada CCTV. Guru juga mengakui bahwa guru merasa
selalu dipantau oleh kepala sekolah. Pantauan dari CCTV membuat guru berpikir
dua kali dan tidak bisa seenaknya untuk meninggalkan kelas. Teguran dari kepala
sekolah yang disampaikan secara umum dalam rapat briefing, meskipun secara
umum itu bisa membuat guru menjadi koreksi diri sendiri dan berusaha untuk
lebih baik. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh guru SD dan SN yang
mengatakan bahwa “Ya efektif, karena 2 periode 2 semester ini guru terlambat,
kelas kosong berkurang, lebih tertib dan disiplin. Jelas dengan adanya teguran
c. Media pembelajaran
Upaya yang dilakukan tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja guru
163
dengan menggunakan media pembelajaran lain selain menggunakan buku.
Fasilitas tersebut bisa memberikan kemudahan bagi guru dan lebih leluasa dalam
pembelajaran dengan LCD. Pelatihan/ diklat juga efektif bagi peningkatan kinerja
guru. Guru yang sebelumnya kurang bisa menggunakan IT menjadi bisa dan yang
sebelumnya kurang perhatian terhadap internet menjadi ingin melihat. Guru juga
tersebut seperti yang diungkapkan oleh guru FE, SN dan BM yang menyatakan
guru untuk menggunakan IT”. Penggunaan IT ini tentunya sangat membantu guru
d. Metode pembelajaran
arahan kepada guru. Upaya tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja
164
berbeda-beda untuk itu dibutuhkan metode yang berbeda pula. Guru juga
bahwa “Ya sangat efektif, sangat membantu sekali dalam kreatifitas kita dalam
mengajar bisa berkreasi, berekspresi dan di sisi lain juga membantu siswa
menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan siswa yang dihadapi.
menggunakan metode agar dalam penyampaian materi siswa tidak merasa bosan.
Penggunaan metode yang sesuai akan mempermudah siswa dalam menerima dan
e. Materi pembelajaran
mengingatkan dan meminta guru untuk memanfaatkan dengan baik. Upaya yang
dilakukan tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja guru. Melihat dari
hasil pembelajaran yaitu nilai hasil penilaian siswa yang cukup tinggi karena
keberhasilan pembelajaran juga dapat dilihat dari hasil/ nilai siswa. Hal tersebut
dikatakan efektif kalau ternyata melihat dari hasil kegiatan pembelajaran di sini
165
tinggi. Kan keberhasilan pembelajaran dilihat dari hasil atau tujuannya tercapai”.
layanan internet yang disediakan sekolah juga dapat membantu guru dalam
berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Pengetahuan bisa didapat dari
mana saja termasuk dari internet, apalagi saat ini pengetahuan tidak hanya bisa
fasilitas, dan memberikan dorongan/ motivasi kepada guru. Upaya yang dilakukan
166
mudah untuk memvisualiasikan materi pembelajaran dengan mudah, sehingga
siswa akan lebih mudah memahami materi dan guru tidak perlu menjelaskan
dengan baik. Upaya tersebut ternyata efektif dalam meningkatkan kinerja guru.
dicapai siswa serta membuat data penilaian siswa yang kemudian akan dicek oleh
kepala sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari semua guru sudah melaksanakan
evaluasi/ penilaian pembelajaran, begitu pula dengan remidial bagi siswa yang
nilanya masih di bawah KKM. Hal tersebut seperti yang diungkapkan guru SD
yang menyatakan bahwa “Efektif, karena guru jadi terpacu harus segera
167
h. Kedisiplinan
arahan, dan keteladanan dari kepala sekolah. Upaya tersebut ternyata efektif
dalam meningkatkan kinerja guru. Guru juga mengakui bahwa dengan upaya yang
dilakukan kepala sekolah tersebut menjadikan guru lebih disiplin dan lebih
mengerti akan tugasnya. Guru yang kadang datang terlambat pun menjadi datang
tepat waktu, sebab kedisiplinan guru juga nantinya akan dinilai dan digunakan
pada saat kenaikan pangkat. Keteladanan dari kepala sekolah ternyata menjadikan
guru termotivasi dan merasa tercambuk untuk lebih disiplin, datang dan masuk
kelas tepat waktu. Hal tersebut seperti yang diungkapkan guru SY dan SN yang
waktu dan merasa tersemangati tercambuk untuk datang pagi dan mengajar tepat
waktu”. Guru menjadi lebih introspeksi diri dengan melihat keteladanan kepala
sekolah. Guru pun merasa malu ketika datang terlambat dan sebisa mungkin
guru untuk kenaikan pangkat, jadi guru akan berpikir bila tidak disiplin.
komunikasi dan interaksi yaitu dengan pengaturan meja guru, dan keterbukaan.
Upaya tersebut ternyata efektif dalam meningkatka kinerja guru. Guru bisa
berkomunikasi dengan mudah antar sesama guru. Pengaturan meja guru yang
168
kerjasama, saling membantu kesulitan, dan sharing antar guru dengan mudah,
sehingga tidak akan terjadi keketimpangan antara guru yang satu dengan yang lain
dalam penyampaian materi. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh guru SD yang
juga tetap bisa berkomunikasi dengan baik sesama guru-guru lain. Kemudahan
komunikasi tidak hanya sesama guru tetapi juga dengan kepala sekolah, sehingga
menjadikan suasana yang lebih kekeluargaan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh
kepala sekolah KS 8 yang menyatakan bahwa “Kalau kegiatan salaman itu 100%
efektif dalam artian jadi lebih kekeluargaan”. Keterbukaan antara kepala sekolah
dengan guru, warga sekolah menjadi lebih merasa kekeluargaan dan terasa lebih
harmonis. Komunikasi antar sesama guru serta guru dengan kepala sekolah tidak
ada rasa canggung karena saling menghormati. Keterbukaan juga diakui guru bisa
169
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru
LCD, dan layanan internet; c. menghimbau/ meminta guru saat rapat briefing
contoh kepada guru; i. memberikan teguran kepada guru yang kurang disiplin
baik secara umum dalam rapat briefing maupun dengan memanggil guru; j.
kepala sekolah terbuka dan memberikan teladan kepada guru baik dalam hal
170
2. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMP
lebih baik, tertib dan disiplin dala melaksanakan tugasnya mulai dari
pembelajaran.
B. Saran
saran-saran berikut:
saat ini ilmu pengetahuan selalu berkembang dan guru perlu meng-up date
2. Kepala sekolah perlu memberikan sanksi kepada guru yang telah berulang
kali tidak disiplin sebab sanksi tersebut tentunya akan membuat efek jera bagi
3. Kepala sekolah perlu memberikan penguatan kepada guru yang telah berhasil
sederhana seperti pernyataan puas atau pujian. Penguatan diberikan agar guru
172
__________. (2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Husaini Usman. (2010). Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan (Edisi
Tiga). Jakarta: Bumi Aksara.
Keke T. Aritonang. (2005). Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja
Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta. Diakses dari
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.01-
16%20Kompensasi%20Kerja.pdf. Pada 22 Februari 2012 Jam 10:29 WIB.
Siagian, S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Mnausia. Jakarta : Bumi Aksara.
Veithzal Rivai. (2006). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
174
LAMPIRAN
175
Lampiran 1. Pedoman Penelitian
176
177
178
Pedoman Observasi
179
Lampiran 2. Ringkasan Hasil Wawancara
180
karena yang dibutuhkan sudah mencukupi.
3. Bagaiman upaya yang - Guru diikutkansertakan diklat pelaksanaan
dilakukan kepala sekolah secara berkala biasanya setiap tahun sekali
dalam meningkatkan pada awal tahun atau ketika ada program
pengelolaan kelas? diklat diikutkan.
- Dilakukan pengawasan dan pemantauan rutin
atau terus menerusterhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Dilakukan observasi
langsung saat guru mengajar dengan
didatangi ke ruang kelas secara berkala saat
guru mengajar.
- Melengkapi sarana dan prasarana kegiatan
pembelajaran dengan buku, alat atau media
pembelajaran dan lain-lain.
4. Sejauhmana upaya Efektif, karena tertib dalam melakukan
tersebut efektif dalam pembelajaran dan berusaha agar lebih baik
meningkatkan kinerja karena diawasi ditanya bagaimana pelaksanaan
guru? pembelajarannya, apa ada kendalanya, dan
bagaiman pemecahannya.
5. Bagaiman upaya yang - Melengkapi sarana dan prasarana kegiatan
dilakukan kepala sekolah pembelajaran dengan buku, alat atau media
dalam meningkatkan pembelajaran dan lain-lain. Misalnya saja
penggunaan media LCD tetapi hanya tersedia di Laboratorium.
pembelajaran? - Kepala sekolah menganjurkan pemanfaatan
media pendidikan secara maksimal baik itu
komputerisasi maupun alat-alat seperti alat
Lab. Komputer, Lab. Bahasa, Lab. IPA dan
lain-lain dengan baik yang disampaikan saat
briefing.
6. Sejauhmana upaya Efektif, memudahkan pembelajaran dan
181
tersebut efektif dalam menambah wawasan menggunakan media
meningkatkan kinerja selain buku untuk menambah keterampilan
guru? siswa.
7. Bagaiman upaya yang Kepala sekolah sebenarnya membebaskan
dilakukan kepala sekolah guru akan menggunakan metode apa dalam
dalam meningkatkan pembelajaran yaitu materi dan kelasnya.
penggunaan metode
pembelajaran?
8. Sejauhmana upaya Efektif, karena guru menjadi lebih kreatif
tersebut efektif dalam dalam mengajar sebab setiap materi dan kelas
meningkatkan kinerja diperlukan metode yang berbeda-beda
guru? sehingga membantu siswa memudahkan untuk
memahami pelajaran.
9. Bagaiman upaya yang Memfasilitasi pembelian bahan dan alat-alat
dilakukan kepala sekolah praktek,buku materi baik buku pokok maupun
dalam meningkatkan buku penunjang untuk melengkapi koleksi
pemahaman materi buku di perpustakaan. Hal tersebut dilakukan
pembelajaran? dengan mengambil dana dari BOS dan
BOSDA.
10. Sejauhmana upaya Efektif, sebab sangat membantu dan
tersebut efektif dalam menunjang dalam proses pembelajaran. Selain
meningkatkan kinerja itu melihat dari hasil kegiatan pembelajaran di
guru? sini cukup membanggakan nilai siswa sudah
cukup tinggi sebab keberhasilan pembelajaran
juga bisa dilihat dari hasil atau tujuannya yang
tercapai.
11. Bagaiman upaya yang - Menyediakan dan melengkapi bahan dan alat
dilakukan kepala sekolah praktek, buku sumber baik itu buku pokok
dalam meningkatkan maupun buku penunjang untuk koleksi di
pemahaman materi perpustakaan. Hal tersebut dilakukan dengan
182
pembelajaran? mengambil dana dari dana BOS dan BOSDA.
- Kepala sekolah menganjurkan aktif ke perpus
meminjam atau sekedar membaca buku di
perpustakaan dan memanfaatkan
laboratorium.
12. Sejauhmana upaya Efektif, sebab membantu dan menunjang
tersebut efektif dalam pembelajaran, selain itu melihat hasil
meningkatkan kinerja pembelajaran cukup membanggakan nilainya
guru? lumayan tinggi sebab keberhasilan
pembelajaran juga dapat dilihat dari hasilnya.
13. Bagaiman upaya yang Kepala sekolah itu menyediakan peralatan
dilakukan kepala sekolah misalnya alat-alat, kertas dan lain-lain yang
dalam meningkatkan bisa digunakan untuk membuat perangkat
evaluasi/ penilaian pembelajaran, kisi-kisi soal dan lain-lain
pembelajaran?
14. Sejauhmana upaya - Efektif, sebab peralatan dapat mempermudah
tersebut efektif dalam pelaksanaan evaluasi sehingga
meningkatkan kinerja mempermudah guru dalam pembelajaran.
guru?
15. Bagaiman upaya yang - Memeriksa presensi atau daftar hadir
dilakukan kepala sekolah - Diberi pembinaan baik itu perorangan
dalam meningkatkan maupun kelompok dan diberi pengarahan-
kedisiplinan? pengarahan tentang tugas guru serta
menganjurkan supaya disiplin waktu dalam
tugas agar tepat waktu
16. Sejauhmana upaya - Efektif, guru menjadi lebih tertib, mengerti
tersebut efektif dalam akan tugasnya dan berpikir beberapa kali
meningkatkan kinerja untuk tidak disiplin sebab mempengaruhi
guru? kenaikan pangkatnya dan lain-lainnya.
17. Bagaiman upaya yang - Memposisiskan tempat duduk yaitu guru-
183
dilakukan kepala sekolah guru mata pelajaran sejenis diposisikan
dalam meningkatkan tempatnya berdekatan sehingga mereka bisa
komunikasi dan saling berkomunikasi dengan mudah sebab
interaksi? sudah berdekatan
- Kepala sekolah terbuka baik antar guru
maupun guru dengan kepala sekolah.
18. Sejauhmana upaya - Efektif, sebab guru merasa senang dalam
tersebut efektif dalam melaksanakan tugasnya, lebih merasa
meningkatkan kinerja kekeluargaan, penuh kasih sayang dan
guru? mempermudah komunikasi dan saling
menambah wawasan dengan sesama guru.
184
2. Sejauhmana upaya Efektif , sebab guru menjadi terarah dalam
tersebut efektif dalam melakukan pembelajaran di kelas. Selain itu
meningkatkan kinerja dengan adanya diklat, pelatihan maupun
guru? workshop bisa mengingatkan kembali.
3. Bagaiman upaya yang - Setiap kelas dilengkapi CCTV, sehingga
dilakukan kepala kepala sekolah bisa memantau guru
sekolah dalam mengajar setiap saat dari ruang kepala
meningkatkan sekolah.
pengelolaan kelas? - Kepala sekolah mengitari kelas atau melihat
ke kelas secara langsung.
- Kelas yang kurang rapi atau sering kosong
ditegur dan diingatkan melalui rapat
briefing untuk menjaga kebersihan, kerapian
kelas dan lain-lain atau disampaikan ke wali
kelas sehingga wali kelas akan
menyampaikan ke guru.
4. Sejauhmana upaya Efektif, dengan adanya teguran guru bisa lebih
tersebut efektif dalam baik, lebih memperhatikan ke kelas, walaupun
meningkatkan kinerja teguran itu secara umum.
guru?
5. Bagaiman upaya yang - Mengadakan Diklat IT bagaimana membuat
dilakukan kepala powerpoint yang menarik untuk pembelajaran
sekolah dalam dikelas Diadakan secara berkala, di mana
meningkatkan diperlukan ya diadakan dilakukan sepulang
penggunaan media sekolah dan setiap guru dijadwalkan per
pembelajaran? kelompok.
- Menyediakan sarana dan prasarana seperti
misalnya proyektor, komputer dan LCD
disetiap kelas, guru dipinjami laptop
sekaligus modemnya serta disediakan layanan
185
jaringan internet di lingkungan sekolah.
6. Sejauhmana upaya Efektif, bisa meningkatkan guru untuk
tersebut efektif dalam menggunakan IT sehingga mempermudah
meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran.
guru?
7. Bagaiman upaya yang Kepala sekolah memberikan kebebasan
dilakukan kepala kepada guru untuk menggunakan metode
sekolah dalam yang memang sesuai dengan materinya.
meningkatkan
penggunaan metode
pembelajaran?
8. Sejauhmana upaya Efektif, menjadikan guru memiliki inisiatif
tersebut efektif dalam untuk menggunakan metode yang sesuai.
meningkatkan kinerja Sebab guru juga menginginkan agar materi
guru? yang diberikan lebih cepat dipahami anak.
9. Bagaiman upaya yang - Mengadakan forum MGMP untuk
dilakukan kepala menyamakan presepsi tentang materi
sekolah dalam pembelajaran, sharing tentang proses
meningkatkan pembelajaran dan membahas mengenai
pemahaman materi menambah pengayaan materi pembelajara.
pembelajaran? - Menyediakan fasilitas seperti pemasangan
wifi untuk mengakses dan memperluas
pengetahuan dan buku-buku.
- Mengingatkan guru setiap rapat brefing agar
dipelajari, dibaca lagi materinya sebelum
mengajar dan menekankan untuk sering-
sering membuka internet.
10. Sejauhmana upaya Efektif, memperluas wawasan, dan
tersebut efektif dalam menyamakan presepsi sehingga tidak terjadi
meningkatkan kinerja kebingungan dalam penyampaian materi
186
guru? pembelajaran.
11. Bagaiman upaya yang - Melengkapi koleksi buku perpustakaan yaitu
dilakukan kepala yang berupa buku BSE (Buku Sekolah
sekolah dalam Elektronik) baik cetak maupun file dan buku
meningkatkan penunjang lainnya rekomendasi dari guru
pendayagunaan sumber untuk menambah koleksi perpustakaan yang
pembelajaran? kemudian dapat dipinjamkan.
- Layanan internet yang disediakan sekolah
dapat dimanfaatkan untuk mencari data dan
bahan-bahan yang diperlukan untuk
pembelajaran.
12. Sejauhmana upaya Efektif, sebab pembeajaran semakin terarah
tersebut efektif dalam dan terukur, sangat membantu guru untuk
meningkatkan kinerja mempermudah dalam pembelajaran.
guru?
13. Bagaiman upaya yang - Menyediakan fasilitas kebutuhan evaluasi/
dilakukan kepala penilaian pembelajaran yaitu dengan
sekolah dalam menyediakan Lembar Jawab Komputer (LJK)
meningkatkan evaluasi/ dan pengkoreksiannya dilakukan dibagian
penilaian kurikulum dan menyediakan web untuk
pembelajaran? meng-up load nilai.
- Kepala sekolah menghimbau agar guru tertib
melaksanakan ulangan, dan meminta berkali-
kali untuk segera melaksanakan remidi bagi
siswa yang nilainya masih kurang
14. Sejauhmana upaya Efektif, sebab untuk mengetahui kemampuan
tersebut efektif dalam siswanya sehingga guru sudah melaksanakan.
meningkatkan kinerja Guru tetap melaksana meskipun masih ada
guru? yang terlambat melakukan remidi
15. Bagaiman upaya yang - Pintu gerbang setiap jam 7 tepat sudah di
187
dilakukan kepala tutup dan dibuka lagi jam 8 itu berlaku untuk
sekolah dalam semuanya.
meningkatkan - Menyediakan presensi finger print, juga dan
kedisiplinan? juga disediakan buku untuk mencatat yang
terlambat disertai alasananya.
- Guru diingatkan untuk presensi, diminta
untuk masuk dan keluar tepat waktu melalui
rapat briefing setiap hari Senin.
16. Sejauhmana upaya Efektif, guru yang terlambat berkurang sebab
tersebut efektif dalam dengan mencatat di buku guru merasa tidak
meningkatkan kinerja nyaman, sehingga berpikir bagaimana caranya
guru? agar tidak telat selain itu juga mempengaruhi
kenaikan pangkat.
17. Bagaiman upaya yang - Pengaturan meja guru diatur per blok mata
dilakukan kepala pelajaran bidang studi sehingga ketika
sekolah dalam terdapat masalah di mata pelajaran dapat
meningkatkan dengan mudah untuk berkomunikasi sesama
komunikasi dan guru mata pelajaran sejenis.
interaksi? - Kepala sekolah mengadakan rapat briefing
untuk memberi pengarahan sekaligus sebagai
bentuk komunikasi kepala sekolah dengan
guru. Komunikasi pada guru jarang kecuali
ketika ada masalah yang keterlaluan.
18. Sejauhmana upaya Efektif, karena ada kerjasama dan komunikasi
tersebut efektif dalam secara terus menerus per bidang studi dan
meningkatkan kinerja ketika menghadapi masalah dapat
guru? diselesaikan bersama.
188
Ringkasan Wawancara SMP Negeri 8 Yogyakarta
189
untuk kenaikan pangkat.
3. Bagaiman upaya yang - Pemasangan CCTV di setiap kelas untuk
dilakukan kepala memantau guru setiap saat dari ruang kepala
sekolah dalam sekolah dalam proses pembelajaran, jadi guru
meningkatkan selalu terpantau. Guru atau kepala sekolah
pengelolaan kelas? meunggui di tempat melihat guru megajar.
- Kepala sekolah memantau dari buku piket
untuk itu jika guru tidak bisa mengajar harus
ijin dan meninggalkan tugas sehingga
digantikan guru piket bila tidak ijin ditegur.
- Memberikan teguran, arahan, contoh
pengelolaan kelas yang baik dan masukan
ringan bila terpantau kelas kosong, terlambat
atau kelas berantakan yang secara umum
disampaikan saat rapat briefing dan bila
keterlaluan dipanggil. Kepala sekolah
memberi arahan, contoh secara tidak
langsung dan lebih halus dengan berbincang-
bincang biasa memberi masukan-masukan
ringan sehingga guru tidak tersinggung dan
ada perubahan.
4. Sejauhmana upaya Efektif, ada peningkatan lebih ada keteraturan
tersebut efektif dalam dalam pengelolaan kelas, guru terlambat, kelas
meningkatkan kinerja kosong berkurang, lebih tertib dan disiplin
guru? sebab selalu dipantau sehingga guru berpikir
dua kali untuk meninggalkan kelas seenaknya.
5. Bagaiman upaya yang - Kepala sekolah memantau dari CCTV jika
dilakukan kepala terlihat guru belum memanfaatkan media
sekolah dalam diberi contoh untuk memanfaatkan media
meningkatkan sesuai dengan kebutuhan.
190
penggunaan media - Menyediakan fasilitas komputer dan LCD di
pembelajaran? tiap kelas, disediakan layanan internet,
kelengkapan laboratorium dan perpustakaan
jika perlu direnovasi maka direnovasi dan
dibuat senyaman mungkin.
- Mengadakan diklat dan pelatihan seperti
diklat lektora yang membahas tentang
bagaimana untuk membuat media
pembelajaran, pelatihan ICT berupa macro
media flash, membuat media pembelajaran
yang diadakan secara bertahap dan saat
waktu senggang sehingga diharapkan dapat
mengikuti.
- Menyediakan fasilitas komputer dan LCD di
tiap kelas, disediakan layanan internet,
kelengkapan laboratorium dan perpustakaan
jika perlu direnovasi maka direnovasi dan
dibuat senyaman mungkin.
6. Sejauhmana upaya Efektif karena memudahkan guru dalam
tersebut efektif dalam pembelajaran, guru lebih leluasa dalam
meningkatkan kinerja mengembangkan pembelajaran, guru lebih
guru? kreatif menggunakan sarana yang disediakan,
guru yang tadinya tidak bisa IT jadi bisa
menggunakan IT.
7. Bagaiman upaya yang - Kepala sekolah memberi kebebasan kepada
dilakukan kepala guru dalam menggunakan metode
sekolah dalam pembelajaran sebab harus disesuaikan dengan
meningkatkan materi dan kadaan siswa di kelas, sehingga
penggunaan metode guru lebih leluasa untuk berkreasi dalam
pembelajaran? pembelajaran dan ada pengembangan diri
191
dari guru.
- Kepala sekolah memantau dari CCTV dari
ruangannya
- Saat briefing kepala sekolah mingatkan untuk
menggunakan metode yang sesuai dan
bervariasi, mengarahkan untuk melihat dari
internet juga dari buku-buku dan mendorong
agar guru lebih kreatif
- Mengadakan workshop yang menghadirkan
ahli seperti dosen, yang membahas mengenai
penggunaan model metode pembelajaran.
8. Sejauhmana upaya Efektif, guru lebih memiliki kreatifitas dari
tersebut efektif dalam sebelumnya untuk berkreasi dan berekspresi
meningkatkan kinerja sehingga pembelajaran tidak membosankan
guru? sebab meyesuaikan materi dan kelas yang
dihadapi.
9. Bagaiman upaya yang - Kepala sekolah mengatur meja guru
dilakukan kepala berdasarkan mata pelajaran kemudian
sekolah dalam diingatkan untuk diskusi sehingga ketika
meningkatkan menemui permasalahan bisa diselesaikan
pemahaman materi bersama-sama.
pembelajaran? - Menyediakan layanan internet dan buku-buku
yang diperlukan untuk pembelajaran baik itu
buku paket maupun penunjang, jika ada guru
yang mengusulkan selama untuk kepentingan
pembelajaran kepala sekolah menyetujui dan
kemudian menjadi buku koleksi di
perpustakaan untuk dibaca atu dipinjamkan.
- Mendorong/ mempermudah dan memberi
kesempatan pada guru untuk melanjutkan
192
pendidikan.
10. Sejauhmana upaya Efektif, dengan adanya buku-buku yang
tersebut efektif dalam disediakan memberikan kemudahan
meningkatkan kinerja pemahaman materi bagi guru, sehingga
guru? memperlancar proses pembelajaran dan
membantu penyampaian materi di kelas sebab
bisa melihat langsung sumbernya.
11. Bagaiman upaya yang - Kepala sekolah menyediakan kelengkapan
dilakukan kepala sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan
sekolah dalam guru dan anggaran dana yang dimiliki seperti
meningkatkan buku-buku, media, alat-alat dan lain-lain
pendayagunaan sumber sekaligus menambah jika memang diperlukan
pembelajaran? untuk proses pembelajaran.
- Ruang perpustakaan dilakukan penataan
kembali sehingga menjadi lebih santai dan
nyaman untuk membaca.
- Kepala sekolah mendorong guru untuk
memanfaatkan IT dan menggunakan
Laboratorium untuk pembelajaran. selain itu
mengingatkan guru untuk membaca maupun
meminjam buku di perpustakaan sebab guru
diperbolehkan meminjam bebrapa buku
dalam waktu yang lebih lama.
12. Sejauhmana upaya Efektif, kebutuhan guru untuk pembelajaran
tersebut efektif dalam termasuk buku reverensi dapat terpenuhi
meningkatkan kinerja sehingga pembelajaran lebih menyenangkan
guru? selain itu, gurunya jadi lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran.
13. Bagaiman upaya yang - Guru diwajibkan untuk mengadakan evaluasi/
dilakukan kepala penilaian. Kepala sekolah mengingatkan
193
sekolah dalam kepada guru untuk melaksanakan ulangan
meningkatkan evaluasi/ dan memberikan penilaian dengan teliti
penilaian pembelajaran? sekaligus diminta untuk membuat laporannya
dan selalu dikontrol oleh kepala sekolah.
- Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam
kegiatan evaluasi/ penilaian pembelajaran
seperti menyediakan kertas, memperbanyak
soal dan lain-lain. Selain itu Lab. Bahasa juga
bisa digunakan untuk melaksanakan evaluasi
tanpa harus memperbanyak soal karena bisa
langsung melalui komputer.
14. Sejauhmana upaya Efaktif, guru lebih bertanggung jawab, displin
tersebut efektif dalam menyelenggarakan evaluasi dan dalam
meningkatkan kinerja memberikan penilaian, berusaha
guru? mempersiapkan diri untuk mengadakan
penilaian.
15. Bagaiman upaya yang - Kepala sekolah memberi contoh/ teladan
dilakukan kepala kepada guru yaitu selalu datang lebih awal
sekolah dalam pukul 06:30 di sekolah.
meningkatkan - Menyediakan daftar hadir yang sudah
kedisiplinan? menggunakan presensi finger print dan selalu
di cek setiap bulan.
- Kepala sekolah memberi teguran yang
diperhalus kepada guru yang sering terlambat
yaitu tidak menegur langsung, tetapi hanya
menanyakan kesehatan dan baik-baik saja
terlambat.
- CCTV dan buku pelaksanaan KBM di buku
piket digunakan kepala sekolah untuk
memantau ketika guru masuk dan mengakhiri
194
pelajaran.
16. Sejauhmana upaya Efektif, guru mulai disiplin masuk dan guru
tersebut efektif dalam terlambat berkurang, datang dan pulang tepat
meningkatkan kinerja waktu sehingga guru merasa tersemangati.
guru?
17. Bagaiman upaya yang - Diadakan kegiatan salaman pagi sehingga ada
dilakukan kepala kesempatan untuk berbincang-bincang dan
sekolah dalam saat guru menghadapi permasalahan selalu
meningkatkan terbuka dan ditanggai dengan memberikan
komunikasi dan solusi.
interaksi? - Kepala sekolah memberi contoh komunikasi
dengan baik dan sopan yaitu saat
berkomunikasi dengan guru kepala sekolah
tetap menggunakan bahasa yang santun.
- Mengatur posisi meja guru mengelompok
berdasarkan mata pelajaran, sehingga lebih
mudah untuk berdiskusi dan menemukan
solusinya bersama-sama.
18. Sejauhmana upaya Efektif, sebab dapat meningkatkan kerjasama,
tersebut efektif dalam saling membantu dan lebih kekeluargaan.
meningkatkan kinerja
guru?
195
Lampiran 3. Transkrip Wawancara
Nama : KS 1
Hari, Tanggal : Rabu, 18 Juli 2012
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
196
pembelajaran bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 1 : Ya sama dengan yang tadi itu juga termasuk pada pelaksanaan,
kalo mengenai media kan juga ada bagaimana perangkat lunak dan
perangkat kerasnya. Tapi ya biasanya saya menghimbau ketika
briefing agar guru menggunakan Lab. Untuk pembelajaran.
Peneliti : Mengenai media, apakah ada guru yang membuat media
pembelajaran sendiri?
KS 1 : Ya ada mba, tergantung pada masing-masing mata pelajaran agar
materi tersebut mudah diserap oleh siswa.
Peneliti : Bagaimana upaya Bapak agar guru membuat media pembelajaran
sendiri?
KS 1 : Ada sanksi, hukuman dan hadiah dengan pujian/ surprise/ promosi
jabatan/ diberi kesempatan menduduki suatu jabatan dan lain-lain.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 1 : Ya tergantung dari materi pembelajarannya, saya membebaskan
guru untuk memilih metode tertentu yaitu menyesuaikan matode,
materi dengan kelasnya.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
guru?
KS 1 : Ya boleh dibilang efektif karena kan guru diberikan keleluasaan
itu tadi, disesuaikan dengan materi dan kelasnya tentunya kan
setiap kelas diperlukan metode yang berbeda-beda.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan pemahaman materi
pembelajaran guru bagi guru?
KS 1 : Menyediakan buku sumber baik buku pokok maupun buku
penunjang.
Melengkapi buku-buku reverensi di perpustakaan
Peneliti : Bagaimana upaya tersebut dilaksanakan?
KS 1 : Dilakukan tergantung anggarannya yang biasanya dilakukan 3
bulan sekali yang diambil dari dana BOS dan BOSDA. Kita kan
197
anggarannya dari situ semua.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
guru?
KS 1 : Ya bisa dibilang efektif kalau ternyata melihat dari hasil kegiatan
pembelajaran di sini cukup membanggakan karena anak-anak di
sini nilai-nilainya sudah lumayan tinggi. Kan keberhasilan
pembelajaran dilihat dari hasil atau tujuannya tercapai.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan pendayagunaan
sumber pembelajaran guru bagi guru dan bagaimana
pelaksanaannya?
KS 1 : Ya yang itu tadi, sama dengan yang tadi mba, menyediakan buku
dan melengkapi buku perpus itu.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan evaluasi/ penilaian
pembelajaran bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 1 : Ya sama dengan jawaban yang pertama tadi, kan di situ sudah
mencakup pada evaluasinya tadi.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan kedisiplinan guru dan
bagaimana pelaksanaannya?
KS 1 : - Diberikan sanksi dan hadiah
Sanksinya bisa berupa penundaan pangkat kurang lebih 1 tahun
atau 2 tahun tergantung, kemudian saya minta untuk diperbaiki
terlebih dahulu.
- Memeriksa presensi atau daftar hadir
- Kesulitan mendapatkan pengesahan
Misalnya saja saat minta legalisasi pengajuan angka kredit,
pengesahan sertifikasi, pengesahan pencairan anggaran,
pengesahan pengembangan profesi dan lain-lain.
- Tidak diberikan tugas tambahan
- Tidak diberikan promosi jabatan
- Disamping mungkin pernyataan tidak puas, teguran lisan,
teguran tertulis, dimutasi, diberhentikan dan lain-lain
198
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
guru?
KS 1 : 80-90% sangat efektif, kan kemudian mereka akan berpikir
beberapa kali untuk tidak disiplin karena nanti akan ditunda
kenaikan pangkatnya dan lain-lainnya.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan kemampuan interaksi
dan komunikasi dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 1 : Menyediakan fasilitas internet.
Memposisiskan tempat duduk sesuai dengan mata pelajarannya
yaitu guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang sama
diposisikan tempat duduknya berdekatan sehingga mereka bisa
saling berkomunikasi dengan mudah tanpa harus susah mencari
karena tempatnya sudah berdekatan.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
guru?
KS 1 : 80-90% efektif dengan melihat dari tingkat keberhasilan hasil
kegiatan pembelajaran karena kan untuk sekolah selalu
pembelaaran yang menjadi ininya.
Nama : MY
Hari, Tanggal : Selasa, 31 Juli 2012
Tempat : Ruang Guru
199
Bapak?
MY : Ya relatif dampaknya positif bagus dilihat dari ujian UNAS masuk
kelas A semua lulusannya
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pengelolaan kelas bagi Bapak dan bagaimana pelaksanaannya?
MY : Penataran-penataran guru setiap tahun sekali
Semacam workshop biasanya awal tahun
Peneliti : Dalam penataran atau workshop biasanya membahas mengenai apa?
MY : Tentang kurikulum, tugas guru, membuat perangkat pembelajaran
dll
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya dilihat dari hasil pembelajaran nilai-nilai UNAS itu yang
dipandang dari masyarakat si biasanya tapi sebenernya yang penting
itu pada prosesnya.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
penggunaan media pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana upaya
tersebut dilaksanakan?
MY : Anjuran pemanfaatan media pendidikan secara maksimal baik itu
komputerisasi maupun alat-alat seperti alat Lab. Komputer, Lab.
Bahasa, Lab. IPA dll
Peneliti : Biasanya Kepala Sekolah menganjurkan pemanfaatan tersebut
kapan Pak?
MY : Disampaikan pada saat brefing itu
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya tentu saja, untuk menambah keterampilan anak-anak
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
penggunaan metode pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
pelaksanaannya?
MY : Saya kira sama dengan yang tadi itu
200
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
pelaksanaannya?
MY : Workshop itu melalui LPMP mata pelajaran tertentu
Peneliti : Kapan workshop itu dilakukan Pak?
MY : Dilakukan setiap minggu
Peneliti : Biasanya membahas tentang apa?
MY : Tentang materi pembelajaran
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya guru semakin trampil dan mengerti tugasnya masing-masing
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
pelaksanaannya?
MY : Guru dianjurkan untuk aktif ke perpus meminjam atau sekedar
membaca buku di perpustakaan dan laboratoriumnya juga.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya efektif tentunya dilihat dari hasil pembelajarannya, itu kan
ukurannya misalnya UNAS.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
evaluasi/ penilaian pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
dilaksanaannya?
MY : Memperlengkap alat-alat, kertas dan lain-lain
Peneliti : Alat-alat seperti apa Pak?
MY : Ya dari alat-alat itu maka bisa digunakan untuk membuat perangkat
pembelajaran, kisi-kisi soal dan lain-lain
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya tentu, kan jadi mempermudah guru dalam pembelajaran
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
201
kedisplinan Bapak dan bagaimana pelaksanaannya?
MY : Menganjurkan supaya disiplin waktu dalam tugas agar tepat waktu
Peneliti : Mungkin ada semacam sanksi Pak?
MY : Tidak ada sanksi, kan biasanya kalo ada sanksi mesti ada hadiah,
tentunya sulit untuk mengupayakn hadiah mengingat dananya.
Peneliti : Bagaimana untuk yang kurang disiplin?
MY : Bagi yang kurang baik ya dibina
Diberi pengarahan-pengarahan tentang tugas dia sebagai guru
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya efektif, guru lebih tertib dan mengerti akan tugasnya
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kemampuan interaksi dan komunikasi dan bagaimana
pelaksanaannya?
MY : Keterbukaan baik antar guru maupun guru dengan kepala sekolah
dengan siswa juga.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
MY : Ya guru merasa senang dalam melaksanakan tugasnya
Nama : BB
Hari, Tanggal : Senen, 30 Juli 2012
Tempat : di Ruang Unit Penjamin Mutu (UPM)
202
ssegera diselesaikan biar tidak tertunda-tunda, ketika ulangan
harus segera dikoreksi paling tidak seminggu sudah selesai
- pelatihan/ workshop mesti guru diijinkan untuk ikut. workshop itu
biasanya diadakan sendiri atau kadang dari pihak luar
mengundang, misalnya yang terakhir ini diadakan mengenai
pembuatan soal yang baik, pokoknya yang kaitannya dengan
pembelajaran.
Peneliti : Kapan hal tersebut dilaksanakan Pak?
BB : Ya dilakukannya itu secara temporer ya kira-kira dibutuhkan selain
itu jug melihat dari dananya
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Efektifnya ya efektif, ketika diberikan pelatihan atau workshop ya
bisa mengingatkan kembali, walaupun dulu pernah di pelajari kan
kadang juga lupa ilmunya namanya manusia, kalo diingatkan lagi
jadi ingat.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pengelolaan kelas bagi Bapak dan bagaimana pelaksanaannya?
BB : - Memonitor guru yang masuk, saat bel masuk guru sudah masuk
atau belum, kepla sekolah bisa memantau dari ruangannya kan
setiap kelas dipasang CCTV
- mengitari kelas atau melihat ke kelas secara langsung, misalnya
melihat kelasnya sudah rapi atau belum, nanti dalam briefing
dibahas, dan menghimbau wali kelas untuk merapikan kelas
- kepala sekolah kan mengajar juga, mengajar mata pelajaran BK,
kalau tidak sibuk sekali, ada waktu ya masuk kelas juga
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya paling tidak karena mengingat saya nggak jadi wali kelas, lebih
memperhatikan ke kelas karena juga kepala sekolah menganjurkan
ya walaupun tidak mengenakkan ya tetap disampaikan juga kepada
203
siswa
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
penggunaan media pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana upaya
tersebut dilaksanakan?
BB : - Menyediakan sarana dan prasarana seperti misalnya proyektor,
komputer disetiap kelas kecuali kelas 9 itu belum ada, sejak tahun
yang lalu laptop sebanyak 20 untuk dipinjamkan kepada guru,
tahun ini juga sebanyak 20 termasuk modemnya tinggal kita
mengisi pusanya karena kan untuk mempermudah guru dalam
pembelajarannya, ya tinggal gurunya memanfaatkan atau tidak.
- meminta guru memanfaatkan laptop tersebut untuk pembelajaran
dan untuk meng-up load perangkat pembelajaran ke web
http://smpn5yogyakarta.sch.id tadi.
Peneliti : Apakah Bapak membuat media pembelajaran sendiri?
BB : Ya sebatas power point ya membuat sendiri karena ya saya hanya
sebatas menggunakan power point.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya efektif itu ya kalau guru memanfaatkan tadi itu, mungkin
awalnya berat kalau misal sudah membuat membuat tiba-tiba mati
lampu kan jadi yang dibuat itu sia-sia. Tapi sekrang sudah ada
genset sumbangan dari alumni jadi ya bisa digunakan. Dengan
membuat media pembelajaran walaupun awalnya berat tapi nanti di
kelas memperlacar pembelajaran di kelas. Ya walaupun begitu saya
tetap menggunakan papan tulis, apa-apa yang belum tercantum
didalamnya saya tulis di sana. Ketika pembelajaran siswa bisa
konsen memperhatikan ke mata pelajaran kan nanti bisa mengopi
file kalo membutuhkan untuk belajar.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
penggunaan metode pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
pelaksanaannya?
204
BB : Ya pada intinya ya diserahkan ke masing-masing guru dan
tergantung materinya.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya efektif, kan ya kadang-kadang ini misalnya saja pembelajaran
program ya ngga pake diskusi biasanya dengan penjelasan yang
kemudian diberi tugas. Ya begini kalau latihan TIK misalnya kan
siswa harus mampu begini maka dilakukan dengan cara latihan
yang begini, itu kan menuntut kemampuan pribadi siswa, sehingga
ya siswa akan mampu secara pribadi, karena yang ditekankan disini
siswa harus mampu.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
pelaksanaannya?
BB : - Ya cuma setiap briefing ya setiap waktu diberikan penjelasan
berkali-kali setiap sebelum mengajar untuk dipelajari lagi,
dipelajari benar-benar dan supaya membaca lagi materinya.
- Ya dengan adanya buku, contoh saja ketikan ada penerbit
menawarkan buku pada guru ya itu perlu dibaca, kalau buku BSE
yang sudah dicetak ya tinggal dipinjam di perpus
- Kepala sekolah selalu menekankan untuk sering-sering membuka
internet
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Saya kira kalo melaksanakan hal tersebut, ya menyiapkan diri dulu
sebelum pembelajaran
Ya ini pengalaman saya saja, kalo saya ngga membaca dulu kok
kadang lupa jadi salah langkah begitu padahal ya sebenarnya dibuku
itu sudah ada.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
205
pelaksanaannya?
BB : - Melengkapi buku-buku di pepustakaan
- Pengadaan inernet supaya guru mencari media ajar bagi guru. Ya
jujur saja kadang guru jarang mengunjungi perpus artinya jarang
meminjam buku di perpustakaan
- Buku paket BSE dalam bentuk file maupun cetak
- Buku dari penerbit sebagai penunjang, misalnya di buku BSE itu
kan materinya tentang SBI nah kalau disitu tidak ada ya
menggunakan buku penunjang.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya saya ngga tahu persisnya ya karena jujur saja saya materinya di
buku BSE ada tetapi beda sistem operasinya.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
evaluasi/ penilaian pembelajaran bagi Bapak dan bagaimana
dilaksanaannya?
BB : Saya sendiri kalo misalnya masalah evaluasi ngga pernah
ditanyakan, tapi kalau nilai ulangan biasanya langsung Pak Kepala
memantau, ketika masih ada nilai yang di bawah KKM ya Kepala
Sekolah meminta berkali-kali untuk segera melakukan remidi.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Anjuran itu ya efektif juga, tapi efektif atau tidak ya tetap masih ada
saja yang terlambat remidi, ya itu tergantung gurunya sendiri sih.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kedisplinan Bapak dan bagaimana pelaksanaannya?
BB : - Pintu pagar setiap jam 7 tepat sudah di tutup dan dibuka lagi jam 8
itu berlaku untuk siswa maupun guru
- Menyediakan finger print, juga di bawah finger print disediakan
buku, itu untuk mencatat siapa-siapa saja yang terlambat dan
alasananya juga.
206
- Ya yang sering mbolos ya dipanggil kalau sudah berkali-kali tanpa
ijin yang jelas. Saya juga pernah di sms pak kepala tapi pas waktu
itu acara out bond
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya bisa dibilang efketif, saya kira dengan mencatat di buku ya
merasa risih kan jadi berpikir bagaimana caranya untuk tidak telat
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kemampuan interaksi dan komunikasi dan bagaimana
pelaksanaannya?
BB : Ya minimal perkelompok MGMP nya diaktifkan agar proses
pembelajarannya nanti dalam menyampaikan tidak terlalu jauh, jadi
unutk menyamakan. Kalo penyampaian materinya disamakan
mempermudah pas ulangan umum. Antar guru minimal per mata
pelajaran itu ada komunikasi.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja
Bapak?
BB : Ya efektif karena dengan adanya komunikasi jadi siswa tidak ada
yang dirugikan , misalnya guru X baru menyampaikan 7 materi,
sedangkan guru Y sudah menyampaikan 8 materi sedangkan pas
ulangan umumnya sama, jadi kan siswa ada yang dirugikan,
misalnya kelas saya belum pernah diajarkan materi ini kok keluar di
ulangan umum.
Nama : SI
Hari, Tanggal : Sabtu, 12 Agustus 2012
Tempat : Ruang Guru
207
pelaksanaannya?
SI : - Memberi pembinaan setiap 2 minggu sekali
- Setiap kegiatan ada pengarahan
Peneliti : Pembinaannya seperti apa Bu?
SI : Ya agar suapaya pembelajaran baik, datang tepat waktu, pulang
tepat waktu dan diusahakan ngajarnya yang bener terutama
kedisiplinan
Peneliti : Bagaimana dengan silabus, RPP, Prota dan Prosem?
SI : Seluruh guru diharuskan memiliki, menyerahkan dan diberikan
pengesahan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki data
lengkapnya. Kepala sekolah memberikan pengarahan agar dengan
cara apa pun harus punya kan contohnya banyak dari buku, internet,
dinas, tapi ada adopsi dari masing-masing pembelajaran.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Tentu, otomatis kalau tepat waktu pembelajaran jadi lebih baik,
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan maksimal
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pengelolaan kelas bagi Ibu dan bagaimana pelaksanaannya?
SI : - Terutama wali kelas diharapkan masuk kelas dan mengecek
- Dipantau dari CCTV
- Kelas-kelas yang kosong nanti ada pembinaan, mungkin daang
terlambat atau kelas berantakan, kepala sekolah membina,
memberi contoh kan ada kelas yang baik
- Diutamakan guru menggunakan LCD supaya anak tidak bosan
- Secara umum, guru yang memiliki kesalahan yang keterlaluan,
guru akan dipanggil dan ditegur
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya, guru menjadi lebih disiplin, punya tanggung jawab, lebih
mempersiapkan diri, seuai dengan tujuan kurikulum dan berusaha
untuk lebih baik
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
208
penggunaan media pembelajaran bagi Ibu dan bagaimana upaya
tersebut dilaksanakan?
SI : - Menyetujui adanya pelatihan
- Penggunaan internet
- Pembelajaran menggunakan IT, beberapa kali diadakan pelatihan
untuk guru secara bertahap dan diharapkan semua guru dapat
mengikuti
- Guru MIPA dikursuskan Bhs. Inggris, dan pelatihan ICT berupa
macro media flash, membuat media pembelajaran, membuat rapor
kan tidak manual, dan penilaian
Peneliti : Kapan pelatihan itu dilaksanakan dan pelaksanaannya seperti apa
Bu?
SI : setiap semester biasanya lebih dari satu peatihan, ya tergantung
dana untuk pengikutnya. Dalam pelatihan dikelompokan mana yang
sudah pintar, mana yang masih kurang dari sekolah biar yang
kurang pintar nantinya tidak kewalahan mengikuti. Kalau ada yang
diitunjuk untuk mrngikuti diklat di Dinas pasti Kepala sekolah
mendukung.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya tentu, tadinya orang yang tidak pegang jadi pegang, yang
tadinya tidak bisa IT jadi bisa menggunakan IT, yang tadinya tidak
perhatian dari internet jadi ingin melihat ya tidak hanya materi tapi
wawasan semua.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
penggunaan metode pembelajaran bagi Ibu dan bagaimana
pelaksanaannya?
SI : - Mestinya guru tidak hanya menyuruh siswa mengerjakan tugas
LKS saja, kalau bisa lebih dari itu. Kepala sekolah mengarahkan
untuk melihat dari internet juga dari buku-buku
- Kepala sekolah membebaskan guru menggunakan metode
pembelajaran kan masing-masing mata pelajaran tidak sama.
209
Namanya guru harus ada pengembangan diri, tidak monoton.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya tentu, guru kemudian lebih memiliki kreatifitas dari sebelumnya,
pembelajaran tidak membosankan di keseharian.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran bagi Ibu dan bagaimana
pelaksanaannya?
SI : Membantu guru untuk dapat memahami materi pembelajaran, ketika
ada guru yang mengajukan usul untuk buku apa saja yang
berhubungan dengan pembelajaran asal mengajukan untuk
kepentingan siswa pasti kepala sekolah menyetujui.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya, memperlancar kegiatan belajar mengajar, guru tidak asal bicara
karena ada bukti otentiknya dan siswa bisa membaca. Untuk
memperlancar ada LCD, CCTV dan printer di kelas.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber pembelajaran bagi Ibu dan bagaimana
pelaksanaannya?
SI : - Melengkapi media pembelajaran di sekolah
- Melengkapi dan menjaga supaya tidak rusak
- Buku-buku sekolah di perpustakaan dijaga keutuhannya, disampul
dan kalau hilang harus diganti dengan buku yang sama
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Efektif karena buku kalau bersih, kalau meminjam dengan bukunya
utuh kan senang belajar dengan buku yang bersih, guru
mengingatkan kepada siswa untuk tidak mencoret-coret di buku,
kan kadang ada siswa yang mencoret-coret buku, mengerjakan
pekerjaannya di buku paket.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
evaluasi/ penilaian pembelajaran bagi Ibu dan bagaimana
dilaksanaannya?
210
SI : Mengingatkan dalam memberikan penilaian harus teliti, harus
mempunyai data-data laporan penilaian. Kalau ada komplain, guru
mempunyai data nilai yang benar, guru tidak takut kalau memang
nilainya jelek ya tidak apa-apa, nilai itu tidak mengada-ada saja tapi
itu benar. Nilai ulangan, MID, semester, tugas, dan nilai diskusi
pada akhirnya guru harus menyerahkan ke wali kelas, kalau
sewaktu-waktu ada penilaian, guru harus siap.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya, guru lebih bertanggung jawab dalam memberikan penilaian,
mengadakan dan mempersiapkan diri untuk mengadakan penilaian,
berusaha melengkapi poin-poin yang harus dinilai, untuk tugas,
ulangan, remidi diadakan kapan itu harus ada data-datanya.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kedisplinan Ibu dan bagaimana pelaksanaannya?
SI : - Kehadiran tepat waktu
- Kepala sekolah selalu datang lebih awal
- Setiap hari ada piket salaman, ada jadwalnya dalam 1 bulan untuk
bersalaman kepada guru dan siswa yang hadir
- Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan, pada awal pelajaran
ada tadarus selama 15 menit, di setiap ruangan ada guru yang
memimpin, tapi guru agama yang menentukan akan membaca
yang mana. Guru yang tadinya tidak peduli dengan Al-Qur’an jadi
ada hasrat untuk belajar. Guru di arahkan untuk tidak perlu malu
walaupun kurang bisa membaca.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Efektif, kita jadi malu terutama pada saat jabat tangan, setengah jam
sebelumnya harus sudah ada di sana, ada rasa ngga enak kalau misal
lupa ya minta maaf. Kepala sekolah selalu memberi contoh untuk
solat di masjid sekolah, kan kadang guru malas karena karus naik
turun tangga kan masjidnya di lantai atas.
Peneliti : Apasaja upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
211
kemampuan interaksi dan komunikasi dan bagaimana
pelaksanaannya?
SI : - Ada jabat tangan, dari situ kepala sekolah bisa apal. Saat jabat
tangan ada kesempatan unutk ngobrol, bahkan ketika guru
permasalahan selalu welcome dan ditanggai dengan baik.
- Kalau ada kesalahan pasti ikut memberikan solusi.
- Kalau ada yang keliru tidak dimarahi ngga apa-apa, dibetulkan
dulu anti saya tanda tangani
Peneliti : Bagaimana dengan pengaturan meja guru? dan bagaimana menurut
Ibu?
SI : Dibuat mengelompok per mata pelajaran, sehingga sambil duduk
bisa sharing. Tidak ada rasa canggung ketika membahas mengenai
materi pelajaran karena guru kan tidak memiliki kemampuan yang
sama, sama-sama belajar kalau ngga bisa ya tanya, kalau ada apa-
apa misal ada kegiatan sosial, ada yang melahirkan, menikah, kita
bareng ke sana, kalau tidak ya kita satu rumpun iuran dan nitip.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja Ibu?
SI : Ya, ada hubungan kedekatan, terutama dengan mata pelajaran yang
sama kedekatannya lebih besar tapi ya kalau dengan yang lain ya
tetap ada.
Nama : KS 8
Hari, Tanggal : Sabtu, 04 Agustus 2012
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
212
dalam pembelajaran kurang baik setelah mengumpulkan RPP. Ini
bagi guru yaang kurang sregep
- Supaya perencanaannya menyatu, ada diskusi dari guru yang
duduknya sudah diatur per mata pelajaran
- Membuat semacam workshop melalui MGMP dibahas bersama-
sama
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Efektif karena tidak memerlukan waktu yang banyak brefing
dilakukan 15 menit istirahat setelah upacara dan semua guru sudah
membuat perangkat pembelajaran
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan pengelolaan kelas bagi
guru dan bagainama pelaksanaannya?
KS 8 : - Dengan monitoring dari CCTV, dari situ akan terlihat dari sini
kalau pengelolaanya kurang bagus guru yang bersangkutan
dipanggil
- Kalau biar ngga kelihatan guru diberi arahan, di beri contoh dan
lama-lama akan berubah. Kalau biar lebih halus lagi dan ngga
kelihatan saya ngobrol biasa dan memberi masukan-masukan
ringan sehingga guru tidak tersinggung dan ada perubahan
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Ya ada peningkatan prosentasenya bisa dipastikan 60% lebih
keteraturan dalam pengelolaan kelas ada. Ya saya walaupun kepala
sekolah ya tetap mengajar di kelas, memberi contoh supaya
pengelolaan kelas itu baik. Ya seperti ini, mba sekarang wawancara
tapi nanti ketika waktunya ngajar ya saya tetap masuk mengajar
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan penggunaan media
pembelajaran bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 8 : - Ini mengenai media dan metode pembelajaran sebenarnya juga
hampir sama jawabannya dengan yang di atas tadi ya.
- Ketika berbicara mengenai metode itu bisa dibilang juga secara
menyeluruh menyangkut juga dengan media saya juga bisa
213
memantau dari CCTV kalau guru belum memanfaatkan media
baisanya saya mengomentari kenapa ngga memakai media
- Metode dibebaskan sesuai dengan materi kalau kira-kira belum
cocok diberi arahan karena kan dikelas sudah tersedia LCD.
Karena kan kalo metode itu ngga bisa dipaksakan harus
menggunakan metode tertentu, kadang juga aula depan sini
digunakan untuk pembelajaran jadi ya tidak harus di dalam kelas.
- Saya memberi contoh untuk memanfaatkan media sesuai dengan
kebutuhan
- Ya secara global saya mengecek laporan guru setiap semerter.
Begitu juga dengan evaluasinya saya meminta untuk
mengumpulkan tepat waktu dan saya cek
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Ya tentu saja, pembelajaran menjadi semakin baik
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan pemahaman materi
pembelajaran guru bagi guru?
KS 8 : Diskusi, workshop, seminar
Peneliti : Bagaimana upaya tersebut dilaksanakan?
KS 8 : - Diskusi ini dilakukan di sekolah oleh tiap mapel dengan
pengaturan tempat duduk dibuat berdekatan, tetap saya ingatkan
mbok dipakai untuk diskusi
- Workshop dilakukan 1 semester 1 kali awal pelajaran dan tengah
semester. Workshop ini ada acara-acara dari dinas atau biasanya
dari perguruan tigga kalau memang sesuai dengan kebutuhan ya
guru di kirimkan untuk mengikuti contohnya dari UNY biasanya
banyak unutk mapel IPS, kalau mapel MTK kadang UNY kadang
Sanata Dharma
- Kalau seminar biasanya yang mengadakan dinas pendidikan Kota,
UNY, UIN juga tapi kalo sekolah tidak mengadakan seminar
sendiri.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
214
KS 8 : Tentu saja, kan begini setelah mengikuti seminar kan akan ada
laporan apa saja yang akan diperbuat, ya tentunya efektif dan sangat
mendukung
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan pendayagunaan sumber
pembelajaran guru bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 8 : Diadakan dengan dasar anggaran bisa berupa buku-buku, media,
alat-alat dan lain-lain diadakan sesuai dengan kebutuhan guru
dengan merencanakan apa-apa saja kebutuhan guru untuk proses
pembelajaran
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Ya efektif, sekolah bisa 100% mengabulkan kebutuhan guru, buku
reverensi siswa juga
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan evaluasi/ penilaian
pembelajaran bagi guru dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 8 : Mengadakan ulangan harian 1 semester minimal 3 kali dan bisa
lebih, ulangan tengah semster, ulangan akhir semester, jadi paling
tidak 5 kali dalam semester, itu dilaksanakan dan mesti saya
kontrol.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Efektif 100% karena tidak mungkin guru tidak melaksanakan.
Dianalisa hasil dan butir soalnya
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan kedisiplinan guru dan
bagaimana pelaksanaannya?
KS 8 : - Keteladanan karena saya kepala sekolah ngga mungkin datangnya
setelah guru-guru datang ataupun datang terlambat, karena saya
biasa sudah disini pukul 06:30
- Presensi guru
- Saya meminta kalau ada yang telat pengurus kelas menjemput
guru tersebut
- Kalo terlambat saya jarang menegur, paling saya hanya
menanyakasn kesehatan saja dan saya lanjutkan bertanya “Tidak
215
ada halangan to?” dan dari kalimat itu kan secara tidak langsung
guru juga sudah merasa sendiri. Dan saya tidak pernah langsung
menanyakan “Kenapa telat?”
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Efektif karena 90% sudah efektif dilihat dari jarang guru yang
terlambat.
Peneliti : Apasaja upaya Bapak dalam meningkatkan kemampuan interaksi
dan komunikasi dan bagaimana pelaksanaannya?
KS 8 : - Kegiatan salaman pagi, setiap pagi saya dan guru yang bertugas
lainnya menyalami siswa dan guru di sana yang datang, kalo mba
tidak percaya mba bisa datang pagi-pagi dan melihat secara
langsung
- Meningkatkan pelayanan siswa kalo ada siswa yang mencari, guru
harus siap melayani, bahkan ada guru yang pulang sampai sore, ya
itu ngga apa-apa karena untuk memaksimalkan pelayanan bagi
siswa.
Peneliti : Sejauhmana upaya tersebut efektif dalam peningkatan kinerja guru?
KS 8 : Kalau kegiatan salaman itu 100% efektif dalam artian jadi lebih
kekeluargaan, kalo yang kedua hanya 90% saja karena masih ada
beberapa guru yang belum mau.
216
Lampiran 4. Hasil Observasi
Saat guru masuk ke kelas, ketua kelas memberi aba-aba dan semua siswa
secara bersama-sama berdiri dan kemudian mengucapkan salam “Selamat Pagi
Pak” guru pun menjawab “Selamat Pagi”.
Guru duduk dan kemudian menanyakan siapa yang tidak masuk. Dan saat
itu juga ada salah satu siswa maju ke depan untuk menghapus papan tulis setelah
tadi digunakan oleh guru sebelumnya. Sementara yang lain menjawab pertanyaan
guru. Kemudian guru berdiri dan mulai memuali pelajaran dengan mengingatkan
kembali pelajaran yang kemarin. Guru pun bertanya “Seingat kalian gaya itu apa
anak-anak?”. Murid pun menjawab pertanyaan tersebut meskipun tidak semuanya.
Dan kemudian mengajukan pertanyaan kembali dan menunjuk salah satu siswa
untuk menjawabnya.
Setelah mengulas sedikit pelajaran kemarin kemudian guru berjalan
menuju papan tulis dan menggambar sebuah bentuk ilustrasi dan mulai
menjelaskan. Karena masih membahas tentang materi gaya, kemudian guru
memberikan contoh dan mengatakan “kalau ketua kelas sama sampingnya tarik-
tarikan yang menang mana?” kemudian serentak menjawab “ketua”. Setelah
dirasa paham, siswa muali mecatat yang telah ditulis di papan tulis. Sambil guru
sedikit menjelaskan agar siswa benar-benar paham.
Kemudian 2 orang siswa diminta maju ke depan untuk mempraktekkan
gaya sesuai materi yang sedang diajarkan menggunakan meja. Guru pun
memberikan arahan kepada siswa yang kemudian dipraktekkan. Setelah
dipraktekkan, guru pun bertanya “setelah ditarik arah mejanya kemana?” dengan
melihat praktek tadi siswa pun serempak menjawab. Berdasarkan praktek tersebut
kemudian guru menggambarkan dan menjelaskan grafiknya di papan tulis dan
menuliskan rumus fisika.
217
Melihat rumus tersebut, ada salah satu siswa yang membenarkan karena
ternyata rumusnya kurang tepat. Kemudian guru menanggapi “oh, iya betul”
sambil membetulkan tulisan dan berkata “ini sebenarnya lebih pada pelajaran
matematik, yang pake kacamata pinter matematik ya?”. Kemudian siswa
menulisnya. Setelah dirasa cukup, guru mengajukan pertanyaan “sampe disini,
ada pertanyaan?” dan siswa diam. Kemudian siswa diberikan soal, setelah itu
berkata “silahkan dikerjakan, nanti didiskusikan”. Kemudian guru menghapus
papan tulis dan berjalan-jalan ke meja siswa untuk melihat siswa mengerjakan.
Selang waktu sebentar terdengar bel istirahat, guru pun berkata “ya, pelajaran
dilanjutkan setelah istirahat” kemudian siswa memberikan salam seperti saat guru
masuk ke kelas.
Setelah istirahat, guru masuk kembali ke kelas dan disambut salam seperti
awal tadi dan mengisi buku laporan harian kelas. Karena di meja ada tumpukan
buku paket kemudian guru meminta siswa untuk membagikan sambil
menyarankan untuk merawat buku tersebut.guru kemudian menanyakan soal yang
diberikan dan meminta siswa untuk mengerjakan di papan tulis “yang maju di
tunjuk apa ngacung sendiri?” siswa diam, kmudian guru memutuskan untuk
menunjuk. Kemudian siswa yang ditunjuk maju ke depan untuk mengerjakan soal
no.1 di papan tulis. Guru memperhatikan pengerjaan siswa tersebut sebentar
kemudian berjalan melihat-lihat pekerjaan siswa lain.
Setelah selesai, kemudian guru meminta siswa untuk memperhatikan ke
papan tulis. Guru menjelaskan pengerjaan tersebut sambil melontarkan pertanyaan
pada siswa dan siswa menjawab serentak. Ketika sedang berlangsung, ada siswa
yang sedang ngobrol sendiri, guru pun melontarkan pertanyaan ke siswa tersebut
“setuju ngga dengan jawaban ini”. Karena tidak mendengarkan siswa tersebut
siswa pun berkata “apa Pak?” kemudian guru mengulanginya, setelah dijawab
guru melontarkan pertanyaan lanjutan “pekerjaan mu hasilnya berapa?”. Siswa
tersebut menjawab dan pelajaran dilanjutkan kembali. Di tengah penjelasan ada
siswa yang bertanya, karena agak ribut, guru meminta untuk diam kemudian guru
melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa untuk menjawabnya, karena siswa
diam kemudian dijawab bersama-sama.
218
Soal no.1 telah dikerjakan dan dijelaskan guru, kemudian guru menunjuk
siswa lagi untuk mengerjakan soal no.2 di papan tulis. Karena tadi yang maju
siswa laki-laki yang kebetulan Ketua Kelas kemudian guru menunjuk salah satu
siswa perempuan berdasarkan tanggal yaitu no urut siswa 31. Karena jumlah
siswa tidak ada 31, guru menunjuk siswa perempuan yang duduk di meja no.2,
kebetulan Ketua kelas juga menginginkan siswa tersebut maju. Guru pun berkata
“ya silahkan maju kedepan itu keinginan ketua kelas dari hati yang paling dalam”
serentak siswa-siswa pun menjadi tertawa. Sebelum siswa tersebut maju, ternyata
berbunyi bel, tanda selesai pelajaran. Guru pun berkata “ya dilanjutkan pertemuan
yang akan datang”. Kemudian siswa berdiri dengan aba-aba dari ketua kelas dan
memberi salam seperti pada awal guru masuk ke kelas.[
219
membuka pelajaran “assalamu’alaikum wr.wb” dan siswa menjawab salam
serempak.
Guru menanyakan sampai di mana materi pelajaran yang kemarin,
kemudian melanjutkan materi pelajaran. Dalam pembelajaran guru menggunakan
power point karena tersedianya LCD di kelas atau pun di laboratorium komputer.
Guru telah mempersiapkan bahan materi pelajaran di laptop, dalam presentasi
power point yang dibuat hanya berupa pokok-pokok materi dengan disertai
gambar yang ada di kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi tersebut. Disela-
sela menjelaskan guru bertanya kepada siswa “gambar mana yang paling safety?”
karena pelajarannya mengenai keselamatan kerja. Siswa menjawab seretak
“orange”. Kemudian guru melanjutkan pada paparan power point selanjutnya
sambil menjelaskan lebih luas materinya.
Saat guru menjelaskan dan suasana sedikit ribut lagi salah satu sisa berkata
“sssstt” guru pun berrkata “tolong jangan ribut ya” kemudian kembali
menjelaskan. Setelah itu guru berkata “apa ada yang ditanyakan?” siswa diam,
kemudian guru memberikan sedikit pertanyaan dan siswa menjawab secara
serentak. Setelah itu guru melanjutkan penjelasan. Melihat dari tampilan power
point guru bertanya “ini biasanya digunakan untuk apa?” siswa menjawab
“gunung merapi meletus” “dokter” guru menjawab “ya betul”. Kemudian guru
memberikan pertanyaan lagi “ini alat apa?” siswa menjawab “alat press” guru
mengatakan “bukan, namanya mirip partai” berusaha memancing jawaban yang
lebih tepat, karena tidak mampu menjawab guru berkata “gerenda”. Kemudian
menjelaskan lagi dan berkata “sampai di sini ada pertanyaan?” siswa diam dan
pelajaran pun dilanjutkan.
Ketika sedang menjelaskan ada murid yang ngobrol sendiri kemudian guru
menegur “ayo mas jangan ngobrol sendiri” kemudian siswa tersebut diam dan
pelajaran dilanjutkan. Kemudian guru bertanya “sampai di sini ada yang mau
ditanyakan?” kemudian dilanjutkan kembali. Guru menampilkan sebuah pokok
materi pelajaran disertai gambarnya yang di searching dari internet dan
mengingatkan kepada siswa kalau soal semacam itu akan sering muncul.
Kemudian menjelaskan sedikit. Tiba-tiba bel tanda pelajaran selesai berbunyi.
220
Guru berkata “ya kelanjutannya akan saya jelaskan lain waktu, saya akhiri
assalamu’alaikum wr.wb.”
Saat guru masuk ke kelas, karena melihat keadaan kelas yang kotor, guru
meminta siswa terutama yang piket untuk membersihkan terlebih dahulu kurang
lebih 10 menit. Setelah selesai kemudian masuk dan guru mengingatkan siswa
untuk menjaga kebersihan. Kemudian melanjutkan pelajaran.
Di kelas tersebut telah tersedia komputer dan LCD, namun guru tersebut
telah mempersiapkan materi pelajarannya di laptopnya. Sambil mempersiapkan
materi yang akan ditampilkan dengan LCD, guru mengingatkan kepada siswa
yang belum mengumpulkan tugas kamarin untuk segera mengumpulkan. Dan
melemparkan sebuah pertanyaan mengenai materi pelajaran yang kemarin. Karena
siswa diam kemudian guru berkata “setelah libur buku ngga pernah pernah dibaca
jadi lupa”, tapi kemudian ada salah satu siswa yang menjawab, kemudian guru
meminta siswa untuk membuka buku paket.
Guru menampilkan gambar sesuai dengan materi pembelajaran, kemudian
menanyakan kepada siswa, dan dengan tawa siswa laki-laki menjawab “sperma”.
Kemudian guru melanjutkan menjelaskan materi mengenai proses pertumbuhan
manusia dari sperma hingga jadi bayi dengan menampilkan gambar-gambarnya.
Selain menampilkan gambar guru juga mengaitkan dengan ayat Al-Qur’an yang
menyatakan bahwa manusia itu bentuknya semakin disempurnakan. Dan kalau
cacat itu karena pengaruh-pengaruh lain seperti alkohol dan lain-lain. Kemudian
juga menambahkan peringatan untuk mencintai ibunya karena telah mengandung
221
selama 9 bulan. Di sini berarti guru telah menanamkan pesan moral terhadap
siswa.
Di sela-sela menjelaskan kemudian ada siswa yang bertanya karena belum
jelas. Kemudian guru sedikit menjelaskan dengan menulis di papan tulis,sehingga
siswa lebih paham dan melanjutkan menjelaskan. Dalam menjelaskan guru tidak
hanya duduk di tempat tetapi berdiri menuju tempat duduk siswa. Tempat duduk
siswa terdiri dari 5 baris, 2 baris di tempati laki-laki dan 3 baris di tempati
perempuan. Untuk itu guru kadang menjelaskan sambil berjalan maupun
melempar pandangan kearah barisan laki-laki dan juga perempuan. Dan
nampaknya siswa yang lebih pendek duduknya di depan.
Materi mengenai perkembangan manusia dari sperma hingga jadi bayi
selesai, kemudian dilanjutkan mengenai pertumbuhan dari bayi sampai kanak-
kanak hingga masa pubertas dan dewasa. Pada pembahasan mengenai pubertaslah
banyak terjadi suasana humor karena hal tersebut masa-masa yang sedang dialami
pada usia-usia siswa tersebut.
Penyampaian materi guru tidak hanya menjelaskan tapi juga sesekali guru
melemparkan pertanyaan baik menunjuk salah satu siswa maupun kepada siswa
secara keseluruhan. Fokus pandangan guru pun tidak hanya kepada salah satu
siswa saja, tapi juga melihat kepada siswa secara keseluruhan, kadang melihat ke
arah barisan laki-laki dan kadang melemparkan pandangan ke siswa perempuan.
Di tengah-tengah guru tenjelaskan tiba-tiba siswa laki-laki yang duduk di pojok
depan tampak ngobrol sendiri, kemudian guru melemparkan pandangannya
kepada siswa tersebut dan terus melanjutkan menjelaskan. Guru selalau
menjelaskan dengan memeberikan contoh yang ada di kehidupan sehari-hari
ataupun yang ada di sekitar/ di kelas.
Ketika menjelaskan, tiba-tiba bel istirahat berbunyi. Guru meminta kepada
siswa untuk membaca materi selanjutnya untuk persiapan pertemuan berikutnya.
Kemudian guru menutup pelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris.
222
Hasil Observasi Kelengkapan Sumber Pembelajaran SMP N 1 Yogyakarta
223
paket sebanyak 34 judul dan 12.121 eksemplar,
teks pelengkap sebanyak 2.383 judul dan 5.476
eksemplar, buku sumber/ referensi sebanyak 692
judul dan 1.819 eksempar, bacaan/ fiksi
sebanyak 1.805 judul dan 2.308 eksemplar serta
lain-lain sebanyak 61 judul dan 347 eksempar.
Jadi total buku sumber yang tersedia yaitu 4.975
judul dan 22.071 eksemplar.
224
yang dibutuhkan untuk pembelajaran serta
almari yang dapat digunakan untuk menyimpan
alat dan bahan tersebut.
4. Buku Sumber Buku sumber pembelajaran yang ada di SMP N
Pembelajaran 5 Yogyakarta yaitu buku sumber pokok dan
buku perpustakaan. Buku sumber pokok berupa
buku paket semua mata pelajaran yang terdiri
dari 20 judul buku dan 5.950 eksemplar. Buku
perpustakaan terdiri dari buku referensi,
ensiklopedi dan kamus yang terdiri dari 1.616
judul dan 3.232 eksemplar.
225
mengajar di SMP N 8 Yogyakarta dengan
mencatat di buku daftar peminjaman.
3. Laboratorium Laboratorium di SMP N 8 Yogyakarta terdiri
dari 9 ruang laboratorium yaitu 2 ruang
Laboratorium Biologi, 1 ruang Laboratorium
Fisika, 1 ruang Laboratorium IPA, 1 ruang
Laboratorium Multimedia, 3 ruang Laboratorium
Komputer, dan 1 Laboratorium Bahasa.
Laboratorium tersebut dalam kondisi bangunan
yang baik dan dilengkapi dengan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk pembelajaran serta
almari yang dapat digunakan untuk menyimpan
alat dan bahan tersebut.
4. Buku Sumber Buku sumber pembelajaran di SMP N 8
Pembelajaran Yogyakarta terdiri dari teks utama sebanyak 68
judul dan 21.960 eksemplar dan buku sumber/
referensi yang terdiri dari ensiklopedia, kamus
dan atlas sebanyak 224 judul dan 395 eksemplar,
sedangkan jenis buku lain diklasifikasikan yang
terdiri dari karya umum, filsafat, agama, IPS,
bahasa, ilmu pengelahuan murni, teknologi,
kesenian, olahraga dan hiburan, kesusastraan,
geografi dan fiksi dengan jumlah 2.616 judul dan
5.889 eksemplar. Jadi keseluruhan buku sumber
pembelajaran berjumlah 2.908 judul dan 28.244
eksemplar
226
Hasil Observasi Rapat Briefing SMP N 1 Yogyakarta
227
Hasil Observasi Rapat Briefing SMP N 5 Yogyakarta
Rapat briefing di SMP 5 dipimpin oleh salah satu guru yang ditunjuk oleh
kepala sekolah. Rapat diawali dan diakhiri dengan salam. Isi dalam rapat briefing
tersebut yaitu:
1. Menghimbau agar ada guru yang mengikuti Hari Olahraga Nasional di
Kridosono.
2. Diberitahukan ada bingkisan dari salah satu guru dan diminta untuk datang ke
rumahnya karena sedang ada hajatan sunat.
3. Atas prakarsa dari salah satu guru, merencanakan ke Jakarta bagi yang ingin
mengikuti bisa mendaftar ke salah satu guru yang telah ditunjuk, secara
swadana berangkat bersama naik kereta api dan yang sudah mendaftar ada 50
orang.
4. Tanggal 13 dan 14 akan ada psikotes, dimohon kepada guru untuk ikut
berpartisipasi.
5. Kepala sekolah mengucapkan terimakasih karena sudah banyak guru yang
mengikuit upacara
Tambahan dari beberapa guru:
1. Dari bagian sarana prasarana mengajak untuk mengaktifkan kembali
karawitan untuk harinya bisa disepakati bersama-sama.
2. Tugas piket salaman pagi sudah bisa berjalan besok pagi dimulai pukul 6.30,
1 hari ada 3 guru.
3. Ada form diharapkan untuk guru yang belum mengoreksi harap dikoreksi lagi
untuk yang belum benar karena hari ini harus selesai.
4. Harap kalau memberi saran kritik harus yang benar-benar perlu, seperti ketika
pembaigian tugas guru, karena kemaren baru diburu-buru dan dioyak-oyak,
jadi ya pengetikannya juga terburu-buru. Saya sebenarnya tidak sengaja
228
membuat kesalahan, saya minta maaf. Saya bukan anti kritik, tapi kalau
memang fatal dan penting ya terima. Untuk pembagian tugas mengajar kalau
ada yang minta diralat saya kan ralat.
5. Pemberitahuan ada syukuran dari salah satu guru dengan makan bersama.
6. Dari bagian kurikulum menyediakan buku, yang akan da keperluan untuk
menuliskan dibuku, jadi kurikulum bisa memantau kegiatan belajar mengajar.
Untuk menandatangani nanti saya sowani satu per satu. Tanggal 12 dan 13
dibutuhkan 10 pengawas, kalau ada yang longgarr bisa mendaftarkan diri.
Himbauan untuk belajar saling berkorelasi dan saling bekerjasama dari
pemimpin rapat dan berdo’a bersama-sama sebelum kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan, keudian rapat ditutup dengan salam.
229
Hasil Observasi Rapat Briefing SMP N 8 Yogyakarta
Rapat briefing dipimpin oleh salah satu guru yang ditujuk kepala sekolah,
karena kepala sekolah ada keperluan. Rapat diawali dan diakiri dengan salam.
Dalam rapat briefing tersebut diberitahukan bahwa sudah di downloadkan file
mengenai tunjangan profesi guru, tetapi masih perlu ada koordinasi dengan dinas.
Jadi ini sifatnya masih pemberitahuan saja dan masih menunggu. Selain itu,
diberitahuan pula bahwa di SMP 8 akan ada akrediatasi dan guru dihimbau untuk
mempersiapkan untuk keperluan akrediatasi. Guru diminta untuk melengkapi dan
harus memiliki perangkat pembelajaran dan keperluan akreditasi lainnya seperti
fotocopy ijasah dan sebagainya. Guru pun diminta untuk iuran untuk keperluan
fotocopy struktur kurikulum, materai, jadwal pelajaran dan lain-lain.
Diberitahukan pula bahwa ada syukuran dari salah satu guru yang telah
sembuh dari sakit dan mohon do’a agar diberikan kesehatan seterusnya. Jadwal
mengajar guru yang semula masih perlu pembetulan telah dibetulkan. Mengenai
masalah istirahat karena siswa kadang terlambat masuk kelas karena shalat dzuhur
jadi rencana dan wacana untuk istirahat shalat akan diubah menjadi 30 menit.
Guru, siswa dan semua warga sekolah dihimbau untuk menjaga kebersihan
karena akan ada lomba sekolah sehat. Selain itu untuk kegiatan ekstrakuliuker,
guru pembina ekstrakulikuler diminta untuk memberikan pengumuman kepada
siswa.
230
Lampiran 5. Hasil Studi Dokumentasi
231
Lampiran 5. Foto Hasil Dokumentasi
232
Foto Hasil Dokumentasi SMP N 5 Yogyakarta
Alat praktek di Lab. Fisika diambil Alat dan bahan prakterk di Lab.
pukul 8:41 tanggal 30 Agustur 2012 Biologi diambil pukul 8:46 tanggal
30 Agustus 2012
233
tanggal 30 Agustus 2012 tanggal 30 Agustus 2012
Foto Hasil Dokumentasi SMP N 8 Yogyakarta
234
Lampiran 7. Ringkasan Data Hasil Penelitian
235
Pengawasan dan pemantauan rutin atau terus menerus terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yaitu secara berkala malakukan observasi langsung
saat guru mengajar.
c. Melengkapi sarana dan prasarana
Kepala sekolah melengkapi sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran
dengan buku, alat atau media pembelajaran dan lain-lain.
Upaya tersebut efektif, karena tertib dalam melakukan pembelajaran dan
berusaha agar lebih baik karena diawasi, ditanya bagaimana pelaksanaan
pembelajarannya, apa ada kendalanya, dan bagaiman pemecahannya.
3. Media Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan
penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Melengkapi sarana prasarana
Kepala sekolah melengkapi sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran
dengan buku, alat atau media pembelajaran dan lain-lain. Misalnya saja LCD
yang tersedia di Laboratorium.
d. Himbauan/ anjuran untuk menggunakan
Kepala sekolah menganjurkan pemanfaatan media pendidikan secara
maksimal baik itu komputerisasi maupun alat-alat seperti alat Lab.
Komputer, Lab. Bahasa, Lab. IPA dan lain-lain dengan baik yang
disampaikan saat briefing.
Upaya tersebut efektif, memudahkan pembelajaran dan menambah wawasan
menggunakan media selain buku untuk menambah keterampilan siswa.
4. Metode Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan
penggunaan metode pembelajaran yaitu kepala sekolah memberikan keleluasaan
kepada guru dalam penggunaan metode pembelajaran menyesuaikan materi dan
kelasnya.
Upaya tersebut efektif, karena guru menjadi lebih kreatif dalam mengajar
sebab setiap materi dan kelas diperlukan metode yang berbeda-beda sehingga
membantu siswa memudahkan untuk memahami pelajaran.
236
5. Pemahaman Materi Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran yaitu memfasilitasi pembelian bahan dan alat-
alat praktek, buku materi baik buku pokok maupun buku penunjang untuk
melengkapi koleksi buku di perpustakaan dengan menggunakan dana BOS dan
BOSDA.
Upaya tersebut efektif, sebab sangat membantu dan menunjang dalam proses
pembelajaran. Selain itu melihat dari hasil kegiatan pembelajaran di sini cukup
membanggakan nilai siswa sudah cukup tinggi sebab keberhasilan pembelajaran
juga bisa dilihat dari hasil atau tujuannya yang tercapai.
6. Pendayagunaan Sumber Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber pembelajaran yaitu:
a. Menyediakan dan melengkapi fasilitas
Menyediakan dan melengkapi bahan dan alat praktek, buku sumber baik itu
buku pokok maupun buku penunjang untuk koleksi di perpustakaan dengan
menggunakan dana BOS dan BOSDA.
b. Menghimbau dan menganjurkan
Kepala sekolah menganjurkan aktif ke perpustakaan baik meminjam atau
sekedar membaca buku serta memanfaatkan laboratorium.
Upaya tersebut efektif, sebab membantu dan menunjang pembelajaran, selain
itu melihat hasil pembelajaran cukup membanggakan nilainya lumayan tinggi
sebab keberhasilan pembelajaran juga dapat dilihat dari hasilnya.
7. Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan evaluasi/
penilaian pembelajaran yaitu kepala sekolah itu menyediakan peralatan misalnya
alat-alat, kertas dan lain-lain yang bisa digunakan saat membuat perangkat
pembelajaran, kisi-kisi soal dan lain-lain.
Upaya tersebut efektif, sebab peralatan dapat mempermudah pelaksanaan
evaluasi sehingga mempermudah guru dalam pembelajaran.
237
8. Kedisiplinan
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan
kedisiplinan yaitu:
a. Menyediakan dan memeriksa presensi. Kepala sekolah secara berkala
memeriksa presensi atau daftar hadir
b. Diberi pembinaan dan pengarahan
Kepala sekolah memberi pembinaan baik perorangan maupun kelompok dan
pengarahan tentang tugas guru serta menganjurkan agar disiplin waktu dalam
melaksanakan tugas.
Upaya tersebut efektif, guru menjadi lebih tertib, mengerti akan tugasnya dan
berpikir beberapa kali untuk tidak disiplin sebab mempengaruhi kenaikan
pangkatnya dan lain-lainnya.
9. Komunikasi dan Interaksi
Upaya kepala sekolah SMP N 1 Yogyakarta dalam meningkatkan komunikasi
dan interaksi yaitu:
a. Mengatur meja guru
Guru mata pelajaran sejenis diposisikan tempatnya berdekatan sehingga bisa
saling berkomunikasi dengan mudah sebab sudah berdekatan
b. Kererbukaan
Kepala sekolah terbuka baik antar guru maupun semua warga sekolah.
Upaya tersebut efektif, sebab guru merasa senang dalam melaksanakan
tugasnya, lebih merasa kekeluargaan, penuh kasih sayang dan mempermudah
komunikasi dan saling menambah wawasan dengan sesama guru.
238
a. Menghidupkan forum MGMP sebagai pengawasan
Guru wajib membuat perencanaan program pembelajaran. RPP dibuat dengan
merevisi RPP yang tahun sebelaumnya tetap dalam pengawasan kepala
sekolah melalui MGMP dengan mengkoreksi dan ada supervisor sendiri di
bagian kurikulum.
b. Diklat, pelatihan maupun workshop
Guru diikutsertakan diklat, pelatihan maupun workshop secara temporer
sesuai kebutuhan dan dana untuk meningkatkan kompetensi guru tentang
perangkat pembelajaran.
Upaya tersebut efektif, sebab guru menjadi terarah dalam melakukan
pembelajaran di kelas. Selain itu dengan adanya diklat, pelatihan maupun
workshop bisa mengingatkan kembali.
2. Pengelolaan Kelas
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
pengelolaan kelas yaitu:
a. Memantau dari CCTV
Kepala sekolah bisa memantau guru mengajar setiap saat dari ruang kepala
sekolah sebab setiap kelas dilengkapi CCTV.
b. Keliling melihat ke kelas
Kepala sekolah juga keliling kelas atau melihat ke kelas langsung secara
berkala.
c. Diingatkan dan diberi teguran
Kepala sekolah metegur dan mengingatkan melalui rapat briefing atau
disampaikan ke wali kelas jika ada kelas yang kurang rapi atau sering kosong
untuk menjaga kebersihan, kerapian kelas dan lain-lain.
Upaya tersebut efektif, sebab dengan adanya teguran guru bisa lebih baik,
lebih memperhatikan ke kelas, walaupun teguran itu secara umum.
3. Media Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
penggunaan media pembelajaran yaitu:
239
a. Mengadakan diklat/ pelatihan
Mengadakan Diklat IT yang diadakan secara berkala di luar jam mengajar
sesuai kebutuhan misalnya saja tentang bagaimana membuat powerpoint yang
menarik untuk pembelajaran di kelas.
b. Memfasilitasi sarana pembelajaran
Kepala sekolah menyediakan sarana dan prasarana seperti proyektor,
komputer dan LCD disetiap kelas, guru dipinjami laptop sekaligus modem
serta disediakan layanan jaringan internet di lingkungan sekolah.
Upaya tersebut efektif, sebab bisa meningkatkan guru untuk menggunakan IT
sehingga mempermudah dalam pelaksanaan pembelajaran.
4. Metode Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
penggunaan metode pembelajaran yaitu kepala sekolah memberikan kebebasan
kepada guru untuk menggunakan metode yang memang sesuai dengan materinya.
Upaya tersebut efektif, sebab menjadikan guru memiliki inisiatif untuk
menggunakan metode yang sesuai. Sebab guru juga menginginkan agar materi
yang diberikan lebih cepat dipahami anak.
5. Pemahaman Materi Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran yaitu:
a. Mengadakan forum MGMP
Mengadakan forum MGMP untuk menyamakan presepsi tentang materi
pembelajaran, sharing tentang proses pembelajaran dan membahas mengenai
menambah pengayaan materi pembelajara.
b. Menyediakan fasilitas
Menyediakan fasilitas seperti pemasangan wifi untuk mengakses dan
memperluas pengetahuan dan buku-buku.
c. Mengingatkan guru untuk menggunakan
Mengingatkan guru setiap rapat brefing agar mempelajari, membaca ulang
materinya sebelum mengajar dan menekankan untuk sering-sering membuka
internet.
240
Upaya tersebut efektif, memperluas wawasan, dan menyamakan presepsi
sehingga tidak terjadi kebingungan dalam penyampaian materi pembelajaran.
6. Pendayagunaan Sumber Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber pembelajaran yaitu:
a. Melengkapi koleksi perpustakaan
Melengkapi koleksi buku perpustakaan yaitu yang berupa buku BSE (Buku
Sekolah Elektronik) baik cetak maupun file dan buku penunjang rekomendasi
dari guru untuk menambah koleksi perpustakaan yang dapat dipinjamkan.
b. Menyediakan layanan internet
Kepala sekolah menyediakan layanan internet di sekolah yang dapat
dimanfaatkan untuk mencari data dan bahan yang diperlukan untuk
pembelajaran.
Upaya tersebut efektif, sebab pembeajaran semakin terarah dan terukur,
sangat membantu guru untuk mempermudah dalam pembelajaran.
7. Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan evaluasi/
penilaian pembelajaran yaitu:
a. Menyediakan fasilitas
Menyediakan fasilitas kebutuhan evaluasi/ penilaian pembelajaran yaitu
menyediakan Lembar Jawab Komputer (LJK) dan pengkoreksiannya
dilakukan dibagian kurikulum dan menyediakan web untuk meng-up load
nilai.
c. Memantau dan mengingatkan
Kepala sekolah menghimbau agar guru tertib melaksanakan ulangan, dan
meminta berkali-kali untuk segera melaksanakan remidi jika ada siswa yang
nilainya masih kurang.
Upaya tersebut efektif, sebab untuk mengetahui kemampuan siswanya
sehingga guru sudah melaksanakan. Guru tetap melaksanakan meskipun masih
ada yang terlambat melakukan remidi.
241
8. Kedisiplinan
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan
kedisiplinan yaitu:
a. Memberlakukan sistem tutup gerbang
Pintu gerbang setiap jam 7 tepat sudah di tutup dan dibuka lagi jam 8 yang
berlaku untuk semua warga sekolah.
b. Menyediakan presensi
Menyediakan presensi finger print, dan disediakan buku untuk mencatat jika
terlambat disertai alasananya.
c. Mengingatkan guru
Guru diingatkan untuk presensi, masuk dan keluar tepat waktu melalui rapat
briefing setiap hari Senin.
Upaya tersebut efektif, guru yang terlambat berkurang sebab dengan mencatat
di buku guru merasa risih sehingga berpikir bagaimana caranya agar tidak telat
selain itu juga mempengaruhi kenaikan pangkat.
9. Komunikasi dan Interaksi
Upaya kepala sekolah SMP N 5 Yogyakarta dalam meningkatkan komunikasi
dan interaksi yaitu:
a. Pengaturan meja guru
Meja guru diatur per blok mata pelajaran sehingga ketika terdapat masalah
dalam mata pelajaran dapat dengan mudah untuk berkomunikasi sesama guru
mata pelajaran sejenis.
b. Mengadakan rapat briefing
Kepala sekolah mengadakan rapat briefing setiap hari Senin pagi setelah
upacara untuk memberi pengarahan sekaligus sebagai bentuk komunikasi
kepala sekolah dengan guru. Komunikasi pada guru jarang kecuali ketika ada
masalah yang keterlaluan.
Upaya tersebut efektif, karena ada kerjasama dan komunikasi secara terus
menerus per bidang studi dan ketika menghadapi masalah dapat diselesaikan
bersama.
242
Ringkasan Data Hasil Penelitian SMP Negeri 8 Yogyakarta
243
b. Memantau buku piket dan melihat ke kelas
Kepala sekolah memantau dari buku piket untuk itu jika guru tidak bisa
mengajar harus ijin dan meninggalkan tugas sehingga digantikan guru piket
bila tidak ijin ditegur. Selain itu, kepala sekolah atau guru yang ditunjuk
secara berkala menunggui di tempat melihat guru mengajar.
c. Memberikan teguran, arahan, contoh dan masukan ringan
Memberikan teguran, arahan, contoh pengelolaan kelas yang baik dan
masukan ringan bila terpantau kelas kosong, terlambat atau kelas berantakan
yang secara umum disampaikan saat rapat briefing dan bila keterlaluan
dipanggil. Kepala sekolah memberi arahan, contoh secara tidak langsung dan
lebih halus dengan berbincang-bincang biasa memberi masukan-masukan
ringan sehingga guru tidak tersinggung dan ada perubahan.
Upaya tersebut efektif, ada peningkatan lebih ada keteraturan dalam
pengelolaan kelas, guru terlambat, kelas kosong berkurang, lebih tertib dan
disiplin sebab selalu dipantau sehingga guru berpikir dua kali untuk meninggalkan
kelas seenaknya.
3. Media Pembelajaran
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Memantau dari CCTV dan memberi contoh
Kepala sekolah memantau dari CCTV, jika guru belum memanfaatkan media
diberi contoh untuk memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhan.
b. Menyediakan fasilitas sarana pembelajaran
Menyediakan fasilitas komputer dan LCD di tiap kelas, disediakan layanan
internet, kelengkapan laboratorium dan perpustakaan, jika perlu direnovasi
maka direnovasi dan dibuat senyaman mungkin.
c. Diklat dan pelatihan
Mengadakan diklat dan pelatihan seperti diklat lektora yang membahas
tentang bagaimana untuk membuat media pembelajaran, pelatihan ICT
berupa macro media flash, membuat media pembelajaran yang diadakan
secara bertahap dan saat waktu.
244
Upaya tersebut efektif karena memudahkan guru dalam pembelajaran, guru
lebih leluasa dalam mengembangkan pembelajaran, guru lebih kreatif
menggunakan sarana yang disediakan, guru yang tadinya tidak bisa IT jadi bisa
menggunakan IT.
4. Metode Pembelajaran
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan penggunaan metode pembelajaran yaitu:
a. Memberikan keleluasaan
Kepala sekolah memberi kebebasan kepada guru untuk berkreasi dalam
menggunakan metode pembelajaran sebab harus disesuaikan dengan materi
dan kadaan siswa di kelas agar ada pengembangan diri dari guru.
b. Memantau
Kepala sekolah memantau dari CCTV dari ruangannya setiap saat melihat
metode yang digunakan guru.
c. Memberi arahan, mengingatkan dan mendorong
Saat briefing kepala sekolah meingatkan untuk menggunakan metode yang
sesuai dan bervariasi, mengarahkan untuk melihat dari internet juga dari
buku-buku dan mendorong agar guru lebih kreatif
d. Mengadakan workshop
Mengadakan workshop yang menghadirkan ahli seperti dosen, yang
membahas mengenai penggunaan model metode pembelajaran.
Upaya tersebut efektif, guru lebih memiliki kreatifitas dari sebelumnya untuk
berkreasi dan berekspresi sehingga pembelajaran tidak membosankan sebab
meyesuaikan materi dan kelas yang dihadapi.
5. Pemahaman Materi Pembelajaran
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan pemahaman materi pembelajaran yaitu:
a. Pengaturan meja guru
Kepala sekolah mengatur meja guru berdasarkan mata pelajaran dan
diingatkan untuk diskusi sehingga ketika menemui permasalahan bisa
diselesaikan bersama-sama.
245
b. Menyediakan fasilitas buku dan layanan internet
Menyediakan layanan internet dan buku-buku baik itu buku paket maupun
penunjang, jika ada guru yang mengusulkan selama untuk kepentingan
pembelajaran kepala sekolah menyetujui dan kemudian menjadi buku koleksi
di perpustakaan untuk dibaca dan dipinjamkan.
c. Mendorong/ mempermudah dan memberi kesempatan
Mendorong/ mempermudah dan memberi kesempatan pada guru untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Upaya tersebut efektif, dengan adanya buku-buku yang disediakan
memberikan kemudahan pemahaman materi bagi guru, sehingga memperlancar
proses pembelajaran dan membantu penyampaian materi di kelas sebab bisa
melihat langsung sumbernya.
6. Pendayagunaan Sumber Pembelajaran
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan pendayagunaan sumber pembelajaran yaitu:
a. Kelengkapan sarana prasarana
Kepala sekolah menyediakan kelengkapan sarana prasarana sesuai dengan
kebutuhan guru dan anggaran dana yang dimiliki seperti buku-buku, media,
alat-alat dan lain-lain sekaligus menambah jika memang diperlukan untuk
proses pembelajaran.
b. Penataan fasilitas perpustakaan
Ruang perpustakaan dilakukan penataan kembali sehingga menjadi lebih
santai dan nyaman untuk membaca.
c. Mendorong dan mengingatkan
Kepala sekolah mendorong guru untuk memanfaatkan IT dan menggunakan
Laboratorium untuk pembelajaran dan mengingatkan guru untuk membaca
maupun meminjam buku di perpustakaan sebab guru diperbolehkan
meminjam beberapa buku dalam waktu yang lebih lama.
Upaya tersebut efektif, kebutuhan guru untuk pembelajaran termasuk buku
reverensi dapat terpenuhi sehingga pembelajaran lebih menyenangkan selain itu,
gurunya jadi lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran.
246
7. Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan evaluasi/ penilaian pembelajaran yaitu:
a. Mengontrol dan mengingatkan guru
Guru diwajibkan untuk mengadakan evaluasi/ penilaian. Kepala sekolah
mengingatkan kepada guru untuk melaksanakan ulangan dan memberikan
penilaian dengan teliti sekaligus diminta untuk membuat laporannya dan
selalu dikontrol oleh kepala sekolah.
b. Menyediakan fasilitas yang diperlukan
Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan evaluasi/ penilaian
pembelajaran seperti menyediakan kertas, memperbanyak soal dan lain-lain.
Lab. Bahasa juga bisa digunakan untuk melaksanakan evaluasi tanpa harus
memperbanyak soal karena bisa langsung melalui komputer.
Upaya tersebut efaktif, guru lebih bertanggung jawab, displin
menyelenggarakan evaluasi dan dalam memberikan penilaian, berusaha
mempersiapkan diri untuk mengadakan penilaian.
8. Kedisiplinan
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan kedisiplinan yaitu:
a. Keteladanan
Kepala sekolah memberi contoh/ teladan kepada guru yaitu selalu datang
lebih awal pukul 06:30 di sekolah.
b. Menyediakan daftar hadir dan di cek
Menyediakan daftar hadir yang sudah menggunakan presensi finger print dan
selalu dicek setiap bulan.
c. Memberi teguran
Kepala sekolah memberi teguran yang diperhalus kepada guru yang sering
terlambat yaitu tidak menegur langsung, tetapi hanya menanyakan kesehatan
dan baik-baik.
247
d. Memantau dari CCTV dan buku piket
Kepala sekolah memantau guru masuk dan mengakhiri pelajaran melalui
CCTV dan melihat buku pelaksanaan KBM di buku piket.
Upaya tersebut efektif, guru mulai disiplin masuk dan guru terlambat
berkurang, datang dan pulang tepat waktu sehingga guru merasa tersemangati.
9. Komunikasi dan Interaksi
Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP N 8 Yogyakarta dalam
meningkatkan komunikasi dan interaksi yaitu:
a. Keterbukaan
Diadakan kegiatan salaman pagi sehingga ada kesempatan untuk berbincang-
bincang dan saat guru menghadapi permasalahan selalu terbuka dan ditanggai
dengan memberikan solusi.
b. Keteladanan
Kepala sekolah memberi contoh komunikasi dengan baik dan sopan yaitu saat
berkomunikasi dengan guru kepala sekolah tetap menggunakan bahasa yang
santun.
c. Pengaturan meja guru
Mengatur posisi meja guru mengelompok berdasarkan mata pelajaran
sehingga lebih mudah untuk berdiskusidan menemukan solusinya bersama-
sama.
Upaya tersebut efektif, sebab dapat meningkatkan kerjasama, saling
membantu dan lebih kekeluargaan.
248