CRS HZ
CRS HZ
HERPES ZOSTER
Oleh:
Preseptor:
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Herpes zoster muncul dengan tampilan erupsi pada kulit yang biasanya
gatal, nyeri (pada satu dermatom), makula kemerahan hingga vesikel yang jika
pecah menjadi krusta.8 Pada saat sistem imun seseorang menurun maka akan
terjadi reaktivasi VVZ.9 Infeksi VVZ pada ganglia radiks dorsalis akan
menimbulkan nyeri disepanjang dermatom sesuai tempat persarafan yang
terinfeksi.10 Dermatom yang sering dikenai adalah daerah dada (torakal) sekitar
T5 hingga T12, diikuti area nervus trigeminal yang menyebabkan herpes zoster
oftalmikus, daerah saraf kranial, dan daerah dermatom lumbosakral.11
Komplikasi tersering herpes zoster adalah neuralgia paska herpes (NPH).
Neuralgia pasca herpes merupakan nyeri yang timbul lebih dari 90 hari setelah
penyakit sembuh pada tempat bekas penyembuhan.7 Neuralgia paska herpes dan
berbagai komplikasi lainnya sebagian besar diakibatkan karena keterlambatan
diagnosis. Hal ini dikarenakan lebih dari 53% dokter mendapat kesulitan dalam
mendiagnosis herpes zoster sebelum muncul ruam kulit.1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
Penyebaran herpes zoster sama seperti varisela. Penyakit ini, seperti yang
diterangkan dalam definisi, merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
penderita mendapat varisela.8
Kejadian Herpes Zoster di Eropa dan Amerika Utara berkisar 1,5 - 3,0 per
1000 penduduk pertahun. Insidennya meningkat seiring dengan peningkatan usia
sekitar 7 - 11 per 1000 penduduk pertahun pada usia 60 tahun. Diperkirakan lebih
dari satu juta kasus baru herpes zoster terjadi tiap tahunnya dan lebih dari satu
setengahnya terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.9 Sementara itu pada penelitian
yang dilakukan pada RSUP Sanglah Denpasar periode April 2015 hingga Maret
2016, ditemukan 28 pasien Herpes Zoster dengan angka kejadian laki-laki 60,7%
dan perempuan 39,3% dengan usia terbanyak 45-64 tahun.13
2.3 Etiopatogenesis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IA
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Dusun Baru Korong Kasai Batang Anai, Padang
Pariaman
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Minang
Negeri Asal : Padang
ANAMNESA
Seorang pasien laki-laki, berusia 37 tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 10 Desember 2018, dengan:
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan adanya gelembung-gelembung berisi cairan jernih
yang berkelompok diatas bercak merah yang terasa nyeri pada punggung bawah
sebelah kanan dan makin meluas sejak 4 hari yang lalu.
Riwayat Pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran umum : Komposmentis Kooperatif.
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 87x/i
Nafas : 20x/i
Suhu : 37,8ºC
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 170 cm
IMT : 20,2 kg/m2
Status Gizi : Normoweight
Status Dermatologikus
Lokasi : Punggung kanan dan paha kanan
Distribusi : Unilateral terlokalisir.
Bentuk : Bulat-tidak khas.
Susunan : Herpetiformis
Batas : Tidak tegas
Ukuran : Miliar sampai Lentikular
Efloresensi : Vesikel-vesikel berkelompok dan bula
diatas plak eritem, disertai erosi, ekskoriasi,
krusta merah kehitaman
Status Venerologikus : tidak dilakukan pemeriksaan
Kelainan selaput : dalam batas normal
Kelainan kuku : dalam batas normal
Kelainan rambut : dalam batas normal
Kelainan kelenjar limfe : dalam batas normal
Resume :
DIAGNOSIS KERJA
Herpes Zoster Thorakolumbal setinggi T12, L1-L3 Dextra
SIDA dalam pengobatan
DIAGNOSIS BANDING
Varisella
Dermatitis Kontak
DIAGNOSIS
Herpes Zooster Thorakolumbal setinggi T12, L1-L3 Dextra Diseminata
SIDA dalam pengobatan
PENATALAKSANAAN
UMUM
KHUSUS
Topikal :
Bedak kocok 2x sehari pada gelembung-gelembung berkelompok
Sistemik :
Acyclovir 5 x 800 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
Ranitidin 2 x 150 mg
PROGNOSIS
R/ Acid Salicyl 2%
Menthol 0,5%
Talcum Venetum ad 100 gr
mf la powder da in Sacch I
Sue
R/ Acyclovir tab 800 mg No. XXXV
S5dd tab I
R/ Paracetamol tab 500 mg No. XXI
S3dd tab I
Pro : Tn. IA
Usia : 37 tahun
Alamat : Batang Anai, Padang Pariaman
BAB IV
DISKUSI
Nyeri yang sudah dirasakan pasien selama 1 minggu yang hanya terbatas
ditempat lesi merupakan suatu keluhan tersering apada kasus herpes zoster. Onset
penyakit ini dapat berupa nyeri pada dermatom yang terkena dalam 48-72 jam.
Nyeri ini terjadi karena neuritis akut yang berhubungan dengan replikasi virus,
proses inflamasi dan produksi sitokin-sitokin sebagai respon terhadap kerusakan
saraf dan terjadinya peningkatan sensitivitas reseptor nyeri.3
Pada pasien didapatkan keluhan badan terasa letih yang dapat merupakan
tanda prodromal yang mengawali penyakit ini. Gejala prodromal dapat juga
berupa sensasi abnormal atau nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal, parestesia
sepanjang dermatom, gatal, rasa menyerupai sakit gigi, pleuritis, infark, atau
gejala konstitusi seperti demam, malaise dan nyeri kepala. Gejala prodromal
dapat berlangsung beberapa hari (1-10 hari, rata-rata 2 hari).1
Pada kasus ini, pasien telah didiagnosa menderita SIDA sejak 4 bulan yang
lalu dan mendapat terapi ARV sejak 4 bulan yang lalu. Hal ini dapat menjadi
salah satu faktor predisposisi terjadinya herpes zoster pada usia dewasa karena
kondisi pasien imunokompromais (infeksi HIV). Juga kondisi lain yang dapat
menjadi faktor predisposisi terjadinya herpes zoster seperti pada transplantasi
organ, keganasan, pasien yang mendapatkan radioterapi maupun kemoterapi dan
penggunaan kortikosteroid jangka panjang.5 Individu yang mengalami
imunokompromais memiliki risiko 20 hingga 100 kali lebih tinggi untuk
menderita herpes zoster dibandingkan individu normal.4 Pasien yang mendapat
terapi dengan obat yang imunosupresif memiliki resiko lebih tinggi menderita
hespes zoster. 5
Pengobatan pada pasien berupa terapi umum dan khusus. Terapi umum
meliputi edukasi kepada pasien untuk beristirahat selama lesi masih aktif hingga
kering atau menjadi krusta. Selain itu, luka dijaga agar tetap bersih dan kering
jangan sampai pecah karena ditakutkan dapat menyebar ke daerah lain. Pasien
dianjurkan untuk memakai pakaian yang longgar atau menghindari gesekan pada
lesi. Pasien tetap disarankan untuk tetap menjaga kebersihan badan. Pasien juga
diingatkan untuk mengkonsumsi ARV secara teratur. Sedangkan untuk terapi
khusus yaitu pengobatan topikal berupa bedak kocok 2x sehari pada gelembung-
gelembung berkelompok dan sistemik dengan acyclovir 5 x 800 mg serta
paracetamol 3 x 500 mg, ranitidine 150 mg, karena pengobatan herpes zoster
adalah menghilangkan nyeri secepat mungkin dengan cara membatasi replikasi
virus, sehingga mengurangi kerusakan saraf lebih lanjut.5