Anda di halaman 1dari 4

A.

Pendahuluan
Welding adalah proses yang sangat diperlukan dalam perakitan mobil. Tubuh mobil adalah
kombinasi blok komponen logam dan lapisan. Akankah semua membuat bagian struktur yang baik
terlebih dahulu, misalnya, sebelum bingkai kaca depan, pilar pintu, sebelum dan sesudah fender
belakang, komponen coaming dan atap digabungkan dengan cara pengelasan dan perakitan yang
memukau. Menurut berbagai bagian dan persyaratan produksi, teknologi pengelasan yang
beragam diadopsi di industri otomotif, dan teknik pengelasan lainnya meliputi pengelasan flash,
pengelasan pulsa dan sebagainya.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pengelasan menggunakan robot atau robotic spot
welding telah dikembangkan, dan telah berkembang dengan pesat. Beberapa pengelasan bodi
mobil di negara kita juga telah mengadopsi teknologi robotic spot welding. Pada dasarnya,
pengelasan menggunakan robotic spot welding prinsip kerjanya hampir sama dengan prinsip kerja
resistance spot welding yaitu, las berupa titik tersebut dihasilkan dari dua buah elektroda yang
saling berlawanan. Ujung elektroda pada spot welding memengaruhi ukuran dan bentuk titik las.
Hanya saja yang membedakan adalah pelaksanaan pengelasan yang terotomasi oleh robot yang
sebelumnya telah di program. Pengelasan robotic spot welding dicirikan oleh deformasi kecil dari
bagian las, dan kualitas pengelasan jauh lebih tinggi daripada metode pengelasan tradisional.
Pada awalnya, lebih dari satu dekade yang lalu, industri mobil Eropa mulai menggunakan
robotic spot weldeing yang digunakan untuk pengelasan bodi mobil, untuk mempromosikan
pengembangan peralatan robotic spot welding yang stabil membuat kontribusi positif. Teknologi
pelacak telah menjadi salah satu metode pengolahan utama produksi mobil modern. Dan sampai
saat ini penggunaan teknologi robotic spot welding rata rata sudah digunakan di industry otomotif
di seluruh dunia

B. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi yang ditawarkan dari penggunaan robotic spot welding adalah pada
penggunaan teknologi robot itu sendiri. Dengan adanya penggunaan robot dalam pengelasan, maka
pengerjaan pengelasan dapat dijamin lebih akurat dan lebih presisi. Untuk prinsip kerja dari
robotic spot welding sendiri hampir sama dengan resistance spot welding, yaitu pelat lembaran
dijepit dengan dua elektroda yang mana pada pengelasan robotic spot welding, elektroda nya
berada pada tangan robot tersebut. Ketika arus dialirkan maka terjadi sambungan las pada posisi
jepitan. Siklus pengelasan titik dimulai ketika elektroda atau tangan robot mulai menekan pelat
dimana arus belum dialirkan. Waktu proses ini disebut waktu tekan. Setelah itu arus dialirkan ke
elektroda sehingga timbul panas pada pelat di posisi elektroda sehingga terbentuk sambungan las.
Waktu proses ini disebut waktu las. Setelah itu arus dihentikan namun tekanan tetap ada dan proses
ini disebut waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai sambungan menjadi
kuat dan tekanan di hilangkan dan pelat siap dipindahkan untuk selanjutnya proses pengelasan
dimulai lagi untuk titik yang baru.

Sedangkan untuk prinsip kerja dari tangan robot dari robotic spot welding adalah setiap
pergerakan dari engsel dari robot, atau biasa disebut axis akan digerakkan oleh motor servo dengan
jangkauan yang berbeda beda. Gerakan dari tangan robot sendiri hampir sama dengan gerakan
tangan manusia. Untuk lebih mudahnya bisa dilihat di gambar berikut.

Pada gambar diatas merupakan part dari robotic spot welding. yang terdiri dari 6 penggerak
yang di sebut dengan axis. Axis satu memiliki peran yang sangat penting yaitu untuk mengarahkan
robot pada koordinat atau posisi yang sudah ditentukan, kemudian terdapat axis 2 atau penggerak
2. axis 2 memiliki peran untuk mengarahkan tinggi rendahnya letak pada arm robot. Sedangkan
axis 3 memiliki peran untuk mengatur tinggi atau rendahnya posisi dari lengan robot itu sendiri.
Kemudian, ada Axis 4, engsel ini memiliki peran untuk mengarahkan posisi dari engsel tangan itu
sendiri, biasanya axis 4 dapat bergerak ke kanan maupun ke kiri. kemudian ada penggerak ke 5
atau disebut axis 5. axis ini dapat bergerak 360 derajat dan yang terakhir yaitu axis 6. Axis 6
berperan untuk menjepit sebuah benda biasanya di axis 6 ada yang digunakan untuk pengelasan,
di axis 6 ini biasanya ditempatkan elektroda pada tangan robot.

Sedangkan untuk memprogram gerakan dari robot tersebut digunakan lah suatu
mikroprosesor sebagai otak dari gerakan robot tersebut. Namun untuk menjalan kan robot tersebut
tetap saja diperluka operator untuk memberikan instruksi ke robot untuk melakukan pengelasan di
tempat tertentu

C. Tantangan

Dalam penggunaan teknologi robotic spot welding memiliki beberapa keuntungan


diantaranya adalah :

 Dengan adanya robot ini maka pekerjaan manusia dapat dengan mudah dikerjakan. Maksudnya
pekerjaan manusia yang berbahaya dapat dilakukan dengan arm robot atau robot manipulator

 Dengan adanya robot ini maka hasil dari proses pengerjaannya rapih dan tidak membutuhkan
biaya yang besar untuk perawatan dan pengoprasiannya

 High Quality atau Kualitas Tinggi


 Improvement of Working Environtment atau Peningkatan Lingkungan Kerja
 Flexible Production atau Produksi yang Fleksibel
 Simplified Production Management atau Penyederhanaan Manajemen Produksi
Tetapi, disamping keuntungan keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi robotic spot
welding, teknologi tersebut tetaplah memiliki kekurangan yaitu :

 Seiring perkembangan jaman maka pekerjaan manusia sudah di gantikan oleh robot. Sehingga
banyak nya pengangguran dimana-mana.

 Dalam pemrogramannya memiliki ringkat kesulitan yang cukup rumit.

Tantangan penggunaan teknlogi robotic spot welding ada pada sumber daya manusia/
penggunanya (welder). Jika para tenaga kerja welder tidak dapat mengikuti perkembangan zaman,
maka otomatis akan tergeser oleh peran orang orang yang mampu mengikuti perkembangan zaman
dan mampu mengendalikan teknologi robotic spot welding. Karena pada hakekatnya teknlogi
robotic spot welding tetap membutuhkan manusia sebagai operator. Oleh karena itu tantangan
terbesar dari penerapan teknologi ini, khususnya di Indonesia adalah kurangnya sumber daya
manusia yang mampu mengoperasikan teknologi ini. Solusinya adalah sumber daya manusia di
Indonesia khususnya para welder selalu mengembangkan diri dan tidak menutup diri pada
perkembangan zaman
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERTAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
MALANG

TUGAS KUIS 1 TEKNOLOGI PENGELASAN LOGAM


“Penggunaan Robotic Spot Welding pada Industri Otomotif ”

Disusun Oleh

MUHAMMAD ZAKY SETIANSYAH 155060200111037

SEMESTER GENAP 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai