4.

2 Pelaksanaan Pekerjaan
Berdasarkan spesifikasi umum kontrak lelang proyek Pembangunan Jalan
Matani 1 – Bukit Wawoh pekerjaan tanah Divisi 3 – Seksi 3.1 “Pekerjaan Galian”
ialah,
a) Pekerjaan ini harus mencangkup penggalian, penanganan,pembuangan
atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau
sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini.
b) Pekerjaanya ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan
selokan, untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong,
pembuangan atau struktur lainnya, untuk pekerjaan stabilitas lereng dan
pembuangan bahan longsoran, untuk galian dan bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian, untuk pngupasan dan pembuangan
bahan perkerasan beraspal dan /atau perkerasan beton pada perkerasan
lama, dan umumnya untuk pembentukan profil dan penampang yang
sesuai dengan speksifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan
penampang melintang yang di tunjukan dalam gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
c) Pekerjaan yang diperlukan untuk pembuangan bahan yang tak terpakai
dan tanah humus akan dicakup oleh seksi 3.4 dari Spesifikasi ini.
d) Penyedia jasa harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin
keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk
dan bangunan yang ada disekitar lokasi galian
e) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian harus dijaga tetap
stabil sehingga mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di
sekitarnya , harus dipertahankan sepanjang waktu, penyokong (shoring)
dan pangaku(bracing) yang memadai harus dipasang bilamana
permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan,
penyedia jasa harus menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya,
yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh
pekerjaan galian tersebut.

Pekerjaan Galian tanah ini meliputi sepanjang STA 0+000 s/d STA 0+600.

40
4.2.1 PEKERJAAN GALIAN TANAH 0+025

Gambar 6.4 potongan melintang STA 0+025

Dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan galian tanah seperti pada
gambar 6.3 di atas yang diamati penulis secara langsung di lapangan
terbagi atas :

a. Survey Peta Topografi.

b. Stake Out (pemasangan patok).
c. Proses Penggalian .
Seterusnya diulangi lagi dari point e jika belum mencapai finish grade.

A. Survei Topografi Awali

Sebelum pekerjaan penggalian di mulai harus memiliki data desain peta

topografi pada daerah yang akan di gali untuk mengetahui bentuk awal
permukaan tanah melalui para surveyor.

B. Stake Out (pemasangan patok)

Stake Out (pemasangan patok) dilakukan untuk menentukan titik galian

pada daerah pekerjaan. Biasanya untuk lebih mempermudah operator
excavator dalam proses penggalian maka dibuatkan patok yang mewakili
ukuran.

41
Pengukuran Stake out

Alat :
- Total Station
- Prisma
- Meter
- Papan tulis
- Kertas dan pena
- Parang
- Piloks (Bahan pewarna)
- Patok

Langka kerja :

- Pertama pergi ke lokasi proyek dari titik awal sampai akhir yang
akan di Stake Out
- Melihat kondisi lapangan
- Mencari titik Bench Mark untuk meletakan alat ukur total station
- Seting alat ukur total station dengan baik
- Masukan koordinat dimana alat ukur total station berdiri
- Setelah alat selesai masukan koordinat titik Bench Mark, maka
kita harus mengambil titik belakang atau backside
- Dalam pengambilan titik backside jangan keluar dari maksimal 3
ml
- Mulai Stake Out di setiap koordinat sesuai gambar kerja
- Mulai mematok setiap titik-titik yang sudah di Stakr Out
- Setiap patok diberi tanda atau simbol
- Menyimpan alat ukur

C. Proses Penggalian

Proses penggalian meliputi proses galian sampai pada proses buangan,

biasanya jika tanah hasil galian itu di nilai cukup bagus, maka besar
kemungkinan tanah hasil galian tersebut akan di gunakan kembali sebagai
timbunan tebal lapis perkerasan urugan pilihan.Namun dalam pekerjaan ini
galian material tidak di pakai karna di nilai tidak cukup bagus untuk di pakai

42
 pada lokasi pekerjaan. Untuk mempersingkat proses pengangkutan material
(cycle time) maka alangkah baiknya jika sudut putar excavator (swing) tidak
melebihi 90º. Ilustrasi pekerjaan galian dapat dilihat pada Gambar 6.4

Gambar 6.4 Ilustrasi pekerjaan galian

4.2.2 Alur Proses Pekerjaan Galian

Survey topografi awal

Stake Out
Stake Out
Belum Finish Grade

Finish Grade

Proses Penggalian
Stake Out

Survey Topografi

A. Alat dan bahan yang di gunakan

a. Excavator Kobelco PC 200.
b. Dump Truck 30 ton.
c. Alat ukur (Total Station Sokkia Easy Station Series) 1 set.
d. Patok.

43
B. Masalah Selama Proses Penggalian

Dalam proses penggalian biasanya tidak selamanya berjalan

sesuai rencana (plan) terkadang ada kendala yang terjadi, berikut
adalah beberapa kendala yang biasa terjadi selama proses
penggalian

a. Cuaca.
b. Batu Boulder.
c. Alat rusak.
d. Patok Survey hilang karna tergali.

Agar proses pekerjaan biasa berjalan sesuai dengan rencana

(planning) maka diperlakukan penanganan yang cepat pada masing-
masing kendala.

a. Cuaca.
Jika cuaca cerah maka pekerjaan di lanjutkan tapi jika
hujan pekerjaan dihentikan. Biasanya setelah hujan reda
maka pekerjaan tidak langsung dimulai tetapi harus
dilakukan perbaikan terlebih dahulu pada jalan –jalan yang
akan dilalui dump truck agar proses mobilisasi material
timbunan/amblas.
b. Batu Boulder.
Jika batu boulder yang ada di dalam galian terlalu besar
sehingga dapat merusak bentuk galian pada tebing maka
batu boulder tersebut biasanya di biarkan saja menjulang
di permukaan lereng.
c. Alat Rusak.
Untuk menangani hal ini pihak perusahan telah
menyiapkan mekanik yang selalu siap di sekitar lokasi
pekerjaan.
d. Patok Survey.
Jika patok survey hilang. Maka dilakukan stake out
kembali oleh team surveyor.

44
DOKUMENTASI PEKERJAAN GALIAN SEBELUM (0%)

Gambar 6.1 Galian Sebelum (0%)

Gambar 6.2 Galian Sebelum (0%)

45
DOKUMENTASI PEKERJAAN GALIAN SESUDAH (50%)

Gambar 7.1 Galian Sesudah (50%)

Gambar 7.2 Galian Sesudah (50%)

Gambar 7.3 Galian Sesudah (50%)

46
DOKUMENTASI PROSES PEKERJAAN GALIAN

Gambar 8.1 proses galian

Gambar 8.2 proses galian

Gambar 8.3 proses galian

47