Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang
selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak
dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya.
Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan
kelompok, atau hubungan kelompok dengan kelompok inilah yang disebut sebagai
interàksi sosial. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan
yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur
Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak
mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak
mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia
lainnya. Teori dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untük
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Harold D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu
komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab,
mengapa manusia perlu berkomunikasi :

 Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui


komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan,
dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitamya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui
komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dan
pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan
sekitarnya.

 Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.


Proses kelanjutan suatu masyarakat Sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat
itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak
pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir,
gempa bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga
lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan
seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang
harmonis.
 Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu
masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota
masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan.
Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tatakrama bermasyarakat yang baik
kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan untuk mendidik warga negara
Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana
pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan
anggota masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi tersebut menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam
berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David K. Berlo dari
Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai
instrumen dan interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap
orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
keseimbangan dengan masyarakat (Byrnes, 1965). Jadi komunikasi jelas tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan
antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung
pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang
dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan,
pramuniaga dan lain sebagainya. Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan
kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka,
banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa
dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk
proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran..
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik
pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang
pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran
suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye
sosial dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi
kepentingan umum. Iklan non nkomersil lebih dikenal dengan iklan layanan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, rumusan masalah


yang ingin dungkapkan yaitu :
1. Seperti apakah konsep komunikasi kesehatan ?
2. Seperti apakah jenis – jenis komunikasi ?
3. Apa saja ruang lingkup komunikasi kesehatan ?

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Komunikasi Kesehatan

1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’
yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi
menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan
Secara harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: “Communis” yang
berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu
proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi
biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota
organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja
terjadi.Berikut merupakan definisi komunikasi menurut beberapa ahli :
 Effendi (1995)
Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat
atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung (tulisan).
 Hoyland, Janis dan Kelley (1953)
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk prilaku orang lain (khalayak).

2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani.
Jadi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk
dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan
kesehatan,kesakitan dan penyakit (Gochman,1988. De Clereq,1993). Setidaknya
definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan
sosiokultural.
Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan
hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut
tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas. Tetapi
juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak
langsung.

3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk
mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada
umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam
masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang
berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi
transaksi hubungan kesehatan secara spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut
berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang –
bidang seperti program – program kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan,
dan rencana kesehatan publik.
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang –
bidang seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan
interaksi tim medis.
Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam
komunikasi manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional – profesional
dan profesional dengan klien. Komunikalevasi kesehatan dipandang sebagai bagian
dari bidang – bidang ilmu yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan
kesehatan.

B. Jenis – Jenis Komunikasi


Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari
komunikasi verbal dengan kata-kata dan komunikasi non verbal disebut dengan
bahasa tubuh.
a. Komunikasi Verbal, mencakup aspek - aspek berupa ;
 Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila
pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.
 Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
 Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
 Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress
dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa
humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
 Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat
dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
 Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
b. Komunikasi Non Verbal.
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :
 Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi
wajah cerminan suasana emosi seseorang.
 Kontak mata
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya.
 Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,
dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
 Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
 Suara
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan
semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat
menjadi pesan yang sangat jelas.
 Gerak isyarat
Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan.Menggunakan isyarat sebagai bagian
total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung
atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu
intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi
interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi
antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan.
Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai
ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :


a.) Bentuk komunikasi berdasarkan medianya :
 Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.Komunikasi berbentuk kata-kata,
gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara
langsung kepada seseorang dihadapan kita
A-------------------B

 Komunikasi tidak langsung


Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah
penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan
geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “Buanglah sampah pada tempatnya”

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka penulis menarik beberapa
kesimpulan, yakni sebagai berikut:

a. Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan


oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan
tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan
sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara
fisik, mental (rohani), dan sosial.

b. Jenis – jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi verbal dan


komunikasi non verbal.

Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi dalam kesehatan
hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan
disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya
lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alo, Lilliweri.2008.Dasar – Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta:


PustakaPelajar.

Arikunto, Dr. Suharsimi.1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi.


Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Arni, Dr. Muhammad.2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Anonymous.
2008. Transparansi KomunikasiKesehatan.http://sbektiistiyanto.iles.wordpress.
com/2008/02/transparansi-komkes.ppt

Anda mungkin juga menyukai