Anda di halaman 1dari 3

Efektifitas Rom Aktif Asistif dan Massase Abdomen dalam Pemulihan Peristaltik Usus

sehingga Mempercepat Proses Defekasi Pasien Post Operasi dengan dengan Anastesi
Umum di RS.X

1. Bidang Keilmuan : KMB


2. Kasus :
F1 :
1. Efek yang terjadi pada pasien yang mengalami pembedahan dengan anestesi umum
antara lain akan mengalami penghentian atau menurunnya pergerakan kolon. Kondisi
ini dapat menyebabkan terganggunya proses defekasi, akibat terhambatnya stimulasi
saraf parasimpatis ke otot kolon (Kozier, et al., 2009, hlm.468)
2. pasien post operasi akan lebih banyak berbaring dan kurang beraktivitas karena efek
nyeri yang ditimbulkan. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien tersebut kesulitan
untuk buang air besar. (Marlina, 2015)
3. pada pelaksanaan perawat hanya menganjurkan pasien untuk melakukan mobilisasi
tanpa dilakukan pendampingan dan pengawasan pada proses mobilisasi
4. Angka kejadian konstipasi di Amerika berkisar antara 2-15%, di Eropa kejadiannya
bervariasi antara 3-20%, sedangkan di Indonesia kejadiannya antara 0,3-10,1%, di
mana 90% di antaranya merupakan konstipasi fungsional (Putri, 2015)

F2 :

1. Mobilisasi lebih awal dianjurkan oleh perawat kepada pasien agar tidak terjadi
gangguan defekasi atau konstipasi. Tujuan dari mobilisasi yaitu terjadinya
peningkatan pergerakan tubuh secara hatihati pada pasca operasi adalah memperbaiki
sirkulasi, untuk mencegah statis vena, dan untuk mempertahankan gerakan peristaltic.
Dan salah satu intervensi mobilisasi adalah ROM aktif asistif (Kozier, et al., 2009)
2. Masase abdomen merupakan suatu metode berupa pijatan yang difokuskan pada
daerah abdominal. Masase abdomen berguna untuk menurunkan hiperaktifitas saraf
vagus yang berfungsi meningkatkan gaya peristaltik yaitu gerakan kontraksi berirama
di perut dan usus yang menggerakan makanan melewati saluran pencernaan sehingga
akan menstimulus dan membantu proses pengeluaran feses (Walton, 2010, hlm.280)
3. Masase abdomen membantu untuk merangsang peristaltik usus dan memperkuat otot-
otot abdomen serta membantu sistem pencernaan sehingga dapat berlangsung dengan
lancar. Masase abdomen telah dibuktikan efektif mengatasi konstipasi terhadap
beberapa pene-litian. (Liu, et al., 2005)
4. Dengan melakukan ROM aktif asistif dan massase abdomen pada pasien post operasi
dengan anastesi general maka akan mengurangi angka kejadian konstipasi, selain itu
juga untuk mengurangi penggunaan metode farmakologi dengan menggunakan obat
laksative.

3. Masalah : pada pasien post operasi dengan anastesi umum akan terjadi penurunan fungsi
peristaltic usus, Kondisi ini dapat menyebabkan terganggunya proses defekasi, akibat
terhambatnya stimulasi saraf parasimpatis ke otot kolon.

4. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana proses fisiologi sehingga bisa terjadi keterlambatan proses defekasi pada
pasien post operasi dengan anastesi umum?
2. mengapa harus dilakukan tindakan massase abdomen dan ROM aktif asistif pada
pasien post operasi dengan anastesi umum?
3. Bagaimana perbandingan efektivitas tindakan massase abdomen dan ROM aktif
asistif untuk mempercepat Pemulihan Peristaltik Usus sehingga Mempercepat Proses
Defekasi pada pasien post operasi dengan anastesi general?

5. Tujuan Penelitian :
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbandingan efektivitas tindakan massase abdomen dan ROM aktif
asistif untuk mempercepat Pemulihan Peristaltik Usus sehingga Mempercepat Proses
Defekasi pada pasien post operasi dengan anastesi general
b. Tujuan Khusus
1.. Untuk mengidentifikasi konstipasi pada pasien setelah operasi dengan anestesi umum
2. Untuk mengidentifikasi mobilisasi pada pasien setelah operasi dengan anestesi umum
3. untuk mengetahui pengaruh dilakukannya tidakan massase abdomen dalam
mengembalikan fungsi peristaltik usus pada pasien post operasi dengan anastesi umum
4. untuk mengetahui pengaruh dilakukan tindakan ROM aktif asistif dalam
mengembalikan fungsi peristaltik usus pada pasien post operasi dengan anastesi umum

6. Manfaat :
1. Teoritis
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang perbandingan efektifitas pemberian
tindakan massase abdomen dan ROM aktif asistif untuk mengembalikan fungsi
peristaltik usus sehingga mempercepat proses defekasi pada pasien post operasi
dengan anastesi umum
2. Praktis
Mengetahui tindakan keperawatan yang lebih efektif yang dapat diberikan pada
pasien post operasi dengan anastesi umum untuk mengembalikan fungsi peristaltik
usus untuk mempercepat proses defekasi

7. Hipotesis
Hipotesis H0 :
Tidak terjadi perubahan pada fungsi peristaltik usus setelah dilakukan tindakan ROM
aktif asistif dan Massase Abdomen.
Hipotesis H1 :
1. Tidak ada perbedaan hasil diantara pemberian tindakan ROM aktif asistif dan
massase abdomen dalam mengembalikan fungsi peristaltik usus pasien post operasi
dengan anastesi umum.
2. Pemberian tindakan ROM aktif asistif lebih efektif dibandingkan dengan massase
abdomen dalam mengembalikan fungsi peristaltik usus pasien post operasi dengan
anastesi umum.
3. Pemberian tindakan massase abdomen lebih efektif dibandingkan dengan ROM aktif
asistif dalam mengembalikan fungsi peristaltik usus pasien post operasi dengan
anastesi umum.

Anda mungkin juga menyukai