Anda di halaman 1dari 4

Handout PKn Kelas 7

BAB 3

A. Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


1. Perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Konstitusi adalah undang-undang dasar atau hukum dasar. Istilah konstitusi dalam banyak
bahasa berbeda-beda, seperti bahasa inggris “contitution”, bahasa belanda “constitutie”,
bahasa jerman “konstitution”, dan bahasa latin “constitutio” yang berarti undang-undang
dasar atau hukum dasar. Konstitusi terbagi menjadi dua, yaitu;
*Konstitusi tertulis, adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata
negara yang mengatur perikehidupan satu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.
*Konstitusi tidak tertulis disebut juga konvensi, yaitu kebiasaan ketatanegaraan yang sering
timbul dalam sebuah negara.
 Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan
pemerintahan agar penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Gagasan ini
disebut dengan Konstitusionalisme.
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 ditetapkan oleh PPKI pada hari
Sabtu 18 Agustus 1945, satu hari setelah proklamasi.
 Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar, pada tanggal 13 Juli 1945 berhasil membahas
beberapa hal dan mentepakati antara lain ketentuan tentang Lambang Negara, Negara
Kesatuan, sebutan MPR, dan membentuk Panitia Penghalus Bahasa.
 Pada tanggal 14 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang dengan agenda “Pembicaraan
tentang pernyataan kemerdekaan”. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar melaporkan
hasilnya. Pasal-pasal dari rancangan UUD berjumlah 42 pasal. Dari 42 pasal tersebut, ada 5
pasal masuk tentang aturan peralihan dengan keadaan perang, serta 1 pasal mengenai aturan
tambahan.
 Naskah Undang-Undang Dasar akhirnya diterima dengan suara bulat pada siding BPUPKI
tanggal 16 Juli 1945.Selain itu juga, diterima usul-usul dari panitia keuangan dan panitia
Pembelaan Tanah Air. Dengan demikian, selesailah tugas panitia BPUPKI.
B. Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1. Pembentukan PPKI
Setelah tugas BPUPKI selesai maka dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),
dengan memiliki tugas, yakni :
a. Tugas pertama, meresmikan Pembukaan dan Batang tubuh Undang-undang Dasar 1945
b. Tugas kedua, melanjutkan hasil kerja BPUPKI dalam persiapan pemeindahan kekuasaan
dari pemerintah jepang kepada Indonesia. Selain itu, menyusun ketatanegaraan bagi negara
2. Sidang PPKI
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Panitia Perancang Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang menggantikan BPUPKI melaksanakan sidang, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945
Pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar menghasilkan naskah Pembukaan dan Batang
Tubuh. Lalu menganti istilah hukum dasar dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, dihasilkan keputusan sebagai berikut:
a) Mengesahkan UUD 1945
b) Menetapkan Ir.Sukarno sebagai presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil presiden
Republik Indonesia
c) Membentuk Komite Nasional Indonesia untuk membantu tugas presiden dan penasihat
presiden untuk sementara waktu hingga terbentuknya pemerintah dan konstitusi yang dapat
berjalan dengan baik.
3. Rumusan UUD NRI Tahun 1945
a. Pembukaan UUD 1945  memuat prinsip-prinsip pokok kenegaraan yang terdiri empat
alinea, yaitu tujuan negara dan cita-cita bangsa Indonesia.
b.Batang tubuh UUD 1945  merupakan isi dari UUD yang berisi aturan dasar, tata
pelaksanaan pemerintahan dan hubungan negara dengan warga negara. Selain itu terdiri dari
16 Bab dan 37 Pasal.
c. Penjelasan UUD 1945  merupakan isi tambahan dan terdapat penjabaran atau penjelasan
yang terdiri dari aturan peralihan dan peraturan tambahan.

C. Arti Penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Bangsa dan Negara
Indonesia
 Arti penting UUD 1945 dapat dilihat dari pembukaan UUD 1945 yang memuat beberapa
pokok kaidah negara yang fundamental yaitu :
*Alinea pertama  menjelaskan arti penting kemerdekaan dengan penegasan menolak
penjajahan karena bertentangan dengan hak merdeka.
*Alinea kedua  menjelaskan arti penting persatuan, keadilan dan kemakmuran serta
menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
*Alinea ketiga  menyatakan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak semata-mata hasil
dari perjuangan saja, melainkan atas berkat dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
*Alinea keempat  berisikan tentang tujuan dan cita-cita bangsa dan termuat rumusan
Pancasila.
 Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku universal, maka semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dan harus berpedoman
pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Sebagai warga negara Indonesia, kita patuh pada ketentuan yang terdapatdalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Kepatuhan warga negara terhadap
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 akan mengarahkan kita pada
kehidupan yang tertib dan teratur.
 Kedudukan UUD 1945
1) UUD bersifat mengikat terhadap pemerintan, lembaga negara, masyarakat dan setiap
warga negara Indonesia.
2) Berisi norma-norma bagi hubungan negara dengan warga negara, maupun warga negara
dengan warga negara.
3) UUD merupakan sumber hukum tertulis (tinggi). Arti nya setiap hukum berlandaskan
dari UUD dan tidak bertentangan dengan dengan UUD.
4) Sebagai alat kontrol, yaitu mengontrol setiap sikap dan perilaku warga negara Indonesia.

D. Peran Tokoh Perumusan UUD 1945


Tokoh pendiri Negara Indonesia merupakan founding father bangsa mewakili seluruh bangsa
Indonesia dan memiliki visi ke depan untuk kebaikan bengsa Indonesia. Anggota BPUPKI
merupakan tokoh bangsa Indonesia dan orang-orang yang terpilih serta tepat mewakili kelompok
dan masyarakatnya pada waktu itu.
 Para pendiri Negara berperan sangat besar dalam mendirikan negara Indonesia, terlepas dari para
pendiri negara tersebut memiliki latar belakang suku dan agama yang berbeda.
 Semangat dan komitmen pendiri negara pada perumusan dan pengesahan UUD 1945 antara lain
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, persatuan dan kesatuan, rela berkorban, cinta
tanah air, dan musyawarah mufakat dalam membuat keputusan tentang dasar negara dan
Undang-Undang Dasar Negara 1945.

Anda mungkin juga menyukai