Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4 | BAPER (Bakteri Pelarut)

1.1 Karakteristik Clostridium acetobutylicum

1.1.1 Deskripsi dan signifikan

Clostridium acetobutylicum merupakan bakteri berbentuk batang (silinder)


Gram-positif. Bakteri ini sering ditemukan di tanah. Salah satu bakteri mesofilik
dengan suhu optimal 10-65 °C. Clostridium acetobutylicum digolongkan sebagai
saccharolytic yaitu bakteri yang mampu memecah gula. Produk yang dapat
dihasilkan dari bakteri ini diantaranya aseton dan butanol. Clostridium
acetobutylicum membutuhkan kondisi anaerob untuk tumbuh dalam keadaan
vegetatif. Dalam keadaan anaerobik, bakteri Ini hanya dapat bertahan hingga
beberapa jam. Selama itu mereka akan membentuk endospora yang dapat
berlangsung selama bertahun-tahun bahkan dalam kondisi aerobik.

1.1.2 Struktur sel, habitat dan pertumbuhan

Selama perkembangan sel awal, Clostridium acetobutylicum adalah gram


positif. Akan tetapi, pada proses biakan dapat menjadi gram negatif. Selama
pertumbuhan vegetatif, sel memiliki flagella yang menutupi seluruh permukaan sel
(peritrichous). Ketika bakteri dalam keadaan peningkatan motilitas mereka dapat
menigkatkan produksi pelarut (aseton, butanol atau etanol) karena chemotaxis.
Mekanisme ini memungkinkan sel untuk menemukan nutrisi dan menjauh dari
produk yang dihasilkan oleh metabolismenya sendiri.

Tahap pertama perkembangan sel ditandai dengan pembentukan endospora.


Satu endospora memiliki ketahanan yang tinggi. Setelah memalui beberapa
tahapan, sel vegetatif menghasilkann septum subterminal (suatu senyawa yang
dapat dilihat dengan mikroskop elektron). Septum kemudian menjadi sel lain yaitu
forespore yang nantinya akan ditelan oleh sel induk. Forespore terdiri dari lapisan
korteks dan mantel protein. Kedua lapisan memiliki daya tahan yang tinggi dalam
melindungi inti yang merupakan sitoplasma dehidrasi. Pada tahap ini tidak ada
metabolisme yang terjadi di dalam inti. Sel induk melepaskan spora yang matang.
Spora ini tahan pada suhu ini, bahan kimia dan bebagai radiasi yang
memungkinkan dapat bertahan hidup bertahun-tahun. Setelah menerima
lingkungan yang mengungkan, seperti anixic, sel-sel akan berkemcambah dan
memulai siklus vegetatif lagi.

1
Kelompok 4

1.2 Taksonomi Clostridium acetobutylicum

Acetobutylicum Clostridium merupakan mikroba dari domain (Bacteria), divisi


(firmicutes), class (clostridia), order (clostridiales), family (clostridiaceae), genus
(clostridium), spesies (C. acetobutylicum). Ditemukan oleh ilmuan bernama Chaim
Azriel Weizmann pada 1916 dalam industrinya dalam bidang bahan peladak. Bakteri ini
lebih dikenal dengan nama Organism Weizmann. Dalam pengembangannya, bakteri ini
diketahui dapat mendestilasi senyawa alkana lebih efisien. Hal itu yang mengawali para
ilmuan dalam pemanfaatan Acetobutylicum Clostridium sebagai pengubah zat pati (zat
yang sukar larut) menjadi pelarut organik seperti butanol.

1.2.1 Klasifikasi Acetobutylicum Clostridium


Domain/Kerajaan (Bacteria)
Organisme bersel tunggal, prokariot, tidak memiliki membran inti sel, inti sel
bersama dengan organel membran lainnya. Prokariot merupakan organisme yang
melimpah di dunia. Bakteri ditemukan dalam berbagai bentuk yang berbeda sepeti
bulat, basil (batang), dan spiral. Selama bertahun-tahun bentuk pewarnaan bakteri
gram digunakan untuk klasifikasi mikroorganisme. Sekarang klasifikasi
berdasarkan pengurutan DNA dan RNA.

Phylum/Divisi (Firmicutes )
Merupakan bakteri gram positif . Sel dinding lebih tebal karena adanya
peptidoglikan. Peptidoglikan terdiri dari rantai asam amino. Beberapa organisme
ini menyebabkan banyak penyakit. Sebagian lainnya juga bermanfaat untuk
manusia dan digunakan sebagai antibiotik. Tidak semua bakteri pada filum ini
gram positif, beberapa gram negatif.

Class (Clostridia)
Clostridia adalah bakteri yang dapat membentuk spora. Merupakan Gram-
positif. Bakteri yang memerlukan kondisi anaerob (meskipun beberapa spesies
mikroaerofilik). Mereka diketahui dapat menghasilkan berbagai racun, beberapa di
antaranya sangat berbahaya.

Order (Clostridiales)

Universitas Negeri Malang


Kelompok 4

Family (Clostridiaceae)
Merupakan bakteri yang diketahui sebagai milik keluarga lain dalam filum G +
C Gram-positif yang rendah.

Genus (Clostridium)
Merupakan bakteri anarob obligat yang mamu menghasilkan endospora.
Vegetatif karena dapat memproduksi sel-sel clostridium. Berbentuk batang atau
spindel. Bakteri ini berhabitat di tanah, saluran usus hewan (manusia) dan saluran
reproduksi wanita yang kurang sehat.

Spesies (C. acetobutylicum)


Gram-positif. penghuni tanah, meskipun telah ditemukan di sejumlah
lingkungan yang berbeda. Backteri mesofilik dengan suhu optimal 10-65 ° C.
Saccharolytic (dapat memecah gula) dan mampu menghasilkan sejumlah produk
seperti aseton, etanol dan butanol. Bakteri yang dapat mendestilasi minyak bumi
menjadi lebih efisien.
1.4 Seberapa penting peranan Clostridium acetobutylicum dalam bidang industri?

1.4.1 Perkembangan sains

Dalam peradaban sains, fermentasi Clostridium acetobutylicum telah diketahui


dapat menghasilkan butanol dan aseton. Butanol juga dikenal dengan eter dietil
adalah senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Kegunaan
butanol antara lain, Sebagai pelarut, deterjen dan bahan bakar kendaraan bermotor.

Clostridium acetobutylicum juga dikembangkan membantu menemukan


bagaimana kultur C. acetobutylicum dapat digunakan dalam industri seperti
produksi mesiu dan TNT. Pengembangan itu dilakukan oleh seorang kimiawan
berama Chaim Weizmann

Baru-baru ini C. acetobutylicum dapat digunakan untuk memproduksi bahan


bakar bio untuk menggantikan bensin dan minyak diesel. Karena bakteri ini dapat
memfermentasi zat pati dengan baik.

1.4.2 Siapa yang di untungkan oleh Clostridium acetobutylicum ?

Dalam Bioteknologi Clostridium acetobutylicum telah memainkan peran penting


dalam bioteknologi sepanjang abad ke-20. Awalnya, aseton diperlukan dalam
produksi karet sintetis. Fungsi utama: terutama sebagai pelarut untuk bahan

Universitas Negeri Malang


Kelompok 4

peledak industri, plastik, karet, serat, kulit, minyak, cat dan industri lainnya, tetapi
juga sebagai sintesis ketena, anhidrida asetat, iodoform, karet polyisoprene, metil
asam akrilik, metil kloroform, bahan baku penting dari resin epoksi dan zat
lainnya. Dalam industri tabung tembaga presisi manufaktur, aseton yang sering
digunakan untuk membersihkan pipa tembaga di atas tinta hitam.

Butanol juga dikenal dengan eter dietil isobutil alkohol 2-butanol adalah
senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Kegunaan
butanol antara lain sebagai pelarut (lemak, lilin, resin, lak, pernis, gusi),
deterjen dan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Universitas Negeri Malang


KELOMPOK 4 | BAPER (Bakteri Pelarut)

Daftar Pustaka

Website https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Clostridium_acetobutylicum

11

Anda mungkin juga menyukai