Anda di halaman 1dari 19

PEMANGGILAN PESERTA DIKLAT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/001 00 1/1
Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:
PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP 19630224 199010 1 001
Pemanggilan peserta Pendidikan dan Pelatihan adalah surat permintaan
PENGERTIAN Pendidikan dan Pelatihan yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit
oleh Lembaga/Instansi/Organisasi Profesi di luar Rumah Sakit

Untuk meningkatkan kemampuan,pengetahuan dan keterampilan Sumber


TUJUAN Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

1. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 59 tentang Tugas Pokok,


KEBIJAKAN Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan
2. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum daerah Sayang Rakyat
Nomor 420/069/RSUDSR tentang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

PROSEDUR 1. Surat permintaan Pendidikan dan Pelatihan diterima di bagian


Kepegawaian
2. Bagian Kepegawaian meneruskan surat permintaan ke Direktur RSUD
Sayang Rakyat
3. Direktur mendisposisikan surat permintaan tersebut ke bagian
Pengembangan SDM dan Diklat.
4. Apabila Direktur menunjuk langsung staf / pegawai yang akan
mengikuti Diklat, maka bagian Pengembangan SDM dan Diklat
langsung membuat kelengkapan administrasi ( surat tugas, kontribusi
dan biaya perjalanan)
5. Apabila Direktur mendisposisikan surat permintaan tersebut kepada
bagian Pengembangan SDM dan Diklat untuk di proses lebih lanjut,
maka bagian Pengembangan SDM dan Diklat berkoordinasi dengan
Bagian/Bidang/Organisasi profesi terkait
6. Bagian/Bidang/Organisasi Profesi terkait menunjuk dan mengusulkan
staf/pegawai yang akan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan kepada
Direktur RSUD Sayang Rakyat
7. Bagian Pengembangan SDM dan Diklat membuat kelengkapan
administrasi (surat tugas, kontribusi dan biaya perjalanan)
8. Staf/Pegawai siap untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
UNIT TERKAIT 1. Bagian Tata Usaha
2. Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan
3. Bagian Penunjang Medik
4. Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan
5. Organisasi Profesi
6. Kelompok Staf Medik
7. Unit Diklat
PENDIDIKAN MEDIS DAN PARAMEDIS
BERKELANJUTAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/002 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN - Pendidikan kedokteran berkelanjutan adalah program pendidikan dan


pelatihan berjenjang formal bidang medis
- Pendidikan paramedis berkelanjutan adalah program pendidikan dan
pelatihan berjenjang formal bidang paramedis

TUJUAN 1. Merupakan acuan dalam rangka pengembangan SDM untuk


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara profesional di lingkup
RSUD Sayang Rakyat sesuai standar mutu pelayanan kesehatan
2. Untuk mengembangkan pelayanan medis spesialistik di RSUD Sayang
Rakyat

KEBIJAKAN Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 tentang Pemberian


Tugas Belajar, Izin Belajar dan Keterangan Pendidikan.

PROSEDUR 1. Direktur RSUD Sayang Rakyat menetapkan kebijakan dan prosedur


pendidikan berkelanjutan staf medis dan paramedis
2. Apabila permintaan pendidikan berkelanjutan staf medis dan paramedis
berasal dari Badan di Tingkat Provinsi maupun Pusat, maka Direktur
mendisposiskan ke bidang Pengembangan SDM dan Diklat untuk
diteruskan ke bagian/bidang dan Organisasi Profesi terkait
3. Bagian / bidang bekerjasama dengan Organisasi Profesi terkait
menyusun program dan mengkoordinir pelaksanaan pendidikan
berkelanjutan staf medis.
4. Kelompok Staf Medis yang akan melanjutkan pendidikan mengajukan
permohonan kepada Direktur dengan melampirkan persetujuan
Organisasi Profesi dan ditembuskan kepada Kepala Bidang/Bagian
masing-masing
5. Dengan persetujuan Direktur ditetapkan pendidikan tersebut dapat atau
tidak dapat diikuti dengan atau tanpa bantuan biaya dari Rumah Sakit.
6. Kelompok Staf Medis melengkapi administrasi melalui Unit Diklat
7. Kelompok Staf Medis yang telah menyelesaikan pendidikan
menyerahkan bukti mengikuti pendidikan kepada Unit Diklat.

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Kepala Bagian/Bidang terkait
3. Kelompok Staf Medis (KSM)
4. Komite Keperawatan
5. Unit Diklat
PENDIDIKAN NON MEDIS BERKELANJUTAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


PP/SPO/003 00 1/1
RSU Sayang Rakyat
Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:
PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Pendidikan non medis berkelanjutan adalah program pendidikan dan


pelatihan berjenjang formal bidang non medis

TUJUAN Merupakan acuan dalam rangka pengembangan SDM khususnya non medis
untuk menunjang peningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara
profesional di lingkup RSUD Sayang Rakyat sesuai standar mutu pelayanan
kesehatan

KEBIJAKAN Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 tentang Pemberian Tugas


Belajar, Izin Belajar dan Keterangan Pendidikan

1. Direktur RSUD Sayang Rakyat menetapkan kebijakan dan prosedur


PROSEDUR pendidikan non medis berkelanjutan.
2. Apabila permintaan pendidikan berkelanjutan staf non medis berasal
dari Badan di Tingkat Provinsi maupun Pusat maka Direktur
mendisposiskan ke bidang Pengembangan SDM dan Diklat untuk
diteruskan ke bagian/bidang terkait
3. Bagian/bidang terkait menyusun program dan mengkoordinir
pelaksanaan pendidikan non medis berkelanjutan.
4. Staf non medis yang akan melanjutkan pendidikan mengajukan
permohonan kepada Direktur dengan melampirkan persetujuan kepada
kepala bagian/bidang masing-masing.
5. Dengan persetujuan Direktur ditetapkan pendidikan tersebut dapat atau
tidak dapat diikuti dengan atau tanpa bantuan biaya dari Rumah Sakit.
6. Staf non medis melengkapi administrasi melalui Unit Diklat
7. Staf non medis yang telah menyelesaikan pendidikan menyerahkan
bukti mengikuti pendidikan kepada Unit Diklat

UNIT TERKAIT 1. Kepala bagian Kepegawaian


2. Kepala Bidang Penujang Medik
3. Kepala bidang Pengembangan SDM dan Diklat
4. Unit Diklat
PERMINTAAN PELATIHAN/WORKSHOP/SEMINAR
BAGI TENAGA MEDIS PARAMEDIS DAN NON MEDIS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/004 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


Direktur RSUD Sayang Rakyat
PROSEDUR TETAP 4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Pelatihan/Workshop/Seminar adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh


Lembaga/Instansi/Organisasi Profesi di luar Rumah Sakit

TUJUAN Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya


Manusia di lingkup RSUD Sayang Rakyat

1. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 59 Tahun 2013 tentang


KEBIJAKAN Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada
Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan
2. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
Nomor 420/069/RSUDSR tenttang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat.

1. Peserta pelatihan/workshop/seminar mengajukan permohonan kepada


PROSEDUR Direktur dengan melampirkam leaflet atau brosur atas sepengetahuan
Ketua Organisasi Profesi dan ditembuskan kepada Kepala
Bidang/Bagian masing-masing
2. Apabila peserta pelatihan dari non medis atau tidak memiliki
Organisasi Profesi maka permohonan ditujukan kepada Direktur
Rumah Sakit atas sepengetahuan Kepala Bagian/Bidang masing-masing
3. Apabila permintaan pelatihan/workshop/seminar diusulkan oleh
penanggung jawab ruangan atau ketua Kelompok Staf Medis, maka
permohonan ditujukan kepada Direktur atas sepengetahuan ketua
Organisasi Profesi dan ditembuskan kepada kepala bagian/bidang
terkait.
4. Direktur menyetujui permohonan dan selanjutnya mendisposisikan ke
bagian Pengembangan SDM untuk diteruskan ke Unit Diklat
5. Unit Diklat membuat kelengkapan administrasi (Surat tugas, kontribusi
dan biaya perjalanan).
6. Setelah mengikuti pelatihan/workshop/seminar, peserta menyerahkan
bukti mengikuti pelatihan/workshop/seminar (kwitansi pembayaran,
materi dan sertifikat),
7. Apabila diperlukan, Unit Diklat dapat meminta kesediaan staf medis
yang bersangkutan untuk menyampaikan materi pelatihan /workshop
/seminar yang diikuti melalui pertemuan rutin Komite Medik atau
Komite Keperawatan

UNIT TERKAIT 1. Bagian Tata Usaha


2. Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan
3. Bagian Penunjang Medik
4. Bagian Pengembangan SDM
5. Ketua Organisasi Profesi
6. Kelompok Staf Medis
7. Unit Diklat
IN HOUSE TRAINING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/005 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp. OT(K) Spine


NIP 19630224 199010 1 001
In house training adalah program pengembangan dan peningkatan
PENGERTIAN kemampuan, pengetahuan SDM serta transfer pengetahuan yang proses
pelaksanaannya dengan memanggil ahli/narasumber dari luar Rumah sakit
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan ke SDM Rumah Sakit

Untuk meningkatkan kemampuan,pengetahuan dan keterampilan Sumber


TUJUAN Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

1. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 59 tentang Tugas


KEBIJAKAN Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan
2. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum daerah Sayang Rakyat
Nomor 420/069/RSUDSR tentang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

PROSEDUR 1. Bagian, KSM, Organisasi Profesi yang memerlukan tambahan ilmu


pengetahuan dan keterampilan mengajukan surat permohonan kepada
Direktur RSUD Sayang Rakyat dengan melampirkan proposal
kegiatan (TOR)
2. Setelah disetujui, Direktur mendisposisikan ke bagian Pengembangan
untuk selanjutnya diteruskan ke Unit Diklat
3. Unit Diklat membentuk Panitia Pelaksana kegiatan yang terdiri dari
Unit Diklat dan penyelenggara kegiatan (Bagian/bidang,
KSM,Organisasi Profesi)
4. Apabila kegiatan dilaksanakan dengan memanggil ahli/nara sumber
dari luar Rumah Sakit, maka surat panggilan/undangan harus
sepengetahuan dan ditanda tangani oleh Direktur
5. Nara sumber dari luar Rumah Sakit baik yang berstatus PNS maupun
non PNS membawa NPWP dan surat tugas dari instansi/institusi
6. Pelaksanaan In House Training yang dilakukan di RSUD Sayang
Rakyat harus di dampingi oleh Unit Diklat dan Unit terkait
7. Setelah pelaksanaan, panitia penyelenggara kegiatan diwajibkan
membuat laporan kegiatan disertai dokumentasi.
8. Unit Diklat melalui Bagian Pengembangan SDM dan Diklat
melaporkan hasil kegiatan kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat

1. Bagian Tata Usaha


UNIT TERKAIT 2. Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan
3. Bagian Penunjang Medik
4. Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan
5. Organisasi Profesi
6. Kelompok Staf Medik
7. Unit Diklat
PENERIMAAAN PESERTA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BARU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat
PP/SPO/006 00 1/1

Ditetapkan oleh:
Tgl. Terbit : Direktur RSUD Sayang Rakyat
PROSEDUR TETAP
4 April 2014
dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine
NIP. 19630224 199010 1 001

Merupakan acuan dalam sistem penerimaan mahasiswa/(i) yang melakukan


TUJUAN
Praktek Kerja Lapangan di lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
1. Keputusan Presiden nomor 49 tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan
KEBIJAKAN Rumah Sakit Daerah
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1239 tahun 2009 tentang
Registerasi Praktek Keperawatan
3. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat Nomor
420/069/RSUDSR tentang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

1. Institusi Pendidikan yang akan mengirim peserta untuk melaksanakan PKL


PROSEDUR di lingkup RSUD Sayang Rakyat diawali dengan persuratan secara resmi
yang ditujukan kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat
2. Direktur mendisposisikan ke bidang Pengembangan SDM untuk diteruskan
ke Unit Diklat
3. Unit Diklat membalas surat tentang persetujuan menerima peserta PKL
secara tertulis atas sepengetahuan dan ditandatangani oleh Direktur Rumah
Sakit
4. Persetujuan penerimaaan diawali dengan penandatangan MoU dari kedua
belah pihak selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rencana
pelaksanaan praktik.
5. Institusi Pendidikan menetapkan CI Lahan dengan membuat Surat
Keputusan berdasarkan usulan dari Rumah Sakit Umum Daerah Sayang
Rakyat
6. Institusi pendidikan mengirimkan surat tentang pelaksanaan PKL (nama,
NIM, jumlah, waktu dan lahan praktik peserta PKL) selambat-lambatnya 1
(satu) minggu sebelum pelaksanaan praktik.
7. Peserta PKL masing-masing membawa foto warna ukuran 3x4 cm sebanyak
2 lembar
8. Peserta PKL akan diterima langsung oleh Unit Diklat dan Koordinator CI
Lahan
9. Koordinator CI membacakan Tata Tertib peserta PKL di RSUD Sayang
Rakyat
10. Unit Diklat dan koordinator CI lahan mendampingi peserta PKL untuk
orientasi lapangan
11. Peserta melaksanakan kegiatan praktik.

UNIT TERKAIT 1. CI Lahan.


2. Kepala Ruangan
PENERIMAAAN PESERTA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BERKELANJUTAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/007 00 1/1

Ditetapkan oleh:
Tgl. Terbit : Direktur RSUD Sayang Rakyat
PROSEDUR TETAP
4 April 2014
dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine
NIP. 19630224 199010 1 001

Merupakan acuan dalam sistem penerimaan mahasiswa yang melakukan


TUJUAN
praktek Kerja Lapangan di lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
1. Keputusan Presiden nomor 49 tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan
KEBIJAKAN Rumah Sakit Daerah
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1239 tahun 2009 tentang
Registerasi Praktek Keperawatan
3. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat Nomor
420/069/RSUDSR tentang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

1. Institusi Pendidikan yang akan mengirim peserta untuk melaksanakan PKL


PROSEDUR di lingkup RSUD Sayang Rakyat diawali dengan persuratan secara resmi
yang ditujukan kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat
2. Direktur mendisposisikan ke bidang Pengembangan SDM untuk diteruskan
ke Unit Diklat
3. Unit Diklat membalas surat tentang persetujuan menerima peserta PKL
secara tertulis atas sepengetahuan dan ditandatangani oleh Direktur Rumah
Sakit
4. Institusi Pendidikan menetapkan CI lahan dengan membuat Surat Keputusan
berdasarkan usulan dari Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
5. Institusi pendidikan mengirimkan surat tentang pelaksanaan ( nama,NIM,
jumlah, waktu, dan lahan praktik peserta PKL) selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sebelum pelaksanaan praktik.
6. Peserta PKL masing-masing membawa foto warna ukuran 3x4 sebanyak 2
lembar
7. Peserta PKL akan diterima langsung oleh Unit Diklat dan Koordinator CI
Lahan
8. Koordinator CI Lahan membacakan Tata Tertib peserta PKL di RSUD
Sayang Rakyat
9. Unit Diklat dan koordinator CI lahan mendampingi peserta PKL untuk
orientasi lapangan
10. Peserta melaksanakan kegiatan praktik.

UNIT TERKAIT 1. CI Lahan.


2. Kepala Ruangan
PELAKSANAAN SEMINAR PESERTA PKL
DI RSUD SAYANG RAKYAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/008 00 1 /1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Seminar peserta PKL adalah seminar yang diadakan oleh peserta PKL yang
melaksanakan PKL di lingkup RSUD Sayang Rakyat.

TUJUAN Untuk mengetahui kegiatan peserta Praktek Kerja Lapangan sebelum dan
sesudah melaksanakan praktek sebagai bahan acuan dalam memonitor dan
mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat tentang
Pengangkatan/Penunjukan Tim Pengelola Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi
Selatan
2. Rekomendasi Direktur Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat Nomor
420/069/RSUDSR tentang Penetapan Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat

PROSEDUR 1. Peserta mengajukan permohonan pelaksanaan seminar ke Unit Diklat


melalui koordinator CI lahan atas persetujuan Institusi pendidikan
2. Unit Diklat menyetujui permohonan pelaksanaan seminar
3. Panitia seminar memberikan undangan dan materi seminar 1(satu) hari
sebelum pelaksanaan seminar kepada Institusi pendidikan, Unit diklat,
Kepala Bidang/Seksi terkait dan CI Lahan
4. Pelaksanaan seminar dihadiri oleh peserta PKL dan para undangan

UNIT TERKAIT 1. Bagian/Bidang dan seksi terkait


2. Unit Diklat
3. Kepala Ruangan
4. Peserta seminar
EVALUASI CI (CLINICAL INSTRUCTION) LAHAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG RAKYAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/009 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Prosedur evaluasi CI Lahan adalah mekanisme penilaian kinerja CI Lahan


dalam proses pembimbingan peserta PKL meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap

TUJUAN 1. Untuk mengetahui proses pembimbingan yang dilakukan oleh CI lahan


kepada peserta PKL
2. Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja CI Lahan
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan CI lahan

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat tentang
Pengangkatan/Penunjukan Tim Pengelola Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi
Selatan
2. Keputusan CI lahan dari masing-masing institusi yang akan
membimbing peserta PKL di lingkup RSUD Sayang Rakyat

PROSEDUR 1. Peserta PKL mengisi dengan lengkap questioner penilaian CI lahan


pada setiap akhir pelaksanaan PKL
2. Quesioner dikumpulkan dan dianalisis oleh Unit Diklat dalam hal ini
dikoordinir oleh Seksi Seminar dan Pendidikan
3. Hasil analisis questioner dipertimbangkan untuk ditindaklanjuti oleh
Unit Diklat untuk selanjutnya disampaikan kepada Bidang
Pengembangan SDM dan Diklat
4. Melaporkan hasil analisi kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat sebagai
pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

1. Bidang Pengembangan SDM dan Diklat


UNIT TERKAIT 2. Unit Diklat
3. CI Lahan
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN GENSET
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
PP/SPO/010 00 1 /1
RSUD Sayang Rakyat

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Pemeliharaan dan perawatan mesin genset adalah kegiatan mencegah


terjadinya kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan.

TUJUAN Untuk pencegahan (preventif) yang mencakup ruang lingkup seperti


inspeksi,perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan
atau mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan

KEBIJAKAN 1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang


Milik Negara/Daerah
2. Kepmendagri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian
Barang Daerah
3. Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara / Daerah

PROSEDUR 1. Jauhkan mesin genset dari tempat yang basah,lembab dan mudah
terkena air ( dianjurkan memasang grounding )
2. Letakkan genset pada tempat yang permukaanya rata dan keras
3. Perhatikan sirkulasi udara jika genset dioperasikan dalam ruang asap
kanalpot harus terbuang keluar,jauhkan gas ruang mesin dari manusia
dan hewan peliharaan
4. Keluarkan udara panas dari radiator langsung melalui ducting/cerobong
dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin tidak panas
5. Hindari beban lebih (overload) dengan memberikan circuit
breker(MCCB) pada generator
6. Jangan sentuh terminal output ketika mesin genset beroperasi karena
dapat menimbulkan sengatan listrik
7. Putuskan circuit breaker (MCCB) kalu akan melakukan pemasangan
kabel power
8. Mesin genset dipanaskan 1 (satu) kali seminggu selama 5 menit
9. Cek air aki 1 (satu) kali per bulan
10. Cek solar 1 (satu) kali perminggu
11. Cek tangki pendukung solar bila kemungkinan terdapat kebocoran
12. Kontrol panel genset
13. Jagalah kebersihan mesin genset,bersihkan debu atau kotoran yang
menempel pada radiator
14. Lakukan perawatan pada kabel-kabel instrumen, kencangkan setiap
kabel yang di pasang agar tidak longgar.
15. Matikan mesin segera jika ada kejadian tidak normal seperti getaran
yang tinggi,suara yang keras atau tersendat-sendat

UNIT TERKAIT 1. Bagian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


PELAPORAN
KERUSAKAN/GANGGUAN SARANA DAN PRASARANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG RAKYAT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/006 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April 2014

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP. 19630224 199010 1 001
Pelaporan adalah penyampaian secara tertulis maupun secara langsung
PENGERTIAN (melalui telepon) tentang kondisi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
Kerusakan/gangguan adalah kondisi sarana dan prasarana yang menunjang
pelayanan di Rumah Sakit tidak dapat berfungsi secara normal
Untuk memberikan informasi tentang kondisi sarana dan prasarana Rumah
TUJUAN Sakit kepada staf yang mengkoordinir pelaksanaan tugas tersebut agar
dilakukan perbaikan secara efektif dan efisiean

1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan


KEBIJAKAN Barang Milik Negara/Daerah
2. Keputusan Gubernur Nomor 59 Tahun 2013 tentang Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
1. Pegawai/staf Rumah Sakit bila menemukan kerusakan/gangguan sarana
PROSEDUR dan prasarana Rumah sakit (instalasi air, instalasi listrik,kamar
mandi/wc, alat-alat kesehatan,alat-alat kantor, genset,insenerator IPAL
bangunan Rumah Sakit,dll ) mengisi format kerusakan sarana dan
prasarana rumah sakit dan berkoordinasi dengan kepala ruangan
masing-masing
2. Kepala ruangan melaporkan nama/jenis dan lokasi kerusakan kepada
staf pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah di tunjuk secara
tertulis maupun penyampaian langsung melalui telepon dengan
melampirkan format yang telah diisi.
3. Bila dalam keadaan darurat atau di luar jam kerja, pegawai Rumah
Sakit yang menemukan kerusakan/gangguan boleh menyampaikan
langsung kepada staf sarana daan prasarana maupun kepada tekhnisi
Rumah Sakit yang telah di tunjuk sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing
4. Staf pemeliharaan sarana dan prasarana bekerjasama dengan tekhnisi
melihat kerusakan/gangguan tersebut dan menggolongkan tingkat
kerusakanya
5. Apabila tingkat kerusakan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bahan/alat, maka kerusakan/gangguan tersebut langsung diperbaiki
6. Apabila tingkat kerusakan sedang sampai berat dan memerlukan
penggantian bahan/alat, maka dikoordinasikan dengan Kepala Seksi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
7. Penggantian bahan/alat yang dibutuhkan melalui proses ampra di
bagian pengadaan bahan dan alat dilakukan oleh staf Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
8. Staf Pemeliharaan Sarana dan Prasarana melaporkan hasil perbaikan
kerusakan/gangguan kepada Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Bidang
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

1. Kepala Bagian/Bidang
UNIT TERKAIT 2. Kepala Ruangan
3. Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
TATA CARA PENERIMAAN SURAT MASUK KE
BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RSUD Sayang Rakyat 00 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat

drg. Sri Fausyia Nuralim, M.Kes


NIP.

PENGERTIAN Tata cara penerimaan surat masuk adalah aturan atau langkah-langkah
penerimaan surat/naskah Dinas yang masuk ke rumah sakit, mulai dari
Subag Umum dan Kepegawaian sampai surat tersebut ditindaklanjuti dan
di arsipkan

TUJUAN 1. Untuk memudahkan tatalaksana dan tindak lanjut dari setiap


surat/naskah Dinas yang masuk ke Bagian/Bidang
2. Agar terjalin koordinasi dan kerjasama yang baik khususnya staf di
bidang Pengembangan dan Pemeliharaan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Surat yang masuk ke RSUD sayang Rakyat pertama-tama diterima


oleh bagian Tata Usaha Cq Sub bagian Umum dan Kepegawaian
2. Surat di disposisi ke Direktur
3. Direktur mendisposisikan surat ke Bagian/Bidang terkait untuk di
proses lebih lanjut
4. Apabila surat tersebut di disposisikan ke bidang Pengembangan dan
dan pemeliharaan, maka kepala Bidang meneruskan surat ke Kepala
Seksi terkait
5. Kepala Seksi mengkoordinasikan isi surat/naskah Dinas tersebut
kepada koordinator terkait dalam bentuk tulisan maupun lisan
6. Surat/naskah Dinas yang telah ditindak lanjuti, selanjutnya
diarsipkan.
7. Setiap surat yang keluar dari bidang pengembangan dan
pemeliharaan, maka yang membuat konsep surat tersebut adalah
Kepala Seksi terkait dan di paraf disebelah kiri tulisan “ Direktur”,
dan kepala Bidang memaraf di sebelah kanan tulisan “Direktur”

UNIT TERKAIT
-
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
BAGI STAF (PEGAWAI) RUMAH SAKIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/ 01 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April

drg. Sri Fausyia Nuralim, M.Kes


NIP 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Pendidikan berkelanjutan adalah program pendidikan formal berjenjang


bagi Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit (Medis, Paramedis dan
non medis)

TUJUAN 1. untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara profesional


di lingkup RSUD Sayang Rakyat sesuai standar mutu pelayanan
kesehatan
2. Untuk mengembangkan pelayanan medis spesialistik, pelayanan
keperawaatan,kebidanan dan disiplin ilmu lainnya di RSUD Sayang
Rakyat

KEBIJAKAN Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 tentang Pemberian


Tugas Belajar, Izin Belajar dan Keterangan Pendidikan.

PROSEDUR 8. Direktur RSUD Sayang Rakyat menetapkan kebijakan dan prosedur


pendidikan berkelanjutan staf medis dan paramedis
9. Apabila permintaan pendidikan berkelanjutan staf medis dan paramedis
berasal dari Badan di Tingkat Provinsi maupun Pusat, maka Direktur
mendisposiskan ke bidang Pengembangan SDM dan Diklat untuk
diteruskan ke bagian/bidang dan Organisasi Profesi terkait
10. Bagian / bidang bekerjasama dengan Organisasi Profesi terkait
menyusun program dan mengkoordinir pelaksanaan pendidikan
berkelanjutan staf medis.
11. Kelompok Staf Medis yang akan melanjutkan pendidikan
mengajukan permohonan kepada Direktur dengan melampirkan
persetujuan Organisasi Profesi dan ditembuskan kepada Kepala
Bidang/Bagian masing-masing
12. Dengan persetujuan Direktur ditetapkan pendidikan tersebut dapat
atau tidak dapat diikuti dengan atau tanpa bantuan biaya dari Rumah
Sakit.
13. Kelompok Staf Medis melengkapi administrasi melalui Unit Diklat
14. Kelompok Staf Medis yang telah menyelesaikan pendidikan
menyerahkan bukti mengikuti pendidikan kepada Unit Diklat.

UNIT TERKAIT 6. Komite Medik


7. Kepala Bagian/Bidang terkait
8. Kelompok Staf Medis (KSM)
9. Komite Keperawatan
10. Unit Diklat
ATURAN DAN TATACARA PELAKSANAAN
PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/ 01 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April

drg......................................................
NIP

PENGERTIAN Adalah suatu sistem atau rangkaian proses yang dilakukan kepada siswa
dan mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
mulai dari permohonan praktek sampai Mahasiswa melaksanakan tugas

TUJUAN 1. Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di


RSUD Sayang Rakyat
2. Untuk meengetahui aturan-aturan yang berlaku di RSUD Sayang
Rakyat khususnya di Pengembangan SDM dan Diklat

KEBIJAKAN Rekomendasi Direktur....... tentang pelaksanaan Pendidikan dan


Pelatihan

PROSEDUR 1. Institusi Pendidikan yang akan mengirim peserta untuk melaksanakan


PKL di lingkup RSUD Sayang Rakyat diawali dengan permohonan
secara resmi yang ditujukan kepada Direktur RSUD Sayang Rakyat.
2. Direktur mendisposisikan ke bidang Pengembangan dan Pemeliharaan
untuk diteruskan ke koordinator Diklat melalui seksi Pengembangan
SDM dan Diklat.
3. Kepala seksi Pengembangan SDM dan Diklat membalas surat tentang
persetujuan menerima peserta PKL secara tertulis atas sepengetahuan
Kepala bidang dan ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
4. Persetujuan penerimaaan diawali dengan penandatangan MoU dari
kedua belah pihak selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rencana
pelaksanaan praktik.
5. Institusi Pendidikan menetapkan CI Lahan dengan membuat Surat
Keputusan berdasarkan usulan dari Rumah Sakit Umum Daerah
Sayang Rakyat
6. Institusi pendidikan mengirimkan surat tentang pelaksanaan PKL
(nama, NIM, jumlah, waktu dan lahan praktik peserta PKL) selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan praktik.
7. Peserta PKL melapor ke koordinator Diklat dengan membawa
- surat pengantar dari institusi
- pass foto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar
8. Peserta PKL akan diterima langsung oleh kepala seksi Pengembangan
SDM dan Diklat, koordinator Diklat, ketua CI Lahan dan bagian/
bidang terkait
9. Koordinator Diklat menyampaikan aturan-aturan dan tata tertib yang
berlaku di RSUD Sayang Rakyat.
10. Setelah proses penerimaan, dilanjutkan dengan kegiatan orientasi
11. Peserta melaksanakan kegiatan praktik.

UNIT TERKAIT
1. Kepala Bagian/Bidang
2. Ketua CI Lahan
ATURAN DAN TATACARA PELAKSANAAN
PRAKTEK KEPANITERAAN KLINIK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 1/2

RSUD
SAYANG RAKYAT

Tgl. Terbit : DITETAPKAN :


PROSEDUR TETAP DIREKTUR RSUD SAYANG RAKYAT

Hj. Sri Fausyia Nuralim


NIP. 19610523 198911 2 001

PENGERTIAN Adalah suatu sistem atau rangkaian proses yang dilakukan kepada
mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kepaniteraan Klinik mulai
dari permohonan praktek sampai Mahasiswa melaksanakan tugas

TUJUAN 1. Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Praktek Kepaniteraan Klinik di


RSUD Sayang Rakyat
2. Untuk meengetahui aturan-aturan yang berlaku di RSUD Sayang
Rakyat khususnya di Pengembangan SDM dan Diklat

KEBIJAKAN
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama (MoU) antara Rumah Sakit
Umum Daerah Sayang Rakyat dengan Institusi Pendidikan tentang
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Kepaniteraan Klinik di RSUD
Sayang Rakyat

PROSEDUR 1. Institusi Pendidikan yang akan mengirim peserta untuk melaksanakan


Praktek Kepaniteraan Klinik di lingkup RSUD Sayang Rakyat diawali
dengan permohonan secara resmi yang ditujukan kepada Direktur
RSUD Sayang Rakyat.
2. Direktur mendisposisikan ke bidang Pengembangan dan Pemeliharaan
untuk diteruskan ke koordinator Diklat melalui seksi Pengembangan
SDM dan Diklat.
3. Kepala seksi Pengembangan SDM dan Diklat membalas surat tentang
persetujuan menerima peserta praktek Kepaniteraan Klinik secara
tertulis atas sepengetahuan Kepala bidang dan ditandatangani oleh
Direktur Rumah Sakit
4. Persetujuan penerimaaan diawali dengan penandatangan MoU dari
kedua belah pihak selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rencana
pelaksanaan praktik.
5. Institusi Pendidikan menetapkan Dosen Pembimbing Klinik (DPK)
dengan membuat Surat Keputusan berdasarkan usulan dari Rumah
Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat
6. Peserta praktek Kepaniteraan Klinik melapor ke Bakordik dengan
membawa
- surat pengantar dari institusi
- pass foto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar
7. Bakordik membuat surat pengantar Kepaniteraan Klinik ke Dosen
Pembimbing Klinik (DPK) terkait melalui bidang Pelayanan
8. Peserta praktek Kepaniteraan Klinik akan diterima langsung oleh kepala
seksi Pengembangan SDM dan Diklat, koordinator Diklat, Bakordik
dan bagian/ bidang terkait
9. Setelah proses penerimaan, dilanjutkan dengan kegiatan orientasi
10. Peserta melaksanakan kegiatan praktik.

UNIT TERKAIT
1. Kepala Bagian/Bidang
2. Tim Bakordik
3. Dosen Pembimbing Klinik

ORIENTASI KEPANITRAAN KLINIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0145/TU-1/ I/2016 00 1/1


RSUD
SAYANG RAKYAT

Tanggalterbit : DITETAPKAN :
DIREKTUR RSUD SAYANG RAKYAT
PROSEDUR TETAP 20 Januari 2016

Sri Fausyia Nuralim


NIP. 19610523 198911 2 001

PENGERTIAN : Suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa


kepaniteraan klinik yang berhubungan dengan lingkungan kerja dalam
suatu instansi.

TUJUAN : 1. Mendapatkan informasi dan pandangan mengenai Organisasi, visi-


misi, dan tatalaksana organisasi di rumah sakit
2. Memahami jenis-jenis pelayanan dan unit-unit organisasi di
rumah sakit
3. untuk memudahkan adaptasi sebelum memulai praktek
4. Memahami pentingnya menjalin hubungan profesional antara tim
kesehatan lainnya serta bidang lainnya

KEBIJAKAN : Setiap mahasiswa yang akan melaksanakan praktek di RSUD Sayang


Rakyat diharuskan untuk mengikuti orientasi.
:

PROSEDUR : 1. Seksi pengembangan SDM dan Diklat melalui koordinator


pendidikan dan pelatihan menyusun skhedul (jadwal) orientasi
mahasiswa Kepanitraan Klinik
2. Jadwal yang telah disusun diteruskan ke bagian/bidang/unit
terkait.
3. Apabila mahasiswa melapor pada hari jum,at, maka penerimaan
dan orientasi dilakukan pada hari senin
4. Apabila mahasiswa melapor pada hari senin, maka mahasiswa
kepaniteraan klinik langsung diterima dan di laksanakan orientasi
5. Apabila dengan alasan sesuatu hal (tidak terduga) tidak dapat
dilakukan penerimaan dan orientasi, maka mahasiswa
Kepaniteraan Klinik langsung melaksanakan tugas sesuai dengan
disiplin ilmu masing-masing, jadwal penerimaan dan orientasi
akan ditentukan kemudian.
6. Orientasi mahasiswa kepaniteraan klinik dilaksanakan di ruang
pertemuan Diklat
7. Materi terdiri dari :
a. Orientasi Umum meliputi
- Organisasi rumah sakit
- Visi, Misi, Motto dan nilai-nilai rumah sakit
- Jenis-jenis pelayanan di rumah sakit
b. Orientasi Khusus meliputi :
- Kegawatdaruratan medis (Cardiac Life Support)
- Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
- Program Patient Safety
c. Kunjungan lapangan ( dipandu oleh bagian/bidang/unit
terkait)
4. Materi orientasi Umum dibawakan oleh bagian Tata Usaha dan
orientasi Khusus dibawakan oleh bagian/bidang/unit terkait
5. Selama orientasi peserta kepanitraan klinik menggunakan
seragam Institusi pendidikan dan dilengkapi dengan ID Card
6. Setelah menjalani orientasi, mahasiswa Kepanitraan klinik
langsung melaksanakan tugas sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan

UNIT TERKAIT : 1. Bagian/ Bidang/unit terkait


2. Dosen Pembimbing Klinik (DPK)
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
BAGI PEGAWAI SUMBER DAYA MANUSIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD Sayang Rakyat PP/SPO/ 01 1/1

Tgl. Terbit : Ditetapkan oleh:


PROSEDUR TETAP Direktur RSUD Sayang Rakyat
4 April

dr. Arman Bausat, Sp.B,Sp.OT(K) Spine


NIP 19630224 199010 1 001

PENGERTIAN Pendidikan berkelanjutan adalah program pendidikan formal berjenjang


bagi Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit (Medis, Paramedis dan
non medis)

TUJUAN 3. untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara profesional


di lingkup RSUD Sayang Rakyat sesuai standar mutu pelayanan
kesehatan
4. Untuk mengembangkan pelayanan medis spesialistik, pelayanan
keperawaatan,kebidanan dan disiplin ilmu lainnya di RSUD Sayang
Rakyat

KEBIJAKAN Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 21 tentang Pemberian


Tugas Belajar, Izin Belajar dan Keterangan Pendidikan.

PROSEDUR 15. Direktur RSUD Sayang Rakyat menetapkan kebijakan dan prosedur
pendidikan berkelanjutan staf medis dan paramedis
16. Apabila permintaan pendidikan berkelanjutan staf medis dan
paramedis berasal dari Badan di Tingkat Provinsi maupun Pusat, maka
Direktur mendisposiskan ke bidang Pengembangan SDM dan Diklat
untuk diteruskan ke bagian/bidang dan Organisasi Profesi terkait
17. Bagian / bidang bekerjasama dengan Organisasi Profesi terkait
menyusun program dan mengkoordinir pelaksanaan pendidikan
berkelanjutan staf medis.
18. Kelompok Staf Medis yang akan melanjutkan pendidikan
mengajukan permohonan kepada Direktur dengan melampirkan
persetujuan Organisasi Profesi dan ditembuskan kepada Kepala
Bidang/Bagian masing-masing
19. Dengan persetujuan Direktur ditetapkan pendidikan tersebut dapat
atau tidak dapat diikuti dengan atau tanpa bantuan biaya dari Rumah
Sakit.
20. Kelompok Staf Medis melengkapi administrasi melalui Unit Diklat
21. Kelompok Staf Medis yang telah menyelesaikan pendidikan
menyerahkan bukti mengikuti pendidikan kepada Unit Diklat.

UNIT TERKAIT 11. Komite Medik


12. Kepala Bagian/Bidang terkait
13. Kelompok Staf Medis (KSM)
14. Komite Keperawatan
15. Unit Diklat

Anda mungkin juga menyukai