Pemeriksaan pajak bagi sebagian wajib pajak merupakan mimpi buruk. Padahal,
konotasi pemeriksaan pajak yang negatif sebenarnya muncul dari ketidaktahuan.
Kali ini, kita akan membahas seluk beluk pemeriksaan pajak mulai dari pengertian,
tujuan, jenis pemeriksaan pajak, jangka waktu pemeriksaan hingga apa yang perlu
dilakukan wajib pajak saat menjalani pemeriksaan pajak.
Tujuannya agar wajib pajak mendapatkan pemahaman yang lebih luas sehingga
konotasi pemeriksaan pajak tidak lagi negatif.
Dengan mengetahui seluk beluk pemeriksaan pajak, wajib pajak menjadi tahu apa
yang harus dilakukan saat menjalani pemeriksaan pajak. Berikut ini ulasan
selengkapnya.
2. Menyampaikan SPT yang menyatakan lebih bayar, termasuk yang telah diberikan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.
2. Penghapusan NPWP.
P e m e r i k s a a n Ka n t o r
jangka waktu pemeriksaan kantor paling lama 3 bulan dan dapat diperpanjang
menjadi paling lama 6 bulan yang dihitung sejak tanggal WP datang memenuhi surat
panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor hingga tanggal laporan hasil
pemeriksaan.
Berdasarkan pasal 14 ayat 2, berikut ini kewajiban wajib pajak dalam pemeriksaan
kantor:
Pemeriksaan Lapangan
Sementara definisi pemeriksaan lapangan adalah pemeriksaan yang dilakukan di
tempat WP atau tempat lain yang ditentukan oleh DJP.
Dalam pasal 14 ayat 1 Undang-Undang KUP, saat pemeriksaan kantor, wajib pajak
diharuskan untuk:
1. Menunjukkan buku, catatan atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan
dokumen lain yang berkaitan dengan penghasilan, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
wajib pajak atau objek yang terutang pajak.
2. Memberi kesempatan untuk mengakses akses dan atau mengunduh data yang
dikelola secara elektronik.