PENDAHULUAN
B. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari dan memahami materi dalam buku siswa
ini,diharapkan siswa dapat mengetahui, memahami materi, dan dapat
mengerjakan evaluasi tentang Dasar dan Pengukuran Listrik berupa hukum-
hukum kelistrikan (Hukum Ohm dan Hukum Kirchof) komponen pasif dalam
listrik DC (resistor, induktor, dan kapasitor), rangkaian seri, rangkaian paralel,
dan rangkaian seri-paralel
C. Standar Kompetensi
Isi materi dari buku siswa ini merupakan salah satu mata pelajaranprogram
keahlian teknik ketenagalistrikan yaitu Dasar dan Pengukuran Listrik dengan
kompetensi dasar
1. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah yang
meliputi ( resistor, induktor, dan kapasior )
2. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah yang
meliputi rangkaian seri antara resistor, rangkaian paralel resistor, dan
rangkaian seri-paralel resistor.
1|Page
BAB II
PEMBELAJARAN
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi
potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron
ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik
komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19)
menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia
juga menggunakan listrik arus searah.
2|Page
B. Komponen Aktif dalam Listrik DC
Sebuah diagram rangkaian(circuit diagram) atau jaringan (network)
terbentuk dari gabungan seri dan paralel dari elemen-elemen dua terminal
untuk menyatakan sebuah alat listrik. Analisis diagram rangkaian
meramalkan hasil alat yang sebenarnya.
1. Sumber Tegangan (Voltage Current)
Sumber tegangan ideal adalah suatu sumber yang menghasilkan
tegangan yang tetap, tidak tergantung pada arus yang mengalir pada
sumber tersebut, meskipun tegangan tersebut merupakan fungsi dari t.
Sifat lain : Mempunyai nilai resistansi dalam Rd = 0 (sumber tegangan
ideal)
a. Sumber Tegangan Bebas/ Independent Voltage Source Sumber yang
menghasilkan tegangan tetap tetapi mempunyai sifat khusus yaitu
harga tegangannya tidak bergantung pada harga tegangan atau arus
lainnya, artinya nilai tersebut berasal dari sumbet tegangan dia sendiri.
3|Page
2. Sumber Arus (Current Source)
Sumber arus ideal adalah sumber yang menghasilkan arus yang
tetap, tidak bergantung pada tegangan dari sumber arus tersebut. Sifat lain
mempunyai nilai resistansi dalam Rd = ∞ (sumber arus ideal)
a. Sumber Arus Bebas/ Independent Current Source Mempunyai sifat
khusus yaitu harga arus tidak bergantung pada harga tegangan atau arus
lainnya.
4|Page
pembuatnya), panjang dari resistor itu sendiri dan luas penampang dari
resistor itu sendiri. Secara matematis :
R = ρ . l. A
dimana :
ρ = hambatan jenis
l = panjang dari resistor
A = luas penampang
Satuan dari resistor : Ohm ( Ω)
Jika suatu resistor dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua
ujung dari resistor tersebut akan menimbulkan beda potensial atau
tegangan. Hukum yang didapat dari percobaan ini adalah: Hukum Ohm.
Mengenai pembahasan dari Hukum Ohm akan dibahas pada bab
selanjutnya. VR = IR
2. Kapasitor (C)
Sering juga disebut dengan kondensator atau kapasitansi.
Mempunyai fungsi untuk membatasi arus DC yang mengalir pada
kapasitor tersebut, dan dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
listrik. Nilai suatu kapasitor tergantung dari nilai permitivitas bahan
pembuat kapasitor, luas penampang dari kapsitor tersebut dan jarak
antara dua keping penyusun dari kapasitor tersebut. Secara matematis :
C = ε A/d
dimana :
ε = permitivitas bahan
A = luas penampang bahan
d = jarak dua keping
Satuan dari kapasitor : Farad (F)
5|Page
(a) Wujud (b) Simbol
Gambar 4.1 Wujud dan Simbol Kapasitor
6|Page
dengan hukum Ohm. Unsur-unsur kelistrikan ideal dalam rangkaian
disebut juga unsur linear adalah, seperti : tahanan, induktor dan kapasitor
yang harganya tidak berubah apabila tegangan yang terpasang diantara
ujung-ujungnya berubah.
Bunyi hukum Ohm adalah tegangan pada komponen listrik
sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada suatu komponen
tersebut asalkan suhunya dijaga tetap. Dari hubungan tersebut dapat
dituliskan dengan rumus:
Keterangan :
V=I.R V : Tegangan listrik (volt)
I : Kuat arus listrik (Ampere)
R : Hambatan ( = Ohm)
2. Hukum Kirchoff
Untuk dapat melakukan perhitungan dan menganalisis lebih lanjut
rangkaian yang ada di atas perlu memahami hukum dasar rangkaian
listrik tentang hukum Kirchoff, yaitu:
a. Arus total yang masuk pada suatu titik sambungan atau cabang
adalah nol (Hukum I, disebut KCL–Kirchhoff Curent Law ).
Bunyi hukum Kirchoff I :
in 0 (1.1)
Arah setiap arus ditunjukkan dengan anak panah, dan jika arus
bernilai positif maka arus mengalir searah dengan anak panah,
demikian juga sebaliknya.
R3=12kΩ R2=6 kΩ
I3 -I1 I2
+ +
E1=12 V E2=10 V
R1=10kΩ
- -
7|Page
Gambar 6
I1 I2 I3 0 (1.2)
Tanda negatip pada I1 menunjukkan bahwa arus keluar dari titik
cabang dan jika arus masuk titik cabang diberi tanda positip.
b. Pada setiap rangkaian tertutup (loop), jumlah penurunan tegangan
adalah nol (Hukum II, sering disebut sebagai KVL – Kirchoff
Voltage Law):
Bunyi hukum Kirchoff II:
Vn 0 (1.3)
Pada Gambar 6, dengan menggunakan KVL, dapat dituliskan tiga
persamaan, yaitu:
Untuk loop sebelah kiri : E1 R3.R3 R1.I1 0
E
I (1.5)
Rr
R
VE (1.6)
(R r)
8|Page
V E - I.r (1.7)
Berdasarkan persamaan 2.19, besar tegangan V adalah hasil
pengurangan tegangan karena ada beban yang dialiri arus listrik (I.r).
Simbul r merupakan simbol dari tahanan dalam dari baterai. Tampak
bahwa V merupakan bagian dari E. Rangkaian tegangan tersebut
dapat disebut sebagai rangkaian pembagi tegangan.
3. Rangkaian Seri dalam Arus Searah
Rangkaian Seri merupakan salah satu jenis dari rangkaian listrik.
Rangkaian ini adalah suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar
dimana komponen-komponen dipasang berurutan. Dalam kata lain
rangkaian listrik yang dipasang secara seri memiliki susunan antar
komponen yang berurutan. Penerapan rangkaian seri sering digunakan
pada bagunan-bangunan atau gedung-gedung besar seperti perkantoran,
kampus, dan hotel. Rangkaian ini sering digunakan karena memiliki cara
pengaktifan yang praktis. Hanya dibutuhkan satu switch untuk mode
aktif keseluruhan. Contoh konkret dari penerapan rangkaian ini adalah
pada lampu-lampu jalan. Penerapan hokum ohm dengan mudah
diaplikasikan melihat nilai hambatan yang dapat dicari dengan
menjumlahkan seluruh komponen tersebut..
Jika dicermati Gambar 7, tampak bahwa pada rangkaian seri semua
resistor teraliri arus yang sama besarnya.
Jika arus yang mengalir sebesar I, maka:
V I (R1 R2 R3)
V/I R R1 R2 R3 (1.8)
Gambar 7
9|Page
Pada rangkaian seri, jumlah tahanan total sebesar R=R1+R2+…+Rn.
Besar tegangan pada masing-masing tahanan bergantung besar kecilnya
nilai resistor. Misalnya pada R1, pada R2 dan pada R3 besarnya
tegangannya adalah:
VR1 = I.R1 Volt,
10 | P a g e
Gambar 8 Rangkaian Paralel Resistor
V
I2
R5
V
I3
R6
I I1 I2 I3
V 1 1 1
V.( )
R R4 R5 R6
1 1 1 1
( ) (1.9)
RTotal R4 R5 R6
11 | P a g e
listrik yang kompleks baik dari segi desaian maupun dari segi
perhitungan distribusi arus, tegangan, dan hambatannya. Selain itu
rangkaian campuran lebih memudahkan kita untuk menganalisis apabila
terjadi kesalahan yang ada pada rangkaian listrik. Untuk
memperkenalkan perhitungan bagaimana cara kerja dari rangakaian
campuran, terlebih dahulu kita harus mengetahui perhitungan dari
rangkaian dasar seri maupun rangkaian paralel, karena penyelesaian akan
mempergunakan kedua rumusan seri dan paralel.
V
I
Rtotal
V= I . Rt
12 | P a g e
BAB III
EVALUASI
Berilah tanda silang (X) pilihan jawaban a, b, c, atau d pada lembar jawaban
sesuai dengan jawaban yang paling tepat.
1. Di bawah ini pernyataan yang benar tentang arus searah/DC adalah ....
a. arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara.
b. arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu.
c. arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus tidak berubah-ubah.
d. arah arus yang mengalir berubah-ubah dengan waktu.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
13 | P a g e
4. Di bawah ini yang merupakan simbol dari induktor adalah ....
a.
b.
c.
d.
5. Di bawah ini yang merupakan simbol sumber tegangan bebas adalah ...
a. c.
b. d.
6. Di bawah ini yang merupakan simbol sumber tegangan tak bebas adalah ...
a. c.
14 | P a g e
b. d.
7. Di bawah ini yang merupakan simbol sumber arus tak bebas adalah ...
a. c.
b. d.
8. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan bunyi hukum Ohm adalah ...
a. tegangan pada komponen listrik tidak sebanding dengan kuat arus
listrik yang mengalir pada suatu komponen tersebut asalkan suhunya
dijaga tetap.
b. tegangan pada komponen listrik sebanding dengan kuat arus listrik yang
mengalir pada suatu komponen tersebut asalkan suhunya dijaga tetap
c. Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus
yang meninggalkan titik itu.
15 | P a g e
9. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan bunyi hukum Kirchoff I adalah
...
a. Jumlah aljabar dari beda potensial elemen-elemen yang membentuk
suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.
b. tegangan pada komponen listrik tidak sebanding dengan kuat arus
listrik yang mengalir pada suatu komponen tersebut asalkan suhunya
dijaga tetap.
c. tegangan pada komponen listrik sebanding dengan kuat arus listrik yang
mengalir pada suatu komponen tersebut asalkan suhunya dijaga tetap
d. Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus
yang meninggalkan titik itu.
10. Di bawah ini yang merupakan rumus dari hukum kircoff II adalah.....
a. I1 I2 I3 0
b. I1 I2 I3 0
c. E I.r I.R 0
d. E I.r I.R 0
Sebelum Sesudah
a. Meningkat 4 x lipat
b. 2 x lipat
c. Tidak berubah
16 | P a g e
12. Manakah rangkaian di bawah ini yang menggambarkan rangkaian dua lampu
hubungan paralel dengan suatu baterai.
1 2 3 4
a. Rangkaian 1 c. Rangkaian 3
13. Antara cahaya lampu pada rangkaian 1 dan 2. Manakah yang paling terang?
Rangkaian 1 Rangkaian 2
17 | P a g e
14. Bandingkan arus pada titik 1 dengan arus pada titik 2. Di titik manakah arus
tersebut lebih besar?
1 2
a. Titik 1
b. Titik 2
c. Tidak ada yang lebih besar, keduanya sama, arus mengalir dalam satu
arah mengelilingi rangkaian.
d. Tidak ada yang lebih besar, keduanya sama, arus mengalir dalam dua
arah mengelilingi rangkaian.
15. Apa yang terjadi terhadap kecerahan lampu A dan B ketika saklar
ditutup/disambung ?
C
A
B
18 | P a g e
16. Setelah saklar dibuka, apa yang terjadi pada resistansi lampu?
S
a. 48 Ω c. 1,63Ω
b. 56 Ω d. 1,76 Ω
18. 2 buah resistor masing-masing 3Ω dan 9Ω, disusun secara seri, dan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan baterai 36V. Tentukan kuat arus listrik?
a. 9A
b. 3A
c. 87 A
d. 100 A
a. 140 V c. 12,5 V
b. 110V d. 1,4 V
19 | P a g e
20. 3 buah resistor masing-masing 2 Ω, 4 Ω, dan 6 Ω, disusun secara seri dan
ujung-ujungnya dihubungkan dengan baterai 48V. Tentukan tegangan pada
resistor 6 Ω?
a. 24 V c. 9V
b. 12 V d. 32 V
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan Nasional.
http://drimbajoe.files.wordpress.com/2012/04/materi_semester_5.pdf, diakses 12
Juli 2014 Pukul 15:50 WIB.
21 | P a g e