Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

PHBS

Oleh :

FENI FAUZIAH
C.15.14.20.11.06

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Sub Pokok Bahasan : Gambaran tentang PHBS di Rumah Tangga
Program Studi : S1 Keperawatan
Sasaran : Keluarga Tn D
Hari/tanggal : 26 Desember 2016
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah Tn D

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu memahami dan
mengerti tentang PHBS di Rumah Tangga

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang PHBS diharapkan
peserta dapat:
a. Menjelaskan tentang pengertian PHBS di Rumah Tangga
b. Menjelaskan mengapa PHBS di Rumah Tangga sangatlah penting
diterapkan
c. Menjelaskan apa saja 10 PHBS di Rumah Tangga
d. Menjelaskan apa saja masing-masing manfaat 10 PHBS di Rumah
Tangga.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab
2. Media : Materi SAP, Leafleat

C. Garis Besar Materi


1. Pengertian PHBS di Rumah Tangga
2. Manfaat pentingnya PHBS di Rumah Tangga
3. Cara menerapkan 10 PHBS di Rumah Tangga
4. Proses Pelaksanaan

KEGIATAN
NO WAKTU
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan
a. Mengucapkan Salam a. Menjawab Salam 2 menit
b. Perkenalan Diri
c. Menjelaskan Tujuan b. Mendengarkan
Penyuluhan dan Memperhatikan
d. Feedback
e. Kontrak waktu

2. Kerja
Menjelaskan materi a. Menyimak 10 menit
penyuluhan secara teratur dan mendengarkan
dan berurutan : materi yang disampaikan
a. Menjelaskan secara
teratur mengenai
Pengertian PHBS di
Rumah Tangga,
b. Manfaat pentingnya
PHBS di Rumah
Tangga,
c. Cara menerapkan
10 PHBS di Rumah
Tangga
d. Mengajak peserta
berdiskusi dan
berdemonstrasi
3. Penutup
a. Memberikan a. Memperhatikan 3 menit
kesempatan kepada b. Bertanya dan
masyarakat untuk menjawab pertanyaan
bertanya apabila ada c. Menjawab salam
materi yang
disampaikan belum
jelas.
b. Memberikan
pertanyaan kepada
masyarakat
c. Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan.
d. Menjelaskan pokok
bahasan atau
memberikan tugas
kepada masyarakat
untuk pertemuan
selanjutnya.
e. Mengucapkan salam

5. Evaluasi

1. Jenis Evaluasi : Sumatif


2. Bentuk Evaluasi : Lisan
3. Instrumen :
a. Apa pengertian PHBS di Rumah Tangga
b. Apa manfaat pentingnya PHBS di Rumah Tangga
c. Apa cara menerapkan 10 PHBS di Rumah Tangga

6. Referensi

1. Maryunani, anik. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta :


CV. Trans Info Media

MATERI PENYULUHAN
1. Definisi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam
Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi
beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat
maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan
pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
a. PHBS di Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga Sehat.Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota
rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang
kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
Sepuluh indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
tatanan rumah tangga:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah.
b. PHBS di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para
pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.
PHBS di tatanan tempat kerja yang tertuang dalam peraturan
MENKES RI Nomor : 2269/MENKES/PER/XI/2011 adalah di tempat
kerja (kantor, pabrik dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikan
perilaku yang dapat menciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS, yang
mencakup mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di
tempat sampah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi NAPZA, tidak
meludah sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.

2. Tujuan
Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat berperan serta
aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
a. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah tangga
adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan dukungan dan peran aktif petugas
kesehatan, petugas lintas sektor, media massa, organisasi
masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, tim penggerak PKK dan
dunia usaha dalam pembinaan PHBS Rumah Tangga.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk melaksanakan
PHBS, berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
b. Tujuan PHBS di Lingkungan Tempat Kerja adalah memberdayakan
pekerja/karyawan/pegawai dan masyarakat lingkungan tempat kerja
agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan tempat kerja yang sehat.
3. Manfaat
a. Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
1. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak
mudah sakit
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha
untuk peningkatan pendapatan keluarga.

b. Manfaat PHBS di lingkungan kerja :


1. Terwujudnya tempat kerja dan lingkungan kerja yang bersih
dan rapi
2. Terhindarnya tempat kerja dan lingkungan kerja dari
sumber penyakit
3. Meningkatnya produktivitas kerja karyawan/pegawai yang
berdampak positif terhadap pencapaian terget dan tujuan
4. Mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di
sekitar tempat kerja.

c. Indikator PHBS di Rumah Tangga


Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan
Rumah Tangga Sehat.Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat
sebagai berikut. Sepuluh Indikator PHBS di Rumah Tangga :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
Adalah pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam
rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga para medis lainnya).Tenaga kesehatan merupakan orang
yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga
keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.Apabila terdapat kelainan
dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau rumah sakit.Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2) Bayi diberi ASI eksklusif
Adalah bayi termuda usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak
lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa
cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk
kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna
kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
3) Menimbang bayi dan balita
Menimbang bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita
berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.Penimbangan
bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai
5 tahun di Posyandu.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Individu dalam rumah tangga yang berumur > 10 tahun
mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum makan atau menyuapi anak atau sebelum
memegang makanan, setelah buang air besar atau menceboki
anak, dan setelah membuang kotoran atau sampah.
5) Menggunakan air bersih
Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari
air dalam kemasan, air ledeng, air sumur terlindung dan
penampungan air hujan. Sumber air pompa, sumur dan mata air
terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan
kotoran atau limbah.
6) Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok
atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat adalahTidak mencemari sumber air minum
(jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan
minimal 10 meter), Tidak berbau, Kotoran tidak dapat dijamah
oleh serangga dan tikus, Tidak mencemari tanah disekitarnya,
Mudah dibersihkan dan aman digunakan, Dilengkapi dinding dan
atap pelindung, Penerangan dan ventilasi cukup, Lantai kedap air
dan luas ruangan memadai, Tersedia air, sabun, dan alat
pembersih. dan jamban harus dibersihkan secara teratur.
7) Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik
nyamuk.Anggota rumah tangga mempunyai kebiasaan menguras
bak mandi setiap minggu, menutup bak penampungan air, dan
mengubur barang-barang bekas.
8) Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi
buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.Makan sayur
dan buah setiap hari sangat penting, karena mengandung vitamin
dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh dan mengandung serat yang tinggi.
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas
fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam
sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat
tubuh lainnya.
10) Tidak merokok dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam
rumah.Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok
yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia
berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin,
Tar, dan Carbon Monoksida (CO).

Anda mungkin juga menyukai