PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi ) dan juga perawatannya. Saat
dalam keluarga.
B. TUJUAN
kesehatannya.
yang sakit atau yang mempunyai gangguan fungsi tubuh atau yang
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga adalah :
menjadi 3 yaitu :
anggota keluarga.
masing – masing.
3. Tipe Keluarga
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak- anak.
Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih
Adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa
4. Peran Keluarga
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan
b. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai
spiritual.
5. Fungsi Keluarga
keluarga adalah ;
anggota keluarga.
anggota keluarga.
masyarakat.
Menurut Duvall (1977) dikutip Friedman, 1998; hal 109 –135, tahap dan
Pengertian
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
2. Konsep Hipertensi
a. Pengertian
a. Penyebab
adalah :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Riwayat keluarga
d. Obesitas
e. Serum lipid
f. Diet
g. Perokok
b. Klasifikasi Hipertensi
c. Manifestasi Klinik
gejala bila demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi pada
ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan
Obesitas
Gangguan keseimbangan
Nyeri kepala
Resti injuri
Retensi Na
Odem
Fatique
Penurunan COP
Rangsang Aldosteron
CVA
Vasokontriksi
Resti injuri
Nyeri dada
Respon RAA
Diplopia
Blood flow menurun
Gangguan perfusi jaringan
Sinkope
Tek..Pemb. drh otak meningkat
Spasmus arteriole
Koroner jntung
Sistemik
Vasokontriksi pemb drh ginjal
Ginjal
Jenis kelamin
Gaya hidup
HYPERTENSI
Otak
Pembuluh darah
Retina
Suplay O2
otak menurun
Resistensi pemb. drh otak meningkat
vasokontriksi
Iskhemi miokard
1. Fokus Intervensi
resiko.
Intervensi :
menghalangi.
2. Bangun rasa percaya dan kekuatan.
a. Proses penyakit
b. Aturan pengobatan
Intervensi :
kepala.
Intervensi :
hipertensi
Intervensi :
tepat
menangani hipertensi
Intervensi :
hipertensi
Intervensi :
keluarga di rumah
Intervensi :
kesehatan
RESUME KEPERAWATAN
keluarga yang telah dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 12 – 14 Juli 2003 di
GAMBARAN KASUS
sendiri, berumur 60 tahun, pekerjaan tani dan pendidikan terakhir adalah SR.
sebagai istri. An. K berumur 17 tahun, sebagai anak hanya lulsan MTs, pekerjaan
Tipe keluarga Tn.T adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan
Ny..M sebagai pedagang dan ibu rumah tangga. Pencari nafkah adalah Tn. T
adalah Rp. 650.000,- sampai dengan Rp. 700.000,-. Keluarga Tn.T memeluk
agama Islam dan taat menjalankan ibadah, rencananya tahun depan mau naik haji,
serumah antara lain Ny. M dengan usia 55 tahun, An. K usia 17 tahun sebagai
yang lain (Sdr M dan Sdr G) sedang kuliah di Jakarta. Tn. T merupakan anak
meninggal dunia sedangkan ibunya masih hidup dan dalam keadaan sehat. Ibu Tn.
pertama dari 6 bersaudara, saat ini dalam keadaan sehat, Orangtua Ny. M
khususnya bapak sudah meninggal dunia juga sedangkan ibunya masih hidup dan
dalam keadaan sehat. Hubungan rumah tangga mereka dengan dengan orantua
masing-masing harmonis. Ny. M selain sebagai ibu rumah tangga juga membantu
penyakit kronis, sedang dari Ny. S ibunya punya riwayat penyakit hipertensi. Saat
88x/menit, suhu 365 C, pernafasan 22x/menit dan berat badan 85 kg. An. K dalam
mengalami gangguan.
rumah sudah permanen, berdinding bata, luas rumah kurang lebih 5 x 11 meter,
lantai terbuat dari plester, ruang tamu cukup ventilasi, kamar tidur tidak ada
jendela sehingga tidak ada sinar matahari yang masuk, ruang dapur dapur cukup
antar anggota keluarga, hubungan keluarga Tn. T dengan tetangga juga baik, hal
itu tampak dari kebiasaan tetangga sering berkumpul de teras rumah keluarga Tn.
T sambil ngobrol. Keluarga Tn. T adalah pemeluk agama Islam yang taat
menjalankan ibadah yaitu sholat 5 waktu, Tn. T aktif mengikuti kegiatan di Rtnya
yaitu kumpulan RT, arisan serta pengajian Bapak-bapak. Sedang Ny. M aktif
bahasa Jawa ngoko dengan dialek Tegal. Keluarga Tn. T mampu dan lancar
yang berat walaupun Ny. M menderita hipertensi, namun Tn. T menganggap sakit
biasa, kecuali sudah dirasakan sangat sakit atau mengganggu aktifitas maka segera
berobat. Hal itu terlihat dari Ny. M yang mempunyai tekanan darah 160/95 mmHg
tetapi hanya menganggap sakit biasa dan tidak minum obat serta tidak
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan yang ada. Apabila rasa sakit itu sudah
tidak bisa ditahan atau kurang enak badan, ia baru istirahat dengan mengurangi
aktifitas.
Berikut ini akan diuraikan tindakan yang telah dilakukan beserta evaluasi hasil
dari tiap diagnosa keperawatan yang ditemukan dan rencana tindak lanjut yang
lampiran 1.
Diagnosa Keperawatan 1
2) Keluarga Tn T sudah tahu tentang tanda dan gejala serta pencegahan dari
tak terduga.
tepat.
tak terduga.
3) Memberikan pujian pada keluarga Tn. T atas cara perawatan yang diambil, 4)
terduga.
Diagnosa Keperawatan 2
yang tepat.
diambil.
yang sakit.
mengurangi nyeri.
Tujuan Khusus 5 :
yang ada bila ada yang mengalami gangguan kesehatan, 3) Ny.M mau
tak terduga.
BAB III
PEMBAHASAN
yang perlu dibahas dihubungkan dengan teori yang ada melalui pendekatan proses
keperawatan.
dengan Hipertensi , yang telah dilakukan selama 3 hari dari tanggal 10 – 12 Juli
Juli 2003. Hal ini penting karena untuk membina hubungan saling percaya, yaitu
diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah untuk
fisik anggota keluarga. Dari data yang terkumpul kemudian di buat suatu analisa,
A. Diagnosa Keperawatan I
Resiko terjadinya serangan ulang pada Ny. M berhubungan dengan
untuk merngalami masalah ketimbang orang lain dalam situasi yang sama atau
anggota keluarga yang sakit hipertensi. Sebab dari hasil pengkajian didapatkan
data Ny. M mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit pada tahun 2000
tiap hari bebas tidak ada diet yang benar, Ny. M tidak berobat secara rutin,
Ny. M tidak minum obat. Disamping itu keluarga hanya tahu kalu hipertensi
itu tekanan darah diatas 200 serta keluarga menganggap jika penyakit
hipertensi sudah dirawat di Rumah Sakit dan pulang dalam keadaan sembuh
masalah pada keluarga Tn. T, skore untuk diagnosa ini adalah 3 5/6, juga
keluarga ingin mengetahui atau mengenal lebih jauh tentang hipertensi dan
cara perawatannya.
perawatan diri dan konseling keluarga, serta upaya-upaua yang berarti dapat
mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari
tanda dan gejala, akibat jika hipertensi tidak ditangani, perawatan hipertensi
dengan leaflet dan lembar balik serta demonstrasi pembuatan obat tradisional
rasionalnya.
ulang.
Intervensinya :
pengobatan .
memperberat hipertensi.
Intervensinya :
ditangani.
serangan ulang.
penderita hipertensi.
Rasional : memberikan pengetahuan pengolahan makanan dimana
penderita hipertensi.
Intervensinya :
hipertensi.
hipertensi.
tradisional.
tradisional
sendiri.
Intervensinya :
dimanfaatkan.
dengan pilihannya.
sikap keluarga yang terbuka dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Di samping
itu juga keluarga mempunyai motivasi yang baik untuk dapat merawata
anggota keluarga yang sakit, sehingga dalam setiap pertemuan keluarga selalu
Puskesmas Kambangan.
B. Diagnosa Keperawatan 2
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan
rasa nyaman nyeri, didasarkan atas adanya resistensi pembuluh otak yang
nyaman.
Diagnosa keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri adalah
(Doengoes ME, dkk, Alih bahasa I Made Karyasa, dkk (2001), Rencana
timbul lebih dari enam bulan. Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami nyeri yang menetap atau intermiten dan berlangsung lebih
pengkajian Ny. M mengatakan kepala nyeri, kuduk terasa sakit, tekanan darah
mengatakan sakitnya sudah biasa dan akan hilang sendiri kalau istirahat, Ny.
sakitnya.
Intervensinya :
mengenai relaksasi.
relaksasi.
Intervensinya :
Intervensinya :
nyeri.
Intervensinya :
relaksasi.
2. Demonstrasikan relaksasi
Intervensinya :
digunakan.
yang ada.
gejala hipertensi serta perawatan hipertensi juga hal lainnya. Bahkan Ny. M
dengan baik.
perfusi jaringan” karena Ny. M pernah mengalami tekanan darah yang lebih
sampimg itu juga agar penulis lebih terfokus pada permasalahan di dalam
pendokumentasiannya.
banyak faktor kelemahan baik di dalam diri penulis maupun keluarga. Dalam
hal ini berkaitan dengan kasus yang ada yaitu mempertahankan suatu pola
tingkah laku karena kebiasaan yang melekat pada keluarga dan diri penulis
telah ada perubahan yang baik dengan evaluasi : keluarga mau menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas kesehatan (posyandu lansia) guna memeriksakan
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN
pengaturan pola makan juga diet rendah garam dan rendah lemak.
terkontrol.
USIA PERTENGAHAN
KASUS
Bp. A (60 th) tinggal dengan istrinya Ibu N (57 th). Anak pertamanya telah
menikah dan tinggal dengan istri beserta 2 orang anaknya yang masih sekolah SD.
Saat kunjungan ke rumah Bp. A, perawat Nunuk menemukan data bahwa TD Bp.
pusing.
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama KK : Tn. A
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan KK : Petani
Pendidikan: SR
Komposisi Keluarga
P imunis
asi
Genogram :
Adik Tn.A
50Th.Stroke
: Perempuan : meninggal
Suku Bangsa : Semua anggota keluarga berasal dari suku Jawa,dengan
jawa “ngoko halus”. Tidak ada pantangan dalam makanan atau hal-hal
Hanya saja terkadang apabila Ny. N sakit sering pergi ke orang pintar
( dukun )
Qur’an setelah sholat. Tiap malam selalu sholat tahajud. Tahun ini
rencana mau naik Haji. Menurut keluarga Tn.A, Daging babi tidak
boleh dimakan.
makan tiap hari 30ribu, listrik 80ribu. Dengan perabot rumah yaitu TV
24 inci, kulkas 2 pintu, sofa, dispenser, kompor gas, radio, sepeda dll.
dapat diketahui dari pernyataan Tn. A bahwa Tn.A suka makan asin
dan berlemak.
bermasalah.
C. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah
m2, dengan lantai keramik yang terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar
toko
Ruang tamu
KM R.solat
U
K.tdr
K.tdr
KM
bulan sekali dan pengajian seminggu sekali setiap hari kamis. Tn. A
Anggota keluarga Tn. A yang sehat adalah Ny. N, apabila ada keluarga
salah satu anggota keluarga yang sakit maka anggota yang lain
D. Struktur Keluarga
Struktur Peran
jika ada salah satu anggota keluarga yang bermasalah, sebagai sahabat
keluarga yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan
E. Fungsi Keluarga
Fungsi Affektif
Keluarga Tn. A tampak sangat harmonis, antar anggota keluarga saling
Fungsi Sosialisasi
maupun disiplin dalam janji. Kluarga tn.A mengikuti adapt dan norma
Makan sehari 3 kali berupa nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu (4
sehat lima sempurna). Sedang pola istirahat pada keluarga Tn. A : Tn.
A tidur jam 23.00 dan bangun jam 04.00 serta tidak pernah tidur siang.
Ny. N tidur jam 23.00 bangun jam 04.30 dan tidak pernah tidur siang
masalah kesehatan, hal ini bisa dilihat Tn. A jarang Kontrol. Apabila
kesehatan.
Fungsi reproduksi
Jumlah anak keluarga Tn. A satu, saat ini sudah berkeluarga dan
Fungsi ekonomi
Pakaian yang penting bersih, beli baju setahun sekali kalau mau
sembuh.
mufakat. Dan dicari jalan yang terbaik serta tidak lupa berdoa kepada
Keluarga tidak bisa apa-apa, hanya bisa menuggu anak dan cucunya
mengisi kesibukannya.
G. Pemeriksaan Fisik
N 96x/mt 92x/mt
RR 20x/mt 24x/mt
ketombe ketombe
simetris
tampak jelas
tekan tekan
dan lambat
kering kering
A. Harapan Keluarga
apa.Keluarga merasa
yang biasa.
Do : TD = 190/100 mmHg,
N : 72 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 37 C.
2. Ds : Tn. A mengatakan
: 20 x/mt, N : 72 x/mt
II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Skoring
kesehatan dialami Tn A
berkelanjutan
maka akan
mengakibatka
n suatu
amsalah yang
semakin fatal
yaitu stroke
belum
mengenal
masalah dan
jarang pergi
ke YanKes
sehingga
diharapkan
dengan
pendekatan
petugas bisa
mengubah
kebiasaan diet
makanannya
dan dengan
bantuan peran
serta anggota
keluarga
cukup walaupun
Tn.A tidak
merasakan
keluhan apa-
apa, tetapi TD
Tn.A apabila
tidak
mendapatkan
tindakan akan
Membahayak
0 an
masalah : merasakan
dirasakan apa.Dan
keluarga
menganggap
masalah ini
Jumlah 1 1/2
untuk itu
perlu
tindakan
perawatan,
sehingga
tidak
berdampak
pada masalah
lain (stroke)
Masalah
dapat dicegah
untuk lebih
masalah membutuhkan
amat besar,
dalam
merubah
perilaku
pemenuhan
nutrisi, ada
tenaga
kesehatan
yang akan
membina.
dicegah: dan
cukup membutuhkan
waktu untuk
mengubah
kebiasaan
keluarga
Tn.A
menganggap
masalah
4 Menonjolnya 0 1 0 X1 0 Anggapan
dirasakan bahwa
masalah Ht
ini adalah
masalah yang
Tn.A tidak
dirasakan
total 3 1/3
Ht yang
benar
3. Tanyaka
kembali
hal-hal
yang
telah
didiskus
ikan
4. Beri
kesempa
tan
keluarga
untuk
brtanya
tentang
hal-hal
yang
belum
diket.
5. Beri
kesempa
tan pada
keluarga
untuk
menyeb
utkan
pengerti
an Ht
6. Beri
reinforc
ement
positif
atas
jawaban
yang
benar
Tanyakan
kembali hal-hal
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pension atau kematian salah satu
pasangan