Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 menemukan
sebanya 536 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebagian besar (90%)
kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang terjadi di negara-
negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang lebih
tinggi yaitu 450/100.000 dibandingkan dengan kematian ibu di negara maju.
80% kematian ibu pada tahun 2011 diakibatkan karena komplikasi selama
kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu
disebabkan karena perdarahan infeksi. WHO memperkirakan diseluruh dunia
setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal karena komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas (WHO, 2014).
Indonesia termasuk negara berkembang, berdasarkan hasil survei
demografi kesehatan Indonesia (SKDI) AKI dari 228 pada 2007 menjadi 291
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 sedangkan target yang ingin
dicapai pemerintah dalam menurunkan AKI pada tahun 2015 yang
merupakan sasaran Millennium Development Goals (MDG’s) yaitu AKI
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, lanjutan dari sasaran MDG’s yaitu
Sustainable Development Goals (SDGs) dimana target AKI pada tahun 2019
sebesar 306 per 100000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2030 AKI
sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Menurut laporan Dinas Kesehatan Jawa Barat di tahun 2016
disampaikan bahwa jumlah kasus kematian Ibu melahirkan karena
kehamilan, persalinan, dan nifas meningkat cukup tajam dari 748 kasus di
tahun 2015 menjadi 823 kasus di tahun 2016. Penyebab AKI di Jawa Barat
disebabkan oleh perdarahan (31,7%), hipertensi dalam kehamilan (29,3%),
infeksi (5,6%), partus lama (0,64%), abortus (0,12%), anemia (0,5%) lain-lain
(32%) (Asshidiq, 2016).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten Ciamis jumlah ibu
bersalin pada tahun 2017 sebanyak 18341, Angka Kematian Ibu (AKI) pada
tahun 2017 berjumlah 13 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis 2017).
Sedangkan jumlah persalinan di RSUD Kabupaten Ciamis pada tahun 2017

1
2

sebanyak 1401 ibu bersalin, 496 ibu bersalin normal, dan sebanyak 905
melahirkan dengan secsio cesarea.
Target pemerintah Upaya menurunkan AKI pada dasarnya mengacu
kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” dimana salah
satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Pemeriksaan kehamilan yang baik
dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan
AKI. Petugas kesehatan dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang
berhubungan dengan usia, paritas, riwayat kehamilan yang buruk, dan
perdarahan selama kehamilan. Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal
nonteknis yang masuk kategori penyebab mendasar, seperti taraf
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil yang masih rendah, serta
ketidakpatuhan dalam pemeriksaan kehamilan dengan melihat angka
kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) yang masih kurang dari standar
acuan nasional. ( Saifuddin, 2009 ).
Dengan terlaksananya kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 pada
ibu hamil dapat memberikan pengetahuan memahami persiapan persalinan
salah satunya mengikuti program kesehatan yang mendukung upaya untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan meningkatkan persalinan
oleh tenaga kesehatan melalui program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi P4K yakni dengan prinsip dasar Asuhan Sayang Ibu
yaitu dengan meningkatkan peran aktif suami (suami siaga), keluarga dan
masyarakat merencanakan persalinan yang aman (Kemenkes 2015).
Dengan diterapkannya Asuhan sayang Ibu dapat mempercepat
proses persalinan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Rosmaria Br Manik (2017) di RSUD Raden Mattaher Jambi menyebutkan
bahwa ibu bersalin yang memperoleh asuhan sayang ibu seperti dukungan
emosional dari orang-orang terdekat selama persalinan akan mengalami
waktu persalinan lebih pendek, intervensi medis lebih sedikit dan hasil
persalinan yang lebih baik.
Hasil penelitian lain, Trias Novitasari (2012) menunjukan bahwa jika
para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran
bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan
3

yang mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman serta penurunan
kecemasan.
Hasil penelitian lain yang dilakukan Ibu bersalin fisiologis yang tidak
secara langsung menyumbang Angka Kematian Ibu namun apabila tidak
ditangani dengan orang yang memiliki kompetensi yang menjamin aspek
keselamatan dan keamanan ditakutkan terjadi penyulit atau
kegawatdaruratan yang tak terduga saat persalinan berlangsung yang harus
dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih baik lagi. Maka dari itu Dengan
peningkatan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu serta
berkesinambungan. Pelayanan tersebut yaitu pelayanan kebidanan secara
komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan
kewenangan bidan yang tercantum dalam Kemenkes Republik Indonesia
nomor 28 tahun 2017. Bidan sebagai pelaksana aspek sosial obstetric dan
ginekologi sehingga diagnosis dini dapat ditegakkan dengan memberikan
pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan nifas dan
perawatan bayi baru lahir serta mampu membantu masyarakat mengatasi
masalah yang mungkin dijumpai selama masa tersebut.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menjelaskan mengenai proses
persalinan, ayat tersebut mengartikan bawa proses persalinan yang dialami
oleh seorang ibu merupakan suatu proses yang sangat berat, sehingga
dapat memicu kesakitan bahkan kematian pada ibu.
َ َِ‫ضَوَو ااهَلركْ َهَممأُ َهَلَتلََْمَح َ َ انا اَسلحإْ دَيَِله َددلََِوبَ َنا ََسلنللل اَنلي‬
َََ ‫صَوَو‬ َ ‫ااهَلركْ َهَلتَع‬
َ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
َََ ‫صدفَو َهَلَْملَحَو‬ ََ َ
َ ‫ش َنَوثلَْثَهل‬َ‫ارهَ ل ا‬
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada
orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai
menyapihnya selama tiga puluh bulan...”. (Q.S Al-Ahqaf/36:15)
Terbukti bukan hanya berdasarkan teori-teori hasil penelitian saja
namun dari ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu alasan kenapa
Allah memberi wasiat pada manusia agar berbakti pada kedua orang tua
yaitu karena proses kehamilan dan persalinan yang dialami ibu merupakan
suatu proses yang sangat berat. Pengaruh kontraksi rahim ketika bayi akan
4

lahir menyebabkan ibu merasakan sangat kesakitan, bahkan dalam


keadaan tertentu dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi untuk mengambil
kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Fisiologis di
Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis”.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan Komprehensif pada ibu bersalin Fisiologis
dengan pendekatan manajemen kebidanan menurut Helen Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data secara lengkap untuk menilai keadaan
pasien secara keseluruhan pada ibu bersalin Fisiologis di Ruang VK
RSUD Kabupaten Ciamis.
b. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi masalah pada ibu
bersalin Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu bersalin
Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis.
d. Menetapkan tindakan segera pada ibu bersalin Fisiologis di Ruang
VK RSUD Kabupaten Ciamis.
e. Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu
bersalin Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis.
f. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada
ibu bersalin Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis.
g. Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin Fisiologis di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis.
5

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dibidang
ilmu kebidanan. Khususnya tentang persalinan fisiologis di RSUD
Kabupaten Ciamis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Studi kasus ini sebagai sarana dan alat dalam memperoleh
pengetahuan dan pengalaman untuk mahasiswa mampu
mengaplikasikan seluruh teori ilmu yang telah didapat selama
perkuliahan mengenai asuhan kebidanan pada ibu bersalin di
lapangan.
b. Bagi Lahan Praktik
Dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi bagi lahan
praktek sehingga diharapkan dapat mempertahankan semua
pelayanan yang sudah maksimal dan dapat meningkatkan
pelayanan kebidanan dan melaksanakanasuhan kebidanan pada
persalinan normal yang lebih bermutu dan berkualitas.
c. Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan
Kebidanan serta referensi kepustakaan yang dapat dijadikan
studi kasus selanjutnya mengenai pendokumentasian kebidanan
pada ibu bersalin.
d. Klien
Dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan pelayanan
kesehatan yang diberikan pada klien.

Anda mungkin juga menyukai