Anda di halaman 1dari 9

CASE REPORT SESSION

STROKE

Disusun oleh :
Atika Aziza 1301-1215-0551
Narjis Khameneii Amizah Hamzah 1301-1214-2512

Preceptor :
Deta Tanudwijaya, dr., SpKFR

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2016
KASUS

Identitas Pasien
 Nama : Tn. AS
 Umur : 51 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Bandung
 Agama : Islam
 Status menikah : Menikah
 Pekerjaan : Pedagang
 Tanggal Masuk Rumah Sakit : 12 Agustus 2016
 Tanggal Pemeriksaan : 22 Agustus 2016

A. Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kiri.

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak ±5 jam SMRS pasien mengeluhkan lemah anggota gerak kiri sehingga terjatuh di

kamar mandi. Tangan dan tungkai sama sekali tidak bisa digerakkan. Pasien mengeluhkan
nyeri kepala yang dirasakan di seluruh bagian kepala (NRS = 5). Keluhan muntah dan bicara
rero disangkal. Pasien masih dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan. Pasien
mengeluhkan mulut mencong ke kanan dan tersedak saat makan dan minum.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat stroke maupun TIA sebelumnya. Riwayat kolesterol, DM,
dan penyakit ginjal disangkal.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun SMRS tetapi tidak meminum obat secara
rutin. Pasien memiliki riwayat asam urat tetapi tidak berobat untuk asam uratnya. Pasien juga
memiliki riwayat penyakit jantung sejak 6 bulan SMRS tetapi tidak meminum obat secara
teratur.
D. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum:
o Pasien terlentang, heads up 30, terpasang IVFD, terpasang NGT, terpasang
nasal cannule, dan terpasang kateter
o Kesadaran: Kompos mentis, kontak adekuat
o Tampak sakit ringan
o Mobilisasi: dependen
o Komunikasi: reseptif dan ekspresif
o Tanda Vital
 Pernafasan: 20x/menit; Nadi: 82x/menit
 Tekanan Darah: 140/90 mmHg; Suhu: 37C

• Kepala:
Tanda radang -/-
Gerak bola mata: baik ke segala arah
CN VII: parese kiri sentral
CN XII: parese kiri sentral

• Thoraks: Bentuk & gerak simetris


Jantung: Bunyi Jantung S1 S2, murni, reguler, murmur (-)
Paru-paru: VBS kanan=kiri; Wheezing -/-; Ronki -/-

• Abdomen: cembung, datar, lembut; BU (+) Normal, NT(-)

• Trunk
Alignment: lurus
Ulkus (-)
Deformitas (-)

• Ekstrimitas Atas
o Deformitas -/-
o Tanda radang -/-
o ROM Full/Full
o MMT 5/2
o Refleks fisiologis: ++/+++
o Sensorik: Baik/Menurun 20%
o Propiosepsi: Good/fair
o Koordinasi: Good/fair

• Ekstrimitas Bawah
o Deformitas -/-
o Tanda radang -/-
o ROM Full/Full
o MMT 5/3
o Refleks fisiologis: ++/+++
o Refleks patologis: -/-
o Clonus -/-
o Sensorik: Baik/Menurun 20%
o Propiosepsi: Good/fair
o Koordinasi: Good/fair

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
• Darah Rutin, GDS, dan elektrolit darah dalam batas normal

2. EKG
• Atrial flutter

3. Rontgent thoraks : (Kesan)
 Kardiomegali bendungan paru
 Tidak tampak TB paru aktif
 Atherosklerosis aorta

4. CT Scan kepala non-kontras


(kesimpulan):
 Infark cerebri di daerah subcortical
lobus frontalis kanan
 Infark lama di daerah cortical
subcortical lobus frontalis kanan
 Atrofi cerebri senilis

Diagnosis Kerja
• Gangguan mobilisasi + gangguan ADL e.c. stroke infark kardioemboli sistem karotis
kanan e.c. atrial fibrillation

Problem
• Gangguan mobilisasi
• Gangguan ADL
• Kelainan fungsi jantung

Goal
 Improve mobilisasi
 Pencegahan komplikasi gangguan mobilisasi
 Improve ADL

Program
• Edukasi penyakit, komplikasi tirah baring lama
• Edukasi proper bed positioning
• Passive ROM exercise untuk wrist dan hand, Active ROM exercise untuk shoulder
dan elbow sinistra
• Evaluasi ulang bila hemodinamik stabil

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
PEMBAHASAN

1. Mengapa pasien ini didiagnosis seperti di atas?


A. Stroke
• Stroke adalah gangguan fungsi cerebral fokal atau global yang terjadinya mendadak
dan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau meninggal, akibat gangguan peredaran
darah otak.
B. Klasifikasi Stroke
A. Gambaran Klinik
 Improving Stroke
 Worsening Stroke
 Stable Stroke
B. Gambaran patologis
 Infark (aterotrombotik, lakuner, kardioembolik)
 Perdarahan

C. Lokalisasi lesi
 Sistem karotis
 Sistem vertebrobasiler
C. Manifestasi Klinis
 Lokasi Lesi
 Gambaran Patologis
D. Faktor Resiko
• Non-Modifiable :
Umur
jenis kelamin
Riwayat stroke/TIA
Riwayat keluarga dengan stroke

• Modifiable
Major : Hipertensi, penyakit jantung, DM
Minor : Hiperlipidemia, merokok, alkohol, obesitas

2. Komplikasi apa saja yang dapat terjadi?


• Komplikasi neurologis :
Edema otak,
Vasospasme,
Hidrosefalus
• Non – neurologis :
Hiperglikemi reaktif,
Tromboflebitis,
Infeksi kandung kemih,
Ulkus dekubitus
Gangguan vocational
Gangguan avocational

3. Bagaimana terapi untuk pasien ini?


 Terapi yang dapat dilakukan yaitu edukasi bed positioning, latihan mobilisasi, latihan
ADL, dan vocational. Posisi tidur yang benar disesuaikan agar tidak terjadi ulkus
dekubitus. Posisi tidur harus selalu diubah dan untuk daerah tonjolan tulang diberikan
penyangga.

• Latihan mobilisasi dapat dilakukan dengan lingkup gerak sendi baik aktif maupun
pasif untuk mencegah terjadinya kontraktur, pasien dan keluarganya harus diberikan
edukasi mengenai pengembalian fungsi yang masih fungsional secara optimal.
• Saat kondisi medis pasien sudah membaik sebaiknya sesegera mungkin diberikan
terapi mobilisasi.
• Latihan ADL diperlukan untuk mengembalikan fungsi kehidupan sehari-hari pasien
agar lebih mandiri.
• Setelah ADL optimal, dapat dilakukan rehabilitasi okupasional agar bisa
mengembalikan fungsi dan peran pasien sebagai ibu rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai