Anda di halaman 1dari 8

MATERI REFRESHING KADER POSYANDU

(PENERAPAN SISTEM 5 la MEJA DI POSYANDU )


Oleh :
1. Muliaty Octavia Bria, SKM
2. Theresia Julita, Amd.Gz
3. Veronika Edin, Amd.gz
4. Yuliana Narwin, Amd.Gz

1. Meja 1 (Pendaftaran)
a. Balita didaftar dalam register penimbangan bayi balita
b. Kader meminta KMS/ Buku KIA pada ibu.
 Untuk balita yang baru pertama kali ditimbang dan tidak punya KMS/Buku KIA,
berikan KMS sesuai jenis kelamin/Buku KIA dan Isi kolomnya secara lengkap.
 Umur anak dihitung berdasarkan bulan penuh pada saat pertama kali datang ke
posyandu.
 Bagi balita yang tidak membawa KMS (lupa), pencatatan sementara menggunakan
register penimbangan bayi balita.
 Bagi balita yang tidak mempunyai KMS karena hilang, pencatatan sementara
menggunakan register dan kemudian diberikan KMS pengganti sesuai jenis kelamin
c. Kemudian nama balita dicatat pada secarik kertas dan selipkan pada KMS/Buku KIA.
d. Ibu dipersilahkan membawa balita menuju tempat penimbangan.

2. Meja 2 (Penimbangan)
Berikut cara menimbang balita dengan menggunakan dacin, 9 (Sembilan) langkah
penimbangan :
a. Mempersiapkan Dacin
Langkah 1 : Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah atau penyanggah
khusus yang sudah dibuat sebelumnya, serta pasang tali pengaman pada ujung batangan
dacin
Langkah 2 : atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang
Langkah 3 : panstikan bandul geser berada pada angka NOL. jika ujung kedua
paku timbang tidak dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti
dengan yang baru
Langkah 4 : Pasang sarung timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin
Langkah 5 : Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/ kotak
timbang dengan cara menggantung kantong (bisa terbuat dari kantong plastik atau kain
yang dibuat khusus) yang berisi pasir pada ujung batang dacin, sampai kedua paku
timbang di atas tegak lurus
b. Menimbang Balita
Langkah 6 : Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin, lepaskan topi, sepatu, kaos kaki, pempers, dan celana yang tebal harus
dilepas (jika menggunakan). Geser bandul sampai jarum tegak lurus
Langkah 7 : Baca berat badan balita dengan membaca angka yang terdapat pada ujung
bandul geser.
Langkah 8 : Geser kembali bandul ke angka nol, letakkan batang dacin pada tali
pengaman, dan keluarkan anak dari sarung timbang
Langkah 9 : Catat hasil penimbangan di kertas/buku bantu dalam kg atau ons

 Pengukuran Tinggi Badan di Posyandu Bayi Balita


 Pengukuran panjang badan dilakuakan oleh tenaga gizi puskesmas sebagai pengukur 1,
kader sebagai pengukur 2. Tugas pengukur 2 adalah memastikan bagian puncak kepala
anak menempel pada bagian papan, posisi kepala anak harus tegak lurus terhadap
papan pengukur
 Pengukuran tinggi badan dilakukan oleh tenaga gizi puskesmas sebagai pengukur 1,
kader sebagai pengukur 2. Tugas pengukur 2 adalah memposisikan kedua lutut dan
tumit anak rapat dan sedikit menekan perut anakn agar tegak. (kader sebagai pengukur
2 dilakukan karena kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas

3. Meja 3 (Pencatatan )
a. Pindahkan hasil penimbangan dari secarik kertas ke KMS
b. Lakukan ploting berat badan sesuai umur anak pada KMS
c. Salin hasil penimbangan ke register penimbangan posyandu.
 Cara Plotting Hasil Penimbangan Pada KMS
a. Pastikan bulan saat penimbangan pada kolom bulan sesuai dengan umur anak
jika anak belum sampai tanggal lahir di bulan penimbangan berarti umur anak
tidak bisa dijadikan bulan, misalnya: anak budi umur 3 bulan 28 hari, berarti anak
budi saat penimbangan berumur 3 bulan bukan 4 bulan.
b. Tulis berat badan (kg dan ons) dibawah kolom bulan saat penimbangan
c. Buatlah titik temu antara garis tegak (umur) dan garis datar (berat badan)
d. Hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini. Catatan: jika anak bulan
lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhann anak tidak dapat dihubungkan.
e. Tulis setiap kejadian sakit dll yang dialami anak pada titik temu berat badan dan
umur.

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN MENGGUNAKAN KMS


Kenaikan Berat badan Minimal (KBM)
 Interpretasi Hasil Penimbangan
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan
mengikuti/tidak mengikuti garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat
badan anak dibandingkan dengan kenaikan Berat badan Minimum (KBM).

Keterangan grafik pertumbuhan KMS :


a. TIDAK NAIK (T) : apabila grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis
pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (Kenaikan Berat
Minimum)
b. NAIK (N) : apabila grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan
beerat badan sama dengan KBM atau lebih

Keterangan Gangguan pertumbuhan


a. TIDAK NAIK 2 KALI (2T) : Jika berat badan anak tidak naik 2 (dua) bulan berturut-
turut
b. Bawah Garis Merah (BGM) : Jika berat badan anak berada dibawah garis merah di
dalam KMS
4. Meja 4 (Penyuluhan)
 Penyuluhan untuk ibu balita
a. Perhatikan umur dan hasil penimbangan anak bulan ini. Tindak lanjut berdasarkan
hasil penilaian pertumbuhan balita adalah sebagai berikut :
 Berat badan naik (N)
- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan
anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
- Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan
nasihat tentang pemberian makan anak sesuai dengan golongan umurnya
- Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
 Berat badan tidak naik 1 kali (T)
- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan
anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel,
dll) dan kebiasaan makan anak
- Berikan alasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa
menyalahkan ibu
- Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai
golongan umurnya
- Anjurkan ibu untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya

 Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah
- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan
anjurkan ibu untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya
- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel,
dll) dan kebiasaan makan anak
- Berikan alasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa
menyalahkan ibu
- Anjurkan ibu untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya
- Rujuk anak ke puskesmas
Topik penyuluhan lain :
a. Pemberian ASI saja sampai anak berumur 6 bulan (ASI EKSLUSIF)
b. Pemberian MP ASI setelah anak berumur 6 bulan
c. Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun
d. Pemberian kapsul vitamin A pada bulan februari dan agustus, pada bayi umur 6-59
bulan untuk mencegah kebuataann dan daya tahan tubuh
e. Imunisasi dasar lengkap pada bayi kurang dari 1 tahun

Rujukan gangguan pertumbuhan


Rujuk balita ke Puskesmas apabila :
a. Berat badan anak tidak naik 2 (dua) bulan berturut-turut (2T)
b. Pada saat pertama anak diidentifikasi memiliki BB pada pita kuning atau Bawah Garis
Merah (BGM)
c. Pada saat pertama anak diidentifikasi memiliki BB pada pita hijau muda bagian atas
 Penyuluhan untuk ibu Hamil

a. Perhatikan hasil pengukuran LILA bulan ini


b. Istirahat yang cukup
c. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
d. Makan hidangan bergizi (2 kali lebih banyak dari sebelum hamil)
e. Konsumsi tablet tambah darah
f. Pengenalan tanda bahaya kehamilan : bahaya anemia dan gangguan akibat kekurangan
yodium.
g. KB
h. Kolostrum ASI
i. Ibu KEK (kekurangan enegi protein) dirujuk ke petugas kesehatan
j. Perawatan gigi dan mulut
 Penyuluhan ibu nifas dan ibu menyusui
a. Anjuran ibu makan makanan yang bergizi lebih
b. Anjuran ibu minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari
c. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi 1 kapsul vitamin A segera setelah melahirkan
d. Jika ASI keluarnya sedikit, ibu dianjurkan konsultasi ke petugas kesehatan
e. Anjurkan ibu nifas untuk segera ber-KB
f. ASI ekslusif
g. Cara menyusui dengan baik dan benar
h. ASI diberikan sampai anak berumur 2 tahun

5. Meja 5 (Pelayanan Kesehatan dan KB)


a. Pemberian tablet tambah darah
b. Pemberian penyuluhan PMT
c. Pelayanan KB
d. Imunisasi

SATUAN ACARA REFRESHING KADER POSYANDU BAYI BALITA DI PUSKESMAS NANGALILI

Pokok bahasan : Demonstrasi sistim 5 meja di posyandu


Topik : Posyandu dengan sistim 5 meja
Tanggal : 13 Oktober 2018
Waktu : 1 Jam 50 menit
Sasaran : Kader posyandu baru di 22 posyandu di wilayah kerja puskesmas
Tempat : Aula Puskesmas Nangalili
Pemateri : Muliaty Bria dan Theresia Julita
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah melakukan refreshing kader, sembilan posyandu dapat
menggunakan sistim 5 meja dalam pelayanan posyandu bayi balita

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Kader dapat melakukan proses pendaftaran dengan benar
b. Kader dapat melakukan penimbangan (pemasangan dacin dan menimbang
balita) dengan benar
c. Kader dapat mengisi KMS dan menginterpretasikan hasil penimbangan dengan
benar
d. Kader dapat melakukan penyuluhan sesuai dengan kondisi bayi balita dan
merujuk balita dengan masalah pertumbuhan ke puskesmas

III. Materi (terlampir)

IV. Metoda
1. Ceramah Tanya Jawab
2. Diskusi
3. Demonstrasi

V. Media
1. Lembar balik
2. Print out materi

VI. Kegiatan
WAKTU
N KEGIATAN
5 Menit o Pembukaan :
.  Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
1  Menjelaskan tujuan dari kegiatan
.  Menyebutkan materi yang akan diberikan
30 Menit
2 Penyampaian materi :
.  Menjelaskan tentang sistim 5 meja di posyandu
3  Menjelaskan proses pendaftaran yang benar
.  Menjelaskan proses pemasangan dacin dan menimbang balita yang
4 benar
.  Menjelaskan proses pengisian KMS dan menginterpretasikan hasil
penimbangan yang benar (kader diberi contoh kasus dan diminta
untuk mempratekan dan diskusi )
 Menjelaskan cara melakukan penyuluhan sesuai dengan kondisi
bayi balita dan merujuk balita dengan masalah pertumbuhan ke
puskesmas
5 Menit  Istirahat makan dan minum
1 Jam Demonstrasi :
a. Pendaftaran
b. Penimbangan
 Prosedur pemasangan dacin
 Prosedur penimbangan
c. pencatatan dan pengisian KMS yang benar dan tindak lanjut setelah
pengisian KMS
d. Penyuluhan
 , Kader diberi contoh kasus untuk praktek dan diskusi
5 Menit Evaluasi :
 Kader memahami sistim 5 meja di posyandu dan menerapkan
sistim 5 meja di posyandu
5 Menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup

Anda mungkin juga menyukai