No Intervensi Rasional
1 Catat situasi saat ini atau kondisi yang Gagal jantung kongestif, penyakit paru, trauma
dapat mempengaruhi perfusi ke seluruh mayor, syok septik atau hipovelemik,
siste tubuh koagulopati, anemia, sel sabit dapat
mempengaruhi sirkulasi dan perfusi sistemik
2 Identifikasi adanya faktor atau kondisi Menyebabkan pasien berisiko lebih tinggi untuk
risiko tinggi mis. Merokok, hipertensi yang mengalami penyakit vaskuler periferdengan
tidak terkendal, obesitas, kehamilan, tumor komplikasi terkait
panggul, paralisis, hiiperkolestrolemia,
vena varikosa, artritis, sepsis
3 Identifikasi adanya lokasi pemakaian yang Dapat menghambat sirkulasi ke ekstermitas
ketat, balut tekan, balutan sirkular, gips,
atau alat traksi
4 Tinjau pemeriksaan diagnostik Menentukan lokasi dan keparahan kondisi
5 Pastikan apakah adanya dampak pada Mempengaruhi proses penyembuhan dan
fungsi dan gaya hidup kualitas hidup klien
6 Kaji warna kulit, suhu, kelembaban dan Membantu dalam menentukan lokasi dan tipe
apakah perubahan menyebar atau masalah perfusi
terloklisasi
7 Bandingkan suhu dan warna kulit dengan Membantu membedakan tipe masalah
ekstermitas yang lain saat mengkaji
sirkulasi ekstermitas
8 Kaji adanya lokasi dan tingkat Bermanfaat dalam meaangidentifikasi atau
pembengkakan atau pembentukan edema. mengukur edema pada ekstermitas yang terkena
Ukur lingkar ekstermitas dengan mencatat
perbedaan ukuran
9 Ukur pengisian kapiler Menentukan keadekuatan sirkulasi sistemik
10 Catat status nutrisi dan cairan pasien Malnutrisi energy protein dan penurunan berat
badan menyebabkan jaringan yang iskemik
lebih rentan rusak. Dehidrasi dapat mengurangi
volume darah dan mengganggu sirkulasi perifer
11 Inspeksi tekstur kulit pada ekstermitas Kerusakan kulit atau ulserasi yang sering kali
bawah menyertai penurunan sirkulasi perifer
12 Palpasi denyut nadi arteri Pasien yang mengalami klaudikasi intermitten
dapat teraba denyut nadinya yang menghilang
setelah ambulasi
13 Tentukan kesamaan denyut nadi dan Mengevaluasi ditribusi dan kualitas aliran darah
intensitasnya, bandingkan dengan dan keberhasilan atau kegagalan terapi
ekstermitas yang tidak terkena
14 Evaluasi laporan nyeri ekstermitas dengan Membantu memisahkan dan membedakan
mencatat gejala. Tentukan waktu (pagi- masalah seperti klaudikasi kronis intermitten
malam) gejala memburuk, kejadian yang versus kehilangan fungsi dan nyeri akibat
memicu atau memperburuk iskemik menetap akut yang berkaitan dengan
kehilangan darah arteri
15 Kaji fungsi motorik dan sensorik Masalah dengan ambulasi, hipersensitivitas atau
kehilangan sesasi, kebas, dan kesemutan adalah
perubahan yang dapat menunjukkan disfungsi
nuerovaskular atau iskemia ekstermitas yang
membutuhkan evaluasi lebih lanjut untuk
membedakan masalah
16 Periksa nyeri tekan pada betis atau nyeri Indikator thrombosis vena dalam meskipun
pada dorsofleksi kaki, pembengkakan dan DVT sering kali muncul tanpa tanda homans
kemerahan positif
17 Tinjau pemeriksaan lab Menentukan lokasi dan tingkat gangguan
18 Lakukan kolaborasi dalam terapi kondisi Memaksimalkan sirkulasi sistemik dan perfusi
yang mendasari seperti DM, hipertensi, organ
kondisi jantung-paru, gangguan darah,
cedera traumatis, hipovelemik, hipoksemia
19 Kolaborasi pemberian obat agens Memperbaiki perfusi jaringan dan fungsi organ
antitrombosit, trombolitik, antibiotik
20 Beri cairan, elektrolit, zat gizi, dan oksigen Meningkatkan aliran darah, perfusi dan fungsi
sesuai indikasi organ yang optimal
21 Bantu atau isyaratkan klien untuk Mengubah posisi karena sensasi mungkin
mengubah posisi dengan interval yang terganggu
diatur waktunya bukan menggunakan
adanya nyeri sebagai tanda
22 Tinggikan tungkai jika duduk, namun Meningkatkan aliran balik vena dan
hindari angulasi pinggul atau lutut yang meminimalkan pembentukan edema
tajam
23 Hindari atau pantau dengan cermat, Jaringan dapat mengalami penurunan
penggunaan kompres panas atau dingin sensitivitas akibat iskemia yang meningkatkan
risiko cedera dermal