Anda di halaman 1dari 6

Pada salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia dalam tahun 2015 tercatat pasien skabies

rawat jalan yang berusia 5-15 sebanyak 18.498 pasien atau 3,33% dan masuk 10 penyakit

terbanyak dalam kategoti pasien rawat jalan.

TEORI BLOOM

Tujuan dari taksonomi pendidikan adalah untuk memfasilitasi komunikasi. Teori bloom dalam

keperawatan digunakan sebagai salah satu teori yang dikembangkan untuk melakukan

pendidikan kesehatan di komunitas ((Nursalam & Efendi, 2007). Pendidikan kesehatan adalah

proses belajar yang bertujuan untuk mengubah perilaku pada berbagai sasaran baik pada

individu, kelompok, dan masyarakat (Notoatmojo). Benyamin bloom membagi perilaku kedalam

tiga domain yaitu (Bloom et al., 1956):

1. Cognitive

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah tidak hanya mengingat dalam gagasan atau fenomena namun juga

melibatkan proses keterkaitan dan penilaian yang lebih komplek. Pengetahuan berupa

mengingat atau mengenali informasi, ide, dan prinsip dalam memperkirakan suatu bentuk

yang dipelajari yang akan membentuk perilaku. Dalam klasifikasi tujuan pengetahuan,

aturan yang ada berisi tipe yang spesifik dan relative konkreit sehingga perilakunya juga

akan lebih kompleks dan abstrak. Pengetahuan secara spesifik mengacu pada jenis

informasi yang diingat secara terpisah. Sedangkan pengetahuan secara luas dan abstrak

lebih menekankan pada keterkaitan dan pola pada informasi dapat diatur dan disusun.

Kategori pengetahuan mendominasi dalam teori ini. Pengetahuan ketika dibutuhkan akan

akan diingat kembali (recall) atau mengenal kembali (recognition). Kemampuan yang
diingat berupa mengingat dan mengenali istilah-istilah, definisi, fakta-fakta, gagasan,

pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan banyak lainnya.

b. Pemahaman

Pemahaman adalah sebuah kemampuan seseorang dalam memaknai dan mengartikan

sesuatu hal yang dipelajari. Kemampuan tersebut meliputi mengutaikan isi pokok bacaan,

mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.

c. Penerapan

Penerapan merupakan suatu kemampuan dalam menghadapi suatu kasus atau masalah

yang konkret dan nyata dengan menerapkan suatu kaidah dan metode. Kemampat

tesebut berupa kemampuan dalam menerapkan untuk menerapkan gagasan, prosedur,

metode, rumus, teori dan banyak lainnya.

d. Analisis

Analisis adalah ketika seseorang mampu memecahkan informasi yang dapat dikaitkan

antar informasi yang lain. Informasi tersebut sebelumnya dipechkan dari komplek

mnjadi bagian yang lebih keci. Kemudian dirincikan kedalam suatu bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

e. Sintesis

f. Evaluasi

Proses adoptasi perilaku yang dikembangkan dari taksonomi bloom (1956) dalam

(Efendi, 2009):

1) Awareness : timbulnya kesadaran ketika seseorang menyadari atau mengetahui

adanya stimulus terlebih dahulu.

2) Interest : mulainya timbul sikap terhadap objek atau stimulus yang ada
3) Evaluation : menilai sebuah stimulus baik untuk dirinya tau tidak..

4) Trial : perilaku terbentuk dan mencoba sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan

terhadap objek.

5) Adoption : mulainya perilaku baru sesuai dengan pengetahuan yang ditangkap,

kesadaran, dan sikap terhadap sebuah objek

2. Afektif

Afektif merupaka penalran yang berbeda dimana lebih mengutamakan perasaan, emosi,

dan reaksi-reaksi. Afektif ini meliputi : aspek-aspek emosional, sseperti perasaan, minat,

sikap, kepatuhan terhadap moral, motivasi. Pembagian afektif antara lain:

a. Penerimaan fenomena

Kesadaran terhadap adanya fenomena dilingkungan sehingga mencari perhatian,

mengarahkannnya dan mempertahankan.

b. Merespon fenomena

Peserta berpatisipasai secara aktif. mengikuti dan bereaksi terhadap fenomena

tertentu. Hasil dari kategori in menekankan kepada kepatuhan dalam merespon dan

adanya keinginan untuk merespon serta kepuasan dalam merespon suatu hal atau

fenomena tersebut.

c. Menilai

Ketika seseorang sudah menerima maka dia akan menilai objek atau fenomena atau

juga perilaku tertentu. Dimulai dari penerimaan yang sederhana hingga ke keadaan

komitmen yang lebih kompleks. Penilain ini berdasarkan beberapa nilai yang telah di
tentukan. Namun petunjuk dalam menilai ini diungkapkan dalam sebuah perilaku

yang terbuka dari peserta dan mudah untuk dikenali.

Nilai ini berupa adanya kemampuan dalam menunjukkan nilai yang dianut untuk

membedakan suatu objek mana yang baik dan kurang baik dan nilai tersebut

kemudian di ekspresikan dalam perilaku

d. Organisasi.

Orgnisasi merupakan kemampuan dalam membentuk system nilai dan budaya

organisasi dengan sebuah keharmonisan dari perbedaan nilai darinilai.

e. Karakteridadi

f. Kemampuan dalam mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan dapat

dijadikan dalam memperbaiki suatu hubungan interpersonal, intrapersonal hingga

sosial.

3. Psikomotorik

Dalam mewujudkan skap menjadi suatu perbuatan diperlukan factor pendukung seperti

fasilitas, sehingga terbentuk suatu tindakan (Efendi, 2009).

meliputi adanya koordinasi atau keterampilan motoric dan kemampuan fisik.

Keterampilan ini dapat diasah jika sering dilakukan. ada 7 kategori dalam domain blom

yaitu :

a. Persepsi

Persepsi merupakan kemampun untuk melakukan aktifitas motoric dengan

isyarat-isyarat dari sensori. Isyarat sensori yng paling berperan adalah alat indera

dimana sebagai rangsangan untuk menyeleksi isyarat untuk diterjemahkan.


Tingkatan ini merupakan praktik pertama dalam mengenal dan memilih berbagai

objek syang akan diambil.

b. Kesiapan

Kesiapan berupa kemampuan untuk menmpatkan dirinya dalam memulai suatu

gerakan.

c. Reaksi yang diarahkan

d. Reaksi natural

e. Reaksi yang kompleks

f. Adaptasi

Tingkatan ini merupakan praktik yang sudah dikembangkan dengan baik oleh

seseorang.

Kerangka koteori ini berfokus pada tingkat berfikir seseorang. Ia mengklasifikasikan

domain kedalam 3 domain. Yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan pada aspek intelektual seperti

pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup perilaku yang

berhubngan dengan emosi, berupa perasaan, nilai, minat, motifasi dan sikap.

Sedangkan psikomotr berupa perilaku seseorang yang menekankan pada fungsi

manipulative dan keterampilan motoric atau kemampuan fisik. Penggunaan teori

Kognitif :

Pengetahuan

Pemahaman
dikaitkan dengpekognitif berfokus pada pengetahuan, afektif berfokus pada sikap,

dan psikomotor berfokus pada praktik sesuai dengan literature yang digunakan.

Afektif :

Anda mungkin juga menyukai