Usia. Sebagian besar limfoma Hodgkin terjadi pada penderita yang berusia
15-30 tahun dan lansia di atas 55 tahun. Sementara risiko limfoma non-
Hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya lansia berusia di atas 60
tahun.
Pernah terpapar virus Epstein-Barr atau EBV. Virus ini menyebabkan
demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih
berisiko mengalami limfoma Hodgkin.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena
menderita HIV/AIDS atau menggunakan obat imunosupresan.
Faktor keturunan. Risiko seseorang untuk terkena limfoma akan meningkat
jika memiliki anggota keluarga inti (ayah, ibu, atau saudara kandung) yang
menderita jenis kanker yang sama.
Mengalami obesitas. Faktor kelebihan berat badan lebih berpengaruh pada
wanita dibandingkan pada pria, dalam meningkatkan risiko limfoma.
2a. Apa makna “benjolan tidak mengecil walau sudah diberi obat oleh dokter umum”?