DEFINISI
Kelainan Bawaan (Kelainan Kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun
metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan.
Kelainan struktur utama yang paling sering ditemukan adalah kelainan jantung, diikuti oleh
spina bifida dan hipospadia.
Inkompatibilitas Rh, terjadi jika ibu dan bayi memiliki faktor Rh yang berbeda.
- Teratogen
Teratogen adalah setiap faktor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan risiko
terjadinya kelainan bawaan. Beberapa contoh teratogen adalah radiasi, obat-obat tertentu dan
racun. Untuk itu, seorang wanita hamil sebaiknya:
- mengkonsultasikan terlebih dulu dengan dokter setiap obat yang dia minum
- berhenti merokok
- tidak mengkonsumsi alkohol
- tidak menjalani pemeriksaan rontgen kecuali jika sangat mendesak
Infeksi pada ibu hamil juga bisa merupakan teratogen. Beberapa infeksi selama kehamilan yang
dapat menyebabkan sejumlah kelainan bawaan:
- Infeksi rubella. Sindroma rubella kongenital pada bayi ditandai dengan adanya gangguan
penglihatan atau pendengaran, kelainan jantung, keterbelakangan mental dan cerebral palsy.
- Infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil bisa menyebabkan infeksi mata, gangguan pendengaran,
gangguan dalam belajar, pembesaran hati atau limpa, keterbelakangan mental, atau serebral palsy.
- Infeksi virus herpes genitalis pada ibu hamil, jika ditularkan kepada bayinya sebelum atau selama
proses persalinan berlangsung, bisa menyebabkan kerusakan otak, serebral palsy, gangguan
penglihatan atau pendengaran, bahkan kematian bayi.
- Sindroma varicella kongenital, disebabkan oleh cacar air dan bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut pada otot dan tulang, kelainan bentuk dan kelumpuhan pada anggota gerak, kepala
yang berukuran lebih kecil dari normal, kebutaan, kejang dan keterbelakangan mental.
- Gizi
Menjaga kesehatan janin tidak hanya dilakukan dengan menghindari teratogen, tetapi juga dengan
mengkonsumsi gizi yang baik. Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam
folat. Kekurangan asam folat bisa meningkatkan risiko terjadinya spina bifida atau kelainan saraf
lainnya. Karena spina bifida bisa terjadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dia hamil,
maka setiap wanita usia subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 400
mikrogram/hari.
Di rahim, bayi berada di dalam cairan ketuban yang juga merupakan pelindung terhadap trauma.
Jumlah cairan ketuban yang abnormal bisa menyebabkan atau menunjukkan adanya kelainan
bawaan. Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa mempengaruhi pertumbuhan paru-paru dan
anggota gerak, atau bisa menunjukkan adanya kelainan ginjal yang memperlambat proses
pembentukan air kemih. Cairan ketuban yang terlalu banyak terjadi jika janin mengalami
gangguan menelan, yang bisa disebabkan oleh kelainan otak yang berat (misalnya anensefalus)
atau kelainan saluran cerna, (misalnya atresia esofagus).
Faktor genetik memegang peran penting dalam beberapa kelainan bawaan. Beberapa kelainan
bawaan merupakan penyakit keturunan yang diwariskan melalui gen yang abnormal dari salah satu
atau kedua orang tua.
Gen adalah pembawa sifat individu yang terdapat di dalam kromosom setiap sel di dalam tubuh
manusia. Jika 1 gen hilang atau cacat, bisa terjadi kelainan bawaan.
4. Pemakaian obat tertentu pada kehamilan trimester pertama berperan dalam terjadinya
kelainan jantung bawaan (misalnya obat anti-kejang fenitoin, talidomid dan obat
kemoterapi). Penyebab lainnya adalah pemakaian alkohol, rubella dan diabetes selama
hamil.
5. - Cerebral palsy. Biasanya baru diketahui beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
bayi lahir, tergantung kepada beratnya kelainan.
6. - Clubfoot. Istilah clubfoot digunakan untuk menggambarkan sekumpulan kelainan struktur
pada kaki dan pergelangan kaki, dimana terjadi kelainan pada pembentukan tulang, sendi,
otot dan pembuluh darah.
7. - Dislokasi panggul bawaan, terjadi jika ujung tulang paha tidak terletak di dalam kantung
panggul.
8. - Hipotiroidisme kongenital, terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau jika
kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna.
9. - Fibrosis kistik. Penyakit ini terutama menyerang sistem pernafasan dan saluran
pencernaan. Tubuh tidak mampu membawa klorida dari dalam sel ke permukaan organ
sehingga terbentuk lendir yang kental dan lengket.
10. - Kelainan saluran pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung,
usus halus dan usus besar, rektum serta anus. Beberapa kelainan saluran pencernaan yang
bisa terjadi adalah:
17. - Sindroma alkohol pada janin. Sindroma ini ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan,
keterbelakangan mental, kelainan pada wajah dan kelainan pada sistem saraf pusat.
DIAGNOSA
Selama menjalani perawatan prenatal, ada beberapa jenis tes yang ditawarkan kepada semua
wanita hamil (tes skrining) dan ada pula beberapa jenis tes yang ditawarkan hanya kepada
wanita/pasangan suami-istri yang memiliki faktor risiko (tes diagnostik). Tidak ada tes yang
sempurna. Seorang bayi mungkin saja terlahir dengan kelainan bawaan meskipun hasil tesnya
negatif. Jika tes memberikan hasil yang positif, maka biasanya perlu dilakukan tes lebih lanjut.
Tes skrining
Tes skrining dilakukan meskipun seorang wanita hamil tidak memiliki gejala maupun faktor risiko.
Bila tes skrining menunjukkan hasil yang positif, maka dianjurkan untuk menjalani tes diagnostik
Skrining prenatal bisa membantu menentukan adanya infeksi atau keadaan lain pada ibu yang
berbahaya bagi janin dan membantu menentukan adanya kelainan bawaan tertentu pada janin. Tes
skrining terdiri dari:
Tes diagnostik
Tes diagnostik biasanya dilakukan jika tes skrining memberikan hasil positif atau jika wanita hamil
memiliki faktor risiko. Tes diagnostik terdiri dari:
Amniosentesis
Contoh vili korion
Contoh darah janin
Pemeriksaan USG yang lebih mendetil
Beberapa kelainan bawaan tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mengurangi risiko terjadinya kelainan bawaan :
Vaksinasi
Vaksinasi membantu mencegah penyakit akibat infeksi. Meskipun semua vaksin aman diberikan
pada masa hamil, tetapi akan lebih baik jika semua vaksin yang dibutuhkan telah diberikan
sebelum hamil. Seorang wanita sebaiknya menjalani vaksinasi berikut:
o Vaksin hepatitis B
o Vaksin influenza (jika pada musim flu kehamilan akan memasuki trimester kedua
atau ketiga)
o Vaksin pneumokokus
Alkohol
Androgen dan turunan testosteron (misalnya danazol)
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors (misalnya enalapril, captopril)
Turunan kumarin (misalnya warfarin)
Carbamazepine
Antagonis asam folat (misalnya metotrexat dan aminopterin)
Cocain
Dietilstilbestrol
Timah hitam
Lithium
Merkuri organik
Phenitoin
Streptomycin dan kanamycin
Tetrasyclin
Talidomide
Trimethadion dan paramethadion
Asam valproat
Vitamin A dan turunannya (misalnya isotretinoin, etretinat dan retinoid)
Infeksi
Radiasi
Meskipun bisa dilakukan berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya kelainan bawaan, ada satu
hal yang perlu diingat yaitu bahwa suatu kelainan bawaan bisa saja terjadi meskipun tidak
ditemukan riwayat kelainan bawaan baik pada keluarga ayah ataupun ibu, atau meskipun orang tua
sebelumnya telah melahirkan anak-anak yang sehat.