Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK LANSIA


BERFOKUS PADA SOSIALISASI
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA LAMPUNG SELATAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan
Stase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh : KELOMPOK 13

1. AGUS NOVALINA : 149012018169


2 BASUKI : 149012018170
3 DEDIK ARIFIN : 149012018171
4 FAURI HAMIDAH : 149012018172
5 MESINAH : 149012018173
6 NURKAYATI : 149012018174
7 RAFIKA DWI SEPTIANA : 149012018172
8 RITA ARI SUSANA : 149012018177
9 SITI AMINAH : 149012018178
10 UMU KALSUM : 149012018179
11 YUSTINUS WINDRARTONO : 149012018180
12 YUWANA WIJORINI : 149012018181
13 HISMA AGUSTINA : 149012018322
14 JONNI ALFADRI : 149012018323
15 ATIK APRILIA : 149012018332

STIKES MUHAMMADYAH PRINGSEWU

2018
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK BERFOKUS PADA
SOSIALISASI

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain dalam suatu kelompok
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
b. Klien dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal
c. Klien dapat berlatih mematuhi peraturan
d. Klien dapat meningkatkan interaksi dengan klien lain
e. Klien dapat meningkatkan partisipasi dalam kelompok
f. Klien dapat mengungkapkan pengalamannya yang menyenangkan
g. Klien dapat menyatakan perasaan tentang terapi aktifitas kelompok sosialisasi

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Panti sosial Tresna Werda
serta berdasarkan hasil angket klien kelolaan didapatkan 45% klien mempunyai
masalah utama menarik diri 6 dari 13 klien kelolaan). Dari fenomena tersebut
kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik
sosialisasi.

C. LANDASAN TEORI
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada
berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling
ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan
mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan social
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif
dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai
respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama,
hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses
tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang
daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.
Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu
terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon
lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri
dan keinginan untuk menghindar dari orang lain

D. KRITERIA KLIEN
1. Klien menarik diri yang cukup kooperatif
2. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
3. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan
orang lain
4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
5. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
6. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang

E. PROSES SELEKSI
1. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien shari-hari dan
kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan
3. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan
dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya
4. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan
tempat kegiatan

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1. Hari /Tanggal : Jumat, 07 Desember 2018
2. Tempat : Panti Sosial Tresna Werda
3. Waktu : 09.00 s/d 10.00 WIB
4. Lama Kegiatan
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Role play (5 menit)
 Permainan dan diskusi (25 menit)
 Evaluasi (10 menit)
 Penutup (5 menit)
5. Jumlah peserta : 85 orang
6. Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien
a. Klien dapat melakukan permainan
b. Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan
c. Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan
pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain
d. Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
e. Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

G. PENGORGANISASIAN
Leader : Joni Alfadri
Co-Leader : Hisma Agustina
Fasilitator : Rafika Dwi Septiana
Siti Aminah
Yuwana Wijorini
Rita ari Susana
Nurkayati
Dokumentasi Dedik Arifin
Agus Novalina
Fauri Hamidah
Moderator YustinusWindartono
Observer : Mesinah
Atik Aprilia
Basuki
Umu Kalsum

H. METODE DAN MEDIA


Metode : Role Play dan Diskusi
Media : Tape Recorder , Kaset Dangdut, dan Bola

I. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS


1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
c. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)

J. PROSES PELAKSANAAN
1) Perkenalan dan pengarahan
a. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut)
b. Mempersiapkan tempat : pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri di
depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok
c. Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan klien
untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok sosialisasi

2) Pembukaan
a. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal dan tempat
tinggal
b. Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok sosialisasi
c. Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan berlangsung
d. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok antara lain : jika
klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader, bila
ingin menjawab pertanyaan klien diminta untuk mengacungkan tangan dan
diharapkan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3) Role play
Permainan dimulai dengan bermain peran oleh fasilitator sesuai
petunjuk leader selama 5 menit. Setelah itu observer menghidupkan tape
recorder dan memulai permainan, semua fasilitator duduk di kursi. Selama
musik masih berbunyi para fasilitator mengedarkan kotak dari fasilitator satu ke
fasilitator berikutnya. Bagi fasilitator yang memegang kotak pada saat musik
dihentikan, fasilitator diminta untuk memperkenalkan diri, dan menyampaikan
pengalamannya yang paling menyenangkan. Peserta yang lain diminta untuk
menanggapi dan mengajukan pertanyaan.
4) Permainan
Klien diminta untuk mengambil tempat duduk di kursi yang tersedia.
Selanjtnya bermain sesuai dengan role play diatas
5) Evaluasi
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah melakukan permainan
b. Klien dapat menyebutkan keuntungan dari permainan tersebut
c. Klien dapat mengungkapkan usul atau pendapat dari kegiatan permainan

6) Penutup
a. Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok setelah
mengikuti permainan
b. Perawat memberikan reinforcement positif pada setiap klien yang mengikuti
permainan

K. ANTISIPASI MASALAH
1. Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan
memberikan motivasi oleh fasilitator
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan
alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali
mengikuti permainan
3. Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut
bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain
tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka

L. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 15 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 6
fasilitator dan 4 observer, 1 Moderator dan 2 Dokumentasi.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
c. Peralatan tape recorder dan kaset dangdut berfungsi dengan baik
d. Tersedia kotak kecil
e. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok sosialisasi
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya permainan
d. 70% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.

3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok sosialisasi dengan 8
klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 70% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
b. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak
mengikuti intruksi, ekpresi wajah cerah, berani kontak mata)
c. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien
lain/perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat)
d. 70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai)
e. 70% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya
(mau berinteraksi dengan perawat/klien lain)

Anda mungkin juga menyukai